Paparan dan Penyimpulan Data Subjek S2 Bergaya Kognitif Field Independent (GKFI) dalam Menyelesaikan Masalah Geometri.

D. Paparan dan Penyimpulan Data Subjek S2 Bergaya Kognitif Field Independent (GKFI) dalam Menyelesaikan Masalah Geometri.

Paparan dan penyimpulan data hasil tertulis subjek S2 dalam menyelesaikan masalah geometri dan hasil wawancara berbasis tugas masalah 1A atau M1 serta paparan dan penyimpulan data hasil tertulis subjek S2 dalam menyelesaikan masalah geometri dan hasil wawancara berbasis tugas masalah IB atau M2.

1. Paparan Data Subjek S2 Bergaya Kognitif Field Independent (GKFI) dalam Menyelesaikan Masalah 1A (M1)

Berikut ini dipaparkan tentang transkrip wawancara dan aktivitas subjek S2 pada saat menyelesaikan masalah 1A atau M1 pada hari Senin tanggal 24 Maret 2014. Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan di tempat sekolah subjek S2, yakni di SMA Negeri 1 Kedungwaru Tulungagung, Kegiatan ini memerlukan waktu 70 menit, yaitu mulai pukul 10.00 sampai dengan pukul 11.10 WIB. Adapaun transkrip wawancara dan aktivitas subjek S2 pada saat menyelesaikan masalah 1A (S2M1) dipaparkan pada Tabel 4.5 berikut.

Tabel

4.5 Transkrip Wawancara S2M1 pada tanggal 24 Maret 2014 Wawancara Kode

P : Baiklah, silakan kamu baca dulu soal ini, kemudian jika sudah S2M101 paham bisa dikerjakan S2

: Baiklah pak. (subjek membaca soal, ia tampak serius, sesekali S2M102 menggaruk-garuk kepalanya sambil menatap ke atas terus menulis, kadang-kadang memukul-mukulkan bulpoin pada meja, kemudian ia menulis kembali), hampir melewati waktu 4 menit akhirnya subjek dapat menyelesaikan soal 1

P : Bagaimana udah selesai? S2M103 S2

: Ya sudah pak, semoga benar. (seperti ini pak, subjek menyudorkan S2M104 hasil pekerjaannya kepada peneliti) P

: wah, baik sekali...! S2M105

S2M106

S2M107

S2M108

S2M109

S2M110

Wawancara Kode P

: Bagaimana kamu bisa menjawab soal ini? Coba ceritakan? S2M111 S2

: Ya, saya baca soalnya pak, terus saya pahami maksudnya, terus S2M112 dikerjakan P

: Berapa kali kamu membaca soal ini? S2M113 S2

: dua kali pak, S2M114 P

: Kenapa dua kali, mungkin bisa diceritakan? S2M115 S2

: Waktu baca pertama belum bisa memahami semua masalahnya,tapi S2M116 yang jelas masalah limas, lalu saya gambar seperti ini pak, karena saya belum yakin, kemudian baca lagi sambil memikirkan cara penyelesaiannya.

P : apa yang ada dipikiranmu pada saat membaca soal? S2M117 S2

: Yang muncul di pikiran saya pertama gambarnya, lalu terlintas S2M118 rumus penyelesaiannya pak. P

: Terus, bagaimana langkah selanjutnya?. S2M119 S2

: Saya gambar dulu, dan dari situlah saya mencoba mengira-ngira S2M120 rumusnya. P

: Apakah pada saat kamu membaca sambil memikirkan rumusnya? S2M121 S2

: ya pasti otomatis pak, seperti muncul dengan sendirinya gitu pak. S2M122 P

: Kalau saya amati jawabanmu, kamu tidak menuliskan apa yang S2M123 diketahui dan apa yang ditanyakan, mengapa? S2

: Ya benar pak, biar cepat aja, kan sudah ada gambarnya. S2M124 P

: Terus kenapa kalau ada gambarnya? S2M125 S2

: Ya tidak perlu ditulis lagi yang diketahui dan yang ditanyakan, orang S2M126 pasti memahami maksudnya. P

: kamu melakukan coba-coba atau menduga ya pada saat ngitung S2M127 yang ini (peneliti menunjuk jawaban S2) ada yang dicoret. Apa artinya?

S2 : ya benar pak, karena saya tidak yakin maka saya hitung lagi seperti S2M128 ini pak. P

: Kamu menggunakan gambar seperti ini (peneliti menunjuk gambar S2M129 yang buat subjek), apakah gambar yang dimaksud seperti itu? S2

: ya mungkin memang seperti itu pak S2M130 P

: Apakah kamu yakin bahwa memang seperti itu? S2M131 S2

: Menurut saya memang seperti itu pak S2M132 P

: untuk apa gambar ini? S2M133 S2

: biar tambah mudah pak. S2M134 P

: Oke, Apakah soal ini dapat kamu selesaikan tanpa harus ada S2M135 gambar?

Wawancara Kode S2

: Menurut saya tanpa gambar sama sekali, rasanya sulit pak. S2M136 P

: Mengapa? S2M137 S2

: Tidak bisa ngebayangin pak. S2M138 P

: Kamu menggunakan gambar sebanyak tujuh kali, apa maksudnya? S2M139 Bisa diceritakan? S2

: Ya pak, soalnya saya bisa berpikir. Biasanya saya sambil S2M140 menggambar lagi atau mencorat-coret gambar yang ada. P

: kalau begitu gambar ini dapat membantu pikiran kamu S2M141 S2

: ya benar pak S2M142 P

: Bagaimana kamu kok bisa menemukan jawaban seperti ini? S2M143 S2

: waduh untuk soal ini saya kira mudah pak, eh ternyata sulit juga. S2M144 Awalnya saya gambar ini, eh ternyata gak masuk akal, saya coba lagi, terus hingga terakhir sperti ini (subjek menunjuk jawaban)

P : Tadi kamu sempat berhenti agak lama, terus kamu tersenyum dan S2M145 melanjutkan pekerjaanmu, apa maksudnya? S2

: ya dari situlah saya melihat dua segitiga dalam satu segitiga S2M146 P

: Seperti apa? S2M147 S2

: ya ini segitiga ABC dan segitiga ACB, nah kalo t bisa ditentukan, S2M148 maka luas ABC bisa ditemukan, begitu juga dengan x, terus saya hitung pak.

P : Apakah kamu pernah atau sering menyelesaikan soal seperti ini? S2M149 S2

: Kayaknya sudah pak, tapi kalo sama persis kayaknya belum, eh S2M150 mungkin saya lupa pak. P

: apakah langkah penyelesaian yang kamu buat juga meniru langkah S2M151 atau cara yang pernah kamu alami? S2

: Sepertinya iya pak, abis susah diingat. Sepertinya caranya muncul S2M152 secara otomatis pak. P

: apa maksudnya otomatis? S2M153 S2

: ya saya gak tahu datangnya cara tersebut, ya ngalir aja. S2M154 P

: jika sama amati, jawaban akhir yang kamu tulis ( x 3 = S2M155 4 28 ) kok tidak mencantumkan satuan panjang, bisa dijelaskan?

S2 : ia pak, biasanya kalo hitungnnya udah benar biasanya dibiarin oleh S2M156 gurunya. P

: apa maksudnya dibiarin? S2M157 S2

: ya dianggap benar, jadi saya sering tidak pake satuan karena udah S2M158 diyakini benar

Berdasarkan paparan data hasil aktivitas subjek S2 dalam menyelesaikan masalah 1A atau M1 secara tertulis dan data hasil wawancara berbasis tugas sebagaimana di atas, dapat dikemukakan kategori-kategori sebagai berikut:

1. Sebelum menyelesaikan masalah, subjek berusaha memahami soal melalui membaca (S2M112). Subjek S1 mengerjakan soal dalam waktu kurang lebih 4 menit (S2M102). Subjek langsung memahami masalah (soal) dengan membaca soal dua kali dengan memperhatikan pertanyaan dan angka-angkanya sambil

memikirkan cara penyelesaiannya (S2M116). Pada saat menggambar, subjek

langsung menuliskan apa yang ia pahami melalui ilustrasi gambar (S2M106).

2. Subjek S2 secara implisit membayangkan objek dan terlintas rumus penyelesaiannya (S2M118). Subjek langsung menggambar gambar dan mencoba mengira-ngira rumus yang cocok (S2M120), munculnya rumus penyelesaian yang digunakan subjek bersifat otomatis, muncul dengan sendirinya (S2M122).

3. Subjek S2 memiliki maksud tertentu terhadap penggunaan gambar, yakni sebagai perantara atau jembatan yang memudahkan dalam menyelesaikan masalah tersebut, sebagaimana jawaban tertulis subjek (S2M106, S2M107), dan (S2M134). Menurut subjek, dengan memperhatikan atau mencorat-coret gambar-gambar membantu memunculkan ide atau pikirannya (S2M140). Tanpa bantuan gambar subjek merasa kesulitan karena tidak bisa membayangkan objeknya (S2M136, S2M138). Melalui perenungan terhadap gambar yang 3. Subjek S2 memiliki maksud tertentu terhadap penggunaan gambar, yakni sebagai perantara atau jembatan yang memudahkan dalam menyelesaikan masalah tersebut, sebagaimana jawaban tertulis subjek (S2M106, S2M107), dan (S2M134). Menurut subjek, dengan memperhatikan atau mencorat-coret gambar-gambar membantu memunculkan ide atau pikirannya (S2M140). Tanpa bantuan gambar subjek merasa kesulitan karena tidak bisa membayangkan objeknya (S2M136, S2M138). Melalui perenungan terhadap gambar yang

4. Subjek S2 memanfaatkan pengetahuan dan pengalaman sebelumnya dalam menyelesaikan masalah sebelumnya M1 (S2M150). Subjek meniru langkah atau cara penyelesaian secara alami dan muncul segera tiba-tiba dan otomatis (S2M152), (S2M154) .

5. Subjek S2 dalam menyelesaikan soal tidak menuliskan hal penting dari soal, seperti yang diketahui dan apa yang ditanyakan, menurutnya gambar yang dibuat sudah mewakili semua yang diketahui dan yang ditanyakan (S2M124), (S2M126). Subjek juga tidak menuliskan satuan pada jawaban akhir, yaitu

4 28 . Ia kokoh pendirian dan beranggapan bahwa jawaban yang dibuat pasti dibenarkan (S2M156, S2M158).

Untuk memvalidasi data temuan penelitian di atas, peneliti melakukan triangulasi waktu dengan melakukan pengambilan data kedua, yaitu melakukan tes yang dilanjutkan kegiatan wawancara berbasis tugas untuk masalah 1B atau M2 yang memliki bobot sama atau setara dengan masalah 1A atau M1. Teknik triangulasi ini dilakukan agar temuan data penelitian yang diperoleh valid dan kredibel.

2. Paparan Data Subjek S2 Bergaya Kognitif Field Independent (GKFI) dalam Menyelesaikan Masalah 1B (M2)

Berikut ini dipaparkan tentang transkrip wawancara dan aktivitas subjek S2 pada saat menyelesaikan masalah 1B atau M2 yang dilaksanakan pada hari Senin tanggal 31 Maret 2014 di SMAN Kedungwaru Tulungagung yang dinyatakan dalam transkrip wawancara. Kegiatan ini memerlukan waktu 60 menit, yaitu mulai pukul 09.45 sampai dengan pukul 10.45 WIB. Adapun transkrip wawancara dan aktivitas subjek S2 pada saat menyelesaikan masalah kedua (S2M2) adalah disajikan dalam Tabel 4.6 berikut ini.

Tabel 4.6 Transkrip Wawancara S2M2 tanggal 31 Maret 2014 Wawancara Kode

P : Silakan kamu kerjakan soal ini! S2M201 S2

: baiklah pak (S2 mulai mengerjakan soal diawali dengan membaca S2M202 beberapa kali memejamkan mata, kemudian menggambar, membaca kembali, menuliskan hal-hal penting pada gambar, tidak lama kemudian (kurang lebih 3 menit) S2 sudah menyelesaikan tugasnya)

S2M203

S2M204

S2M205

S2M206

S2M207

Wawancara Kode P

: Oke, sudah selesai? bagaimana kamu bisa menjawab soal ini? S2M209 S2

: Seperti biasa pak, saya baca dulu soalnya, terus saya berusaha S2M210 memahami maksudnya, terus dikerjakan seperti ini (sambil menggambar)

P : apa yang terbayang dalam pikiranmu ketika kamu membaca soal S2M211 ini? S2

: ya bentuk limas beraturan pak, S2M212 P

: apa maksud bentuk limas beraturan, apa gambar ini yang kamu S2M213 maksud? (peneliti menunjuk gambar yang dibuat subjek) S2

: ya benar pak. S2M214 P

: kalo saya amati kamu tidak menuliskan apa yang diketahui dan apa S2M215 yang ditanyakan, mengapa? S2

: ya pak, karena sudah ada pada gambar ini (subjek menunjuk pada S2M216 gambar) P

: Apa sebenarnya yang ditanyakan pada soal ini? S2M217 S2

: jarak K ke TM pak S2M218 P

: Kamu berusaha menentukan jarak yang dimaksud dengan S2M219 perantara banyak gambar seperti ini, apa artinya ? S2

: awalnya susah melihat gambar limasnya, terus saya gambar lagi S2M220 masih ragu, kemudian saya gambar lagi disini, jadi ada tiga gambar.

P : Terus, bagaimana langkah berikutnya?. S2M221 S2

: saya hitung dan hasilnya seperti ini pak (subjek menunjuk hasil S2M222 akhir) �=66 P

: bagaimana memperoleh angka tersebut? S2M223 S2

: dengan rumus pythagoras seperti ini pak. S2M234 P

: apakah kamu yakin bahwa hasilnya �=66 ? S2M225 S2

: ya pasti pak, kan sudah sesuai rumusnya S2M226 P

: Oke. Kenapa kamu menggunakan gambar seperti ini (peneliti S2M227 menunjuk gambar yang buat subjek) S2

: Agar lebih mudah aja pak. S2M228 P

: apa benar begitu? S2M229 S2

: ya, dengan gambar itu, bagi saya soalnya menjadi lebih jelas pak S2M230 P

: Apakah kamu bisa menyelesaikan soal seperti ini tanpa gambar? S2M231

Wawancara Kode S2

: ya mungkin bisa sih pak, tapi sulit dan lama. S2M232 P

: Apakah hanya itu alasannya? S2M233 S2

: Ya dengan melihat gambar, saya rasa masalahnya menjadi lebih S2M234 simple dan lebih cepat pak. P

: Bagaimana kamu bisa memperoleh cara menemukan jawaban S2M237 seperti langkah ini (sambil menunjuk lembar jawaban). S2

: ya awalnya saya bingung pak, tapi ternyata setelah saya amati lagi S2M238 saya baru sadar ini kan segitiga sama sisi, jadi pasti ini memotong ditengah sini (subjek menunjuk gambar)

P : terus bagaimana selanjutnya? S2M239 S2

: Ya saya hitung seperti ini (subjek menjunjuk hasil jawabannya) S2M240 P

: kamu menuliskan jawaban akhir � = 6 6 tanpa satuan, bisa S2M241 dijelaskan? S2

: emangnya salah ya pak? S2M242 P

: kira-kira menurut kamu, apakah jawaban yang seperti ini sesuai S2M243 dengan pertanyaan? S2

: sebenarnya saya tahu kalo kurang pak, tapi biasanya tidak S2M244 dipermasalahkan. P

: apakah kamu pernah menyelesaikan soal serupa ini? S2M245 S2

: mungkin pernah pak, dulu waktu mengerjakan latihan-latihan soal S2M246 pak P

: apakah soalnya sama persis seperti ini? S2M247 S2

: ya tidak pak, tapi mirip, eh soal ini kan mirip dengan soal kemaren S2M248 pak P

: apakah kamu meniru cara atau langkah penyelesaian soal yang S2M249 pernah kamu lakukan S2

: gimana ya pak, saya sudah lupa, tapi mungkin sama caranya walau S2M250 tidak persis P

: apa artinya mungkin sama tapi tidak persis? S2M251 S2

: masalahnya saya lupa pak, tapi biasanya cara yang pernah kita S2M252 lakukan dapat teringat kembali walau kita tidak sadar P

: apa maksudnya tidak sadar? S2M253 S2

: yaa apa ya pak. Pokoknya caranya tahu-tahu datang dengan S2M254 sendirinya gitu lo pak.

Berdasarkan paparan data hasil aktivitas subjek S2 bergaya kognitif field independent (GKFI) dalam menyelesaikan masalah 1B atau M2 secara tertulis dan data hasil wawancara berbasis tugas sebagaimana di atas, dapat dikemukakan kategori-kategori sebagai berikut:

1. Sebelum menyelesaikan masalah, terlebih dahulu subjek berusaha memahami masalah melalui membaca soal. Subjek S2 terlihat lebih cepat dari yang sebelumnya dalam menyelesaikan masalah, ia dapat mengerjakan soal dalam waktu kurang lebih 3 menit (S2M202). Subjek memahami soal pada saat membaca soal, kemudian langkah pertama ia menggambar (S2M203), (S2M210).

2. Subjek S2 secara implisit membayangkan objek pada saat membaca soal, yaitu gambar limas (S2M212), (S2M203). Subjek juga memikirkan langkah untuk menemukan solusi, yakni menyederhanakan masalah melalui gambar segitiga- segitiga yang dibuat secara terpisah dari limas (S2M220).

3. Subjek S2 dalam menyelesaikan soal tidak menuliskan hal penting dari soal, seperti yang diketahui dan apa yang ditanyakan, menurutnya sudah diwakili oleh gambar yang dibuat (S2M216), (S2M218). Hal ini berarti subjek merasa melalui gambar yang ada telah memberikan pemahaman secara global.

4. Subjek S2 berusaha menentukan jarak dari titik sudut segitiga ke ruas garis dihadapan sudut tersebut dengan menggunakan rumus pythagoras (S2M234). Subjek yakin bahwa hasil yang diperolehnya benar (S2M226).

5. Subjek S2 memiliki maksud tertentu terhadap penggunaan gambar, yakni sebagai perantara atau jembatan berpikir yang memudahkan dalam menyelesaikan masalah tersebut, sebagaimana jawaban tertulis subjek (S2M203, S2M204, S2M206), (S2M228), (S2M230). Tanpa bantuan gambar merasa kesulitan untuk cepat menemukan jawaban (S2M232), (S2M234, S2M236). Subjek memperoleh inspirasi secara tak terduga pada saat melihat kembali potongan gambar segitiga yang dibuat ternyata merupakan gambar setiga sama sisi (S2M238).

6. Subjek S2 memanfaatkan pengetahuan dan pengalaman sebelumnya dalam menyelesaikan masalah, yakni pada saat menyelesaikan soal-soal latihan (S2M246). Subjek beranggapan bahwa langkah-langkah jawaban yang ditulis meniru langkah penyelesaian soal yang pernah dikerjakan yang muncul begitu saja tanpa dipikirkan sebelumnya (S2M248), (S2M250), dan (S2M252).

3. Validasi dan Kredibilitas Data Subjek S2 Bergaya Kognitif Field Independent (GKFI) dalam Menyelesaikan Masalah Geometri.

Validasi data dilakukan dengan cara membandingkan data hasil wawancara berbasis tugas masalah 1A (S2M1) dan data hasil wawancara berbasis tugas masalah 1B (S2M2). Berdasarkan temuan kategori-kategori data subjek S2 dalam menyelesaikan masalah 1A (S2M1) dan temuan kategori-kategori data subjek S2 dalam menyelesaikan masalah 1B (S2M2) disajikan pada Tabel 4.7 berikut.

Tabel 4.7 Validasi Data hasil wawancara Berbasis Tugas S2M1 dan S2M2

Kategori Data S2M1 Kategori Data S2M2

Sebelum menyelesaikan masalah, subjek Sebelum menyelesaikan masalah,

berusaha memahami soal melalui terlebih dahulu subjek berusaha

membaca. Subjek langsung memahami masalah (soal) dengan membaca soal

memahami masalah melalui membaca dua kali dengan memperhatikan

soal. Subjek dapat memahami soal pada pertanyaan dan angka-angkanya. Pada

saat membaca soal, kemudian langkah saat menggambar subjek langsung

pertama ia menggambar. (S2M203), dan menuliskan apa yang ia pahami melalui (S2M210). ilustrasi gambar. (S2M106), (S2M112). (S2M116).

Subjek S2 secara implisit Subjek S2 secara implisit

membayangkan objek pada saat membayangkan objek dan memikirkan

membaca soal, yaitu gambar limas. rumus yang cocok pada saat membaca

Subjek juga memikirkan langkah untuk soal. Munculnya rumus penyelesaian

menemukan solusi yakni dengan yang akan digunakan subjek bersifat

berusaha menyederhanakan masalah otomatis. (S2M118), (S2M120),

melalui gambar segitiga-segitiga yang (S2M122).

dibuat secara terpisah dari limas. (S2M212), (S2M203), dan (S2M220).

Subjek S2 memiliki maksud tertentu Subjek S2 memiliki maksud tertentu terhadap penggunaan gambar, yakni

terhadap penggunaan gambar. Ketika sebagai perantara atau jembatan yang

subjek mengalami kesulitan, ia memilih memberi kemudahan dalam

lebih memperhatikan gambar yang dibuat. Subjek merasa kesulitan dan

menyelesaikan masalah tersebut, memerlukan waktu yang lama

sebagaimana jawaban tertulis subjek. menyelesaikan soal tanpa bantuan Subjek merasa terbantu dalam

gambar. Melalui gambar yang dibuat, mengeluarkan ide atau pikiran melalui

subjek memperoleh inspirasi yang gambar-gambar yang dibuat. Subjek

muncul secara tak segaja (tiba-tiba) kesulitan menyelesaikan soal ini tanpa

bahwa segitiga tersebut adalah segitiga bantuan gambar. (S2M106, S2M107),

sama sisi, sehingga menuntun subjek dalam menemukan solusi. (S2M203),

(S2M134), (S2M140), (S2M136, (S2M204), (S2M206), (S2M228), S2M138) (S2M230), (S2M232), (S2M234),

(S2M236), dan (S2M238).

Kategori Data S2M1 Kategori Data S2M2

Subjek S2 memanfaatkan pengetahuan Subjek S2 memanfaatkan pengetahuan dan pengalaman sebelumnya dalam

dan pengalaman sebelumnya dalam menyelesaikan masalah. Pengalaman

menyelesaikan masalah. Pengalaman yang dimiliki subjek secara otomatis

dan pengetahuan subjek S2 dalam memberikan kemudahan memunculkan

menyelesaikan masalah muncul secara ide penyelesaian masalah. (S2M144),

otomatis dan bersifat spontan. (S2M146), dan (S2M148).

(S2M246), (S2M248), (S2M250), dan (S2M252). Subjek S2 berusaha untuk menentukan

Subjek S2 dalam menyelesaikan soal jarak dari titik sudut suatu segitiga ke

tidak menuliskan hal penting dari soal, ruas garis dihadapan sudut tersebut

seperti yang diketahui dan apa yang dengan menggunakan rumus pythagoras.

ditanyakan. Subjek S2 merasa cukup Subjek yakin bahwa hasil yang

dapat memahami soal dengan gambar diperolehnya benar. Berarti subjek yakin

yang dibuat. Subjek juga tidak dengan cara yang ditemukan adalah

menuliskan satuan pada jawaban akhir, benar. (S2M234), (S2M226).

ia beranggapan yang penting hitungannya benar pasti dibenarkan. (S2M124), (S2M126). (S2M150, S2M152).

Berdasarkan pemaparan data pada tabel di atas, dan setelah membandingkan beberapa simpulan data hasil wawancara dan hasil penyelesaian masalah secara tertulis di atas, maka diperoleh konsistensi kategori-kategori data antara data dalam menyelesaikan masalah geometri subjek S2 dalam menyelesaikan masalah 1A atau M1 maupun data subjek S2 dalam menyelesaikan masalah 1B atau M2. Dengan demikian berarti data hasil wawancara dan hasil penyelesaian masalah secara tertulis subjek S2 (GKFI) dalam menyelesaikan masalah geometri adalah valid atau kredibel, selanjutnya data dapat dianalisis untuk memperoleh jawaban pertanyaan penelitian.

5. Penyimpulan Data Subjek S2 Bergaya Kognotif Field Independent (GKFI) dalam Menyelesaikan Masalah Geometri.

Berdasarkan hasil validasi, data S2 telah memperhatikan konsistensi pada saat menyelesaikan masalah ketika wawancara melalui S2M1 dan S2M2, dan untuk selanjutnya analisis data difokuskan pada data wawancara S2M1 sebagai berikut.

Data hasil wawancara berbasis masalah geometri, menunjukkan bahwa subjek S2 memahami soal melalui membaca (S2M112). Subjek S2 memahami masalah (soal) langsung dengan cara membaca soal dua kali dengan hanya memperhatikan sepintas angka-angkanya, apa pertanyaannya dan langsung menggambar (S2M116). Pada saat menggambar subjek langsung menuliskan apa yang ia pahami melalui ilustrasi gambar (S2M106). Dengan demikian berarti subjek S2 dalam memahami masalah dilakukan dengan melihat pertanyaan dan angka-angkanya secara langsung dan spontan berlangsung pada saat membaca soal sambil memikirkan cara penyelesaiannya merupakan aktivitas berpikir intuitif yang dianalogikan sebagai pandangan periferal yang cepat dalam menangkap makna atau strategi menyelesaikan masalah.

Subjek S2 saat membaca soal (memahami masalah) juga secara implisit membayangkan objek dan memikirkan startegi penyelesaian dengan cara mengira-ngira rumus yang diperlukan (S2M118), (S2M120), munculnya rumus yang diyakini cocok untuk menyelesaikan masalah tersebut bersifat otomatis

(S2M122). Hal ini berarti bahwa subjek menggunakan feeling yang muncul segera secara otomatis tanpa usaha keras (dibawah sadar) muncul bayangan gambar dalam pikirannya pada saat membaca soal, dengan begitu sesungguhnya subjek secara otomatis memikirkan strategi penyelesaiannya yang merupakan aktivitas berpikir yang melibatkan intuisi.

Pada saat subjek S2 melakukan aktivitas penyelesaian masalah, ia memiliki maksud tertentu terhadap penggunaan gambar, yakni sebagai perantara atau jembatan yang memberikan kemudahan dalam menyelesaikan masalah tersebut, sebagaimana jawaban tertulis subjek (S2M106, S2M107) (S2M134). Subjek S2 merasa bahwa gambar-gambar yang dibuat membantu memunculkan ide atau pikirannya (S2M140). Subjek S2 merasa kesulitan untuk menemukan solusi tanpa bantuan gambar (S2M136, S2M138) Ketika subjek mengalami kesulitian atau menemui jalan buntu dalam menyelesaikan soal, ia memilih diam sambil mengamati gambar yang dibuat sambil merenung dan membayangkan langkah selanjutnya. Berarti gambar yang dibuat membantu menumbuhkan ide atau pikiran sehingga mempermudah penyelesaian, dimana kemunculan ilustrasi gambar dalam pikiran S2 bersifat spontan dan otomatis berlangsung pada saat membaca soal sebagai strategi untuk melahirkan ide atau gagasan pembuka jalan menemukan penyelesaian. Munculnya ide untuk membuat gambar yang bersifat spontan dan otomatis ini merupakan ciri dari berpikir intuitif.

Subjek S2 saat menyelesaikan masalah 1A memanfaatkan pengetahuan dan pengalaman sebelumnya. Ia merasa pernah menghadapi soal 1A walaupun subjek kesulitan untuk mengingatnya (S2M144). Subjek S2 myakin bahwa pengalamannya sangat membantu dalam menyelesaikan masalah tersebut yang datang secara tiba- tiba atau “mengalir” aja tanpa diketahui asal usulnya (S2M146), (S2M148) . Dengan demikian pengalaman dan pengetahuan subjek S2 yang muncul secara tiba-tiba, bersifat spontan. Hal ini berarti subjek S2 memanfaatkan pengetahuan dan pengalamannya yang muncul secara otomatis, segera dan spontan (tahu-tahu muncul tanpa disadari dari mana asalnya) saat menyelesaikan masalah, yang merupakan ciri berpikir yang melibatkan intuisi.

Subjek S2 dalam menyelesaikan soal cenderung mengabaikan hal-hal yang dirasa kurang penting baginya, seperti tidak menuliskan hal penting dari soal, apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan. Ia merasa bahwa semua orang memahami maksudnya dan menganggap langkah tersebut justru menyulitkan (S2M124), (S2M126). Subjek S2 juga tidak menuliskan satuan pada jawaban akhir, ia beranggapan bahwa pasti dibenarkan, (S2M150, S2M152). Hal ini menunjukkan bahwa subjek S2 menggunakan berpikir dengan langkah algoritma berlangsung secara cepat, bersifat implisit. Namun demikian aktivitas berpikir atau kejadian yang bersifat langsung (direct), Subjek S2 dalam menyelesaikan soal cenderung mengabaikan hal-hal yang dirasa kurang penting baginya, seperti tidak menuliskan hal penting dari soal, apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan. Ia merasa bahwa semua orang memahami maksudnya dan menganggap langkah tersebut justru menyulitkan (S2M124), (S2M126). Subjek S2 juga tidak menuliskan satuan pada jawaban akhir, ia beranggapan bahwa pasti dibenarkan, (S2M150, S2M152). Hal ini menunjukkan bahwa subjek S2 menggunakan berpikir dengan langkah algoritma berlangsung secara cepat, bersifat implisit. Namun demikian aktivitas berpikir atau kejadian yang bersifat langsung (direct),

Secara umum subjek S2 menerima dan memahami masalah secara langsung, spontan terhadap fakta yang berupa teks soal tanpa serangkaian proses berpikir dikatakan kognisi segera (immediate cognition) dan tiba-tiba (suddently). Kognisi segera ini merupakan ciri dari berpikir yang melibatkan intuisi. Adapun karakteristik berpikir intuitif yang digunakan subjek S2 dalam menyelesaikan masalah geometri, seperti ditunjukkan dengan adanya penyelesaian masalah yang dilakukan oleh subjek S2 melalui prosedur, seperti menggunakan rumus pythagoras untuk menentukan jarak atau menggunakan gambar-gambar segitiga yang dikonstruksi secara langsung dan segera yang ditopang pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki subjek S2, seperti memanfaatkan gambar limas T.ABCD yang muncul pada saat membaca soal, serta ditopang pengalaman sebelumnya pada saat menghadapi soal waktu duduk di bangku SMP. Namun demikian dengan mencermati bahwa pengalaman subjek S2 ini memberikan kemudahan atau menjadi jembatan untuk menemukan solusi yang muncul pada saat membaca soal yang bersifat otomatis (dibawah kesadaran atau tanpa dipikirkan sebelumnya) merupakan karakter berpikir yang melibatkan intuisi.

Dokumen yang terkait

Kajian Karakteristik Fisik, Kimia dan Mikrobiologis Edible Film dari Tiga Jenis Pati (Kimpul, Ubi Jalar Putih dan Singkong) dengan Penambahan Filtrat Kunyit (Curcuma longa Linn.) Sebagai Penghambat Bakteri Salmonella.

16 119 21

PERBEDAAN ANATOMI JARINGAN EPIDERMIS DAN STOMATA BERBAGAI DAUN GENUS ALLAMANDA (Dikembangkan menjadi Handout Siswa Biologi Kelas XI SMA)

5 148 23

Konstruksi Media tentang Kontroversi Penerimaan Siswa Baru di Kota Malang (Analisis Framing pada Surat Kabar Radar Malang Periode 30 Juni – 3 Juli 2012)

0 72 56

Pendampingan Pada Siswa Berkesulitan Belajar Di SDI ISKANDAR SAID Surabaya

0 16 2

Hubungan Antara Iklim Sekolah Dengan Disiplin Siswa Di SMP Hutama Pondok Gede Bekasi

1 73 93

Karakteristik sintaksis ayat-ayat makiyah

0 41 2

Perancangan Sistem Informasi Akademik Pada SMK Bina Siswa 1 Gununghalu

27 252 1

PENGGUNAAN BAHAN AJAR LEAFLET DENGAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM GERAK MANUSIA (Studi Quasi Eksperimen pada Siswa Kelas XI IPA1 SMA Negeri 1 Bukit Kemuning Semester Ganjil T

47 275 59

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF EXAMPLE NON EXAMPLE TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR RASIONAL SISWA PADA MATERI POKOK PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Waway Karya Lampung Timur Tahun Pela

7 98 60

Studi Perbandingan Sikap Sosial Siswa dengan Menggunakan Model Pembelajaraan Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray dan Think Pair Share Pada Mata Pelajaran IPS Terpadu

3 49 84