Informan 1 Analisis Hasil Interpretasi Strip Komik 1 April Fool

215 Secara umum, interpretasi keempat informan atas setiap seri STP tidak banyak berbeda. Hal tersebut terjadi karena peristiwa budaya yang terdapat di dalam setiap seri STP dikenal oleh keempat informan, baik secara langsung maupun tidak, melalui simbol budaya yang merepresentasikan peristiwa budaya tersebut. Simbol budaya tersebut dapat berupa tanggal yang tercantum pada setiap seri STP yang merujuk pada peristiwa budaya yang terjadi saat itu atau ujaran tokoh yang mengandung simbol budaya, seperti disebutkannya April Fool, The Fourth of July, The Great Pumpkin, Veterans Day, Christmas, Santa Claus, dan Hanukkah di dalam seri yang mengangkat topik yang berkaitan dengan hal tersebut. Ketika dihubungkan dengan Amerika Serikat sebagai negara asal STP, interpretasi keempat informan berkembang berdasarkan pengetahuan mereka tentang Amerika Serikat dan kebudayaannya. Berikut adalah analisis peneliti atas hasil interpretasi enam seri STPoleh keempat informan.

4.2.1.1 Analisis Hasil Interpretasi Strip Komik 1 April Fool

4.2.1.1.1 Informan 1

Informan 1 menghubungkan karakter Lucy van Pelt dengan Amerika Serikat yang berhasil memperdaya negara lain dan karakter Charlie Brown dengan negara lain yang berhasil diperdaya oleh Amerika Serikat. Dengan demikian, Lucy van Pelt merupakan representasi dari Amerika Serikat dan Charlie Brown merupakan representasi dari negara lain tersebut. 216 Menurut informan 1, seri April Fool menunjukkan bahwa Amerika Serikat memandang rendah under estimate negara lain yang ia pandang rendah inferior, khususnya negara yang dapat mengkonsumsi STP sehingga mereka dapat dibodohi make a fool melalui STP, seperti halnya Indonesia. Hal tersebut dilakukan karena arogansi Amerika Serikat sebagai satu-satunya negara adikuasa superpower di dunia setelah Uni Soviet tidak ada. Informan 1 menambahkan bahwa pada umumnya negara yang dibodohi tidak menyadari bahwa mereka sedang dibodohi karena mereka tidak berdaya menghadapi tipu daya Amerika Serikat yang kekuasannya jauh melampaui kekuasaan mereka. Kesimpulan tersebut diperoleh dari dialog berikut. Peneliti : Em. Kalo misalnya dihubungkan dengan, let say, e negara asal digarapnya strip komik ini, e ada nggak Bu yang bisa dikaitkan dari sikap atau sifat si Lucy dan Chuck ini ?” “Dengan Amerika ?” Informan : “E mungkin aja kali ya ? Mungkin opo ya ? Orang sana, nggak tau ya, mungkin suka ngerjain, suka e, apa ya, insulting, gitu ya. Kali ya.” Peneliti : “Apakah bisa disebutkan bahwa e bagi mereka mm mungkin, negara ya, kita bisa bilang negara karena ini yang diperbandingkan adalah negara, negara lain ...” “inferior ?” Informan : “... The Unites States, gitu kan. Mungkin dari, dari apa satir kayak gini itu under estimate negara-negara lain ya. Termasuk, katakanlah, negara kita gitu yang, yang, yang kita bisa mengkonsumsi komik ini. Kan begitu. Jadi otomatis ...” Peneliti : “Make a fool of us ?” Informan : “Yup ” “Memang lho. Kayaknya sadar nggak sadar memang karena kita harus realize kayak gitu ya. Harus ...” “Nggak, nggak harus, nggak harus dari komik seperti ini.” “Sebenernya kita harus sadar dari semua aspek bahwa sebenernya kita kadang-kadang memang dibodohin gitu. Nggak kadang-kadang, hampir, mungkin tiap hari kali ya.” 217 Peneliti : “Nggak sama Amerika aja ? Semua kayaknya ?” Informan : “Hyuk. Betul sekali.” Peneliti : “Jangan-jangan kita memang bangsa yang bodoh ya ?” Informan : “Kalo itu nggak tau deh. Tanya sama pemerintah.” Peneliti : “Dalam artian begini, e kita barangkali tidak bodoh, banyak sarjana, banyak profesor, tapi kita gampang dibodohin. Beda kan Bu ?” Informan : “E sebenernya kita nggak bodoh ya, tapi menurutku kita nggak bisa apa-apa. Come on, they, they are absolutely powerful ya kan. Kalo misalnya, katakanlah, mereka hancur gitu, trus, kita trus gimana juga, gitu kan. Toh, juga banyak sekali hal-hal penting nggak cuman dari hal, katakanlah, politik gitu ya tapi dari, dari aspek lain dari, dari, dari Unites States yang kita perlukan juga atau kita juga e diperlukan oleh mereka gitu. Jadi sebenarnya mungkin sebagian orang-orang yang duduk di pemerintahan e The Unites States yang, yang tanda kutip tadi membodoh-bodohin kita orang Indonesia atau bahkan negara-negara lain.” Peneliti : “Mereka karena mereka merasa superpower dan negara-negara lain inferior ?” Informan : “Betul sekali. Karena Uni Soviet sudah hancur ya. Jadi ...” Peneliti : “Jadi satu-satunya gitu ...” Informan : “yang membuat mereka lebih arogan. Gitu aja.” Lampiran V, Halaman 5--6

4.2.1.1.2 Informan 2