Paparan dan Penyimpulan Data Subjek S3 Bergaya Kognitif Field Dependent (GKFD) dalam Menyelesaikan Masalah Geometri.

F. Paparan dan Penyimpulan Data Subjek S3 Bergaya Kognitif Field Dependent (GKFD) dalam Menyelesaikan Masalah Geometri.

Paparan dan penyimpulan data hasil tertulis subjek S3 bergaya kognitif field dependent (GKFD) dalam menyelesaikan masalah geometri dan hasil wawancara berbasis tugas masalah 1A atau M1 serta paparan dan penyimpulan data hasil tertulis subjek S3 dalam menyelesaikan masalah geometri dan hasil wawancara berbasis tugas masalah 1B atau M2.

1. Paparan data subjek S3 Bergaya Kognitif Field Dependent (GKFD) dalam menyelesaikan Masalah 1A (M1)

Berikut ini dipaparkan tentang transkrip wawancara dan aktivitas subjek S3 pada saat menyelesaikan masalah 1A atau M1 pada hari Rabu tanggal 26 Maret 2014 dengan durasi waktu selama 60 menit, yaitu mulai dari pukul 09.00 sampai dengan pukul 10.00 WIB. Adapaun transkrip wawancara dan aktivitas subjek S3 pada saat menyelesaikan masalah 1A (S3M1) dipaparkan pada Tabel

4.9 berikut.

Tabel

4.9 Transkrip Wawancara S3M1 pada tanggal 26 Maret 2014.

Wawancara

Kode

P : Silakan kamu baca dulu, kemudian jika sudah paham bisa S3M101 dikerjakan (peneliti menyodorkan soal nomor 1 kepada subjek. S3 : Baik pak. (subjek menerima soal, kemudian ia membacanya, ia

S3M102 tampak serius, subjek memegang sambil menggaruk-garuk kepalanya, kemudian ia menuliskan jawaban di kertas yang disediakan).

P : (peneliti mengamati aktivitas S3 pada saat menyelesaikan soal S3M103 nomor 1, berselang beberapa waktu kurang lebih 5 menit, tampak S3 telah berhasil menyelesaikan soal). Kemudian peneliti bertanya, apakah sudah selesai?

S3 : ya udah pak, kira-kira seperti ini. (subjek menyerahkan hasil S3M104 pekerjaannya)

Wawancara

Kode

S3M105

S3M106

S3M107 S3M108

S3M109

S3M110

S3M111 S3M112

S3M113

P : Oke, baik sekali. Coba kamu ceritakan Bagaimana kamu dapat S3M114 menyelesaikan soal seperti ini?

S3 : setelah membaca soal, saya berusaha memahami maksudnya, S3M115 terus saya kerjakan. Tapi untuk soal ini agak sulit pak.

P : untuk memahami soal ini, berapa kali kamu membaca? S3M116 S3 :dua kali, yang pertama paham tapi masih ragu, kemudian baca

S3M117 lagi sambil menggambar seperti ini pak. P

: Terus, bagaimana langkah selanjutnya?. S3M118 S3 : Terus saya gambar dulu.

S3M119 P

: Mengapa kamu memulai dari menggambar dulu? S3M120 S3 : Biar lebih jelas pak.

S3M121 P

: Apakah yang terbayang pada saat kamu membaca soal ini? S3M122 S3 : sebenarnya yang terlihat gambarnya pak,

S3M123 P

: bagaimana kok gambarnya yang terlihat? S3M124

Wawancara

Kode

S3 : ya tahu-tahu muncul dipikiran saya gambarnya, sedangkan S3M125 rumusnya muncul kemudian. P

: gambar apa, dan rumus apa? S3M126 S3 : ya gambar limas beraturan dan rumusnya seperti ini pak

S3M127 P

: apa maksud dari beraturan? S3M128 S3 : alasnya berupa persegi atau bujursangkar pak

S3M129 P

: Ok. Kalau saya amati jawabanmu, kamu tidak menuliskan apa S3M128 yang diketahui dan apa yang ditanyakan, mengapa?

S3 : Ya pak, biasanya cukup dengan gambar. S3M130 P

: apakah kamu bisa menyelesaikan soal ini tanpa gambar? S3M131 S3 : rasanya untuk soal ini kok sulit sekali pak.

S3M132 P

: apa kesulitannya? S3M133 S3 : pokoknya sulit, saya gak bisa ngebayangin pak

S3M134 P

: Oke. Kalo saya amati kamu banyak membuat gambar seperti ini S3M135 (menunjuk pada jawaban). Bisa dijelaskan?

S3 : ya pak, karena agak sulit maka saya gambar lagi, biasanya saya S3M136 bisa mikir kalo sambil nggambar. Atau saya sambil corat-coret gambar yang ada.

P : kalo saya amati pada jawabanmu, banyak sekali hitungan yang S3M137 kamu lakukan, bisa dijelaskan? S3 : Saya bingung pak, tidak yakin ya akhirnya ngitung lagi

S3M138 P

: apa maksudnya tidak yakin dan bingung? S3M139 S3 : caranya masih ragu pak, ya hasilnya juga ragu

S3M140 P

: apakah dengan gambar yang kamu lukiskan dapat menjadikan S3M141 kamu lebih yakin? S3 : ya tentu pak, karena sepertinya pikiran saya dituntun oleh gambar S3M142 tersebut. P

; kalo saya amati, kamu menjawab 9+9 = 18 = 3 2, kemudian 36- S3M143 18=18 = 3 2, sedangkan yang terakhir juga 36 − 18 = 18 = 3 2, bisa dijelaslkan? S3 : yang ini (pertama) saya menebak aja, dan yang ini (kedua)

S3M144 sebenarnya pake akar, tapi hanya dipikiran agar cepat aja, sedang yang terakhir pake akar pak, makanya jawabannya sama.

P : apakah kamu yakin bahwa jawabanmu benar? S3M145 S3 : ya begitulah pak.

S3M146 P

: apakah kamu pernah menghadapi soal serupa ini? S3M147 S3 : ya kayaknya pernah pak, tapi tidak sama persis seperti ini

S3M148

Wawancara

Kode

P : Apakah kamu meniru cara yang pernah kamu gunakan dalam S3M149 menyelesaikan soal tersebut? S3 : mungkin ya pak, tapi susah mengingatnya.

S3M150 P

: kamu tidak menuliskan satuan pada jawaban akhir yang kamu S3M151 buat 27 ( �=

12 3 ) . bisa dijelaskan?

S3 : ya pak, biasanya gak apa-apa. biasanya dimaklumi pak. S3M152 P

: apa maksudnya dimaklumi? S3M153 S3 : biasanya dibenarkan oleh gurunya pak

S3M154

Berdasarkan paparan data hasil aktivitas subjek S3 dalam menyelesaikan masalah 1A (M1) secara tertulis dan data hasil wawancara berbasis tugas sebagaimana di atas, dapat dikemukakan kategori-kategori sebagai berikut:

1. Subjek memahami soal pada saat membaca soal sebanyak dua kali (S3M114). Subjek memulai jawabannya dengan menggambar terlebih dahulu, ia merasa terbantu mengeluarkan ide jika ada gambarnya (S3M105), (S3M121).

2. Subjek S3 secara implisit membayangkan objek pada saat membaca soal, yaitu terbayang gambarnya secara otomatis (S3M123), kemudian muncul rumus yang cocok (S3M125). Gambar yang dibuat memberikan pemahaman yang bersifat global (S3M130).

3. Subjek S3 memiliki maksud tertentu terhadap penggunaan gambar hingga dua kali, yakni sebagai perantara atau jembatan yang memberikan kemudahan dalam menyelesaikan masalah (S3M105, S3M107, S3M109, S3M110, dan S3M11). Apabila mengalami kesulitan atau menemukan jalan buntu dalam menyelesaikan soal, ia justru beraktivitas menggambar

(S3M136). Subjek yakin bahwa gambar yang dibuat memandu pikirannya dalam menemukan jawaban (S3M142). Tanpa bantuan gambar subjek merasa sulit untuk menyelesaikan masalah tersebut (S3M132), (S3M134). Subjek merasa bahwa gambar benar-benar membantu menumbuhkan ide atau berpikir (S3M142).

4. Subjek S3 tidak memanfaatkan pengetahuan dan pengalaman sebelumnya dalam menyelesaikan masalah 1A (S3M148) , (S3M150).

5. Subjek S3 dalam menyelesaikan soal tidak menuliskan hal penting dari soal, seperti yang diketahui dan apa yang ditanyakan, dalam hal ini subjek merasa yakin dapat dimengerti berdasarkan gemabr yang dibuat (S3M130). Subjek S3 juga tidak awalnya menuliskan rumus jarak, menurutnya rumus hanya dipikirkan, seperti pada (S3M107, S3M110). Subjek melakukan perkiraan dan menebak jawaban akhir berdasarkan feeling (S3M144). Subjek juga

tidak menuliskan satuan pada jawaban akhir, yakni 27 �=

12 3, menurutnya

yang demikian tidak apa-apa dan biasanya dimaklumi dan dibenarkan (S3M152, S3M154).

6. Subjek S3 berusaha dengan berbagai cara untuk menentukan ukuran jarak B ke TD, seperti pada lembar jawaban subjek (S3M106, S3M107, S3M108, dan S3M109). Berdasarkan lembar jawaban tersebut tampak subjek S3 mengalami kesulitan. Kesulitan yang dialami subjek beraktibat aktivitas yang dilakukan dengan mencoba-coba, menduga, dan banyak melakukan algoritma dan memerlukan waktu relatif lama (S3M146).

Untuk memvalidasi data temuan penelitian di atas, peneliti Untuk memvalidasi data temuan penelitian di atas, peneliti

2. Paparan Data Subjek S3 Bergaya Kognitif Field Dependent (GKFD) dalam Menyelesaikan Masalah 1B (M2)

Berikut ini dipaparkan tentang transkrip wawancara dan aktivitas subjek S3 pada saat menyelesaikan masalah 1B (M2) yang dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 2 April 2014 bertempat di SMAN Kedungwaru Tulungagung. Kegiatan ini memerlukan durasi waktu 70 menit, yaitu mulai pukul 09.00 sampai dengan 10.10 WIB. Adapun transkrip wawancara dan aktivitas subjek S3 pada saat menyelesaikan masalah 1B (S3M2) adalah disajikan dalam Tabel 4.10 berikut ini.

Tabel 4.10 Transkrip Wawancara S3M2 pada tanggal 2 April 2014

Wawancara

Kode

P : Baiklah, ini soalnya, silakan dicermati dulu! S3M201 S3 : baik pak. S3 mulai membaca soal dan berusaha memahami

S3M202 maksudnya. (peneliti mengamati aktivitas S3. Ia langsung menggambar limas

namun tidak bisa dilanjutkan kemudian ia menggabar segitiga dan langsung melakukan hitungan-hitungan, terkadang rilek (berhenti) kemudian melanjutkan lagi, aktivitas ini berlangsung kurang lebih

4 menit S3 dapat menyelesaikan soal tersbut).

Wawancara

Kode

S3M203

S3M204

S3M205

S3M206

S3M207

S3M208

P : Oke, baik sekali. Coba kamu ceritakan Bagaimana kamu dapat S3M209 menyelesaikan soal seperti ini?

S3 : Ya saya baca dulu soanyal, jika sudah paham, terus saya kerjakan S3M210 seperti biasanya pak.

P : Apa maksudnya seperti biasa? S3M211 S3 : Ya seperti pada saat saya disuruh mengerjakan soal kemaren pak. S3M212 P

: sebenarnya apa yang ditanyakan pada soal ini? S3M213 S3 : mencari jarak titik K ke rusuk TM pak

S3M214 P

: Berapa kali kamu membaca untuk memahami soal ini? S3M215 S3 : satu kali pak,

S3M216 P

: Bagaimana cara kamu memahami soal ini? S3M217 S3 : yang saya perhatiin yang diketahui dan yang ditanya pak.

S3M218 P

: Terus bagaimana selanjutnya? S3M219 S3 :Ya saya tulis dengan gambar seperti ini (subjek menunjuk hasil

S3M220 jawaban) P

: Apa yang terbayang atau yang kamu pikirkan pada saat membaca S3M221 soal?

S3 : yang pasti objeknya pak, disini limas S3M222 P

: itu terjadi pada saat apa? S3M223 S3 : pada saat membaca yang diketahui.

S3M224 P

: Pada saat apa rumus tersebut muncul dipikiranmu? S3M225 S3 : Pada saat membaca pertanyaan soal, udah terlintas rumus yang

S3M226

Wawancara

Kode

P : pada jawaban ini kamu tidak menuliskan apa yang diketahui dan S3M227 yang ditanyakan, mengapa? S3 : ya karena udah ada di gambar pak.

S3M228 P

: kenapa kalau udah adah gambarnya? S3M229 S3 : ya udah jelas kan pak.

S3M230 P

: Kenapa kamu menggambar hingga dua kali seperti ini (peneliti S3M231 menunjuk gambar yang buat subjek)

S3 : agar lebih jelas dan mudah aja pak. Kalo pada gambar yang S3M232 pertama masih rumit, kan menentukan jarak yang lewat dalam, eh ternyata kalo digambar bentuknya segitiga, kan lebih sederhana.

P : gambar ini (menunjuk pada gambar) termasuk segitiga jenis apa? S3M233 S3 :(subjek lama mengamati gambar) segitiga sama kaki pak.

S3M234 P

: Oke, apakah kamu bisa menyelesaikan soal seperti ini tanpa S3M235 gambar? S3 : Mungkin bisa pak, tapi sulit menemukan hasilnya.

S3M236 P

: Apa kira-kira sulitnya? S3M237 S3 :Ya sulit memastikan, kan gak bisa ngebayangin.

S3M238 P

: Apakah gambar yang kamu lukiskan membantu kamu dalam S3M239 menyelesaikan soal ini?

S3 : Ya jelas pak, dengan gambar, saya rasa masalahnya menjadi S3M240 nyata. P

: kenapa begitu? S3M241 S3 : karena mudah dibayangkan dan mudah juga dikerjakan.

S3M242 P

: apakah kamu yakin bahwa jawaban yang kamu itu benar? S3M243 S3 : ya pak yakin, eh gimana ya pak, apa ada yang salah?

S3M244 P

: bagaimana kamu bisa yakin? S3M245 S3 : ya saya rasa udah sesuai semua pak

S3M246 P

: coba periksa lagi S3M247 S3 : (subjek mencoba memeriksa dengan teliti, namun tidak menemukan S3M248

kesalahannya) kelihatannya tidak ada pak P

: apakah kamu pernah menyelesaikan soal seperti ini? S3M249 S3 : sebenarnya soal ini bukan baru pak, mungkin saya pernah pak

S3M250 seperti soal kemaren dari bapak itu P

: apakah langkah-langkah jawaban yang kamu gunakan meniru S3M251 langkah-langkah penyelesaian seperti soal yang dulu?

S3 : ya otomatis begitu pak S3M252 P

: apa maksudnya otomatis? S3M253 S3 : memang susah diceritakan pak.

S3M254

Wawancara

Kode

P : biasanya satuan jarak itu apa (dalam hal ini meter atau centi S3M255 meter)? S3 : centimeter pak

S3M256 P

: kalo saya lihat pada jawaban ini (peniliti menunjuk jawaban S3M257 � = 3 4 kok tidak ada satuannya, bisa dijelaskan?

S3 : ya pak, kurang satuannya. Tapi biasanya begini udah boleh pak S3M258 P

: apa maksudnya boleh? S3M259 S3 : ya tidak tahu disalahkan oleh gurunya

S3M260 P

: kamu melakukan penghitungan-penghitungan ini (menunjuk pada S3M261 jawaban subjek) sehingga berulang-ulang. Apa maksudnya?

S3 : Ya, saya coba-coba pak, habis tidak yakin, terus saya coba hitung S3M262 seperti ini

P : Terus hasilnya gimana? S3M263 S3 : ya seperti ini pak

S3M264 P

: Apa kamu yakin benar hasilnya seperti itu? S3M265 S3 : Ya yakin pak.

S3M266

Berdasarkan paparan data hasil aktivitas subjek S3 dalam menyelesaikan masalah 1B atau M2 secara tertulis dan data hasil wawancara berbasis tugas sebagaimana di atas, dapat dikemukakan kategori-kategori sebagai berikut:

1. Subjek memahami soal secara langsung dengan memperhatikan apa yang diketahui dan apa yang dicari pada saat membaca soal (S3M218). Subjek membaca soal satu kali (S3M216), Subjek mengetahui apa sebenarnya yang ditanyakan dengan ilustrasi gambar (S3M214).

2. Subjek S3 secara implisit membayangkan objek pada saat membaca soal., yakni gambar limas. Subjek secara otomatis memikirkan langkah penyelesaian pada saat membaca apa yang dicari (S3M222), (S3M224) dan (S3M226).

3. Subjek S3 memiliki maksud tertentu terhadap penggunaan gambar, yakni sebagai perantara atau jembatan berpikir yang memberikan kemudahan dalam menyelesaikan masalah (S3M203), (S3M204). Apabila subjek mengalami kesulitan, ia melakukan aktivitas menggambar, mencoret-coret hasil kerjanya (S3M232). Melalui gambar yang dibuat subjek merasa masalah yang dihadapi lebih nyata (S3M236), (S3M238). Tanpa bantuan gambar subjek merasa kesulitan untuk menemukan solusi (S3M240, S3M242).

4. Subjek S3 pada saat menyelesaikan soal tidak menuliskan hal penting dari soal, seperti yang diketahui dan apa yang ditanyakan, menurutnya gambar yang dibuat dianggap mewakili dari apa yang diketahui dan yang ditanyakan (S3M228, S3M230). Subjek juga tidak menuliskan satuan panjang sebagaimana yang ditanyakan. Subjek merasa yakin bahwa hal yang demikian agar lebih cepat dan biasanya dibenarkan (S3M260).

5. Subjek S3 berusaha untuk menentukan ukuran jarak K ke TM, hanya saja subjek S3 tidak menyadari bahwa segitiga yang dibuat merupakan segitiga sama sisi sehingga subjek mengalami kesulitan. Kesulitan yang dialami subjek beraktibat aktivitas yang dilakukan dengan mencoba-coba, menduga, dan banyak melakukan kegiatan algoritma dan memerlukan waktu yang lama (S3M206, S3M207, S3M208). Subjek juga kokoh, teguh pendirian terhadap keputusan yang diambil (S3M266).

6. Subjek S3 tidak memanfaatkan pengetahuan dan pengalaman sebelumnya dalam menyelesaikan masalah (S3M250). Subjek tidak melibatkan analogi pengalaman sebelumnya (S3M252, S3M254).

3. Validasi dan Kredibelitas Data Subjek S3 Bergaya Kognitif Field Dependent (GKFD) dalam Menyelesaikan Masalah Geometri.

Validasi data dilakukan dengan cara membandingkan data hasil wawancara berbasis tugas masalah 1A (S3M1) dan data hasil wawancara berbasis tugas masalah 1B (S3M2). Berdasarkan temuan kategori-kategori data subjek S3 dalam menyelesaikan masalah 1A (S3M1) dan temuan kategori-kategori data subjek S3 dalam menyelesaikan masalah 1B (S3M2) disajikan pada Tabel 4.11 berikut.

Tabel 4.11 Validasi Data hasil wawancara Berbasis Tugas S3M1 dan S3M2

Kategori Data S3M1 Kategori Data S3M2

Subjek memahami soal pada saat Subjek memahami soal secara membaca soal sebanyak dua kali.

langsung dengan memperhatikan apa Subjek memulai jawabannya dengan

yang diketahui dan apa yang dicari menggambar terlebih dahulu, ia

dengan hanya membaca soal satu kali merasa terbantu mengeluarkan ide jika yang diilustrasikan dengan ada gambarnya (S3M114), (S3M121). menggambar. (S3M202), (S3M218),

(S3M216), dan (S3M214). Subjek S3 secara implisit

Subjek S3 secara implisit membayangkan objek pada saat

membayangkan objek pada saat membaca soal seperti gambar limas,

membaca soal, yakni gambar limas. berikut terpikir rumus untuk

Subjek secara otomatis memikirkan menentukan solusinya. Dengan

langkah penyelesaian pada saat gambar yang dibuat subjek merasa

membaca apa yang dicari (S3M222), semuanya menjadi jelas (S3M123),

(S3M224), dan (S3M226). (S3M125), dan (S3M130).

Subjek S3 memiliki maksud tertentu Subjek S3 memiliki maksud tertentu terhadap penggunaan gambar hingga

terhadap penggunaan gambar, yakni dua kali, yakni sebagai perantara atau sebagai perantara atau jembatan jembatan yang memberikan

berpikir yang memberikan kemudahan kemudahan dalam menyelesaikan

dalam menyelesaikan masalah tersebut. masalah tersebut. Apabila mengalami Apabila subjek mengalami kesulitan, ia

Kategori Data S3M1 Kategori Data S3M2

aktivitas menggambar kembali. mencorat-coret hasil kerjanya. Melalui Subjek yakin tanpa bantuan gambar,

gambar subjek yakin masalahnya merasa kesulitan menyelesaikan

menjadi nyata. Tanpa bantuan gambar, masalah tersebut. (S3M105),

subjek merasa kesulitan untuk (S3M107), (S3M109), (S3M110),

menyelesaikannya. (S3M203), (S3M11), (S3M136), (S3M142).

(S3M204), (S3M232), (S3M236), (S3M132), (S3M134), dan (S3M142). (S3M238), (S3M240), (S3M242).

Subjek S3 tidak memanfaatkan Subjek S3 tidak memanfaatkan pengetahuan dan pengalaman

pengetahuan dan pengalaman sebelumnya dalam menyelesaikan

sebelumnya dalam menyelesaikan masalah, munculnya ide seketika

masalah. Subjek S3 dalam tetapi tidak berdasarkan pengalaman.

menyelesaikan masalah tidak (S3M148), (S3M150).

melibatkan analogy pengalaman sebelumnya (S3M250), (S3M252), dan (S3M254).

Subjek S3 dalam menyelesaikan soal tidak

Subjek S3 dalam menyelesaikan soal

menuliskan hal penting dari soal, seperti yang

tidak menuliskan hal penting dari soal, diketahui dan apa yang ditanyakan. Subjek S3 seperti yang diketahui dan apa yang

langsung menunjukkan melalui gambar. Subjek S3 pada mulanya tidak menuliskan

ditanyakan, hal ini dimaksudkan agar

rumus jarak, sebagaimana mestinya, ia hanya

lebih singkat dan cepat. (S3M228,

melakukan perkiraan atau menebak,

S3M230) (S3M260).

menurutnya agar lebih cepat dan singkat.

Subjek juga tidak menuliskan satuan pada jawaban akhir. (S3M107), (S3M110), (S3M130), (S3M144), (S3M152), dan (S3M154).

Subjek S3 berusaha dengan berbagai Subjek S3 berusaha untuk menentukan cara untuk menentukan ukuran jarak B ukuran jarak K ke TM, hanya saja ke TD, seperti pada lembar jawaban

subjek S3 tidak menyadari bahwa subjek. Berdasarkan lembar jawaban

segitiga yang dibuat merupakan tersebut tampak subjek S3 mengalami segitiga sama sisi sehingga subjek kesulitan. Kesulitan yang dialami

mengalami kesulitan. Kesulitan yang subjek beraktibat aktivitas yang

dialami subjek beraktibat aktivitas dilakukan dengan mencoba-coba,

yang dilakukan dengan mencoba-coba, menduga, dan banyak melakukan

menduga, dan banyak melakukan kegitan algoritmis dan memerlukan

algoritmis dan memerlukan waktu waktu yang lama.. (S3M106),

yang cukup lama. (S3M206, S3M207, (S3M107), (S3M108), (S3M109), dan S3M208), dan (S3M266). (S3M146).

Berdasarkan pemaparan data pada tabel di atas, dan setelah membandingkan beberapa simpulan data hasil wawancara dan hasil penyelesaian masalah secara tertulis di atas, maka diperoleh konsistensi kategori-kategori data antara data dalam menyelesaikan masalah geometri subjek S3 dalam menyelesaikan masalah 1A atau M1 maupun data subjek S3 dalam menyelesaikan masalah 1B atau M2. Dengan demikian berarti data hasil wawancara dan hasil penyelesaian masalah secara tertulis subjek S3 (GKFD) dalam menyelesaikan masalah geometri adalah valid atau kredibel, selanjutnya data dapat dianalisis untuk memperoleh jawaban pertanyaan penelitian.

4. Penyimpulan Data Subjek S3 Bergaya Kognitif Field Dependent (GKFD) dalam Menyelesaikan Masalah Geometri.

Berdasarkan hasil validasi, data S3 telah memperhatikan konsistensi pada saat menyelesaikan masalah ketika wawancara melalui S3M1 dan S3M2, dan untuk selanjutnya analisis data difokuskan pada data wawancara S3M1 sebagai berikut.

Data hasil wawancara berbasis masalah geometri menunjukkan bahwa, subjek memahami masalah secara langsung pada saat membaca soal. Subjek membaca soal sebanyak dua kali untuk meyakinkan pemahamannya disertai menggambar (S3M114). Subjek memulai jawabannya dengan menggambar terlebih dahulu, ia merasa terbantu mengeluarkan ide jika ada gambarnya (S3M105), (S3M121). Berarti subjek memahami masalah secara langsung (direct) dan segera (immediately) yaitu dengan menuliskan apa yang ia pahami Data hasil wawancara berbasis masalah geometri menunjukkan bahwa, subjek memahami masalah secara langsung pada saat membaca soal. Subjek membaca soal sebanyak dua kali untuk meyakinkan pemahamannya disertai menggambar (S3M114). Subjek memulai jawabannya dengan menggambar terlebih dahulu, ia merasa terbantu mengeluarkan ide jika ada gambarnya (S3M105), (S3M121). Berarti subjek memahami masalah secara langsung (direct) dan segera (immediately) yaitu dengan menuliskan apa yang ia pahami

Subjek S3 secara implisit membayangkan objek pada saat membaca soal. Berdasarkan objek yang dibayangkan kemudian muncul secara spontan strategi penyelesaian seperti perkiraan rumus yang cocok untuk meyelesaikan masalah tersebut (S3M123), (S3M125). Subjek tidak menuliskan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan, menurutnya cukup dengan gambar (S3M130). Dengan demikian berarti subjek S3 melibatkan feeling yang muncul pada saat membaca soal serta bersamaan dengan aktivitas subjek yang bersifat global secara spontan juga mengatur strategi dalam penyelesaian masalah melalui ilustrasi gambar yang dibuat.

Subjek S3 memiliki maksud tertentu terhadap penggunaan gambar hingga dua kali, yakni sebagai perantara atau jembatan yang membantu memudahkan dalam menyelesaikan masalah tersebut, S3M105, S3M107, S3M109, S3M110, dan S3M11). Apabila subjek mengalami kesulitan atau menemukan jalan buntu dalam menyelesaikan masalah, justru ia melakukan aktivitas menggambar ulang, mencorat-coret hasil kerjanya sambil memikirkan langkah penyelesaian yang diinginkan (S3M136). Subjek yakin bahwa gambar yang dibuat memandu pikirannya dalam menemukan jawaban (S3M142). Subjek S3 tidak mungkin mudah menemukan solusi tanpa bantuan gambar (S3M32), (S3M134). Subjek merasa bahwa gambar benar-benar membantu menumbuhkan ide dalam menemukan solusi (S3M142). Berarti gambar yang dibuat dimaksudkan membantu mempermudah penyelesaian dan munculnya Subjek S3 memiliki maksud tertentu terhadap penggunaan gambar hingga dua kali, yakni sebagai perantara atau jembatan yang membantu memudahkan dalam menyelesaikan masalah tersebut, S3M105, S3M107, S3M109, S3M110, dan S3M11). Apabila subjek mengalami kesulitan atau menemukan jalan buntu dalam menyelesaikan masalah, justru ia melakukan aktivitas menggambar ulang, mencorat-coret hasil kerjanya sambil memikirkan langkah penyelesaian yang diinginkan (S3M136). Subjek yakin bahwa gambar yang dibuat memandu pikirannya dalam menemukan jawaban (S3M142). Subjek S3 tidak mungkin mudah menemukan solusi tanpa bantuan gambar (S3M32), (S3M134). Subjek merasa bahwa gambar benar-benar membantu menumbuhkan ide dalam menemukan solusi (S3M142). Berarti gambar yang dibuat dimaksudkan membantu mempermudah penyelesaian dan munculnya

Subjek S3 tidak memanfaatkan pengetahuan dan pengalaman sebelumnya dalam menyelesaikan masalah, (S3M148) (S3M150). Dengan demikian berarti subjek S3 pada saat menyelesaikan masalah serupa tidak didasarkan pada pengalaman sebelumnya, berarti subjek S3 tidak menggunakan analogy dalam menyelesaikan masalah.

Subjek S3 dalam menyelesaikan soal tidak menuliskan hal penting dari soal, seperti yang diketahui dan apa yang ditanyakan, menurutnya dirasa cukup dengan adanya gambar (S3M130). Subjek S3 juga tidak awalnya menuliskan rumus jarak, menurutnya rumus hanya dipikirkan, (S3M107, S3M110) (S3M144). Subjek juga tidak menuliskan satuan pada jawaban akhir, yakni

12 3, menurutnya yang demikian tidak apa dan benar (S3M152, S3M154). Dengan demikian berarti subjek S3 melakukan langkah algoritma bersifat implisit dan berlangsung secara cepat. Subjek S3 mengabaikan atau tidak menuliskan rumus luas segitiga, walaupun sesungguhnya subjek telah mengenali dan mengetahui rumus tersebut, akan tetapi ia lebih memilih menjawab 12 3, menurutnya yang demikian tidak apa dan benar (S3M152, S3M154). Dengan demikian berarti subjek S3 melakukan langkah algoritma bersifat implisit dan berlangsung secara cepat. Subjek S3 mengabaikan atau tidak menuliskan rumus luas segitiga, walaupun sesungguhnya subjek telah mengenali dan mengetahui rumus tersebut, akan tetapi ia lebih memilih menjawab

Adapun karakteristik berpikir intuitif yang digunakan subjek S3 bergaya kognitif field dependent (GKFD) dalam menyelesaikan masalah geometri, seperti ditunjukkan dengan adanya pemahaman masalah secara cepat dan subjek menyelesaikan masalah walaupun melalui prosedur yang berbelit-belit dengan berbagai cara yang ditempuh melalui menduga dan mencoba-coba. Subjek S3 berusaha dengan berbagai cara untuk menentukan ukuran jarak B ke TD, seperti pada lembar jawaban subjek (S3M106, S3M107, S3M108, dan S3M109). Berdasarkan lembar jawaban tersebut tampak subjek S3 mengalami kesulitan. Kesulitan yang dialami subjek beraktibat aktivitas yang dilakukan menggambar kembali, mencoba-coba, menduga atau mencorat-coret hasil kerjanya sehingga memerlukan waktu cukup lama. Akan tetapi subjek tetap kokoh, teguh pendirian terhadap keputusan yang diambil, (S3M146). Berdasarkan pengamatan terhadap hasil penyelesaian dan hasil wawancara berbasis tugas terlihat subjek S3 menjawab masalah dengan berbagai prosedur algoritma dan terkesan kurang logis, akan tetapi subjek menyelesaikan masalah bersifat langsung (direct), segera (immediately) atau tiba-tiba (suddently), yang merupakan karakter bepikir yang melibatkan intuisi yang disebut power of synthesis.

Dokumen yang terkait

Kajian Karakteristik Fisik, Kimia dan Mikrobiologis Edible Film dari Tiga Jenis Pati (Kimpul, Ubi Jalar Putih dan Singkong) dengan Penambahan Filtrat Kunyit (Curcuma longa Linn.) Sebagai Penghambat Bakteri Salmonella.

16 119 21

PERBEDAAN ANATOMI JARINGAN EPIDERMIS DAN STOMATA BERBAGAI DAUN GENUS ALLAMANDA (Dikembangkan menjadi Handout Siswa Biologi Kelas XI SMA)

5 148 23

Konstruksi Media tentang Kontroversi Penerimaan Siswa Baru di Kota Malang (Analisis Framing pada Surat Kabar Radar Malang Periode 30 Juni – 3 Juli 2012)

0 72 56

Pendampingan Pada Siswa Berkesulitan Belajar Di SDI ISKANDAR SAID Surabaya

0 16 2

Hubungan Antara Iklim Sekolah Dengan Disiplin Siswa Di SMP Hutama Pondok Gede Bekasi

1 73 93

Karakteristik sintaksis ayat-ayat makiyah

0 41 2

Perancangan Sistem Informasi Akademik Pada SMK Bina Siswa 1 Gununghalu

27 252 1

PENGGUNAAN BAHAN AJAR LEAFLET DENGAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM GERAK MANUSIA (Studi Quasi Eksperimen pada Siswa Kelas XI IPA1 SMA Negeri 1 Bukit Kemuning Semester Ganjil T

47 275 59

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF EXAMPLE NON EXAMPLE TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR RASIONAL SISWA PADA MATERI POKOK PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Waway Karya Lampung Timur Tahun Pela

7 98 60

Studi Perbandingan Sikap Sosial Siswa dengan Menggunakan Model Pembelajaraan Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray dan Think Pair Share Pada Mata Pelajaran IPS Terpadu

3 49 84