264
Peneliti : “Tapi kenapa pas Natal kok dia mengucapkan juga very happy Hanukkah?
Mungkin karena sama-sama diakui ya ? Jadi Santa tu bukan apa-apa. Maksudnya dalam artian meskipun itu Natal bebas-bebas aja dia bicara
tentang agama lain karena itu diakui toh di sana.” Informan : “... Dan di Amerika bisa dibilang setiap kepercayaan adalah agama ya ?
Nah, “ Peneliti :
“Dan diakui.”
Informan : “Dan diakui.”
Peneliti : “Jadi dia mengasumsikan bahwa Santa itu yang akan ditemuinya, eh, “
Informan : “Telah ditemuinya ...” Peneliti
: “Ya. Yang sudah ditemuinya interested in religion.” Infoman :
“Ya.” “Ya di sana e apa ya ? Pluralisme itu lebih diakui ya. Mungkin ini ada
hubungannya dengan, dengan kemerdekaan ...” “Iya. E mungkin ada hubungannya juga tentang kemerdekaan berpendapat
dan kemerdekaan ...” “berekspresi.”
Peneliti : “Human rights ?”
Informan : “Ya. Bahkan di sana Santa bisa mengakui agama-agama yang lain. Atau bahkan mengakui agama yang sebenarnya bukan agama.”
Lampiran V, Halaman 18--19
4.2.1.6.3 Informan 3
Informan 3
menghubungkan Sinterklas
yang bersedia
menerima ucapan selamat Hanukah dan membicarakan simbol agama Yahudi dengan Amerika Serikat yang mengakui keberadaan
komunitas Yahudi yang cukup berpengaruh di sana. Dengan demikian, Sinterklas merupakan representasi dari Amerika Serikat.
Menurut informan 3, seri Christmukkah menunjukkan bahwa Amerika
Serikat mengakui
keragaman agama,
kepercayaan, bahkan sekte, khususnya yang dianut oleh komunitas yang
cukup berpengaruh di sana, selama para penganut keyakinan tersebut tidak mengganggu keamanan dan ketertiban Amerika Serikat.
265
Menurut informan 3, akulturasi perayaan Natal dan Hanukkah --yang waktunya berdekatan-- pada perayaan Cristmukkah menunjukkan
harmonisnya hubungan kedua agama yang pemeluknya merupakan warga mayoritas di Amerika Serikat. Kesimpulan tersebut diperoleh
dari dialog berikut.
Peneliti : “... Kemudian ditanya e, ‘What do you want for Christmas ?’ Seperti itu.
Ketika ditanya oleh Lucy e Linus dengan tenangnya bercerita tentang bahwa, ‘Saya juga membicarakan tentang e perayaan atau peringatan
dalam tradisi Jewish e Yahudi dengan Santa Claus.’ Dan yang kalimatnya yang terakhir itu ...”
“... E ternyata di panil yang terakhir itu dia sebutkan bahwa, ‘Jarang sekali lho, ada Santa Claus yang tertarik dengan agama.”
Informan : “Setuju.” Peneliti
: “Nah itu. Apakah dengan demikian bisa dikatakan bahwa memang Yahudi sangat, sangat apa ya menguasai Amerika. Banyak orang Yahudi di sana
yang, yang jadi orang gitu.” Informan : “Ah
ha.” Peneliti
: “Sampai akhirnya muncul, diakui betul di sini yang sebelumnya tidak muncul.”
Informan : “Ya itu memang rahasia umum ya bahwa e Yahudi itu walaupun jumlahnya mereka sedikit tapi kemampuan untuk menguasai suatu kehidupan sektor
kehidupan itu luar biasa ...” “... Jadi saya yang saya ketahui tentang Hanukkah hanya menyalakan lilin
tapi tujuannya ...” “untuk apa saya nggak tau. Tapi memang dirayakan bersamaan dengan e
dengan apa dengan ...” Peneliti :
“Natal ?”
Informan : “Natal.” Peneliti
: “Karena bersamaan itu makanya ada perayaan Christmukkah itu ?” Informan : “Christmukkah ya itu.”
Peneliti : ‘Dalam artian mungkin akulturasi budaya juga ya ?”
Informan : “Ya.” Peneliti
: “Natal bisa dirayakan bersamaan dengan Hanukkah karena waktunya berdekatan ?”
Informan : “Ya itu juga itu mungkin itu saya baru denger, saya baru denger istilah itu. Saya, terus terang saya belom pernah denger. Hanukkah sendiri iya,
Christmas sendiri iya. “... Iya makanya, tapi ya makanya si Linus nyindirnya e ...”
266
“E, ‘Jarang-jarang lho ...’” Peneliti :
“ada Santa yang tertarik pada agama.”
Informan : “Ya.” Peneliti : “mengobrol masalah agama yang lain dalam hal ini agama atau
kepercayaan agama orang Yahudi.” Informan : “Iya. Makanya dia, dia rupanya dia masuk dan pas keluar dia udah, ‘O ...”
Peneliti : “Udah sempet ngobrol tentang Judas Maccabeus.”
Informan : “Ya, Judas Maccabeus.” Peneliti :
‘The Cleansing of Temple.” Informan : “Again I don’t know who’s Judas Maccabeus.”
Peneliti : “Kalo misalnya dihubungkan dengan e, e Amerika, let say, ya kembali lagi
kita ke negara asalnya Peanuts. Dapatkah dikatakan bahwa di sana memang kemerdekaan beragama dan memilih kepercayaan sangat, sangat
e, e luas ...” “Di sana kan bahkan yang, yang e Yahudi sekalipun disebutkan sendiri,
interested in religion. Dan sempat diobrolkan dengan Santa Claus. Apakah itu bisa berarti bahwa di sana memang sangat mengakomodir kepercayaan
atau agama apapun yang masuk ?” “Iya. Jadi yang, yang mungkin buat kita bukan agama pun dianggap agama
oleh mereka.” Informan : “Karena e harus disadari di sana itu e agama itu tidak, tidak diurus oleh
pemerintah.” Peneliti :
“Sekuler ?”
Informan : “Ya mereka kalo kita dibilang sekuler, tapi e dalam konstitusi mereka itu agama nggak pernah disebut. Artinya mereka mengakui lima agama,
sepuluh agama. Nggak. Nggak mengakui. Dalam undang-undang mereka pun tidak ada. Jadi departemen agama pun tidak ada. Jadi e apapun e
keyakinan yang berkembang di masyarakat mereka sebenernya bukan mengakomodir tapi saya rasa lebih tepat membiarkan gitu lho.”
Peneliti : “Let it be ?”
Informan : “Let it be.” Peneliti
: “Terserah mau berkembang, mau nggak berkembang pokoknya bukan kewajiban ...”
Informan : “Bukan kewajiban pemerintah untuk mengurusnya gitu.” “Tapi kalo sekali sudah menyentuh e hak orang lain atau sekali udah
menyentuh pemerintah e ya akan digempur juga ...” “... Tapi selama tidak mengganggu apa selama mereka hanya dalam
lingkungannya mereka sendiri pemerintah nggak akan mereka nggak akan menyerang. Tapi kalo udah keluar dari lingkungannya itu ...”
Peneliti : “Oya. Jadi selama mereka masih bisa me manage diri sendiri dan tidak
mengganggu orang lain ?”
267
Informan : “Ya. Ya.”
Peneliti : “OK. Termasuk sekte-sekte yang ada ?”
Informan : “Ya. Tapi kalo ada, ada e sekte-sekte yang misalkan yang tentang, ‘O, akan dijemput oleh UFO.’ atau sekte apa namanya itu. Nah, itu kalo sudah ada
pengaduan dari apa, apa ...” Informan : “Lingkungan sekitar, orang tuanya apa yang ...”
Peneliti : “Mengganggu
?” Infoman : “anaknya yang terlibat itu apa polisi bisa masuk. Tapi selama itu, nggak
bisa.” Peneliti
: “Jadi kalo em dalam hal ini memang yang pertama kita bisa liat dari strip komik itu adalah Yahudi diakui di sana. Dan yang kedua mengenai
kebebasan beragama ya Pak ?”
Lampiran V, Halaman 30--32
4.2.1.6.4 Informan 4