Peranan sosial budaya

7.2 Peranan sosial budaya

Selain tambahan dari kepentingan ekonomi, hampir semua laporan negara-negara dari semua region di dunia, mengakui peran sosial

mempengaruhi penggunaan dari SDGT, dan juga seringkali berhubungan kuat antara komunitas masyarakat dengan breed lokalnya. Hal ini berkontribusi pada perkembangan dan pemeliharaan keragaman genetika ternak di banyak bagian di dunia. Di beberapa masyarakat pemotongan atau penjualan ternak cenderung dihubungkan dengan faktor sosial budaya dibanding hasil dari motivasi komersialnya saja. Di wilayah Pasifik Baratdaya, contohnya pentingnya babi pada kewajiban sosial dan untuk konsumsi pada waktu upacara dan pesta ditekankan dalam laporan negara negara (laporan Palau, 2003; laporan Samoa, 2003; laporan Tonga, 2005; laporan Tuvalu, 2004). laporan Cook Islands (2005) dimana dilaporkan lebih banyak ternak dipotong untuk fungsi budaya, keagamaan, rekreasi atau sosial dari pada yang dipasarkan.

Peran ternak dalam kehidupan keagamaan dan budaya sangat bervariasi, dan disini hanya mungkin memberi beberapa indikasi dari keragaman yang disebutkan dalam laporan negara- negara. Di Guinea-Bissau, contohnya, ternak ruminansia kecil penting untuk memberi makan tamu pada acara penguburan, baptisan, ulang tahun, perkawinan dan pesta keagamaan(laporan Guinea-Bissau, 2002). laporan Burundi (2003) melaporkan hal yang sama tentang pentingnya domba dalam upacara untuk menandai kelahiran kembar. Laporan dari Nigeria (2004) mengindikasikan bahwa sapi Muturu dan domba jantan memainkan peran dalam festival pemberian gelar (title-taking) dan festival kepala suku, sementara di bagian utara Nigeria, unta berperan sebagai ternak upacara yang membawa drum dan tanda-tanda kebesaran pada hari prosesi Sallah. Ternak dengan warna spesifik atau dengan karakter lain sering lebih disukai untuk peran budaya khusus. Di Chad, contohnya, ayam hitam atau putih murni lebih disukai untuk upaca keagamaan (laporan Chad, 2004). Demikian juga di Zimbabwe, sapi Mashona hitam serta sapi Nguni Peran ternak dalam kehidupan keagamaan dan budaya sangat bervariasi, dan disini hanya mungkin memberi beberapa indikasi dari keragaman yang disebutkan dalam laporan negara- negara. Di Guinea-Bissau, contohnya, ternak ruminansia kecil penting untuk memberi makan tamu pada acara penguburan, baptisan, ulang tahun, perkawinan dan pesta keagamaan(laporan Guinea-Bissau, 2002). laporan Burundi (2003) melaporkan hal yang sama tentang pentingnya domba dalam upacara untuk menandai kelahiran kembar. Laporan dari Nigeria (2004) mengindikasikan bahwa sapi Muturu dan domba jantan memainkan peran dalam festival pemberian gelar (title-taking) dan festival kepala suku, sementara di bagian utara Nigeria, unta berperan sebagai ternak upacara yang membawa drum dan tanda-tanda kebesaran pada hari prosesi Sallah. Ternak dengan warna spesifik atau dengan karakter lain sering lebih disukai untuk peran budaya khusus. Di Chad, contohnya, ayam hitam atau putih murni lebih disukai untuk upaca keagamaan (laporan Chad, 2004). Demikian juga di Zimbabwe, sapi Mashona hitam serta sapi Nguni

kelompok social, dan juga dapat menjadi bahwa sapi dan kerbau diinginkan untuk manifestasi hubungan hirarki diantara strata dipotong kadangkala dilepaskan terlebih dahulu

sosial. Demikian juga Laporan dari Cameroon sebagai upaya untuk memastikan kesembuhan

(2003) melaporkan bahwa beberapa spesies teman atau saudara dari penyakit. Di bagian unggas penting untuk menjaga ikatan sosial, dan negara Bhutan, yang anak pertama sapi Yak dicatat bahwa pertimbangan budaya merupakan yang lahir pada tahun tersebut dikorbankan, faktor penting yang mempengaruhi pemilihan sementara di bagian lain di negara tersebut breed . Laporan dari Uganda (2004) tengkorak sapi yak dituliskan dengan nama menyebutkan peran dari breed sapi Ankole dan pendeta Buddha; yak mungkin juga dilepaskan

Zebu dalam kewajiban tradisi yang dihubungkan menjadi liar sebagai pemuasan untuk dewa lokal

dengan perkawinan. Di bagian Malaysia kerbau (Laporan Bhutan, 2002). Di beberapa bagian digunakan sebagai mas kawin (Laporan Indonesia tradisi kerbau dipotong sebelum Malaysia, 2003). Laporan dari Pilipina (2003) pekerjaan konstruksi bangunan dimulai (Laporan

juga melaporkan pemakaian kerbau sebagai Indonesia, 2003). Breed khusus seperti kerbau

hadiah “pengantin laki ( bride)”. Kalang dan kerbau Belang dicatat untuk

Praktek pengobatan tradisional kadang- penggunaannya dalam tradisi ritual (ibid.). Di kadang melibatkan ternak. Laporan dari Uganda India, institusi keagamaan seperti Gaushalas (2004) menyatakan kepercayaan masyarakat berkontribusi pada konservasi/pelestarian breed

akan susu kambing sebagai obat penyakit asli (Laporan India, 2005).

campak (measles). Di Zambabwe, sebagian

Di pedesaan Peru, sapi, kuda dan keledai komunitas memberi susu kedelai pada anak- berperan pada pesta budaya seperti Yawar anak, karena dapat menyembuhkan penyakit Fiesta dan Jalapato (Laporan Peru, 2004). (Laporan Zimbabwe, 2004). Upacara dan Laporan dari Vanuatu (2004) menyebutkan praktek penyembuhan tradisional kadangkala praktek tradisional mengawinkan babi agar mempengaruhi pilihan jenis ternak yang meningkatkan kejadian hermaphrodit semu atau

digunakan. Laporan dari Mozambik (2004) “Narave” pada babi jantan. Dimasa lalu intersex

misalnya, menerangkan bahwa ayam yang pada babi sangat berarti untuk budaya lokal, dan

berbulu keriting populer digunakan untuk breeding untuk tujuan ini masih dilakukan pada

pengobatan tradisional. Oleh karena itu, harga skala yang sangat terbatas (ibid.).

ayam tersebut lebih mahal dari pada ayam Hasil sampingan ternak juga mempunyai arti

biasa. Di Uganda, domba hitam putih sangat untuk kehidupan budaya. Kulit dan tanduk dihargai dalam pengobatan tradisional (Laporan domba, kambing dan sapi, dan juga bulu unggas

Uganda, 2004). Di Peru, marmut terutama yang mempunyai berbagai peran pada upacara berwarna hitam, digunakan sebagai obat keagamaan dan sebagai hadiah (Laporan Togo,

tradisional (Laporan Peru, 2004). Laporan dari 2003). Hal yang sama juga di Kamerun, bulu Republik Korea (2004) menyatakan bahwa ayam Guinea dipakai untuk produksi barang kambing lokal dan ayam Yeonsan Ogol, artistik dan merupakan bahan untuk upacara bersama jenis ternak lainnya seperti rusa, (Laporan Cameroon, 2003).

umumnya dipelihara untuk menyuplai produk

Di beberapa masyarakat, pertukaran ternak yang digunakan sebagai obat tradisional. Jenis- secara tradisi mempunyai peran menjaga ikatan

jenis ayam tertentu juga sangat berguna untuk

menyebutkan potensi dari eko-tourism dan urine digunakan pengobatan indigenus dan taman pertanian, dan Laporan dari Cina (2003) ayurvedic .

mencatat peranan kuda dalam industri Di beberapa negara industri ternak dan produk

pariwisata. Demikian juga di Amerika Selatan, ternak terus mempunyai peran nyata dalam unta dipelihara sebagai atraksi di taman dan budaya. Sejumlah acara tradisional keagamaan

lokasi wisata (Laporan Peru, 2004). di Jepang, contohnya, melibatkan ternak hidup

Di banyak negara, peran kebudayaan dari (Laporan Jepang, 2003), tetapi tidak ada ternak tidak hanya dinilai dari potensinya dalam tendency untuk menggunakan breed asli dari menghasilkan pendapatan, tetapi juga sebagai pada yang exotic pada acara tersebut (ibid.). Di

elemen dari ”warisan nasional”. Di Republik Latvia permintaan telur warna putih pada waktu

Korea, contohnya, kuda Jeju dan ayam perayaan Paskah untuk pewarnaan telur, angsa

Yeonsan Ogol (dicatat karena berwarna hitam panggang secara tradisi dimakan pada waktu

pada paruh, kuku dan kulit serta organ dalam) missa Martin dan ayam jantan panggang pada

dipelihara agar dapat menjadi monumen waktu perayaan Natal (Laporan Latvia, 2003). Di

nasional (Laporan Republic of Korea, 2004). Di beberapa masyarakat pedesaan di Romania Jepang, beberapa varietas ayam bersama terus menggemukan babi untuk konsumsi pada

dengan sapi Mishima dan kuda Misaki waktu Perayaan Natal (Laporan Romania, 2003).

dicalonkan sebagai asset nasional” dan

Akan tetapi pada beberapa kasus dimana dimasukkan dalam usaha konservasi khusus kebiasaan di pedesaan bersama kerajinan (Laporan Japan, 2003). Hal yang sama juga tangan tradisional dan praktek pertaniannya, dikemukakan dalam banyak laporan negara- mulai kehilangan perannya dalam kehidupan negara dari Eropa dan Kaukasus. Laporan dari sehari-hari. Sekarang dianggap sebagai produk

Hungaria (2003), contohnya, mencatat bahwa ”warisan” yang dipasarkan kepada turis atau konservasi SDGT ada hubungan dalam wisatawan. Seringkali terdapat kebutuhan mempertahankan aspek lain dari negara mendesak untuk memperoleh pendapatan baru

kebudayaannya – yang mulai dari arsitektur dan dan diversifikasi di daerah pedesaan, dan pakaian sampai makanan dan nyanyian rakyat. potensi dari breed ternak asli untuk menarik Di semua wilayah di dunia, ternak digunakan minat para pengunjung sangat relevan. Di lain

pada berbagai olah raga dan hiburan. Di Timur pihak, breed tradisional yang langka mungkin Tengah dan sekitarnya, kuda penting dalam dipelihara untuk atraksi khusus seperti taman kebudayaan dan sangat antusias pertanian, musium pedesaan; hal ini mugkin pengembangbiakan kuda dan kuda pacuan ternak tersebut dipelihara sebagai bagian dari (Laporan Republik Islam Iran, 2004; Laporan ”taman kebudayaan” yang membantu menarik Jordania, 2003; Laporan Kyrgyzstan, 2004). turis di daerah tertentu. Laporan dari Jepang Kuda juga dipakai untuk ditunggangi untuk (2003) menyebutkan institusi seperti museum bersenang-senang dan berbagai pertunjukan sapi di Maesawa, yang berkontribusi pada penampilannya, perayaan, sirkus dan pameran kesadaran akan sejarah dalam sistem (Laporan Republik Islam Iran, 2004; laporan pemeliharan ternak. Laporan dari Serbia and Tunisia, 2003). Kuda juga luas digunakan untuk Montenegro (2002) mencatat pengenalan tujuan olah raga di wilayah Eropa dan Kaukasus. kembali breed asli di area sekitar tempat

Laporan dari Irlandia (2003), contohnya,

”point to – point”, pertunjukan melompat dan sangat bergantung pada antusias peternak skala perlombaan. ”Harness racing” dan ”trotting ”

kecil dan peternak paruh waktu (laporan United (perlombaan mengekang kuda dan lari berderap)

Kingdom, 2002). Spesies kecil seperti kelinci dan populer di sebagian Eropa (laporan Norway, khususnya unggas, sering popular di antara para 2003; laporan Slovenia, 2003). Pada beberapa

breeder yang hobi. Contohnya laporan Turkey kasus, peran olahraga diakui sebagai alat untuk

(2004) mencatat breed ayam asli Denizli dan menjaga pelestarian bangsa ternak yang Gerze, popular di antara kelompok pemelihara terancam. Contohnya laporan dari Republik ternak tersebut di atas. Motivasi yang sama Korea (2004) melaporkan bahwa jalur pacuan dilakukan di tempat lain di dunia – laporan dari kuda sudah dibangun dengan tujuan khusus Sri Lanka (2003) mencatat bahwa itik, kalkun untuk pacuan breed kuda Jeju yang dilindungi.

dan ayam mutiara dipelihara untuk tujuan Beberapa spesies lain juga dipelihara untuk

kesenangan, d an laporan Pakistan (2003) tujuan olahraga. Di Pulau Madura di Indonesia,

menyinggung bahwa merak dan ayam hutan contohnya bangsa sapi lokal digunakan untuk dipelihara sebagai binatang kesayangan. pacuan dan tarian (laporan Indonesia, 2003).

Di beberapa tempat, kesukaan lama akan Laporan dari Pilipina (2003) dan Malaysia (2003)

breed khusus juga mempengaruhi kegiatan para menyebutkan kerbau untuk pacuan. Laporan peternak tradisional skala kecil. Laporan dari Srilanka (2003) mencatat sapi digunakan Romania (2003), contohnya, melaporkan bahwa pacuan.

Breed lokal dikagumi karena kesukaan petani membantu melestarikan kemampuannya dalam berlari pada perisitiwa sejumlah breed dan varietas domba, seperti tersebut di atas (ibid.). Itik adalah spesies lain

domba Tsurcana, Blackhead Ruda dan yang ada kemampuan terbang (laporan Corkscrew Walachian. Indonesia, 2003). Di Bhutan, tarian yak

Produk makanan tertentu juga penting secara merupakan kebudayaan yang penting (laporan budaya di beberapa Negara. Contohnya Bhutan, 2002). Di Vietnam, Ho dan Choi ayam

termasuk popularitas daging domba Dhamari aduan digunakan sebagai hiburan pada pesta dan keju kambing Taez kambing merah di keagamaan (laporan Viet Nam, 2005).; laporan

Yaman (laporan Yaman, 2002). Daging ayam Indonesia (2003) juga menyebutkan perkelahian

kampung dianggap mempunyai rasa lebih baik ayam jantan sebagai aktivitas budaya, dan juga

dibanding ayam ras oleh konsumen di Malaysia. breeding domba Garut untuk domba aduan.

Demikian juga, laporan dari Philippina (2003) Sama juga pertarungan sapi jantan juga popular

mencatat bahwa breed babi asli lebih disukai di beberapa Negara (laporan dari Peru, 2004).

dan mempunyai harga yang lebih tinggi, Memelihara ternak mungkin juga merupakan

khususnya negara yang mempunyai spesialisasi kegiatan kesenangan/hobi. Fungsi yang paling babi panggang atau pasar “lechon”. Contohnya terkenal di region yang sudah maju seperti di

dari Eropa dan Kaukasus termasuk kesukaan Eropa dan Kaukasus. Menurut laporan dari dari konsumen lokal di Albania untuk daging Denmark (2003) “sapi potong, kuda, domba, yang diproduksi secara tradisional dan keju dari kambing, kelinci, itik dan angsa, kalkun, burung

domba dan kambing asli seperti Dukati; unta dan rusa, utamanya dipelihara oleh permintaan untuk kualitas keju Halloumi , yang pemelihara sebagai pengisi waktu, untuk membawa peningkatan jumlah pada breed bersenang-senang di waktu luang dan sebagai

kambing asli dan persilangannya di area hobi pemuliabiakan”. Para peternak tersebut perbukitan di Cyprus; dan potensi penggunaan kurang dipengaruhi oleh motivasi komersial, dua jenis babi Croasia lokal yang terancam sehingga kontribusinya menjadi penting pada punah dari babi breed Black Slavonian dan pelestarian breed yang kurang menguntungkan.

Turopolje pada program kawin silang untuk

88

seperti sosis dengan rasa paprika dan ham (laporan Albania, 2002; laporan Croatia, 2003; laporan Cyprus, 2003).

Konsumen kaya yang mencari kualitas dan variasi dalam makanannya semakin meningkatkan permintaan akan produk khusus (“niche market”). Penjualan bagi para wisatawan juga menjadi bagian penting untuk memasarkan produk makanan lokal yang khusus. Oleh karena itu pentingnya mempertahankan breed lokal untuk memenuhi permintaan tersebut sangat luas diakui, khususnya di Eropa dan Kaukasus. Akan tetapi, di beberapa negara, breed ternak lokal untuk memenuhi permintaan pasar khusus tersebut justru menunjukkan populasi yang menurun. Di Nepal, contohnya, babi Bampudke, yang diakui untuk mutu dagingnya dilaporkan pada keadaan hampir punah (Laporan Nepal, 2004). Sama juga, keju yak dilaporkan sangat popular di Nepal, tetapi populasi ternak yak terus menurun (ibid.).