Kriteria Validitas dan Reliabelitas Penelitian
H. Kriteria Validitas dan Reliabelitas Penelitian
Terdapat beberapa kriteria yang perlu diperhatikan dalam penelitian, baik penelitian kualitatif maupun penelitian kuantitatif, yaitu valid, reliabel, dan objektif. Hal tersebut sesuai dengan apa yang diungkapkan Sugiyono (2008) bahwa validitas merupakan derajat ketepatan dan kesesuaian antara kenyataan yang ada di lapangan dan data yang dilaporkan oleh peneliti apa adanya. Untuk menjaga keabsahan dan keakuratan data dalam penelitian ini diupayakan harus memenuhi kriteria sebagaimana dikemukakan Muhajir (2002) dan Moleong (2002) yang meliputi empat kriteria yaitu; (a) kredibilitas (credibility), (b) ketergantungan (dependability), (c) keteralihan (transferability) dan (d) kepastian (confirmability). Kriteria kredibilitas dan dependabilitas pada penelitian kualitatif secara berurutan sejajar dengan validitas dan reliabilitias pada penelitian kuantitatif.
Pengecekan kredibilitas (validitas internal) data. Salah satu cara untuk mengecek kredibiltas data dalam penelitian ini adalah dengan cara melakukan triangulasi. Triangulasi merupakan teknik pengecekan keabsahan data dengan memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data penelitian dan dimaksudkan sebagai data pembanding. Moeleong (1993) membedakan teknik triangulasi menjadi empat macam, yaitu triangulasi sumber, triangulasi metode, triangulasi penyidik (investigator) dan triangulasi teori. Menurut Sugiyono (2008) triangulasi dari pengujian kredibilitas data diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber, berbagai cara, berbagai waktu. Sedangkan Miles & Huberman (1994) mengatakan bahwa ada tiga jenis triangulasi yakin, (a) triangulasi sumber data yang meliputi orang, waktu dan tempat, (b) triangulasi metode yang meliputi observasi, wawancara dan dokumentasi, dan (c) triangulasi peneliti yang meliputi peneliti terdahulu, investigator/penyidik.
Pengecekan dependabilitas (reliabilitas) penelitian. Kriteria ketergantungan (dependability) merujuk pada apakah seseorang dapat mengikuti prosedur dan proses yang digunakan untuk mengumpulkan dan menginterpretasi data. Penelitian kualitatif yang berkualitas apabila menyediakan penjelasan secara terperinci mengenai pengumpulan dan menganalisis data. Dalam penelitian ini, kriteria ketergantungan dipenuhi peneliti dengan membuat dokumentasi yang jelas dan terperinci mengenai bagaimana mengumpulkan dan menganalisis data. Salah satu cara yang dilakukan untuk menguji dependabilitas penelitian adalah dengan menggunakan teknik jejek audit (Moeleong, 2007). Jejak audit dapat dilakukan oleh Pengecekan dependabilitas (reliabilitas) penelitian. Kriteria ketergantungan (dependability) merujuk pada apakah seseorang dapat mengikuti prosedur dan proses yang digunakan untuk mengumpulkan dan menginterpretasi data. Penelitian kualitatif yang berkualitas apabila menyediakan penjelasan secara terperinci mengenai pengumpulan dan menganalisis data. Dalam penelitian ini, kriteria ketergantungan dipenuhi peneliti dengan membuat dokumentasi yang jelas dan terperinci mengenai bagaimana mengumpulkan dan menganalisis data. Salah satu cara yang dilakukan untuk menguji dependabilitas penelitian adalah dengan menggunakan teknik jejek audit (Moeleong, 2007). Jejak audit dapat dilakukan oleh
Pengecekan keteralihan. Menurut sugiyono (2008) merupakan validitas eksternal dalam penelitian kuantitatif. Konsep validitas eksternal menyatakan bahwa generalisasi suatu penemuan dapat berlaku atau dapat diterapkan pada semua konteks dalam populasi yang sama atas dasar penemuan yang diperoleh pada sampel yang mewakili populasi.
Pengecekan kepastian. Kepastian berkaitan dengan konsep objektifitas, yang berarti bahwa hasil penelitian dapat dipercaya. Menurut Sugiyono (2008) uji konfirmabilitas dalam penelitian kualitatif mirip dengan uji dependabilitas, sehingga pengujian dapat dilakukan secara bersamaan.
Berdasarkan uraian di atas, pengecekan keabsahan data dalam penelitian ini dilakukan sebagai berikut:
1. Pengecekan kredibilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan triangulasi waktu, karena dengan menggunakn triangulasi waktu, subjek diberi tugas penyelesaian masalah geometri yang diikuti dengan wawancara dan dalam waktu yang berbeda. Subjek diberi tugas kedua penyelesaian masalah geometri yang setara dengan tugas pertama, sehingga dengan cara ini akan diperoleh data yang kredibel.
2. Pengecekan dependabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik jejak audit, yaitu pakar yang secara tidak langsung terlibat dalam penelitian ini mulai dari peneliti menentukan fokus masalah, menentuklan sumber data, mengambil data di lapangan, menganalisis data, menguji keabsahan data, hingga dalam menarik kesimpulan. Pakar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah para pembimbing dan konsultan.
3. Pengecekan transferabilatas dalam penelitian ini tidak digunakan disebabkan hasil penelitian ini tidak untuk digeneralisasikan dan hasilnya hanya dapat diterapkan pada subjek tertentu yang memiliki karakteristik sama atau relatif sama dengan subjek yang diteliti. Dalam penelitian ini, kriteria keteralihan dipenuhi oleh peneliti dengan memberikan deskripsi secara lengkap dan detail untuk masing-masing subjek penelitian tentang karakteristik berpikir intuitif siswa SMA bergaya kognitif field independent (GKFI) dan field dependent (GKFD) dalam menyelesaikan masalah geometri dan konteks di mana penelitian berlangsung.
4. Pengecekan kepastian sejajar dengan kriteria objektivitas pada penelitian kuantitatif. Pada penelitian kualitatif, objektivitas ditentukan persetujuan beberapa orang terhadap pandangan, pendapat, penemuan atau pengalaman yang bersifat subjektif. Akan tetapi apabila pengalaman seseorang disepakati beberapa orang yang memiliki kualifikasi di bidangnya maka pengalaman tersebut dapat dikatakan objektif. Dengan demikian, pada penelitian kualitatif, objektivitas suatu penemuan tergantung pada orang, 4. Pengecekan kepastian sejajar dengan kriteria objektivitas pada penelitian kuantitatif. Pada penelitian kualitatif, objektivitas ditentukan persetujuan beberapa orang terhadap pandangan, pendapat, penemuan atau pengalaman yang bersifat subjektif. Akan tetapi apabila pengalaman seseorang disepakati beberapa orang yang memiliki kualifikasi di bidangnya maka pengalaman tersebut dapat dikatakan objektif. Dengan demikian, pada penelitian kualitatif, objektivitas suatu penemuan tergantung pada orang,