Lembar Masalah Geometri

Lembar Masalah Geometri

Petunjuk!

Jawablah soal-soal di bawah ini dengan baik dan benar. Kamu diperbolehkan menggunakan strategi apa saja untuk mempermudah dalam menyelesaikan soal tersebut.

Masalah Utama (M1)

1. Suatu limas beraturan T.ABCD, dengan panjang rusuk AB = 3 cm dan TA = 6 cm. Tentukan jarak antara titik B dan rusuk TD!

Masalah kedua (M2)

2. Panjang rusuk alas limas beraturan T.KLMN adalah 12 cm, dan panjang rusuk tegak 12 √2 cm. Tentukan jarak antara titik K dan rusuk TM!

** Selamat Mengerjakan **

Lampiran 7. PEDOMAN WAWANCARA BERBASIS TUGAS

Tujuan wawancara

Menginvestigasi, menggali karakteristik berpikir intuitif siswa SMA berdasarkan gaya kognitifnya dalam menyelesaikan masalah geometri

Metode wawancara

Metode yang digunakan dengan cara tidak terstruktur, dengan ketentuan sebagai berikut.

a. Pertanyaan/suruhan wawancara yang diajukan disesuaikan dengan kondisi penyelesaian masalah yang dilakukan subjek penelitian (tulisan maupun penjelasan).

b. Pertanyaan/suruhan untuk masing-masing subjek tidak harus sama, akan tetapi memuat inti permasalahan atau tujuan yang sama.

c. Pertanyaan/suruhan dalam pedoman ini diajukan kepada subjek apabila dipandang perlu saja.

d. Apabila subjek mengalami kesulitan untuk memahami maksud pada pertanyaan tertentu, pewawancara dapat meminta subjek untuk merefleksi atau mengajukan pertanyaan lain yang lebih sederhana tanpa menghilangkan inti dari permasalahan.

Pelaksanaan

Subjek diberikan masalah geometri (seperti lembar tugas), kemudian diberi kesempatan untuk membaca atau memahami maksud dari soal, kemudian subjek diminta untuk menyelesaikannya. Rangkaian kegiatan wawancara yang dilakukan antara lain sebagai berikut.

a. Setelah diberikan soal, subjek bisa menulis jawaban secukupnya terlebih dulu, kemudian diajukan beberapa pertanyaan untuk mengklarifikasi jawaban tertulisnya.

b. Setelah diberikan soal, subjek diberi beberapa pertanyaan, kemudian diminta memberikan jawaban tertulis secukupnya sebagai bentuk klarifikasi terhadap apa yang katakan, atau

c. Subjek diminta memberikan jawaban secara verbal terlebih dahulu, kemudian dilanjutkan dengan menuliskan jawabannya

d. Jawaban tertulis subjek juga merupakan bagian yang tak terpisahkan dari hasil wawancara

Pertanyaan:

1. Pertanyaan umum yang diajukan pada saat wawancara antara lain: (a) Apakah kamu memahami maksud dari soal ini? (b) Apa yang kamu pahami maksud dari soal tersebut? (Hal-hal apa yang

kamu ketahui pada soal ini?) (c) Seandainya yang dimaksud soal bukan seperti yang kamu pikirkan, bagaimana sikap kamu? (d) Apakah ada kendala dalam memahami soal tersebut? (e) Apa yang kamu lakukan untuk mengatasi kendala tersebut? (f) Apakah yang terbayang dipikiranmu pada saat memahami soal tersebut? (g) Apa yang terbayang dalam pikiranmu pada saat mengalami kesulitan atau

kebuntuan dalam menyelesaikan soal ini? (h) Apa usaha kamu sehingga muncul ide atau strategi untuk menyelesaikan soal tersebut? (i) Apakah ide tersebut muncul dengan sendirinya atau ada cara tertentu? (j) Coba ceritakan mengapa kamu bisa menyelesaikan soal seperti ini?

(k) Apakah kamu yakin dengan jawaban yang kamu buat? (l) Apakah kamu menjawab soal ini dengan menduga atau mencoba-coba

terlebih dahulu? (m) Apakah kamu mengalami kesulitan dalam menjawab soal ini? (n) Bagaimana usaha kamu mengatasi kesulitan tersebut? (o) Apakah yang terpikir pada saat berusaha mengatasi kesulitan tersebut? (p) Darimana kamu tahu cara tersebut? (q) Apakah memang seperti ini jawaban yang kamu inginkan?

2. Pertanyaan-pertanyaan yang berorientasi pada model intuitif

a) Apabila subjek menyelesaikan soal dengan jawaban singkat, kurang rinci, kurang jelas, maka pertanyaan-pertanyaan yang diajukan antara lain: (1) Apakah kamu langsung bisa memahami soal ini? (2) Apakah kamu yakin akan kebenaran dari jawabanmu? (3) Mengapa kamu menjawab seperti ini (menunjuk jawaban subjek)?” (4) Mengapa kamu menggunakan rumus seperti ini? (jika subjek

menggunakan rumus). Apakah kamu yakin bahwa rumus yang kamu tulis itu cocok untuk soal tersebut atau ada rumus lainnya?

(5) Bagaimana sikapmu jika rumus yang kamu tuliskan tidak cocok untuk soal ini? (6) Apa maksud dari tulisan/gambar/simbol yang kamu buat ini?” (peneliti sambil memperhatikan dan menunjuk tulisan, gambar, simbol yang dibuat siswa pada waktu menyelesaikan soal) (5) Bagaimana sikapmu jika rumus yang kamu tuliskan tidak cocok untuk soal ini? (6) Apa maksud dari tulisan/gambar/simbol yang kamu buat ini?” (peneliti sambil memperhatikan dan menunjuk tulisan, gambar, simbol yang dibuat siswa pada waktu menyelesaikan soal)

soal yang pernah kamu alami sebelumnya? Mengapa? (3) Apakah cara ini merupakan satu-satunya cara untuk menyelesaikan soal tersebut? (4) Apakah ada cara lain untuk menyelesaikan soal ini? (5) Mengapa kamu menggunakan langkah seperti ini?

c) Apabila subjek menyelesaikan soal menggunakan perantara gambar atau grafik atau diagram atau sketsa, maka beberapa pertanyaan yang diajukan anatara lain: (1) Apakah gambar atau grafik atau diagram yang kamu buat sudah

cocok dengan apa yang dimaksud oleh soal? (2) Kapan ide untuk membuat gambar atau grafik atau diagram seperti ini muncul dipikiranmu? (3) Apakah penyelesaian atau jawaban dari soal ini harus dilengkapi dengan gambar atau grafik atau diagram? (4) Mengapa kamu menggunakan gambar atau grafik atau diagram seperti ini kamu dalam menyelesaikan soal? (5) Apakah kamu bisa menyelesaikan soal ini tanpa harus menggambar atau membuat grafik atau diagram? Mengapa?

d) Apabila subjek menyelesaikan soal didasarkan pada konsep lain yang berbeda akan tetapi dianggap memiliki kecocokan dengan masalah yang dihadapi, maka atau jika subjek menggunakan kombinasi rumus atau prinsip yang dimiliki konsep lain yang dianggap cocok berdasarkan paradigma dan interpretasi subjek, maka beberapa pertanyaan yang diajukan antara lain: (1) Apakah kamu mengerjakan soal seperti ini meniru langkah soal yang

lain? (2) Dari mana ide penyelesaian seperti ini? (3) Atau adakah langkah penyelesaian yang lain dan berbeda? Mengapa? (4) Mengapa kamu menggunakan langkah penyelesaian seperti ini?

(menunjuk hasil kerja yang dilakukan subjek)? (5) Apa maksud dari tulisan ini? (menunjuk tulisan atau coretan-coretan yang dibuat subjek)

3. Pertanyaan yang berorientasi pada karakteristik berpikir intuitif 3. Pertanyaan yang berorientasi pada karakteristik berpikir intuitif

jelaskan?” (4) Apa maksud dari gambar, diagram atau tabel ini? (jika subjek

menggunakan gambar/grafik atau diagram). (5) Apakah ada cara lain untuk menyelesaikan soal ini? (6) Mengapa kamu menggunakan cara seperti ini? (sambil menunjuk

jawaban yang dibuat subjek).

b) Apabila subjek menyelesaikan soal menggunakan berbagai rumus atau kombinasi algoritme, strategi tertentu, coretan-coretan pinggir (kemungkinan dilakukan dengan lancar atau tersendat-sendat banyak kendala), maka beberapa pertanyaan yang diajukan antara lain: (1) Apakah rumus yang kamu gunakan memang cocok untuk

menyelesaikan soal ini? Mengapa? Bisa dijelaskan? (2) Apakah kamu pernah menyelesaikan soal dengan rumus atau strategi

penghitungan seperti ini (sambil menunjuk jawaban subjek)? (3) Mengapa kamu menggunakan beberapa cara, rumus dan gambar seperti ini untuk menyelesaikan soal tersebut? (4) Apa maksudnya beberapa tulisan/catatan ini? (sambil menunjuk coretan-coretan yang dibuat subjek)

c) Apabila langkah-langkah yang digunakan runtut dan rapi (dilihat dari penggunaan rumus atau algoritme), saat menjawab terlihat lancar, cepat relatif tanpa hambatan, terlihat subjek memiliki cukup banyak pengalaman dan strategi dalam menyelesaikan soal, maka beberapa pertanyaan yang diajukan antara lain: (1) Apakah kamu pernah menyelesaikan soal serupa ini? Bisa dijelaskan! (2) Apakah kamu yakin dengan jawaban yang kamu tulis? Coba kamu

jelaskan! (3) Mengapa kamu menjawab dengan jawaban yang detail seperti ini? (4) Apakah ada cara lain untuk menyelesaikan soal ini? (5) Darimana kamu memperoleh ide atau strategi penyelesaian masalah

seperti ini? (6) Apa maksud kamu melukiskan gambar seperti ini? (7) Apakah kegunaan gambar ini dalam penyelesaian soal tersebut?

Lampiran 8: ALTERNATIF JAWABAN MASALAH GEOMETRI

Masalah Utama (M1)

Suatu limas beraturan T.ABCD, dengan panjang rusuk AB = 3 cm dan TA = 6 cm. Tentukan jarak antara titik B dan rusuk TD!

Penyelesaian:

Berdasarkan gambar yang ada, jarak B ke TD sama dengan jarak B ke F. Berarti dengan algoritma diperoleh panjang BD = 3 3 2 dan tinggi kerucut TE =

2 7 Untuk menentukan jarak titik B ke F bisa menggunakan rumus pythagoras, yakni:

� 2 = 2 � 2 − �� , karena panjang TF tidak diketahui, maka BF sulit ditentukan. Apabila subjek tidak memiliki pengalaman yang cukup atau tidak ada lompatan

berpikir kiranya masalah tersebut tidak bisa diselesaikan. Namun jika subjek memiliki pengalaman yang memadahi atau tiba-tiba dapat menemukan dua bentuk segitiga dalam segitiga BDT, yaitu segitiga DTB dimana dua segitiga tersebut adalah sama luasnya, maka tentu diperoleh Jarak titik B ke garis TD didapat dengan menggunakan kesamaan luas dua

segitiga, yaitu Luas segitiga BDT = Luas segitiga DBT. L.BDT = L.DTB

BT.BF = BD.TE 6BF = 3 3 2.

Jadi jarak B ke TD adalah 3

4 14 cm

Lampiran 9. Hasil Jawaban subjek

Hasil jawaban S1 pada Masalah 1(S1M1)

Hasil jawaban S1 pada Masalah 2 (S1M2)

Hasil jawaban S2 pada Masalah 1 (S2M1)

Hasil jawaban S2 pada Masalah 2 (S2M2)

Hasil jawaban S3 pada Masalah 1 (S3M1)

Hasil jawaban S3 pada Masalah 2 (S3M2)

Hasil jawaban S4 pada Masalah 1 (S4M1)

Hasil jawaban S4 pada Masalah 2 (S4M2)

Lampiran 10: Transkrip Wawancara S1M1

P: coba kamu baca soal ini, kemudian jika kamu sudah memahami maksudnya bisa dikerjakan, apakah kamu siap? S1: baik pak, saya coba pak P: baiklah, silakan. Nanti kalau sudah dikerjakan kamu katakan selesai ya! S1: Baiklah pak. (S1 membaca soal dan berusaha untuk memahami soal, ia

tampak serius, sesekali menatap ke atas terus menulis lagi, sambil memukul- mukulkan bulpoin pada meja, kemudian ia menulis kembali terkadang tangannya menggaruk-garuk kepala, kemudian melanjutkan tulisannya), tak lama kemudian kurang lebih 1 menit S1 menyatakan sudah selesai.

P: waw, sudah selesai, kok cepat sekali! S1: ya pak, tapi hasilnya benar atau salah saya tidak tahu, pokoknya seperti ini

(sambil menyerahkan hasil jawabannya) P: Bagaimana kamu bisa menjawab soal ini? Coba ceritakan? S1: Baik pak, awalnya saya baca soalnya pak, terus saya pahami maksudnya,

terus dikerjakan P: bagaimana dan kapan kamu bisa memahami maksud soal ini? S1: pada saat membaca soal pak P: berapa kali kamu membaca untuk memahami soal ini? S1: Kebetulan satu kali pak, tapi saya hanya lihat pertanyaan juga dilihat

sepintas data atau angka-angkanya yang diketahui P: Apa yang kamu ketahui tentang soal tersebut S1: Ya tentang limas beraturan T.ABCD yang panjang AB = 3 cm, TA= 6 cm,

dan ditanya jarak B ke TD P: Apa yang terbayang atau yang dipikirkan pada saat kamu membaca soal tersebut? S1: Yang terbayang gambarnya, kemudian rumus-rumusnya pak. P: gambar apa? S1: ya gambar limas beraturan pak, P: Kapan rumusnya ditemukan? S1: Pada saat memahami soal otomatis kalo udah paham rumusnya muncul

dengan sendirinya P: Untuk apa gambar itu, kan tidak ada perintah menggambar? S1: biar lebih jelas dan bisa memudahkan saya dalam menjawab pak

S1: Kemudian langsung saya lakukan hitungan seperti ini pak (subjek menunjuk hasil jawabannya) P: Apa sebenarnya yang dicari? S1: jarak titik B ke TD (sambil menunjuk soal) P: kamu menjawab dengan rumus. Rumus apa, bisa dijelaskan? S1: ya rumus mencari panjang pak (seperti ini rumus pythagoras). P: Apakah kamu memikirkan terlebih dahulu rumus yang akan digunakan

dalam menyelesaikan soal ini? S1: Ya pada saat memahami soal otomatis kalo sudah paham rumusnyamuncul dengan sendirinya. P: apa maksudnya muncul otomatis? S1: Ketika tahu masalah limas, ya langsung ingat rumusnya. P: berarti kamu tidak memikirkan rumusnya terlebih dahulu? S1: bukan begitu pak, tapi rumusnya udah jelas, paling ya gitu. P: apakah gambar ini sesuai yang dimaksud dari soal itu? S1: ya kira-kira begitu pak. P: mengapa kamu menggambar hingga dua kali (sambil menunjuk lembar

jawaban) S1: ya biar tambah gamblang pak. P: Apa maksudnya biar gamblang? S1: Agar lebih jelas pak, kan kalo digambar ini masih sulit ngebayangin (subjek

menunjuk gambar pertama) P: apakah kamu yakin bahwa jawaban kamu benar? S1: Ya pak P: Kalau saya amati jawabanmu, kamu tidak menuliskan apa yang diketahui

dan apa yang ditanyakan, mengapa? S1: Ya benar pak, karena saya rasa dengan gambar udah jelas maksudnya. P: jelas bagaimana ? S1: Ya biasanya sudah tahu pak, seperti tulisan ini (S1menunjuk tulisan angka-

angka pada gambar). P: kamu tadi agak terdiam, apa yang kamu pikirkan? S1: sebenarnya saya kesulitan menentukan jarak B ke TD, tapi saya tiba-tiba

ingat bahwa segitiga ini (  BDT) dan yang ini (TDB) luasnya kan sama, sedang tinggi ini bisa dicari seperti ini (sambil menunjuk jawaban), saya misalkan tingginya t dan x, dari situ akhirnya bisa ditemukan.

P: o ya jarak yang kamu tetapkan adalah 3 �=

2 7, tanpa satuan, mengapa? S1: ya pak, biasanya tanpa satuan sudah dimaklumi oleh guru

P: apa maksudnya sudah dimaklumi? S1: biasanya guru udah mengerti maksudnya dan tidak mempermasalahkan,

berarti saya yakin dibenarkan P: Oke. Kenapa kamu menggunakan gambar seperti ini (peneliti menunjuk gambar yang buat subjek) S1: Untuk memudahkan aja pak. P: Apakah kamu bisa menyelesaikan soal seperti ini tanpa gambar? S1: sebenarnya bisa pak, tapi hasilnya kurang meyakinkan. P: Kalau menggunakan gambar, apakah kamu lebih mudah dan lebih yakin

kebenaran jawabanmu? S1: Ya pak, soalnya saya bisa sambil ngecek langsung, apakah rumus yang saya gunakan cocok untuk menghitung soal ini. P: apa maksudnya bisa ngecek langsung? S1: ya melalui gambar secara otomatis dapat melihat apakah jawaban benar

dan masuk akal atau tidak. P: apakah kamu pernah mengahadapi masalah/soal seperti ini? S1: sepertinya pernah pak, tapi persisnya saya lupa P: apa maksudnya persisnya lupa? S1: mungkin soalnya tidak sama, tapi intinya mirip pak, itu dulu P: O begitu. Apakah kamu meniru cara yang pernah kamu lakukan tempo dulu? S1: waduh susah mengingatnya, ya mungkin begitu, kan itu pengalaman masa

lalu otomatis menjadi pengetahuan sekarang, tapi susah diingat-ingat dari mana asalnya, pokoknya seperti itu caranya

P: apakah kamu yakin bahwa hasil yang kamu temukan itu benar S1: ya yakin pak. P: apakah kamu dapat memberikan alasan, mengapa? S1: ya kan udah sesuai rumusnya pak P: rumus yang mana? S1: ya rumus mencari panjang

Lampiran 10: Transkrip Wawancara S1M2

P: Silakan kamu baca dulu, jika sudah paham bisa dikerjakan! S1: Baiklah pak. (subjek berusaha memahami masalah dengan membaca dalam

hati, dan tak lamu kemudian subjek langsung mengerjakan), dan dalam waktu kurang lebig 2 menit, subjek mampu menyelesaikannya.

P: wah kamu udah bisa menyelesaikan masalahnya! S1: Ya pak, seperti ini kira-kira. P: Bagaimana kamu bisa menjawab soal ini? Coba ceritakan? S1: Baik pak, awalnya saya baca soalnya seperti biasa pak, terus saya berusaha

memahami maksudnya, terus dikerjakan P: Apa maksudnya seperti biasa? S1: Ya biasanya saya perhatikan angka-angka dan pertanyaannya. P: apa yang terbayang dipikiran kamu pada saat membaca soal? S1: yang terbayang gambar limas pak P: lalu apa yang terbayang lainnya? S1: jarak K ke TM P: kira-kira rumus apa yang bisa digunakan? S1: ya rumus jarak pak, seperti rumus pythagoras-lah. P: Terus, bagaimana langkah selanjutnya?. S1: terus saya gambar dulu pak seperti ini (subjek menunjuk gambar) P: Apakah pada saat membaca soal, kamu memikirkan langkah

penyelesaiannya? S1: Ya pasti otomatis pak, dari gambar ini jelas rumusnya. P: Pada saat apa rumus tersebut muncul dipikiranmu? S1: Pada saat membaca pertanyaan soal pak. P: Kamu tidak menuliskan apa yang diketahui dan yang ditanyakan, mengapa? S1: Agar lebih cepat aja pak, kan sudah bisa melihat gambar. P: Oke. Kenapa kamu menggunakan gambar seperti ini (peneliti menunjuk dua

gambar yang buat subjek) S1: agar mudah aja pak. P: Kenapa kamu menggambar hingga dua kali, bisa diceritkan? S1: supaya lebih kongkrit aja pak. Soalnya gambar yang ini (soal pertama) agak

rumit karena berada dalam limas. P: Apakah kamu bisa menyelesaikan soal seperti ini tanpa gambar?

P: Apakah gambar yang kamu lukiskan membantu kamu dalam menyelesaikan soal ini? S1: Ya pak, dengan melihat gambar, saya rasa masalahnya menjadi lebih simpel. P: Apa maksudnya lebih simpel? S1: Lebih sederhana pak, sehingga mudah dipahami (maksudnya diselesaikan) P: Kenapa kok bisa begitu? S1: Soalnya saya bisa sambil ngecek langsung, apakah rumus yang saya

gunakan cocok untuk menghitung soal ini. P: apakah kamu pernah menghadapi masalah seperti ini? S1: ya pernah pak, tapi saya sudah lupa pak, mungkin waktu SMP pak. P: apakah kamu meniru langkah atau cara penyelesaian seperti soal yang

pernah kamu hadapi? S1: ya gimana ya pak, mungkin ia pak, tapi susah mengingatnya P: apa maksud dari susah mengingatnya? S1: begini pak, saya tidak tahu atau lupa cara yang dulu apakah seperti ini atau

tidak. P: kalo saya amati jawabanmu, disini kamu tulis rumus pythagoras (menunjuk tulisan S1), mengapa? S1: ya benar pak, kan yang dicari panjang P: kamu kok langsung menentukan jarak dengan menghitung tinggi setiga ini

(peneliti menunjuk gambar), mengapa kok tidak sama seperti pada soal kemaren?

S1: untuk soal ini kan jelas udah jelas pak P: apa maksudnya udah jelas? S1: pikiran saya sebenarnya mau ngitung seperti langkah kemaren, tapi saya

baru sadar kalo segitiga yang ini sama sisi, jadi langsung aja seperti ini.

P: Kamu menentukan jarak tersebut dengan simbol � = 6 6 tanpa satuan. Mengapa? S1: O ya pak, sebenarnya saya sadar, tapi biasanya begini aja udah benar (subjek menunjuk jawaban) P: apa maksudnya biasanya udah benar? S1: ya, kebanyakan guru menilai bahwa hitungan seperti ini sudah benar, jadi

biar cepat aja.

Lampiran 10: Transkrip Wawancara S2M1

P: Baiklah, silakan kamu baca dulu soal ini, kemudian jika sudah paham bisa dikerjakan

S2: Baiklah pak. (subjek membaca soal, ia tampak serius, sesekali menggaruk-garuk kepalanya sambil menatap ke atas terus menulis, kadang-kadang memukul-mukulkan bulpoin pada meja, kemudian ia menulis kembali), hampir melewati waktu 4 menit akhirnya subjek dapat menyelesaikan soal 1

P: Bagaimana udah selesai? S2:

Ya sudah pak, semoga benar. (seperti ini pak, subjek menyudorkan hasil pekerjaannya kepada peneliti)

P: Bagaimana kamu bisa menjawab soal ini? Coba ceritakan? S2:

Ya, saya baca soalnya pak, terus saya pahami maksudnya, terus dikerjakan

P: Berapa kali kamu membaca soal ini? S2:

dua kali pak, P:

Kenapa dua kali, mungkin bisa diceritakan? S2:

Waktu baca pertama belum bisa memahami semua masalahnya,tapi yang jelas masalah limas, lalu saya gambar seperti ini pak, karena saya belum yakin, kemudian baca lagi sambil memikirkan cara penyelesaiannya.

P: apa yang ada dipikiranmu pada saat membaca soal? S2:

Yang muncul di pikiran saya pertama gambarnya, lalu terlintas rumus penyelesaiannya pak.

P: Terus, bagaimana langkah selanjutnya?. S2:

Saya gambar dulu, dan dari situlah saya mencoba mengira-ngira rumusnya.

P:

Apakah pada saat kamu membaca sambil memikirkan rumusnya?

S2:

ya pasti otomatis pak, seperti muncul dengan sendirinya gitu pak.

P:

Kalau saya amati jawabanmu, kamu tidak menuliskan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan, mengapa?

S2: Ya benar pak, biar cepat aja, kan sudah ada gambarnya. P:

Terus kenapa kalau ada gambarnya? S2:

Ya tidak perlu ditulis lagi yang diketahui dan yang ditanyakan, orang pasti memahami maksudnya.

P: kamu melakukan coba-coba atau menduga ya pada saat ngitung yang ini (peneliti menunjuk jawaban S2) ada yang dicoret. Apa artinya?

S2: ya benar pak, karena saya tidak yakin maka saya hitung lagi seperti ini pak.

P: Kamu menggunakan gambar seperti ini (peneliti menunjuk gambar yang buat subjek), apakah gambar yang dimaksud seperti itu?

S2: ya mungkin memang seperti itu pak P:

Apakah kamu yakin bahwa memang seperti itu?

S2: Menurut saya memang seperti itu pak P:

untuk apa gambar ini? S2:

biar tambah mudah pak. P:

Oke, Apakah soal ini dapat kamu selesaikan tanpa harus ada gambar? S2:

Menurut saya tanpa gambar sama sekali, rasanya sulit pak. P:

Mengapa? S2:

Tidak bisa ngebayangin pak. P:

Kamu menggunakan gambar sebanyak tujuh kali, apa maksudnya? Bisa diceritakan?

S2: Ya pak, soalnya saya bisa berpikir. Biasanya saya sambil menggambar lagi atau mencorat-coret gambar yang ada.

P: kalau begitu gambar ini dapat membantu pikiran kamu S2:

ya benar pak P:

Bagaimana kamu kok bisa menemukan jawaban seperti ini? S2:

waduh untuk soal ini saya kira mudah pak, eh ternyata sulit juga. Awalnya saya gambar ini, eh ternyata gak masuk akal, saya coba lagi, terus hingga terakhir sperti ini (subjek menunjuk jawaban)

P:

Tadi kamu sempat berhenti agak lama, terus kamu tersenyum dan melanjutkan pekerjaanmu, apa maksudnya?

S2: ya dari situlah saya melihat dua segitiga dalam satu segitiga P:

P Seperti apa? S2:

ya ini segitiga ABC dan segitiga ACB, nah kalo t bisa ditentukan, maka luas ABC bisa ditemukan, begitu juga dengan x, terus saya hitung pak.

P:

Apakah kamu pernah atau sering menyelesaikan soal seperti ini?

S2: Kayaknya sudah pak, tapi kalo sama persis kayaknya belum, eh mungkin saya lupa pak.

P: apakah langkah penyelesaian yang kamu buat juga meniru langkah atau cara yang pernah kamu alami?

S2:

Sepertinya iya pak, abis susah diingat. Sepertinya caranya muncul secara otomatis pak.

P: apa maksudnya otomatis? S2:

ya saya gak tahu datangnya cara tersebut, ya ngalir aja. P:

jika sama amati, jawaban akhir yang kamu tulis ( x 3 =

4 28 ) kok tidak mencantumkan satuan panjang, bisa dijelaskan?

S2:

ya pak, biasanya kalo hitungnnya udah benar biasanya dibiarin oleh gurunya.

P: apa maksudnya dibiarin? S2:

ya dianggap benar, jadi saya sering tidak pake satuan karena udah diyakini benar

Lampiran 10: Transkrip Wawancara S2M2

P:

Silakan kamu kerjakan soal ini! S2: baiklah pak (S2 mulai mengerjakan soal diawali dengan membaca beberapa kali memejamkan mata, kemudian menggambar, membaca kembali, menuliskan hal-hal penting pada gambar, tidak lama kemudian (kurang lebih 2 menit) S2 sudah menyelesaikan tugasnya)

P:

Oke, sudah selesai? bagaimana kamu bisa menjawab soal ini? S2: Seperti biasa pak, saya baca dulu soalnya, terus saya berusaha memahami maksudnya, terus dikerjakan seperti ini (sambil menggambar)

P:

apa yang terbayang dalam pikiranmu ketika kamu membaca soal ini? S2: ya bentuk limas beraturan pak,

P:

apa maksud bentuk limas beraturan, apa gambar ini yang kamu maksud? (peneliti menunjuk gambar yang dibuat subjek)

S2: ya benar pak.

P:

kalo saya amati kamu tidak menuliskan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan, mengapa?

S2: ya pak, karena sudah ada pada gambar ini (subjek menunjuk pada gambar)

P:

Apa sebenarnya yang ditanyakan pada soal ini? S2: jarak K ke TM pak

P:

Kamu berusaha menentukan jarak yang dimaksud dengan perantara banyak gambar seperti ini, apa artinya ?

S2: awalnya susah melihat gambar limasnya, terus saya gambar lagi masih

ragu, kemudian saya gambar lagi disini, jadi ada tiga gambar.

P:

Terus, bagaimana langkah berikutnya?. S2: saya hitung dan hasilnya seperti ini pak (subjek menunjuk hasil akhir) �=66

P:

bagaimana memperoleh angka tersebut?

S2:

dengan rumus pythagoras seperti ini pak.

P:

apakah kamu yakin bahwa hasilnya �=66 ?

P:

ya pasti pak, kan sudah sesuai rumusnya S2: Oke. Kenapa kamu menggunakan gambar seperti ini (peneliti menunjuk

gambar yang buat subjek)

P:

Agar lebih mudah aja pak. S2: apa benar begitu?

P:

ya, dengan gambar itu, bagi saya soalnya menjadi lebih jelas pak

P:

Apakah kamu bisa menyelesaikan soal seperti ini tanpa gambar?

S2:

ya mungkin bisa sih pak, tapi sulit dan lama.

P:

Apakah hanya itu alasannya? S2: Ya dengan melihat gambar, saya rasa masalahnya menjadi lebih simple

dan lebih cepat pak.

P:

Bagaimana kamu bisa memperoleh cara menemukan jawaban seperti langkah ini (sambil menunjuk lembar jawaban).

baru sadar ini kan segitiga sama sisi, jadi pasti ini memotong ditengah sini (subjek menunjuk gambar)

P:

terus bagaimana selanjutnya? S2: Ya saya hitung seperti ini (subjek menjunjuk hasil jawabannya)

P:

kamu menuliskan jawaban akhir � = 6 6 tanpa satuan, bisa dijelaskan?

S2: emangnya salah ya pak?

P:

kira-kira menurut kamu, apakah jawaban yang seperti ini sesuai dengan pertanyaan?

S2: sebenarnya saya tahu kalo kurang pak, tapi biasanya tidak dipermasalahkan.

P:

apakah kamu pernah menyelesaikan soal serupa ini?

S2:

mungkin pernah pak, dulu waktu mengerjakan latihan-latihan soal pak

P:

apakah soalnya sama persis seperti ini?

S2:

ya tidak pak, tapi mirip, eh soal ini kan mirip dengan soal kemaren pak

P:

apakah kamu meniru cara atau langkah penyelesaian soal yang pernah kamu lakukan

S2: gimana ya pak, saya sudah lupa, tapi mungkin sama caranya walau tidak persis

P:

apa artinya mungkin sama tapi tidak persis? S2: masalahnya saya lupa pak, tapi biasanya cara yang pernah kita lakukan dapat teringat kembali walau kita tidak sadar

P:

apa maksudnya tidak sadar? S2: yaa apa ya pak. Pokoknya caranya tahu-tahu datang dengan sendirinya gitu lo pak

Lampiran 10: Transkrip Wawancara S3M1

P: Silakan kamu baca dulu, kemudian jika sudah paham bisa dikerjakan (peneliti menyodorkan soal nomor 1 kepada subjek.

S3 : Baik pak. (subjek menerima soal, kemudian ia membacanya, ia tampak serius, subjek memegang sambil menggaruk-garuk kepalanya, kemudian ia menuliskan jawaban di kertas yang disediakan).

P: (peneliti mengamati aktifitas S3 pada saat menyelesaikan soal nomor

1, berselang beberapa waktu kurang lebih 4 menit, tampak S3 telah berhasil menyelesaikan soal). Kemudian peneliti bertanya, apakah sudah selesai?

S3 : ya udah pak, kira-kira seperti ini. (subjek menyerahkan hasil pekerjaannya)

P: Oke, baik sekali. Coba kamu ceritakan Bagaimana kamu dapat menyelesaikan soal seperti ini?

S3:

setelah membaca soal, saya berusaha memahami maksudnya, terus saya kerjakan. Tapi untuk soal ini agak sulit pak.

P: untuk memahami soal ini, berapa kali kamu membaca? S3: dua kali, yang pertama paham tapi masih ragu, kemudian baca lagi

sambil menggambar seperti ini pak. P:

Terus, bagaimana langkah selanjutnya?. S3: Terus saya gambar dulu. P:

Mengapa kamu memulai dari menggambar dulu? S3: Biar lebih jelas pak. P:

Apakah yang terbayang pada saat kamu membaca soal ini? S3: sebenarnya yang terlihat gambarnya pak, P:

bagaimana kok gambarnya yang terlihat? S3: ya tahu-tahu muncul dipikiran saya gambarnya, sedangkan rumusnya

muncul kemudian. P:

gambar apa, dan rumus apa? S3: ya gambar limas beraturan dan rumusnya seperti ini pak P:

apa maksud dari beraturan? S3: alasnya berupa persegi atau bujursangkar pak

P:

Ok. Kalau saya amati jawabanmu, kamu tidak menuliskan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan, mengapa?

S3: Ya pak, biasanya cukup dengan gambar. P:

apakah kamu bisa menyelesaikan soal ini tanpa gambar? S3: rasanya untuk soal ini kok sulit sekali pak. P:

apa kesulitannya? S3:

pokoknya sulit, saya gak bisa ngebayangin pak

P: Oke. Kalo saya amati kamu banyak membuat gambar seperti ini (menunjuk pada jawaban). Bisa dijelaskan?

S3: ya pak, karena agak sulit maka saya gambar lagi, biasanya saya bisa mikir kalo sambil nggambar. Atau saya sambil corat-coret gambar yang ada.

P: kalo saya amati pada jawabanmu, banyak sekali hitungan yang kamu lakukan, bisa dijelaskan?

S3: Saya bingung pak, tidak yakin ya akhirnya ngitung lagi P:

apa maksudnya tidak yakin dan bingung? S3:

caranya masih ragu pak, ya hasilnya juga ragu P:

apakah dengan gambar yang kamu lukiskan dapat menjadikan kamu lebih yakin?

S3: ya tentu pak, karena sepertinya pikiran saya dituntun oleh gambar tersebut.

P:

kalo saya amati, kamu menjawab 9+9 = 18 = 3 2, kemudian 36- 18=18 = 3 2, sedangkan yang terakhir juga 36 − 18 = 18 = 3 2,

bisa dijelaslkan? S3:

yang ini (pertama) saya menebak aja, dan yang ini (kedua) sebenarnya pake akar, tapi hanya dipikiran agar cepat aja, sedang yang terakhir pake akar pak, makanya jawabannya sama.

P: apakah kamu yakin bahwa jawabanmu benar? S3: ya begitulah pak. P:

apakah kamu pernah menghadapi soal serupa ini? S3: ya kayaknya pernah pak, tapi tidak sama persis seperti ini P:

Apakah kamu meniru cara yang pernah kamu gunakan dalam menyelesaikan soal tersebut?

S3: mungkin ya pak, tapi susah mengingatnya, tahu-tahu gitu. P:

kamu tidak menuliskan satuan pada jawaban akhir yang kamu buat

12 3 ) . bisa dijelaskan? S3: ya pak, biasanya gak apa-apa. biasanya dimaklumi pak.

P: apa maksudnya dimaklumi? S3: biasanya dibenarkan oleh gurunya pak

Lampiran 10: Transkrip Wawancara S3M2

P: Baiklah, ini soalnya, silakan dicermati dulu! S3:

baik pak. S3 mulai membaca soal dan berusaha memahami maksudnya. (peneliti mengamati aktivitas S3. Ia langsung menggambar limas namun tidak bisa dilanjutkan kemudian ia menggabar segitiga dan langsung melakukan hitungan-hitungan, terkadang rilek (berhenti) kemudian melanjutkan lagi, aktivitas ini berlangsung kurang lebih 2 menit S3 dapat menyelesaikan soal tersbut).

P: Oke, baik sekali. Coba kamu ceritakan Bagaimana kamu dapat menyelesaikan soal seperti ini?

S3:

Ya saya baca dulu soanyal, jika sudah paham, terus saya kerjakan seperti biasanya pak.

P: Apa maksudnya seperti biasa? S3:

Ya seperti pada saat saya disuruh mengerjakan soal kemaren pak.

P: sebenarnya apa yang ditanyakan pada soal ini? S3:

mencari jarak titik K ke rusuk TM pak P:

Berapa kali kamu membaca untuk memahami soal ini? S3:

satu kali pak, P:

Bagaimana cara kamu memahami soal ini? S3:

yang saya perhatiin yang diketahui dan yang ditanya pak. P:

Terus bagaimana selanjutnya? S3:

Ya saya tulis dengan gambar seperti ini (subjek menunjuk hasil jawaban)

P:

Apa yang terbayang atau yang kamu pikirkan pada saat membaca soal?

S3: yang pasti objeknya pak, disini limas P:

itu terjadi pada saat apa? S3:

pada saat membaca yang diketahui. P:

Pada saat apa rumus tersebut muncul dipikiranmu? S3:

Pada saat membaca pertanyaan soal, udah terlintas rumus yang perlukan pak.

P: pada jawaban ini kamu tidak menuliskan apa yang diketahui dan yang ditanyakan, mengapa?

S3: ya karena udah ada di gambar pak. P:

kenapa kalau udah adah gambarnya? S3:

ya udah jelas kan pak. P:

Kenapa kamu menggambar hingga dua kali seperti ini (peneliti menunjuk gambar yang buat subjek)

S3: agar lebih jelas dan mudah aja pak. Kalo pada gambar yang pertama masih rumit, kan menentukan jarak yang lewat dalam, eh ternyata kalo

P:

gambar ini (menunjuk pada gambar) termasuk segitiga jenis apa?

S3: (subjek lama mengamati gambar) segitiga sama kaki pak. P:

Oke, apakah kamu bisa menyelesaikan soal seperti ini tanpa gambar? S3:

Mungkin bisa pak, tapi sulit menemukan hasilnya. P:

Apa kira-kira sulitnya? S3:

Ya sulit memastikan, kan gak bisa ngebayangin. P:

Apakah gambar yang kamu lukiskan membantu kamu dalam menyelesaikan soal ini?

S3:

Ya jelas pak, dengan gambar, saya rasa masalahnya menjadi nyata.

P: kenapa begitu? S3:

karena mudah dibayangkan dan mudah juga dikerjakan. P:

apakah kamu yakin bahwa jawaban yang kamu itu benar? S3:

ya pak yakin, eh gimana ya pak, apa ada yang salah? P:

bagaimana kamu bisa yakin? S3:

ya saya rasa udah sesuai semua pak P:

coba periksa lagi S3:

(subjek mencoba memeriksa dengan teliti, namun tidak menemukan kesalahannya) kelihatannya tidak ada pak P:

apakah kamu pernah menyelesaikan soal seperti ini? S3:

sebenarnya soal ini bukan baru pak, mungkin saya pernah pak seperti soal kemaren dari bapak itu

P: apakah langkah-langkah jawaban yang kamu gunakan meniru langkah- langkah penyelesaian seperti soal yang dulu?

S3: ya otomatis begitu pak P:

apa maksudnya otomatis? S3:

memang susah diceritakan pak, tapi tahu-tahu begitu. P:

biasanya satuan jarak itu apa (dalam hal ini meter atau centi meter)? S3:

centimeter pak P:

kalo saya lihat pada jawaban ini (peniliti menunjuk jawaban �=34 kok tidak ada satuannya, bisa dijelaskan?

S3: ya pak, kurang satuannya. Tapi biasanya begini udah boleh pak P:

apa maksudnya boleh? S3:

ya tidak tahu disalahkan oleh gurunya P:

kamu melakukan penghitungan-penghitungan ini (menunjuk pada jawaban subjek) sehingga berulang-ulang. Apa maksudnya?

S3:

Ya, saya coba-coba pak, habis tidak yakin, terus saya coba hitung seperti ini

P: Terus hasilnya gimana? S3:

ya seperti ini pak P:

Apa kamu yakin benar hasilnya seperti itu?

Lampiran 10: Transkrip wawancara S4M1

P : Silakan kamu baca dulu, kemudian jika sudah paham bisa dikerjakan (peneliti memberikan soal kepada S4)

S4 : Baiklah pak. (subjek membaca soal, ia serius sekali, ia memandangi soal dan tangannya menyangga dagu sambil berpikir dan mengingat-ingat pengalaman masa lalunya, kemudian ia menuliskan jawaban diawali dari menggambar)

P : peneliti mengamati berbagai upaya yang dilakukan subjek selama kurang lebih 2 menit subjek dapat menyelesaikan tugas yang diberikan

P : Apakah udah selesai? (peneliti menanyakan hasil pekerjaan) S4

: sudah pak, kira-kira begini. P

: Bagaimana kamu bisa menjawab soal ini? Coba ceritakan? S4

: Ya dibaca dulu pak, kemudian saya ditulis yang sekiranya diperluakan seperti menggambar. P

: berapa kali kamu membaca untuk memahami soal ini? S4

: sekali pak P

: kok bisa begitu? S4

: Waktu membaca saya mencoba memahami, apa yang diketahui dan apa pertanyaannya pak” P

: apa sebenarnya yang terbayang atau yang terpikir pada saat membaca soal? S4

: yang pasti objeknya pak, terus langkah-langkahnya atau rumus apa yang diperlukan. P

: pada saat apa objek dan langkah-langkahnya muncul dipikiranmu? S4

: ya biasanya pada saat saya membaca yang diketahui dan dan dicari pak P

: apakah kamu memikirkan rumus-rumus yang digunakan? S4

: ya untuk soal ini langsung aja pak, kan persoalan mencari jarak. P

: Kalau saya amati jawabanmu, kamu tidak menuliskan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan, mengapa?

S4

: Ya benar pak, tapi saya menuliskannya pada gambar ini (S4 menunjuk tulisan pada

gambar). P

: kamu menggambar beberapa kali, apa maksudnya? S4

: O ya pak, karena gambar bangun ruang saya ganti dengan bangun datar agar lebih

mudah membayangkan P

: kamu yakin bahwa jawaban tersebut benar? S4

: ya awalnya yakin, tapi saya kesulitan, terus saya usahakan gambar lagi P

: terus gambar yang ketiga ini apa sudah yakin kok berhenti? S4

: ya pak yakin P

: dari mana kamu bisa yakin? S4

: ya setelah saya amati gambar ini (subjek menunjuk gambar limas) ternyata seperti itu P

: bagaimana selanjutnya? S4

: dari situ saya menemukan langkahnya, kan sama dengan mencari garis tinggi segitiga P

: terus bagaimana? S4

:ya ini kan ada dua segitiga dalam segitiga yang sama, maka luasnya mesti sama dong P

: apa artinya? S4

:berarti Luas ABC = Luas ACB seperti ini, jadi 9 �=

P : apakah kamu bisa menyelesaikan soal ini tanpa menggunakan gambar? S4

: wah sulit, tidak bisa ngebayangin pak. P

: Apakah kamu pernah atau sering menyelesaikan soal seperti ini?

P : apakah kamu bisa menyelesaikan dengan cara yang lain? S4

: mungkin ada cara lain pak, tapi kalo langsung sekarang tidak bisa pak. P

: jika saya amati jawaban akhir 9 �= 6 7 kok tidak ada satuannya? S4

: ya biasanya seperti ini gak apa-apa pak P

: berarti kamu tahu kalo jawaban seperti itu masih kurang sempurna? S4

: lho biasanya begitu aja pak P

: apa maksudnya kamu menuliskan beberapa perhitungan seperti ini (menunjuk jawaban S4)

S4 : karena saya mengikuti langkah gambar yang saya buat pak P

: apa maksudnya mengikuti gambar? S4

: dengan gambar ini pikiran saya digerakkan untuk melakukan hitungan pak

Lampiran 10: Transkrip Wawancara S4M2

P : Silakan kamu baca dan kalau udah bisa dipahami silakan dikerjakan S4

: Baiklah pak, saya coba dulu. P

: O ya silakan (S4 mulai mengerjakan soal diawali dengan membaca soal, beberapa kali memejamkan mata, kemudian ia menggambar, lalu menuliskan hal-hal penting pada gambar)

Peneliti terus mengamati berbagai aktifitas subjek hingga ia dapat menyelesaikan tugasnya kurang lebih 3 menit.

P : Coba ceritakan, bagaimana kamu bisa menjawab soal ini? S4

: Pertama saya baca dulu soalnya, terus saya berusaha memahami maksudnya, terus dikerjakan seperti ini. P

: Terus, bagaimana langkah berikutnya? S4

: Menggambar dulu pak, dengan melihat gambar ini saya kerjakan. P

: Apa yang terbayang dipikiranmu pada saat membaca soal? S4

: Yang tampak pertama gambarnya, setelah itu rumusnya. P

: Apakah kamu memikirkan rumusnya? S4

: Ya otomatis begitu pak P

: berapa kali kamu membaca untuk memahami soal ini? S4

: saya baca sekali pak, dengan memperhatikan apa yang diketahui dan apa pertanyaannya.

P : Kamu tidak menuliskan apa yang diketahui dan yang ditanyakan, mengapa? S4

: Bebenarnya saya tulis pak pada gambar ini (subjek menunjuk pada gambar) P

:Jika saya amati kamu membuat banyak sekali gambar, bisa diceritakan? S4

: Ya benar pak, pada gambar pertama, masih susah membayangkan, karena berupa

bangun ruang, terus saya gambar lagi berupa bidang, namun masih sulit juga.

P : Terus bagaimana selanjutnya? S4

: Ya saya gambar lagi, biasanya dengan menggambar sambil mikir lebih mudah.

: Saya amati jawabanmu begitu banyak dan apakah kamu mengalami kesulitan?

S4 : Ya pak, awalnya saya mau niru soal yang kemaren, tapi ternyata sulit, akhirnya saya gambar lagi seperti ini (subjek menunjuk gambar)

P : Bagaimana kamu bisa yakin bahwa langkah ini benar? S4

: Ya yakin pak, ini kan segitiga samasisi. P

: Terus kenapa kalo segitiga sama sisi? S4

: Ya garis tingginya sama panjang, makanya saya gambar begini. P

: Mulai kapan kamu menyadari bahwa itu segitiga sama sisi? S4

: ya pada saat saya kesulitan, terus menggambar yang ini (subjek menunjuk gambar

terakhir). P

: Apakah kamu bisa menyelesaikan soal seperti ini tanpa gambar? S4

: Untuk soal ini rasanya tidak bisa pak P

: Mengapa? S4

: Susah ngebayangin, apalagi ngerjakan P

: Untuk jawaban akhir yang kamu tuliskan ( � = 207) kok tidak ada satuannya.

Mengapa? S4

: Sebenarnya tadi maunya saya tulis pak, tapi biasanya juga gak apa-apa pak, akhirnya saya menulisnya P

: Apa maksudnya gak apa-apa? S4

: Ya saya yakin pasti dibenarkan walaupun tidak diberi satuan

S4 : Ya pernah pak, tapi mungkin tidak sama P

: Apa maksudnya tidak sama (apakah hanya tidak sama ukurannya)? S4

: Ya kalo masalah limas dulu pernah mempelajari, tapi kalo masalah seperti ini belum pernah pak

P : Apakah kamu meniru cara mengerjakan soal seperti yang lalu? ” S4

: Ya pastilah, kan pengalaman itu juga pengetahuan yang kadang muncul secara otomatis pak.

Lampiran 11: DAFTAR NAMA VALIDATOR

No Nama

Unit Kerja

Keahlian

1 Dr. Subanji, M.Si Univ. Negeri Malang Pendidikan Matematika

2 Dr. Hj. Sri Mulyati, M.Pd Univ. Negeri Malang Pendidikan Matematika

3 Dr. Tatag Yuli Eko

Pendidikan Matematika Siswono, M.Pd

Univ. Negeri

Surabaya

4 Drs. Aries Yuwono, M.Pd SMA Negeri Pendidikan Matematika

Kedungwaru

5 Drs. Yasip Gautama, M.Pd Dosen STKIP PGRI Pendidikan dan Sastra

Tulungagung

Indonesia

Lampiran

12 Validasi Ahli Terhadap Lembar Tugas

Lampiran 12:

LEMBAR VALIDASI TERHADAP LEMBAR TUGAS SISWA

Nama Validator

: Drs. Aris Yuwono, M.Pd

Keahlian

: Pendidikan Matematika

Unit Kerja : SMA Nederi Kedungwaru Tulungagung

Petunjuk:

1. Berdasarkan pendapat bapak/ibu berilah tanda centang (v) pada kotak yang tersedia. S : Setuju

KS : Kurang Setuju

TS : Tidak Setuju

2. Jika ada yang perlu dikomentari atau disarankan, mohon tulis pada bagian komentar /saran atau langsung pada lembar tugas siswa

A. Penilaian terhadap materi

No Kriteria penilaian

Nomor

Skala penilaian

S KS TS 1 Materi soal cocok bagi siswa yang dijadikan subjek

Soal

2 Soal mendorong untuk melakukan langkah-langkah 1 penyelesaian soal secara rinci dan bervariatif

(melalui gambar, atau rumus-rumus)

3 Soal mendorong siswa menyelesaikan dengan 1 penalaran secara singkat atau ada kemungkinan

menggunakan perasaan

B. Penilaian terhadap konstruksi soal

No Kriteria penilaian

Nomor

Skala penilaian

S KS TS 1 Kalimat soal tidak menimbulkan penafsiran

Soal

1 ganda

2 2 Informasi yang diberikan cukup untuk

1 memecahkan soal

2 3 Rumusan masalahnya menggunakan kalimat tanya atau kalimat perintah yang menuntut

jawaban uraian 2 4 Batasan masalah yang diberikuan cukup jelas

C. Penilaian terhadap bahasa soal

No Kriteria penilaian Nomor Skala penilaian

S KS TS 1 Menggunakan kaidah bahasa Indonesia yang

Soal

1 baik dan benar

2 2 Rumusan masalah menggunakan kata-kata atau

1 kalimat yang dikenal siswa

2 3 Rumusan masalah komunikatif

4 Rumusan masalah tidak menimbulkan 1 penafsiran ganda

D. Penilaian umum

Kesimpulan penilaian secara umum terhadap instrument LTS* a. Layak digunakan b. Layak digunakan dengan perbaikan c. Tidak layak diginakan

*) lingkari huruf sesuai penilaian Bapak /ibu

Komentar/saran: -------------------------------------------------------------------------------------------------- -------------------------------------------------------------------------------------------------- -------------------------------------------------------------------------------------------------- -------------------------------------------------------------------------------------------------- -------------------------------------------------------------------------------------------------- -------------------------------------------------------------------------------------------------- ---------------------------------

Tulungagung, September 2012

Validator,

( Drs. Aris Yuwono, M.Pd)

LEMBAR VALIDASI TERHADAP PEDOMAN WAWANCARA

Nama Validator

: Drs. Yasip Gautama, M.Pd

Keahlian

: Bahasa dan sastera Indonesia

Unit Kerja

: STKIP PGRI Tulungagung

Petunjuk:

3. Berdasarkan pendapat bapak/ibu berilah tanda centang ( ) pada kotak yang tersedia. S : setuju

TS : tidak setuju 4. Jika ada yang perlu dikomentari atau disarankan, mohon tulis pada bagian komentar/saran atau langsung pada lembar pedoman wawancara

KS : kurang setuju

E. Penilaian terhadap materi Skala penilaian

No Kriteria penilaian

TS Ket /perbaikan 1 Pertanyaan yang diajukan dapat dipahami oleh

KS

siswa 2 Pertanyaan yang diajukan menggunakan kaidah bahasa indonesia yang baik dan benar 3 Pertanyaan yang diajukan menggunakan kata- kata atau kalimat yang sudah dikenal oleh subjek 4 Pertanyaan yang diajukan dapat menggali dan menginvestigasi model penalaran intuitif 5 Pertanyaan yang diajukan dapat menggali atau menginvestigasi karakteristik penalaran intuitif 6 Urutan pertanyaan bersifat kondisional (disesuaikan dengan penjelasan, tulisan atau perilaku subjek)

F. Penilaian umum

Kesimpulan penilaian secara umum terhadap instrument Pedoman Wawancara berbasis tugas*

d. Layak digunakan e. Layak digunakan dengan perbaikan f. Tidak layak diginakan

*) lingkari huruf sesuai penilaian Bapak /ibu Komentar/saran: --------------------------------------------------------------------------------------------------

-------------------------------------------------------------------------------------------------- -------------------------------------------------------------------------------------------------- -------------------------------------------------------------------------------------------------- --------------------------------------------------------------------------------------------------

-------------------------------------------------------------------------------------------------- ---------------------------------

Tulungagung, September 2012 Validator,

(Drs. Yasip Gautama, M.Pd)

Lampiran: 14 Permohonan Penelitian

Lampiran: 15 Keterangan Melalukan Penelitian

Lampiran 16. Surat Pernyataan

Dokumen yang terkait

Kajian Karakteristik Fisik, Kimia dan Mikrobiologis Edible Film dari Tiga Jenis Pati (Kimpul, Ubi Jalar Putih dan Singkong) dengan Penambahan Filtrat Kunyit (Curcuma longa Linn.) Sebagai Penghambat Bakteri Salmonella.

16 119 21

PERBEDAAN ANATOMI JARINGAN EPIDERMIS DAN STOMATA BERBAGAI DAUN GENUS ALLAMANDA (Dikembangkan menjadi Handout Siswa Biologi Kelas XI SMA)

5 148 23

Konstruksi Media tentang Kontroversi Penerimaan Siswa Baru di Kota Malang (Analisis Framing pada Surat Kabar Radar Malang Periode 30 Juni – 3 Juli 2012)

0 72 56

Pendampingan Pada Siswa Berkesulitan Belajar Di SDI ISKANDAR SAID Surabaya

0 16 2

Hubungan Antara Iklim Sekolah Dengan Disiplin Siswa Di SMP Hutama Pondok Gede Bekasi

1 73 93

Karakteristik sintaksis ayat-ayat makiyah

0 41 2

Perancangan Sistem Informasi Akademik Pada SMK Bina Siswa 1 Gununghalu

27 252 1

PENGGUNAAN BAHAN AJAR LEAFLET DENGAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM GERAK MANUSIA (Studi Quasi Eksperimen pada Siswa Kelas XI IPA1 SMA Negeri 1 Bukit Kemuning Semester Ganjil T

47 275 59

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF EXAMPLE NON EXAMPLE TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR RASIONAL SISWA PADA MATERI POKOK PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Waway Karya Lampung Timur Tahun Pela

7 98 60

Studi Perbandingan Sikap Sosial Siswa dengan Menggunakan Model Pembelajaraan Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray dan Think Pair Share Pada Mata Pelajaran IPS Terpadu

3 49 84