Informan 2 Analisis Hasil Interpretasi Strip Komik 6 Christmukkah

263 Informan : “Diikutsertakan. He’em.” Peneliti : “Jadi diakui oleh ...” Informan : “He’em ...” Peneliti : “Mungkin bisa dikatakan bahwa e Amerika meng-claim bahwa dirinya e mengakui atau merangkul ...” Informan : “Semua agama atau kepercayaan. Ya.” “Ya mungkin seperti itu. Meng-claim bahwa mereka lebih merangkul agama-agama lain, kepercayaan-kepercayaan, bahkan yang saya tau kayak sekte-sekte gitu.” Peneliti : “Nah itu. Apakah e, e ini membuktikan bahwa Amerika mau boosting up bahwa kita lebih open ?” Informan : “He’e. Mungkin ya dari, dari, dari komik ini mereka menyatakan bahwa mereka lebih apa istilahnya tu toleran daripada ya negara lain.” Lampiran V, halaman 10

4.2.1.6.2 Informan 2

Informan 2 menghubungkan Sinterklas yang bersedia menerima ucapan selamat Hanukah dan membicarakan simbol agama Yahudi dengan Amerika Serikat yang mengakui pluralitas agama. Dalam hal ini, Sinterklas merupakan representasi dari Amerika Serikat. Menurut informan 2, seri Christmukkah menunjukkan bahwa Amerika Serikat mengakui hak asasi manusia, yaitu hak untuk menganut agama dan kepercayaan yang diyakini. Kesimpulan tersebut diperoleh dari dialog berikut. Informan : “Lucy bertanya, ‘Well do you tell Santa Claus what you want for Christmas ?’ dan dijawabnya, ‘Sure. I also wished him a very happy Hanukkah.’ Wow “ Peneliti : “Kok bisa ?” Informan : “Nah lo nggak nyambung banget kan? Nah, di sini e diceritakan bahwa siapa ?” Peneliti : “E Linus ?” Informan : “He’e. Dia dia cerita bahwa dia dan Santa sedikit berdiskusi tentang, tentang, tentang Jewish ya ?” Peneliti : “He’em.” Informan : “Dan dikatakan bahwa, ‘It’s not often that you find a Santa Claus who’s interested in religion.’ E kalo menurut saya di sini sih Santa hanya sebagai ikon saja bahwa itu adalah agama yang diakui di Amerika.” 264 Peneliti : “Tapi kenapa pas Natal kok dia mengucapkan juga very happy Hanukkah? Mungkin karena sama-sama diakui ya ? Jadi Santa tu bukan apa-apa. Maksudnya dalam artian meskipun itu Natal bebas-bebas aja dia bicara tentang agama lain karena itu diakui toh di sana.” Informan : “... Dan di Amerika bisa dibilang setiap kepercayaan adalah agama ya ? Nah, “ Peneliti : “Dan diakui.” Informan : “Dan diakui.” Peneliti : “Jadi dia mengasumsikan bahwa Santa itu yang akan ditemuinya, eh, “ Informan : “Telah ditemuinya ...” Peneliti : “Ya. Yang sudah ditemuinya interested in religion.” Infoman : “Ya.” “Ya di sana e apa ya ? Pluralisme itu lebih diakui ya. Mungkin ini ada hubungannya dengan, dengan kemerdekaan ...” “Iya. E mungkin ada hubungannya juga tentang kemerdekaan berpendapat dan kemerdekaan ...” “berekspresi.” Peneliti : “Human rights ?” Informan : “Ya. Bahkan di sana Santa bisa mengakui agama-agama yang lain. Atau bahkan mengakui agama yang sebenarnya bukan agama.” Lampiran V, Halaman 18--19

4.2.1.6.3 Informan 3