Informan 4 Analisis Hasil Interpretasi Strip Komik 4 Helloween

250 Peneliti : “Mau apa lagi gitu ya ? Jadi yang ditanyakan gitu ? Mau apa lagi gitu ?” Informan : “Kan udah ke e angkasa, udah jadi presiden, di, di Indonesia udah jadi presiden, di Bangladesh udah jadi, sama India, udah jadi perdana menteri. E menteri-menteri sudah, jadi supir truk paling besar di dunia ada. Di Indonesia juga ada supir bemo tuh, perempuan berjilbab juga ada. E kepala sekolah udah biasa, rektor udah biasa.” Peneliti : “Tukang beca juga ada.” Informan : “Ha ?” Peneliti : “Tukang beca juga ada.” Informan : “Tukang beca ada ...” Peneliti : “Enggak, tapi kalo dihubungkan dengan strip komik ini gitu. Apakah e itu yang dikemukakan oleh si Linus gitu. Dalam artian memang Lucy kan feminis ?” Informan : “Ya.” Peneliti : “Dan memang sangat, sangat bahwa saya seorang feminis gitu. Kalo kemudian Linus ...” Informan : “Nggak kalo menurut saya tu ...” Peneliti : “Udah biasa ?” Informan : “Si Linus ini, ya udahlah ngapain sih di, diangkat-angkat ...” Peneliti : “Dipermasalahkan lagi ?” Informan : “Dipermasalahkan lagi.” Peneliti : “I see. Dia udah biasa soalnya punya kakak si Lucy.” Informan : “Iya karena dia kan kakaknya kan. Dia kan, ‘O, ngapain diomongin lagi. Ya udahlah.’ Itu aja gitu. Bukannya dia merasa, ‘O, aku nggak bisa berbuat apa- apa lagi, ‘ tapi ya itu ...” “ ... Dalam hal ini ya kenapa sih diprotes gitu lho. Kalau menurut saya bukan dia ingin berbuat apa lagi. Nggak. Tapi ya sudahlah gitu Lampiran V, halaman 27--28

4.2.1.4.4 Informan 4

Informan 3 menghubungkan protes Lucy van Pelt --sebagai feminis-- atas keberpihakan The Great Pumpkin kepada kaum pria, yaitu Linus van Pelt, dengan ketidaksetaraan gender yang tercermin dari perayaan Halloween. Dengan demikian, Lucy van Pelt merupakan representasi dari kaum wanita dan Linus van Pelt merupakan representasi dari kaum pria di Amerika Serikat. 251 Selain itu, informan 4 juga menghubungkan protes tersebut dengan karakter Lucy van Pelt yang selalu merasa lebih cerdas dan lebih dewasa daripada teman-temannya serta senang memamerkan kelebihannya. Dalam hal ini, Lucy van Pelt ingin memamerkan pengetahuannya tentang ketidaksetaraan gender yang dijumpainya di dalam perayaan Halloween. Menurut informan 4, seri Halloween menunjukkan bahwa ketidaksetaraan gender masih ada di dunia, termasuk di Amerika Serikat. Hal tersebut akan selalu ada selama pria masih menciptakan segala hal yang ditujukan untuk memposisikan wanita sebagai objek, misalnya perancang mode pria, yang merancang busana untuk memamerkan aurat wanita. Kesimpulan tersebut diperoleh dari dialog berikut. Informan : “... Itu, “The Pumpkin is a, The Great Pumpkin is a male chauvinist”. A ini saya jujur lho saya ... Ini, ini si, ini si penghisap itu bukan, penghisap blanket bukan ? Peneliti : “Bukan. O, si Linus ? Ya. He’e. Security blanket.” Informan : “Ini, ini dia. Itunya mana, security blanket ?” Peneliti : “Dia nggak bawa.” Informan : “O, nggak bawa.” Peneliti : “Aneh ya ? Malem-malem dia di luar ...” Informan : “Ha’a.” Peneliti : ‘Malem-malem di luar tanpa security blanket.” Informan : “Ha’a.” Peneliti : “Hebat. Satu. Yang kedua dia ketemu Lucy. Lucy protes. Dia bilang e, ‘The Great Pumpkin ...’” “Nah, karena yang mungkin ya kemungkinan asumsi saya kalo sampe malem yang diijinkan di luar kan anak laki-laki ya ...” Informan : “Ya.” Peneliti : “anak perempuan nggak boleh. Lucy ini yang jelas-jelas mengakui dirinya feminis protes.” Informasi : “O, ya, ya, ya. OK. Jadi ini, ini aksentuasi terhadap itu karakter Lucy. Lagi-lagi.” 252 Peneliti : “feminism ada ...” Informan : “Nggak peduli. Kalo designer-designer top yang notabene laki-laki bikin baju yang auratnya keliatan berarti itu ada subordinasi wanita terhadap pria. Titik.” Peneliti : “Iya berarti kan nggak peduli kan mau di Amerika mau di mana pun juga ?” Informan : “Nggak peduli.” “It doesn’t matter. Dominasi wanita dan pria itu ya bisa dibaca di bisa diliat di fenomena di masyarakat ya. Di Amerika ya kita bisa liat. Kenapa yang disuruh pamer badan yang perempuan ? Ya karena itu menyenangkan si ...” Peneliti : “Si orang yang membuat. ?” Informan : “membuat. Lha trus, kalo bukan e kalo bukan ketidaksetaraan apa namanya ?” “Kecurangan itu.” Lampiran V, Halaman 42--43 Simpulan atas Hasil Interpretasi Seri Helloween oleh Keempat Informan Secara umum interpretasi keempat informan atas seri Helloween adalah Lucy van Pelt, yang seorang feminis, merasa dicurangi oleh The Great Pumpkin pada perayaan Helloween dengan keberpihakan The Great Pumpkin pada kaum pria yang diwakili oleh Linus van Pelt, adik laki-lakinya sendiri. Ketika dihubungkan dengan Amerika Serikat sebagai negara asal STP, secara umum, keempat informan menyatakan bahwa ketidaksetaraan gender masih terdapat di Amerika Serikat meskipun Amerika Serikat menyatakan sebagai negara yang menjunjung tinggi hak asasi manusia. Berdasarkan hasil interpretasi di atas dapat dikatakan bahwa secara garis besar keempat informan memandang seri Helloween sebagai simbol pertentangan antara yang kuat dan yang lemah yang direpresentasikan oleh Linus van Pelt kaum pria sebagai yang kuat dan Lucy van Pelt kaum wanita sebagai yang lemah. 253

4.2.1.5 Analisis Hasil Interpretasi Strip Komik 5 Veterans Day