Peluang memperbaiki program konservasi

6 Peluang memperbaiki program konservasi

Efektifitas konservasi keragaman genetik dapat diukur menggunakan kriteria seperti jumlah populasi efektif, jumlah pejantan dan betina yang digunakan dalam setiap generasi dan bagan perkawinan yang dilakukan. Sayangnya, informasi jumlah ternak yang dikonservasi dalam program in vivo dan jumlah pejantan dan betina yang meteri genetiknya dikonsevasi in vitro tersedia hanya pada beberapa negara. Jadi, sulit mengkaji efektifitas kegiatan yang ada. Akan tetapi, beberapa perbaikan yang diperlukan untuk membentuk program konservasi dapat diidentifikasi dan didiskusi dibawah ini.

Intensifikasi produksi ternak di beberapa negara menyebabkan sejumlah besar area lahan diberikan untuk konservasi alam. Pengelolaan alam memfasilitasi konservasi in vivo spesies herbivora, tetapi pada beberapa kasus, hewan dipelihara di luar lingkungan asli mereka dan tidak digunakan untuk produksi dimana mereka dikembangkan. Populasi hewan yang besar dibutuhkan untuk kegiatan ini yang mana bila dikelola secara baik (dalam kontek genetik),

menawarkan peluang besar bagi konservasi ragam genetik untuk pemanfaatan masa depan.

Sementara pada tingkat global, pangan asal ternak akan diproduksi secara besar dalam sistem input tinggi output tinggi dengan

menggunakan breed tertentu atau breed persilangan, pertanian skala kecil tetap penting dan pertanian organik meningkat secara nyata. Sistem ini memerlukan breed dwi-guna adaptif atau breed multi-guna. Breed ternak ini lebih cocok pada target produksi sistem kurang intensif. Akan tetapi, organisasi pembibitan transisi jarang menginvestasi breed ini karena keterbatasan jumlah pasar. Penekanan yang lebih sebaiknya diberkan pada pengembangan breed ternak ini dan pada konservasi keragaman genetiknya.

Pengembangan produk tertentu untuk pasar tertentu menawarkan kemungkinan penggunaan breed lokal dan membuat breed ternak tersebut menguntungkan. Strategi ini dapat didorong oleh penggunaan label asli. Konservasi pada skala kecil di peternakan yang berorientasi produksi untuk pasar tertentu memberikan keuntungan terhadappemanfaatan breed lokal, tetapi sering mengakibatkan hilangnya variasi genetik dalam populasi. Hal ini dapat juga terjadi pada populasi kecil yang dipelihara oleh peternak hobi apabila inbreeding tidak dikontrol secara baik. Akan tetapi, peternak kecil dan peternak hobi memegang peranan penting dalam konservasi keragaman antar breed ayam, kuda, domba, kambing dan sapi. Pendidikan peternak ini dalam pengelolaan genetik populasi kecil harus diperbaiki dengan dukungan lembaga pemerintah dan akademik. Starategi pemuliaan yang baik bersama dengan IB dan TE dapat digunakan secara efektif untuk menjaga, bila tidak akan terjadi peningkatan keragaman genetik pada kondisi konservasi peternak kecil atau produksi untuk pasar tertentu.

Kryokonservasi merupakan terhnologi unggul dan penting bagi konservasi in vivo breed tertentu. Sampai saat ini, teknologi ini telah digunakan terutama untuk konservasi Kryokonservasi merupakan terhnologi unggul dan penting bagi konservasi in vivo breed tertentu. Sampai saat ini, teknologi ini telah digunakan terutama untuk konservasi

pembibit dan registrasinya.

genetik mereka. Pengelolaan bank gen meliputi Untuk menerapkan program koservasi breed kepemilikan dan akses, penyimpanan koleksi yang sesuai (dimana konservasi keragaman penyangga, informasi dan dokumentasi, optimasi

dalam breed sangat penting), silsilah individu koleksi utama dan rasio antara gamet dan ternak harus diketahui. Persyaratan jumlah embrio.

minimum jantan dan betina per generasi harus dijaga untuk menghindari random drift dan perkawinan sebaiknya diatur untuk menghindari

7 Kesimpulan dan prioritas

inbreeding . Program konservasi in vivo harus memasukan identifikasi dan registrasi ternak,

Di banyak negara Afrika, sebelah timur Eropa catatan performa, dan pengawasan populasi dan dan wilayah Kaukasus, Timur Tengah dan jumlah populasi. Kerjasama regional dalam sekitarnya, Asia Tengah dan Selatan dan pendirian bank gen antar negara dan regional Karibia, program konservasi perlu untuk krio-konservasi merupakan bagian dikembangkan. Wilayah dan sub-wilayah ini penting. mempunyai keragaman SDGT yang kaya, tetapi

Pada unggas, babi dan sapi (potong dan nilainya tidak cukup dikenal oleh pemegang perah), perusahaan transnasional

wewenang nasional. Di kebanyakan negara, mengembangkan sejumlah breed dan galur kesadaran harus ditingkatkan untuk terbatas. Kegiatan produksi dan pembibitan dari mendapatkan sumberdaya keuangan bagi perusahaan ini menyebar di Asia dan Afrika. perbaikan dan konservasi breed ternak lokal. Perbaikan breed dan galur terseleksi digunakan Kapasitas untuk mengembangkan produksi untuk memenuhi permintaan daging, susu dan ternak dan pembibitan ternak, dan untuk telur yang tinggi di tahun mendatang. Pada menerapkan pengelolaaan populasi setempat keadaan ini, banyak breed lokal sapi, babi dan sebaiknya merupakan prioritas utama. Di unggas (dwi-guna) yang telah dikembangkan beberapa negara berkembang, program saat ini dianggap perlu untuk dikonservasi. multilateral atau bilateral yang membantu Percepatan industrialisasi dan spesialisasi yang program konservasi sangat diperlukan. Program

tinggi dalam pembibitan babi bersama dengan antar negara, sub-wilayah dan wilayah kurangnya peluang konservasi in vivo bagi jenis

sebaiknya ditingkatkan dan didukung melalui ternak ini membutuhkan perhatian khusus bagi teknis eksternal dan bantuan dana. konservasi in vitro populasi babi ( breed lokal dan Pembentukan program konservasi regional dan

galur yang dikembangkan saat ini). Bagi jenis bank gen untuk breed lintas batas regional ternak lainnya, program pemuliaan untuk

sebaiknya merupakan prioritas utama khususnya memperbaiki dan konservasi breed lokal dan di negara berkembang.

meningkatkan performa mereka dalam sistem Jumlah breed untuk konservasi cukup besar,

persilangan dengan breed eksotik sebaiknya dan program konservasi ternak sangat mahal. dikembangkan.

Jadi, dalam program konservasi nasional, Bagi breed lokal dan breed serta galur yang perhatian khusus sebaiknya diberikan untuk dikembangkan saat ini yang tidak akan

seleksi breed dan metoda konservasi. Prioritas digunakan secara ekstensif di masa yang akan efektif breed ternak bagi program konservasi datang, peluang konservasi in vivo sebaiknya di

dilakukan melalui karakterisasi fenotipik dan eksplorasi lebih jauh: tata kelola alam, genetik, serta pengetahuan akan jumlah dan peternaian organik, partisipasi pembibitan, pasar struktur populasi. Informasi struktur populasi dan

tertentu dan peternak hobi. Bagi ternak domba jumlah populasi efektif merupakan tantangan dan kuda, tujuan produksi dan pembibitan telah

Daftar Pustaka

wilayah.

Program pendidikan tatalaksana genetik Boujenane, I. 1999. Les ressources génétiques ovines au Maroc. seharusnya merupakan prioritas utama. Di Rabat. Actes Éditions.

semua wilayah, peternak dan organisasi Boujenane, I. 2005. Small ruminant breeds of Morocco. peternak serta penasehat membutuhkan arahan

In L. Iniguez, ed. Characterization of small ruminant

akan keberlanjutan pemanfaatan, breeds in West Asia and North Africa. Volume pengembangan dan konservasi SDGT .

2:North Africa, pp. 4–54. Aleppo, Syria. International

Dukungan dari peternak hobi dan Center for Agricultural Research in the Dry Areas NGO untuk

(ICARDA).

memperbaiki tatalaksana genetiknya juga dibutuhkan. Di banyak perguruan tinggi di CR (Country name). year. Country report on the state negara maju, topik ini disatukan dalam kurikulum

of animal genetik resources. (available in DAD-IS

library at www.fao.org/dad-is/). masaiswa pertanian. Akan tetapi, jumlah mahasiswa saat ini mulai berkurang.

Oldenbroek, J.K. 1999. Genebanks and the

Untuk menjaga keragaman genetik, semua

conservation of farm animal genetik resources.

negara sebaiknya memiliki bank gen atau

Lelystad, the Netherlands. DLO Institute for Animal

berbagi bank gen untuk menampung materi

Science and Health.

genetik hasil kriopreservasi dari breed dan galur ternak lokal mereka yang telah dikembangkan dan melindunginya terhadap ancaman yang tak terduga. Karena ada banyak breed lintas batas, koordinasi antar negara sangat diperlukan. Kerjasama akan dilakukan bila bank gen nasional dan regional menjalankannya dibawah protokol yang disetujui secara internasional. Hal ini termasuk persyaratan sanitari hewan materi krio-konservasi, selain karakterisasi genetik dan deskripsi fenotipiknya. Akan tetapi, dalam beberapa keadaan, adalah lebih baik bila negara memutuskan untuk membentuk bank gen nasional dan menangani persyaratan sanitari dan karakterisasi pada tahap selanjutnya.

Pelaksanaan bank gen juga dapat diperbaiki oleh peraturan kepemilikan, akses dan doukumentasi serta oleh optimasi koleksi dan isinya. Untuk memfasilitasi pembentukan bank gen, fasilitas pelatihan dibutuhkan melalui tehnik krio-konservasi seperti sampling breed , pembekuan dan pemeliharaan semen, sel telur

255

Bab D

Bioteknologi Reproduksi dan Molekuler

1 Pendahuluan

2 Pandangan global

Perkembangan bioteknologi bidang pemuliaan, Tabel 86 menyajikan pandangan wilayah ke reproduksi dan molekuler genetik saat ini telah

wilayah mengenai proporsi Laporan Negara sangat maju. Diantara teknologi reproduksi, IB yang memanfaatkan kelompok bioteknologi dan superovulasi dan transfer embrio (MOET) berbeda. Hal ini dapat terlihat bahwa IB berdampak besar bagi program perbaikan ternak

merupakan bioteknologi yang telah digunakan di negara maju. Teknologi ini mempercepat secara meluas. Akan tetapi, sebagain besar kemajuan genetik, mengurangi resiko wilayah Afrika dan Pasifik Baratdaya, beberapa perpindahan penyakit, dan memperluas jumlah

negara belum melakukannya. Pada kasus ternak yang dapat dikawinkan dengan pejantan

transfer embrio (TE) dan teknik molekuler, jarak superior. Bidang molekuler genetik juga antara wilayah berkembang dan maju sangat berkembang pesat; karakterisasi berdasarkan jauh terpisah. Seperti ilustrasi pada Tabel 87, marker molekuler dan seleksi marker (MAS) penggunaan bioteknologi cenderung bias pada menawarkan peluang baru dalam penegelolaan

ternak sapi. Tabel memperlihatkan bahwa bias

SDGT (FAO, 2004). Akan tetapi, perluasan terbesar pada TE, tetapi dapat dilihat bahwa di teknologi yang digunakan sangat beragam dari

kebanyakan wilayah penggunaan IB juga negara ke negara lainnya dan diantara wilayah.

didominasi oleh sektor ternak sapi. Di wilayah Bagian berikut ini menyajikan pandangan Afrika khususnya, beberapa negara memperluas informasi yang ditampilkan dalam Laporan penggunaan IB untuk ternak lainnya. Kejadian Negara mengenai pemanfaatan bioteknologi.

TABEL 86

Pemanfaatan bioteknologi di berbagai negara

Molekuler genetik Jumlah

Inseminasi buatan

Embrio transfer

Laporan Negara

pemanfatan Negara

Eropa dan 39 39 97 25 64 29 83 Kaukasus

Afrika 42 42 74 30 17 29 14 Asia 25 22 86 17 47 16 50

Amerika Latin dan 22 22 5 14 86 15 73 Karibia

Pasifik Baratdaya 11 11 55 10 10 9 11 Amerika Utara

2 100 Timur Tengah dan

7 6 100 3 33 5 40 sekitarnya

Pemanfaatan bioteknologi di berbagai jenis ternak

Inseminasi buatan

Embrio transfer

Molekuler genetik

Laporan Negara

pemanfatan Laporan

pemanfatan

teknologi (%) Negara

Informasi Laporan

Sapi ternak

Eropa dan 38 100 66 11 100 36 18 89 100 Kauikasus

Afrika 31 100 10 4 100 0 3 100 33 Asia

18 94 56 6 100 50 7 86 100 Amerika Latin

21 100 71 12 100 33 9 78 89 dan Karibia

Pasifik 5 100 80 2 100 0 0 - - Baratdaya

Amerika Utara 2 100 50 0 - - 1 100 100 Timur Tengah

6 100 33 1 0 100 2 0 100 dan sekitarnya

pada jenis ternak ini bias dan tidak jelas ketahanan pangan melalui peningkatan output terutama teknologi molekuler genetik. Sejumlah

hasil ternak. Pada banyak kasus, minat untuk negara melaporkan penggunaan teknologi ini lebih memperluas penggunaan IB terganggu masih sangat rendah. Akan tetapi, diantara oleh perhatian berkaitan dengan implikasi negara-negara banyak laporan mengenai keragaman genetik dari penggunaan yang tidak penelitian karateristik molekuler paling sedikit terkontrol dan semestinya. Sejumlah Laporan satu spesies ternak selain sapi. Akan tetapi, Negara dari wilayah juga menyebutkan potensi ternak sapi merupakan spesies dominan di penggunaan IB memfasilitasi tujuan krio- banyak negara dimana aplikasi komersial konservasi. molekuler teknologi menjadi perhatian utama.

Tiga-puluh satu dari 42 negara melaporkan Penjelasan lebih rinci mengenai penyebaran penggunaan IB. Beberapa negara lainnya pemanfaatan bioteknologi, dan jenis ternak yang

melaporkan bahwa IB telah dilakukan secara dipakai dalam aplikasi terdapat dalam percobaan pada waktu lampau, tetapi tidak penjelasan regional berikut ini.

pernah diaplikasikan secara rutin, atau program IB sebelumnya terbengkalai karena kekurangan sumber dana atau hambatan lainnya.

3 Afrika

Penggunaan IB di Afrika difokuskan pada ternak sapi. Sebanyak 31 Laporan Negara yang

Laporan Negara menunjukkan bahwa IB adalah melaporkan penggunaan IB menyebutkan bahwa bioteknologi reproduksi yang biasa digunakan teknologi ini digunakan pada ternak sapi. Ada

dalam pengelolaan SDGT di Afrika. Laporan dua negara melaporkan penggunaan IB pada memperlihatkan aspirasi bagi pemanfaatan ternak domba, dan masing-masing satu negara teknologi yang lebih besar, terutama untuk pada kambing, babi dan kuda. Semen yang memfasilitas program pemuliaan dan introduksi

digunakan untuk IB cenderung lebih banyak plasma nutfah eksotik. Aspirasi ini berkaitan berasal dari breed eksotik dibandingkan breed

dengan seluruh tujuan yang terlihat di banyak lokal. Sembilan belas negara menujukan bahwa Laporan Negara Afrika dalam mempromosikan

sementara organisasi breeder disebutkan dalam menggunakan semen breed lokal dan eksotik. 2 Laporan Negara ( Laporan Burkina Faso, Program secara terinci tersedia dan tujuan untuk

2003; Laporan Madagascar, 2003). Laporan upgrading ternak asli dengan menggunakan Negara Niger (2003) menyebutkan kerjasama semen dari breed eksotik, umumnya pada ternak

antara dua perguruan tinggi Italia, perguruan sapi perah. Semen breed sapi eksotik juga tinggi setempat dan stasiun penelitian setempat digunakan di sejumlah negara.

dalam pembentukan program IB ternak sapi. Beberapa Laporan Negara dari Afrika Barat Laporan Negara Zambia (2003) memperlihatkan menyebutkan bahwa penggunaan semen breed

bahwa individu peternak swasta mengimport eksotik untuk perkawinan silang dengan breed

semen eksotik untuk tujuan memperbaiki sapi toleran trypanosome ( laporan Guinea, 2003;

kelompok sapi mereka. Beberapa negara laporan Côte d’Ivoire, 2003). Sejumlah program

memiliki program IB ekstensif di negaranya. IB terbatas menggunakan semen dari ternak asli

Botswana, sebagai contoh, dalam konteks juga dilaporkan, termasuk satu negara kebijakannya memperbaiki populasi ternak menggunakan semen sapi toleran trypanosome

nasional, memiliki sejumlah pos IB di seluruh ( laporan Côte d’Ivoire,2003). Laporan Negara negeri dan mensubsidi ketersediaan semen bagi

Madagaskar (2003) mencatat penggunaan IB peternak tradisional ( Laporan Botswana, 2003). dalam program konservasi in situ breed sapi Banyak negara melaporkan bahwa masalah Renitelo yang terancam punah. Akan tetapi, finasial pelayanan pemerintah merupakan walaupun negara dimana breed asli dimasukan

hambatan bagi keberadaan IB. Peningkatan dalam program IB, keseimbangan tampaknya keterlibatan sektor swasta tercatat sebagai cenderung pada breed eksotik. Laporan Negara sebuah tujuan dalam beberapa Laporan Negara. Botswana (2003) menunjukan tahwa 94,1% Beberapa negara tidak mampu melaporkan pelayanan IB dilakukan pada tahun 1987 sampai

kemajuan nyata dalam arahan ini (contohnya 1995 menggunakan semen breed eksotik. Laporan Kenya, 2004 dan Laporan Negara Penggunaan IB oleh peternak kecil sangat Zambia, 2003). Laporan Negara Zambia (2003) terbatas pada produsen sapi perah, dan mencatat bahwa sektor swasta mengambil alih

terkonsentrasi di daerah urbanisasi. Sejumlah dalam penyediaan semen impor, sementara

kecil Laporan Negara menyebutkan upaya pemerintah melatih dan mengawasi teknisi IB. mempromosikan difusi teknologi termasuk pada

Akan tetapi, seperti gambaran di atas daerah yang sulit terjangkau. Laporan Negara meperlihatkan peran sektor swasta terlihat

Senegal (2003) mencatat penggunaan IB untuk sangat terbatas dan tidak ada di banyak negara. introduksi plasma nutfah eksotik sangat besar Beberapa

Laporan Negara mendiskusikan terjadi pada pembibitan kuda pacu (balap).

hambatan sektor swasta dalam penjelasan Ada keragaman besar antar negara berkaitan

secara detail. Akan tetapi, Laporan Negara Côte dengan pengembangan sumber daya manusia d’Ivoire (2003) menyebutkan bahwa pelaku dan fasilitas untuk pelaksanaan program IB, swasta dalam Laporan Negara menghentikan dalam konteks ketersediaan pelayanan kepada

kegiatan disebabkan oleh kesulitan dana. peternak dan penyediaan pelayanannya. Sektor

Lima negara ( Laporan Côte d’Ivoire, 2003; umum paling banyak dilaporkan sebagai Laporan Kenya, 2004; Laporan Madagaskar, penyelenggara pelayanan IB di wilayah 2003; Laporan Zambia, 2003;dan Laporan bersangkutan. Diantara 27 Laporan Negara yang

Zimbabwe, 2004) melaporkan penggunaan memberikan informasi pelayanan IB, 26 teknologi TE. Penggunaan teknologi terlihat menyebutkan sektor umum dan 12 menyebutkan

sangat terbatas. Pada satu negara penggunaan

97,8% sapi potong) melakukan IB ( Laporan Negara Côte d’Ivoire (2003) mencatat bahwa Jepang, 2003). Di banyak negara Asia lainnya, beberapa individu pemilik ternak sapi pelayanan sangat terbatas dan cenderung fokus mengintroduksi materi genetik Zebu Brasil pada sektor sapi perah dan sistem produksi peri- melalui embrio beku impor. Di Zimbabwe, urban. Beberapa Laporan Negara menunjukan teknologi dilaporkan tersedia melalui dua bahwa pelayanan dibatasi oleh hambatan dana

perusahaan pembibitan swasta ( Laporan dan teknis. Memang, beberapa Laporan Negara Zimbabwe, 2004). Beberapa Laporan Negara menunjukan penurunan dalam penggunaan

menyatakan bahwa introduksi TE merupakan teknologi. tujuannya. Akan tetapi, teknologi diharapkan

Minat mendirikan atau meningkatkan berperan dalam pengelolaan SDGT dalam ketersediaan pelayanan IB diperlihatkan sebagai sistem produksi setempat yang jarang tujuan dalam banyak Laporan Negara. Di diungkapkan. Diskusi mengenai bagaimana hal

sejumlah negara, pelayanan IB memperkenalkan tersebut dapat disatukan dengan program plasma nutfah eksotik untuk tujuan perkawinan- pemuliaan sangat kurang. Akan tetapi, potensi

silang dengan breed lokal. Teknologi digunakan penggunaan teknologi untuk tujuan krio-

dalam pengembangan breed komposit dengan konservasi dicatat dalam beberapa Laporan

cara memadukan gen ternak asli dan eksotik – Negara . Studi berdasarkan penggunaan marker

introduksi, sebagai contoh kambing Jermasia molekuler hanya disebutkan dalam empat ( Laporan Malaysia, 2003). Pada beberapa Laporan Negara di Afrika.

kasus, IB juga digunakan untuk meng-upgrade persilangan kembali dengan breed asli melalui backcross untuk meningkatkan daya adaptasi.

4 Asia

Pendekatan in telah dilakukan sebagai contoh dengan menggunakan semen Kedah-Kelantan

Di antara Laporan Negara Asia, 19 dari 22 dalam kelompok sapi yang dintroduksi dibawah negara yang memberikan informasi tanaman perkebunan. Dalam beberapa kasus, memperlihatkan penggunaan IB. Dari 18 negara

pelayanan IB menyediakan semen dari breed yang memberikan penjelasan detail jenis ternak

asli. Laporan Negara Pakistan (2003) sebagai yang diinseminasi, 17 menyebutkan sapi, 8 babi,

contoh melaporkan penggunaan semen sapi

5 kuda, 1 unta dan 1 itik. Pejelasan detail breed Sahiwal. Akan tetapi, Laporan Negara yang ternak yang digunakan sebagai sumber semen

sama menunjukkan bahwa koleksi semen dari sangat terbatas. Akan tetapi, dalam kasus sapi,

beberapa breed sapi asli lainnya dihentikan

8 Laporan Negara memperlihatkan penggunaan karena kekurangan permintaan. semen dari breed lokal dan eksotik, 4 Laporan

Delapan dari 17 negara Asia yang Negara menyebutkan hanya breed eksotik dan 2

memberikan informasi menunjukan beberapa Laporan Negara menyebutkan hanya breed penggunaan teknologi TE. Diantara enam

lokal. Kondisi pelayanan IB tampaknya negara yang memberikan informasi detail jenis didominasi oleh sektor umum. Dari 17 Laporan

ternak yang digunakan dalam pelaksanaan Negara yang memberikan penjelasan detail teknologi, enam menyebutkan sapi, dua kerbau,

pelayanan, hanya 17 menyebutkan sektor satu kuda dan satu kambing. Breed yang umum, dengan 6 menyebutkan sektor swasta, 5

digunakan jarang dijelaskan secara detail, tetapi organisasi breeder /pembibit, 4 NGO dan satu satu Laporan Negara menyebutkan TE breed

perguruan tinggi. Ada banyak keragaman antar sapi asli dan satu menyebutkan breed eksotik. Di negara dalam perluasan IB yang digunakan. banyak negara, TE digunakan dalam skala

Laporan Negara Myanmar (2004) mencatat primordial germ cell (PGC) dan tehnik chimera bahwa proyek TE yang dimulai di dalam negara

germline – diaplikasikan pada ayam; dan tehnik tersebut berhasil pada mulanya, tetapi segera kloning – digunakan pada ternak sapi, babi dan menurun karena kekurangan dana. Laporan

kambing (ibid.).

Negara Malaysia (2003) menyebutkan bahwa teknologi TE digunakan dalam pengembangan

breed sapi Mafriwal. Peran potensial teknologi 5 Eropa dan Kaukasus dalam program krio-konservasi dicatat dalam beberapa Laporan Negara . Tiga puluh delapan dari 39 negara dalam Delapan dari 16 negara Asia memberikan wilayah ini melaporkan penggunaan IB. informasi tentang laporan pemanfaatan tehnik Sebanyak 38 negara menyebutkan penggunaan molekuler. Diantara Negara tersebut, enam teknologi pada sapi, 23 pada babi, 16 pada menjelaskan penelitian jarak genetik dan dua domba, 9 pada kuda, delapan pada kambing, menyebutkan seleksi penanda genetik. Diantara

dua pada kelinci dan satu pada ayam. tujuh negara yang memberikan informasi jenis Kebanyakan negara yang memberikan detail

ternak yang digunakan dalam karakterisasi mealporkan penggunaan semen breed sapi, molekuler secara terinci, enam menyebutkan domba dan babi lokal dan impor. Sementara sapi, lima ayam, empat domba, empat kambing,

hampir semua negara mampu melaporkan empat babi, tiga kerbau, dua itik, dua kuda, satu

keberadaan beberapa keadaan IB, ada unta, satu rusa, satu burung puyuj dan satu keragaman yang besar dalam perluasan

ayam mutiara. Dalam penelitian jarak genetik, teknologi yang dimanfaatakan. Di banyak diantara lima negara menyediakan informasi negara, khususnya Eropa Barat, IB tersedia dan jenis ternak seperti empat ayam, tiga sapi, tiga

digunakan seluruhnya oleh sektor peternakan, domba, tiga kambing, dua babi, dua kerbau, dua

khususnya sapi perah. Akan tetapi, sejumlah kuda, satu itik dan satu rusa. Berkaitan dengan

Laporan Negara dari wilayah bagian timur, breed ternak yang terlibat, penelitian bangsa dimana sektor peternakan seringkali ternak Asia yang sedang dilakukan oleh Society

menghadapi masalah, memperlihatkan bahwa for Research on Native Livestock di Jepang kapasitas pelayanan IB sangat terbatas termasuk analisa berdasarkan hubungan genetik

diakibatkan oleh keberadaan infrastruktur yang berdasarkan polymorphisme mitokrodria DNA kurang memadai. dan penanda DNA lainnya (CR Japan, 2003).

Penyedia pelayanan IB adalah dibutuhkan. Breed ternak asli Jepang tercakup dalam Dari 32 negara yang memberikan detail

penelitian in termasuk sapi Mishima dan informasi penyediaan pelayanan IB, 24 Kuchinoshima (ibid.).

menyebutkan sektor swasta, 20 sektor umum, 19

Bioteknologi lainnya sangat terbatas bagi organisasi breeder/pembibit dan tiga perguruan kebanyakan negara industri di wilayah ini. tinggi. Di negara wilayah sebelah timur, Penggunaan in vitro fertilization (IVF) disebutkan

pelayanan lebih banyak disediakan oleh sektor dalam Laporan Negara Jepang (2003) dan umum. Sebaliknya, di tempat lain dalam wilayah Malaysia (2003). Laporan Negara Jepang (2003)

ini, sektor swasta dan organisasi peternak lebih memperlihatkan bahwa sejumlah bioteknologi sering disebutkan penyedia pelayanan, reproduksi lainnya berpotensi bagi pemanfaatan

meskipun di banyak negara ada keterlibatan propogasi breed ternak langka, begitu juga yang cukup besar atau dukungan dari sektor

aplikasi komersial dimanfaatkan pada level umum. Laporan Negara Turki (2004), sebagai percobaan dalam penelitian. Teknologi contoh, menyebutkan subsidi IB disediakan oleh memasukan mikro injeksi sperma untuk fertilisasi

sektor swasta. Transfer pelayanan kepada

Sebagai contoh, Laporan Negara Romania dalam produksi ternak komersial di sejumlah (2003) mencatat bahwa re-organisasi dan Negara Eropa. Teknologi in dapat dipalikasikan kemandirian yang lebih besar lembaga IB, untuk mengurangi sejumlah sifat yang tidak bersama dengan pengenalan akan pembayaran

disukai berkaitan dengan kesehatan dan pelayanan, mengakibatkan penurunan kesuburan dari populasi ternak, dan membantu penerapan teknologi. pembibitan bagi produktivias yang lebih besar . Di beberapa negara, IB menggunakan semen

Pentingnya memastikan bahwa informasi impor digunakan secara meluas untuk keuntungan ekonomis, dibuat tersedia untuk meningkatkan produksi yang diperoleh dari peternak dan organisasi breeder yang tercatat breed ternak lokal. Akan tetapi, beberapa dalam satu Laporan Negara ( Laporan Hungaria, perhatian ditingkatkan dalam Laporan Negara .

2003). Penekanan Laporan Negara lainnya, Upaya meng-upgrade ternak lokal menggunakan

adalah metoda molekuler biologi yang akan semen eksotik kadang kala gagal karena ternak

memfasilitasi penemuan gen sifat ekonomi hasil persilangan terbukti kurang beradaptasi penting pada bangsa lokal adaptif, meningkatkan

dengan kondisi setempat. Ada juga potensi nilainya dalam program pemuliaan ( Laporan ancaman keragaman sumberdaya genetik. Jerman, 2003). Akan tetapi, Laporan Negara Menurut Laporan Negara Greece (2004), yang sama memberikan perhatian bahwa penggunaan IB yang tidak sesuai dan tanpa penggunaan teknologi molekuler dalam kontek perencanaan menyebabkan hilangnya beberapa

upaya mengarahkan pasar untuk meningkatkan breed ternak asli. produksi dapat memperburuk tren terhadap

Enam belas dari 25 negara yang memberikan inbreeding dan hilangnya keragaman genetik informasi melaporkan penggunaan TE. Dari dalam populasi ternak. Keraguan yang serupa sebelas negara yang memberikan detail spesies

ditunjukkan dalam beberapa Laporan Negara . yang terkait TE, ada sebelas menyebutkan sapi,

Penelitian jarak genetik dianggap penting dari tiga domba, dua kambing, satu babi, satu kuda

sudut pandang perencanaan dan prioritas upaya dan satu kelinci. Transfer embrio dilakukan konservasi. Akan tetapi, satu Laporan Negara menggunakan embrio dari breed sapi lokal dan

mencatat bahwa kemajuan sampai akhir masih impor. Sekali lagi, industri sapi merupakan terbatas hanya sebagai minat dalam topik ini dan pengguna utama TE. Teknologi berperan besar

terbatas pada perguruan tinggi, dengan dana dalam meningkatkan percepatan pembibitan yang terbatas ( Laporan Belgia , 2005). Laporan selektif ikut ambil bagian dalam meningkatkan Negara lainnya memperlihatkan peran potensial output produk ternak. Akan tetapi, biaya untuk

tehnik semacam ini berkaitan dengan pasar penerapan teknologi, tidak sebesar untuk tertentu breed ternak pada lokasi geografi penggunaan IB, dan di beberapa negara tertentu ( Laporan Perancis , 2004). program TE berhenti karena biayanya yang

Diantara Laporan Negara yang memberikan tinggi. Dalam kasus TE, dari delapan negara detail penggunaan teknologi molekuler, 11 yang menyediakan informasi pelayanan, empat

menyebutkan pelaksanaan penelitian jarak menyebutkan sektor swasta, empat sektor genetik dan tujuh menyebutkan penggunaan umum, empat organisasi breeder /pembibit dan

MAS. Dari tujuh belas negara yang memberikan tiga perguruan tinggi. Teknologi reproduksi informasi spesies yang digunakan dalam lainnya seperti sexing embrio, kloning dan penelitian karakterisasi molekuler, 14 transgenik disebutkan dalam beberapa Laporan

menyebutkan sapi, 13 domba, 11 babi, delapan Negara sebagai subjek penelitian. kuda, lima kambing, tiga ayam, 1 keledai, satu

Dua puluh empat dari 29 laporan Negara kalkun, satu rusa dan satu angsa. Dari 12 memberikan informasi pemanfaatan tehnik negara yang memberikan informasi spesies yang

luas oleh produsen komersial sapi potong, babi satu keledai, satu kelainci, dan satu rusa. Dari

dan ruminansia kecil. Akan tetapi, ada empat negara yang memberikan informasi keragaman antara negara dan antara sistem sepesies yang digunakan dalam MAS, empat produksi dalam konteks perluasan penerapan IB. menyebutkan sapi, empat babi, satu ayam, dan

Di banyak peternak skala kecil atau sistem satu kuda. Pejelasan detail breed ternak yang

eksternal input rendah, penggunaan teknologi digunakan dalam penerapan teknologi sangat sangat terbatas. Sejumlah negara terbatas dalam Laporan Negara. Diantara breed

memperlihatkan bahwa memperbaiki kondisi lokal yang digunakan dalam karakterisasi pelayanan IB merupakan tujuan penting. Akan molekuler atau jarak genetik disebutkan dalam

tetapi, sejumlah kecil Laporan Negara Laporan Negara adalah babi Turoplje dan Black

menyebutkan perhatian yang besar sehubungan Slavonian, domba Ruda dan Rab, Pag dan KrK

dengan penurunan keragaman genetik akibat ( Laporan Croatia , 2003); domba Wallachian dan

penggunaan IB yang tidak benar. Berkaitan Sumava, kambing Brown dan White ( Laporan dengan pelayanan IB, sektor swasta memainkan

Republik Ceknya , 2003); dan domba peranan penting dalam wilayah ini. Dari 17 Karakachanska ( Laporan negara The former Laporan Negara yang memberikan detail Yugoslavia Republik of Macedonia, 2003).

mengenai pelayanan IB, 11 menyebutkan sektor umum, sembilan menyebutkan sektor swasta, dan lima organisasi breeder/pembibit. Laporan

6 Amerika Latin dan Karibia

Negara Barbados (2005) menyebutkan kondisi subsidi organisasi peternak untuk pembelian

Inseminasi Buatan dilakukan secara meluas di

semen IB.

negara-negara dalam wilayah ini. Sebanyak 21 Teknologi TE semakin banyak digunakan oleh dari 22 Laporan Negara melaporkan produsen ternak komsersial di beberapa negara

penggunaan teknologi. Sebanyak 21 negara dalam wilayah ini. Sebanyak 12 Laporan Negara , melaporkan penggunaan IB pada sapi, 13 dari 14 yang memberikan informasi, melaporkan menyebutkan babi, delapan domba, delapan pemanfaatan TE. Dari 12 Laporan Negara kambing, lima kuda, satu kelinci, satu kerbau, menyebutkan pemanfaatan teknologi pada satu keledai, satu llama, satu alpaca, dan satu

ternak sapi, tiga pada kuda, dua kambing, dua kalkun. Berdasarkan breed sapi yang digunakan

domba, satu llama, satu alpaca dan satu keledai. untuk semen IB, 13 Laporan Negara Embrio transplantasi sebagian besar dari breed

menyebutkan menggunakan sapi eksotik, ternak eksotik – enam negara yang memberikan sementara empat breed sapi asli dan eksotik. detail informasi menyebutkan pemanfaatan TE Dalam kasus domba, lima Laporan Negara pada ternak eksotik. Seperti dalam kasus IB, menyebutkan

breed eksotik dan satu meskipun pada skala kecil, pemanfaatan menyebutkan breed lokal dan eksotik. Dalam teknologi TE didominasi oleh industri sapi perah, kasus babi, sembilan Laporan Negara yang dibatasi penggunaannya dalam bentuk lain menyebutkan breed eksotik sementara satu dan produksi ternak secara komersial. Beberapa menyebutkan breed lokal dan eksotik.

Laporan Negara menyebutkan importasi embrio Telah dijelaskan bahwa tujuan utama adalah

berasal dari luar negeri. Informasi penyedia untuk meningkatkan nilai genetik populasi ternak

pelayanan TE terbatas. Akan tetapi, Laporan dengan menggunakan semen dari breed eksotik.

Negara Brazil (2004) dan Chile (2003) Di banyak negara, semen diimpor dari luar menyebutkan organisasi sektor swasta terlibat

negeri. Penggunaan teknologi sangat umum dalam penerapan teknologi ini. Selain itu, dua

rencana pengembangan program IB dan TE teknologi kloning.

untuk memenuhi permintaan. Diantara enam

Sebelas negara, dari 15 negara yang negara yang memberikan informasi pelayanan, memberikan informasi, menunjukan beberapa lima menyebutkan sektor umum, empat sektor tehnik molekuler. Sehubungan dengan penelitian

swasta dan dua organisasi breeder. Akan tetapi, karakterisasi molekuler, dari 9 negara yang

menyediakan indormasi bangsa ternak termasuk

beberapa

Laporan Negara menyebutkan

7 menyebutkan sapi, tiga domba, tiga babi, dua hambatan IB seperti kurangnya tenaga ahli. ayam, dua kuda, satu kambing, satu vicuña, satu

Beberapa Laporan Negara mencatat potensi guanaco dan dua kamelid. Beberapa Negara penggunaan teknologi IB dan TE dalam krio-

menunjukan bahwa bangsa ternak lokal adaptif konservasi. Penggunaan bioteknologi lainnya termasuk dalam sejumlah penelitian. Laporan sangat terbatas. Satu Laporan Negara ( Laporan Negara Peru (2004) menyebutkan pengamatan

Jordan, 2003) mencatat karakterisasi molekuler molekuler jarak genetik ternak kamelid, antar

Amerika Selatan. Sedikit laporan Negara, dan jarak genetik pada kambing asli, sementara menunjukkan tehnologi molekuler tercakup lainnya ( Laporan Egypt, 2003) mencatat bahwa dalam program pembibitan. Laporan Negara penelitian genetik molekuler kerbau, domba dan Kolombia (2003) mencatat potensi yang cukup

kambing saat ini telah dimulai dengan bantuan besar program MAS yang memanfaatkan gen organisasi regional dan internasional. bangsa sapi Blanco Orejinegro yang dilaporkan

menunjukkan resistensi terhadap brucellosis,

dan yang menjadi objek penelitian karakterisasi molekuler.

8 Amerika Utara

Di Amerika Serikat dan Kanada, bioteknologi reproduksi tersedia dan siap pakai. Inseminasi