Informan 3 Analisis Hasil Interpretasi Strip Komik 1 April Fool

220 Informan : “Dalam April Fool.” Peneliti : “oleh si Lucy ... Dia cuman bilang, ‘I can’t stand it’ tapi over and over again. Dia sering lagi dan lagi dan lagi.” Informan : “Iya.” Peneliti : “Jadi ingat e apa Republik BBM.” Informan : “Iya.” Peneliti : “Bangsa yang besar adalah ...” Informan : “Bangsa yang ...” Peneliti : “bisa menertawakan dirinya sendiri.” Infoman : “menertawakan dirinya sendiri.” Peneliti : “Cuman bedanya kalo yang kita menertawakannya untuk menutupi kekurangan. Kita ketawa ...” Informan : “Iya, kalo, ya, betul.” Peneliti : “Kalau Amerika untuk menertawakan orang lain juga.” Informan : “Iya. Begitu.” Peneliti : “Cuman dijadikan lelucon aja.” Informan : “Lelucon aja bahwa mereka sudah menang kok dengan menunjukkan seperti itu. Lampiran V, Halaman 20

4.2.1.1.3 Informan 3

Informan 3 memandang seri April Fool sebagai salah satu seri dengan tema Lucy van Pelt memperdaya Charlie Brown continuation karena, di dalam STP, Lucy van Pelt selalu berhasil memperdaya Charlie Brown dan Charlie Brown selalu berhasil diperdaya oleh Lucy van Pelt. Hal tersebut terjadi karena kebodohan Charlie Brown sendiri. Selain itu, menurut informan 3, seri April Fool merupakan simbol ketidakberdayaan kaum lemah atas kaum kuat di dalam masyarakat. Dengan demikian, Lucy van Pelt merupakan representasi kaum kuat dan Charlie Brown merupakan representasi kaum lemah. Kesimpulan tersebut diperoleh dari dialog berikut. 221 Peneliti : “OK. Dalam hal ini, April Fool. Siapa yang membodohi siapa ?” Informan : “Siapa membodohi siapa ? Lucy membodohi Charlie Brown.” Peneliti : “Apakah itu biasa terjadi ?” Informan : “Selalu.” Peneliti : “Karena ?” Informan : “Karena Lucy selalu membodohi Charlie Brown dan Charlie Brown selalu dianggep bodoh.” Peneliti : “Ya. OK. Sekarang kalo tentang April Fool. Itu kan hari di mana, yah, yang pintar membodohi yang tidak pintar. Let say.” Informan : “Ya. OK.” Peneliti : “Kalau misalnya dikaitkan dengan e Amerika sendiri. Apa sih kira-kira tujuan Schulz sebagai penulisnya mengangkat isu April Fool itu dengan contoh si ikon Lucy sebagai yang sok pintar dan Chuck yang selalu kalah ?” Informan : “Siapa ? Charles, Charles Schulz, pengarang itu. E apa e saya nggak e saya ya saya membaca ini kan sejak kecil. Jadi saya selalu ya anggep biasa aja karena saya nggak sebegitu jauh mendalem karena, karena saya menganggap Lucy memang selalu membodohi e Charlie apa Charlie Brown atau Chuck. Nggak hanya April Fool day, gitu. Jadi e ini hanya kalo menurut saya sih hanya sebagai continuation atau nggak sambungan dari cerita-cerita sebelumnya.” Peneliti : “Dan sebenarnya memang bahwa Lucy sifatnya seperti itu dan Chuck seperti itu ?” Informan : “Iya memang sifatnya itu. Jadi nggak, nggak dikaitkan. Menurut saya nggak dikaitkan dengan April Fool. Karena April Fool e itu terjadi tiap taun ya. Itu hanya sekedar menempel pada itu. Tapi kalo kenapa Charles Schulz saya nggak, nggak, nggak lebih dari itu.” Peneliti : ‘OK. Sekarang itu. Kalau misalnya dikaitkan dengan e, apa ya, Schulz sebagai seorang warga negara Amerika yang kemudian mengangkat isu April Fool, yang kemudian membandingkan antara si kuat dan lemah dalam hal ini Lucy dan Chuck. Apakah bisa di, di, dikatakan atau diasumsikan bahwa dia mau menunjukkan bahwa e di mana-mana, nggak cuman di sana gitu ya, yang, yang kuat itu paling bisa membodohi yang lemah.” Informan : “Ya, bisa dikatakan gitu karena semua karakter di dalam Peanuts itu ada di dalam masyarakat gitu. E ...” “E real. Seperti itu ...” Peneliti : “OK. Jadi kalo e dikaitkan dengan adanya e perlawanan atau pertentangan antara si kuat dan si lemah tidak sampai ke situ ya April Fool yang diangkat oleh Schulz pada tanggal 1 April ini ?” Informan : “Saya nggak liat sejauh itu ya. Karena hanya itu kejadian biasa. April Fool kejadian biasa. Menurut saya, gitu. Jadi nggak, saya nggak ngeliat, e nggak ngeliat sejauh itu.” Lampiran V, Halaman 21--22 222

4.2.1.1.4 Informan 4