Pelayanan pada lingkungan
7.3 Pelayanan pada lingkungan
Ternak dapat memberikan kontribusi positif pada pertamanan dan penanganan lingkungan. Fungsi ini khususnya diakui di wilayah maju seperti di Eropa dan Kaukasus. Binatang yang merumput seperti sapi, kuda dan ruminansia kecil memainkan peran dalam mempertahankan dan meregenerasi tanaman rumput , tanaman perdu lahan datar. Laporan dari Serbia dan Montenegro (2003), mencatat bahwa keragaman hayati dari padang rumput yang terancam punah terjadi karena tidak adanya populasi ternak penggembalaan di area pegunungan. Laporan dari Slovenia (2003) melaporkan bahwa ruminansia kecil dapat membersihkan area yang penuh ditumbuhi semak, yang rawan terhadap kebakaran. Keledai yang merumput dapat memainkan peran yang sama dalam pengaturan pertamanan dan pencegahan kebakaran (laporan Croatia, 2003). Laporan dari Inggris (2002) mencatat peranan kuda kerdil ( pony ) dalam membersihkan semak.
penggembalaan yang berpindah-pindah merupakan alat yang efisien untuk menghasilkan makanan dalam cara yang berkelanjutan dari lahan dimana sumber daya padang rumput sangat kecil dan berfluktuasi (laporan Mali, 2002). Laporan dari Côte d’Ivoire (2003) mencatat penggunaan ternak dalam produksi tanaman pertanian dapat mengurangi kebutuhan herbisida. Selanjutnya sebagai konsekuensi penggunaan kotoran ternak sebagai sumber pupuk dapat meningkatkan keragaman microflora dan microfauna (laporan Mali, 2002). Pada perkebunan, khususnya di Asia, sapi mempunyai peranan dalam mengontrol gulma dan semak, memfasilitasi dalam pemanenan kelapa. Di Malaysia, bangsa sapi Kedah- Kelantan sesuai untuk digunakan pada perkebunan (laporan dari Malaysia, 2003). Meskipun
breed tersebut menunjukkan pertumbuhan yang lambat, tetapi dapat beradaptasi dengan baik pada lingkungan yang menantang. Pemenuhan permintaan untuk breed ini terbukti menjadi masalah, dan kesenjangan ini harus diisi melalui impor sapi seperti sapi Brahman dari Australia (ibid.).
Dari sudut pandang pelestarian bangsa ternak langka atau yang non komersil, peran ternak dalam manajemen lingkungan mempunyai implikasi positif. Dua faktor yang dapat dilihat: (i). Keinginan untuk pelestarian lingkungan berjalan bersamaan dengan keinginan untuk mempertahankan budaya dan aspek sejarah lainnya dari kehidupan pedesaan termasuk ternak, (ii). Bangsa ternak yang diadaptasikan dengan lingkungan lokal mungkin cocok untuk grazing khusus di padang penggembalaan yang kurang baik. Laporan dari Germany (2004), sebagai contohnya menyebutkan breed domba seperti Heidschnucken, Skudden dan Bergschaf dan juga breed sapi seperti Hinterwälder dan Rotvieh Zuchtrichtung Höhenvieh. Namun, tidak perlu ada tumpang tindih antara dua tujuan tersebut di atas dalam hal pemilihan breed. Breed terbagus untuk manajemen lingkungan mungkin bukan breed asli dari negara Dari sudut pandang pelestarian bangsa ternak langka atau yang non komersil, peran ternak dalam manajemen lingkungan mempunyai implikasi positif. Dua faktor yang dapat dilihat: (i). Keinginan untuk pelestarian lingkungan berjalan bersamaan dengan keinginan untuk mempertahankan budaya dan aspek sejarah lainnya dari kehidupan pedesaan termasuk ternak, (ii). Bangsa ternak yang diadaptasikan dengan lingkungan lokal mungkin cocok untuk grazing khusus di padang penggembalaan yang kurang baik. Laporan dari Germany (2004), sebagai contohnya menyebutkan breed domba seperti Heidschnucken, Skudden dan Bergschaf dan juga breed sapi seperti Hinterwälder dan Rotvieh Zuchtrichtung Höhenvieh. Namun, tidak perlu ada tumpang tindih antara dua tujuan tersebut di atas dalam hal pemilihan breed. Breed terbagus untuk manajemen lingkungan mungkin bukan breed asli dari negara
samping industri pertanian, sisa makanan) sapi Iceland atau kuda kerdil Konik dari pada menjadi produk yang bermanfaat. Apabila breed lokal (laporan Belanda, 2004).
metode pembuangan limbah memerlukan biaya
Konsumen yang prihatin dengan dampak mahal atau merusak lingkungan (e.g. dibakar lingkungan merupakan faktor yang memotivasi atau ditimbun di tempat pembuangan sampah), perubahan sistem produksi ternak. Pertanian maka Peran ini menghasilkan keuntungan lain organik di perluas pemasarannya di negara (susu, daging dll.) yang diberikan ternak. Peran seperti Swedia yang dipromosi oleh kebijakan ternak sebagai pengubah limbah mungkin pemerintah (laporan Sweden, 2002), dan berlaku pada level rumahtangga – pada potensinya diakui di beberapa negara dimana pembuangan limbah dapur dan limbah tanaman ; pemeliharaan ternak dilakukan dengan masukan
di sekiar lingkungan tempat tinggal. Contohnya, input luar yang rendah. Perluasan dari produksi
pengumpulan sisa dari pasar atau bisnis lainnya organik berpotensi untuk mempromosikan oleh petenak babi skala kecil; atau pemeliharaan pemeliharaan breed lokal yang beradaptasi baik
skala besar yang menggunakan hasil samping – terutama dalam kasus babi dan unggas yang
dari industri pengolahan makanan. Potensi dari dipelihara dalam kondisi di luar ruangan.
ternak untuk menggunakan bermacam
Kotak 13
Sejarah dari sapi Abu-abu Hungaria – perubahan penggunaannya dari waktu ke waktu Asal genetika sapi Hungarian Grey belum diidentifikasi.
Pada tahun 1931, Asosiasi Nasional Breeders Sapi Nenek tetuanya mungkin berasal dari daerah Asia atau
Hungarian Grey, didirikan dan aktivitas breeding dari Mediterrania, dan kontribusi genetika berasal dari
dirangsang. Akan tetapi pada perang dunia kedua aurochs liar sudah diusulkan. Karakter breed yang
kegiatan ini rusak parah dan banyak ternak dihancurkan. dikembangkan lambat dibawah peternakan breeder
Setelah periode perang, karena produksi susu yang Hungaria dari cekungan Carpathia. Antara abad empat
rendah berarti bahwa jumlah breed menurun sangat cepat. belas dan tujuh belas di ekspor dalam skala besar,
Hal ini disebabkan oleh kebijakan pemerintah lebih dengan kumpulan/kelopmpok meliputi ratusan kilometer
menyukai perkawinan silang dengan sapi Soviet ke Nürnberg, Strasburg atau Venice. Permintaan muncul
Kostroma. Pada awal 1960, kawanan yang masih tinggal untuk ”merek dagang” dengan tampilan yang
ditemukan di tiga peternakan pemerintah, dengan total menggaransi kualitas daging sapi Hungaria. Ternak
ternak teridri dari enam pejantan dan 160 induk. Namun, tanduk panjang dengan bentuk badan bagus, keras,
pada waktu itu, idenya adalah untuk mempertahankan karakter sehat, dan kualitas daging sangat bagus sangat
breed langka di Hungaria, dan Peternakan Pemerintah dihargai oleh pembeli kontemporer.
mengijinkan dua lagi kawanan lagi dibentuk. Karena Pada awal abad delapan belas mulai periode baru
patriotisme menempel pada breed ini, dan pemberian dalam sejarah breed, sebagai populasi urban meluas dan
subsidi pemerintah yang sedikit tetapi permanen membuat keperluan suplai akan produk pertanian. Sebagai
populasinya meningkat. Pada tahun 2002, jumlah sapi permintaan utama adalah cereal (biji-bijian jenis padi-
sudah mencapai 4.263.
padian), akibatnya peternakan secara ekstensif menurun. Sekarang, fungsi breed termasuk pelestarian padang Dalam periode ini, fungsi breed bergeser pada produksi
gembalaan di Taman Nasional, breeding hobi dan sapi jantan pekerja. Perusahaan gula Czech menilai sapi
perannya dalam atraksi pariwisata. Dengan respek tersebut dari kecepatan bergeraknya dengan kebutuhan
produksi daging, breeder dan Asosiasi Breeders sapi pakan yang sederhana, disamping hidupnya yang
Hungarian Grey bertujuan mengatur pengolahan daging panjang. Dengan pengenalan traktor setelah perang
dan mengembangkan produk bernilai tinggi seperti sosis dunia pertama banyak pertanian membuang sapi
khusus.
Hungaria greynya.
__________ Untuk informasi lebih jauh lihat: Workshop Hungarian Grey Hungarian Grey (2000); Bodó (2005).
gambaran sekitar 550 sampai 600 juta jiwa SDGT lokal dapat lebih baik memanfaatkan hasil
petenak miskin di dunia (Thornton et al., 2002; samping yang tersedia in di dalam negara IFAD, 2004). dibanding breed eksotik.
Konsumsi produk peternakan yang dihasilkan Dalam kasus beberapa hasil samping, tentu sendiri (susu, telur, atau daging) dapat saja terdapat penggunaannya alternatifnya memberikan kontribusi penting pada nutrisi (seperti bahan bakar hayati); dan mungkin ada
rumah tangga keluarga miskin (contohnya: hambatan untuk penggunaannya sebagai pakan
memberikan vitamin esensial dan mikronutrien). ternak. Contohnya selain untuk penyambung Kotoran ternak dan pengolahan lahan dengan hidup ternak, daur ulang dari limbah makanan
ternak merupakan input vital dalam sistem sangat dibatasi oleh alasan higienis. Masalah
usahatani petani miskin, bila tidak, mungkin lain termasuk kesulitan transportasi material mereka harus berinvestasi pada alternatif input yang volumenya besar, biaya pengolahan dan usahatani yang lebih mahal. Fungsi menabung suplai musiman (laporan Malaysia, 2003). dan manajemen hadapi resiko yang disebutkan Namun dengan perbaikan metode pengolahan di atas juga memberikan arti besar bagi orang dan kesadaran yang lebih baik akan nilai nutrisi
miskin dapat mengurangi kerentanan terhadap, bahan pakan tersebut, ada potensi dalam berfluktuasinya pendapatan yang berasal dari meningkatkan kontribusi ternak untuk kegiatan lain, dan memberikan sumber memanfaatkan limbah seara produktif dari pendapatan tunai untuk mencukupi kebutuhan aktivitas lain (ibid.).
hariannya. Untuk keluarga tani yang lebih berkecukupan dapat memperbesar kegiatan pemeliharaan ternak dan terlibat dalam produksi
8 Peran ternak untuk masyarakat
yang berorientasi pasar merupakan cara yang
miskin
potensial untuk meningkatkan pendapatan dan memperbaiki sumber mata pencahariannya.
Seperti diuraikan sebelumnya, ternak Lebih lanjut, penumpukan modal dalam bentuk mempunyai peran dan fungsi yang bermacam-
ternak dapat memberikan kesempatan untuk macam, dan dapat berkontribusi dalam banyak
masuk dalam kegiatan sumber mata cara pada kehidupan pemeliharanya. pencaharian baru. Tiga strategi diberi istilah
Masyarakat yang lebih kaya cenderung memiliki ”Bergantung pada usaha pokok” (hanging in), banyak alternatif untuk memenuhi kebutuhannya
”Memperluas usaha” (stepping up) dan ”Keluar (kecukupan finansial, transportasi pakai motor, dari usaha” (s tepping out ) (Tabel 30) (Dorward et dll). Jenis material dan layanan seperti ini al. , 2004).
seringkali tidak memungkinkan bagi masyarakat Demikian juga peran ternak dalam aspek miskin. Ternak, sebagai aset multifungsi, finansial, dan penyediaan input fisik sebagai
menjadi penting dalam banyak aspek mata sumber mata pencaharian rakyat miskin, pencaharian yang strategis bagi orang miskin. disamping fungsi penting ternak dalam Selanjutnya, ternak memberikan kesempatan kehidupan sosial. Kepemilikan ternak pada kaum miskin kesempatan menguntungkan
memungkinkan untuk berpartisipasi dalam dari sumberdaya yang mungkin sukar untuk
Peranan dari ternak berdasarkan strategi mata program pengembangan dan penelitian lebih pencaharian
jauh. Laporan dari Ethiopia (2004) menyinggung
hasil studi terkini, yang mendapatkan ayam
Strategi Mata
pencaharian
Peran Prinsip dari Ternak
Fayoumi yang dipelihara bebas (tidak
“Hanging in” (bergantung Cukup memenuhi hidup pokok
dikandangkan) sebagai alat untuk mengurangi
pada usaha pokok) keluarga
kemiskinan. Penemuan yang sama berhubungan
Produksi komplemen (input
dengan breed ayam yang mencari-cari makan
bagi tanaman)
bebas dilaporkan dalam laporan Ghana (2003).
Buffer terhadap fluktuasi pendapatan
Sebaiknya laporan dari beberapa negara lain
menguraikan peran positif dari kegiatan perkawinan silang yang sudah dirancang dengan
Sebagai asuransi usaha
“Stepping up” (perluasan Penumpukan modal usaha
baik. Laporan dari Bangladesh (2004),
usaha) Produksi komplemen (input
contohnya, menyinggung program produksi
bagi usaha tanaman)
semi-bebas yang didukung oleh Lembaga
Orientasi pasar dan pendapatan
Swadaya Masyarakat (LSM/NGO) dan Dinas Peternakan (Department of Livestock Services),
“Stepping out” (keluar Penumpukkan modal usaha dari usaha pokok)
yang memberi sumber pendapatan pada
perempuan miskin dan pemuda di daerah pedesaan. Burung eksotik dan persilangannya
Sumber : diambil dari Dorward et al. (2004).
kehidupan sosial dan budaya masyarakat, serta dipelihara dan didukung dengan pakan pertukaran ternak melalui hadiah dan pinjaman
tambahan, peningkatan manajemen dan sebagai cara memperkuat jaringan sosial yang
perawatan kesehatan (ibid.). Sama juga, laporan dapat membantu masyarakat pada saat dari Republik Tanzania (2004) melaporkan diperlukan (FAO, 2002; IFAD, 2004; Riethmuller,
kontribusi dari breed kambing yang diimpor 2003).
secara bertahap dapat meningkatkan konsumsi Sejumlah laporan negara mengakui adanya susu di antara kelompok masyarakat
potensi peranan ternak dalam mengurangi berpendapatan rendah. kemiskinan. Dicatat juga beberapa jenis ternak
Juga diakui pentingnya konsumsi produk cenderung lebih dikaitkan dengan kemiskinan ternak untuk peningkatan nutrisi, khususnya
dibanding yang lain. Laporan dari Botswana untuk anak-anak, wanita hamil dan ibu yang (2003), contohnya, mengindikasikan penyebaran
menyususi juga diakui (laporan Sri Lanka, 2003). kambing lebih merata dibanding sapi di antara
Laporan dari Uganda (2004) mencatat bahwa mata pencaharian di pedesaan. Namun, di susu kambing dari breed Kigezi digunakan untuk beberapa Negara, sapi dan kerbau juga sangat
konsumsi anak yang sakit dari keluarga yang penting bagi mata pencaharian orang miskin. sangat miskin. Laporan dari Bangladesh (2004) mencatat
Sekitar 70% wanita terdapat di dunia miskin bahwa 62,5% dari ruminansia besar di Negara
(UNDP, 1995). Maka strategi pembangunan itu dipelihara oleh peternak kecil dan yang tidak
yang berkontribusi pada mata pencaharian mempunyai lahan. Beberapa laporan wanita. Sangat penting ditinjau dari perspektif
menyebutkan potensi yang kuat dari jenis ternak pengurangan kemiskinan. Sejumlah laporan asli untuk meningkatkan mata pencaharian mengidentifikasi bahwa kelas ternak tertentu, rakyat miskin. Laporan dari Republik Demokrasi
produk atau aktivitasnya dimana para Rakyat Laos (2005) dan Indonesia (2003), perempuan mempunyai peran tertentu dan
contohnya, mencatat arti penting dari akses terhadap sumberdayanya dan dalam memelihara ayam lokal sebagai kegiatan rakyat
pembuatan keputusan. Perempuan cenderung
92
yang lebih kecil seperti ayam, kambing dan domba (laporan Botswana, 2003; laporan Central African Republic, 2003; laporan Comoros, 2005; laporan Guinea, 2003; laporan Ghana, 2003; laporan Kenya, 2004; laporan Nigeria 2004; laporan United Republic of Tanzania, 2004). Laporan dari Mozambique (2004) melaporkan bahwa wanita umumnya memelihara ayam dan babi, sementara laki-laki memelihara sapi dan ruminansia kecil. Alternatifnya, perempuan mungkin secara dekat terlibat dalam mengurus sapi (laporan Mali, 2002). Dalam hal breed, laporan dari Niger (2003) menyebutkan kambing Chèvre Rousse de Maradi dikaitkan khususnya dengan wanita. Di sebagian negara, wanita mempunyai peran khusus dalam mengolah dan atau menjual susu (laporan Guinea, 2003; laporan Ghana, 2003; laporan Mali, 2002; laporan Nigeria, 2004). Laporan dari Mauritania (2005) menyatakan bahwa penjualan kulit olahan dan kulit mentah penting sebagai sumber pendapatan bagi perempuan dari bagian masyarakat yang paling dirugikan. Namun peran gender tidak perlu stabil. Laporan dari Lesotho (2005) melaporkan bahwa memelihara babi di negara tersebut secara tradisi dilakukan terutamanya oleh perempuan, tetapi peningkatan permintaan daging babi membuat laki-laki terlibat dengan sendirinya di dalam mengurus ternak tersebut.
Meskipun kontribusi wanita sangat berarti dalam produksi ternak, seperti laporan dari Niger (2003) yang mencatat bahwa kegiatan pelatihan dan penyuluhan sering ditujukan pada orang laki-laki. Kebijakan dianjurkan untuk mempromokasikan peranan wanita dalam memelihara ternak, termasuk pengembangan teknologi yang relevan seperti peralatan yang dapat menghemat tenaga untuk mengolah produk ternak (laporan Nigeria, 2004), pelatihan, organisasi dan pemberian kredit (laporan Guinea, 2003; laporan Mali, 2002). Namun tingkat buta huruf yang rendah diakui sebagai faktor pembatas untuk mempromosikan peran
Guinea, 2003).