Kriteria seleksi
3.2 Kriteria seleksi
Sasaran pemuliaan berbeda dari kriteria seleksi yang digunakan untuk mengambil keputusan hewan mana yang dipakai sebagai tetua bagi generasi selanjutnya. Biasanya, keputusan melibatkan penyusunan “indeks seleksi”. Pengukuran diambil pada hewan kandidat dan familinya, dan diboboti sesuai dengan koefisien indeks yang dihitung untuk memaksimasi korelasi antara indeks seleksi dan target pemuliaan. Perlu ditekankan bahwa beberapa sifat dari sasaran pemuliaan dapat berbeda dari yang dipakai dalam menyusun indeks seleksi. Sebagai contoh, babi diseleksi untuk perlemakan
Kotak 80 Perubahan ukuran tubuh sapi potong di Amerika Serikat
Dalam tahun 1900 sebagian besar sapi potong yang berkembang cepat di AS adalah Shorthorn, Hereford, atau Angus. Sapi tersebut sangatlah besar dengan bobot badan pejantan 1.100 kg dan induk 730 kg. Sapi digemukkan terutama pada padang rumput dan terdapat beberapa perhatian untuk menghasilkan sapi pada akhir penggemukan (finishing) pada umur lebih muda dan berat lebih ringan. Tren yang dikembangkan untuk menseleksi sapi dengan kerangka lebih kecil tetapi memiliki kemampuan lebih besar untuk penggemukan. Kebanyak seleksi pada kenyataannya berdasarkan hasil kemenangan pertandingan (show ring). Seleksi terbukti efektip dan perubahan besar didapatkan pada populasi sapi. Setelah beberapa generasi (akhir tahun 1920 dan awal 1930an) sapi kemungkinkan dalam ukuran yang lebih bersesuaian dengan kondisi produksi pemeliharaannya. Bagaimanapun, seleksi berkelanjutan dengan arah yang sama, dan tahun 1950-an sapi-sapi tersebut yang paling banyak dipertimbangkan pada banyak peternakan menjadi sangat kecil dan ditolak dalam penggemukan untuk memperoleh keuntungan dibawah kondisi program manajemen komersial.
Perubahan besar pada industri sapi potong di AS terjadi pertengahan tahun 1950-an, dengan berkembangnya usaha penggemukan besar di negara bagian The Great Plains. Agar usaha penggemukan ini menguntungkan, sapi harus mampu tumbuh dengan laju
kecepatan tinggi dalam suatu periode makan yang lama (empat atau lima bulan) tanpa menjadikan terlalu gemuk. Sapi penggemukan sebelumnya dengan ukuran kecil yang sebelumnya popular tidak diterima oleh industri penggemukan. Charolais dan breed-breed wilayah Eropa lainnya menjadi popular, dan sapi dari breed Britis diseleksi untuk meningkatkan ukuran dan pertumbuhan. Mulai pertengahan 1950-an sampai akhir 1960-an, sapi lebih besar disukai sepanjang mereka memiliki konformasi yang sangat kompak. Bagaimanapun, pada akhir tahun 1960-an, sapi lebih besar disukai, bakan jika mereka lebih tinggi dan sangat berbeda konformasinya dari sapi popular di periode lebih awal. Dalam beberapa tahun, sapi diseleksi untuk kerangka yang lebih besar, bahkan pada breed-breed di wilayah Eropa. Seleksi ini juga cukup efektif, dan secara ektrim menghasilkan hewan besar.
Pada pertengahan tahun 1980-an, beberapa organisasi pemuliaan besar menyadari bahwa tren berjalan terlalu jauh, dan perubahan dibuat untuk menghasilkan hewan-hewan dengan ukuran lebih moderat. Pada beberapa puluh tahun terakhir, lebih banyak pemulia mengenal akan lebih disukai ukuran sedang sampai ekstrem untuk beberapa arah. Bagaimanapun, sapi-sapi tersebut berlanjut menjadi minoritas, dan sapi yang sangat besar berlanjut disukai dibanyak peternakan besar.
pemuliaan. Hal ini tidak dapat diamati pada dipakai untuk memprediksi perolehan yang kandidat seleksi, yang berarti bahwa mereka diharapkan dari skenario-skenario berbeda akan dipotong. Oleh karenanya dicatat sifat (Falconer dan Mackay, 1996). Untuk tujuan ini, prediktor seperti ketebalan lemak subkutan yang
parameter genetik populasi seperti heritabilitas diukur secara ultrasonik. Pada kondisi sulit atau
dan variasi fenotipik dari sifat-sifat yang mahal dalam memperoleh informasi kekerabatan
diperlukan untuk membangun indeks seleksi antara hewan dan sifat-sifat yang cukup (asumsi-sumsi beralasan dapat dibuat) (Jiang et heritabel, seleksi dapat berdasarkan performans
al., 1999). Selanjutnya ditetapkan rencana individu (seleksi massa). Susunan indeks pemuliaan yang sesuai. Diperlukan juga catatan seleksi menjadi isu teknis, dan memerlukan memadai untuk keperluan evaluasi genetik dan personil dengan keahlian yang diperlukan.
hewan-hewan elit yang mencukupi pada inti dan
Terdapat sejumlah kondisi dimana multiplikasi dari lapisan lebih rendah dari dipertimbangkan seleksi banyak sifat yang tidak
piramida pemuliaan. Catatan bahwa aktivitas ini, relevan dengan sasaran pemuliaan. Ini secara
perancangan program sudah pada fase serius akan menurunkan intensitas seleksi aktual
optimisasi
dan oleh karenanya, membatasi perbaikan Ketika merancang program pemuliaan, genetik. Kadang-kadang disini diterima (misal sepatutnya tidak dilupakan bahwa banyak aspek kelainan genetik menjadi alasan valid dalam secara langsung dipengaruhi oleh laju reproduksi pengafkiran). Pada kasus lain seperti kriteria dari hewan bibit. Laju reproduksi lebih tinggi yang meragukan (misal volume tubuh sebagai
berarti bahwa lebih sedikit hewan bibit yang indikator produktivitas) atau tidak terekomendasi
diperlukan. Lebih banyak keturunan per hewan (misal ukuran kerangka atau sifat perah).
bibit memungkinkan lebih akurat estimasi nilai pemuliaan.