Metoda-metoda untuk penetapan prioritas

8.1 Metoda-metoda untuk penetapan prioritas

Code of the World Organization for Animal Definisi jelas dari tujuan menjadi sangat penting Health (OIE) menjadi aplikasi bersifat universal.

untuk semua aktivitas konservasi. Satu kriteria Namun, dalam memenuhi persyaratan dari yang sering menjadi pertimbangan penting

aturannya memberi kesulitan besar di banyak adalah perlindungan keragaman genetik . negara. Aturan tersebut menjadikan sangat sulit

Bagaimanapun, perlindungan sebanyak mungkin bagi perpindahan plasma nutfah dari area yang

diversitas sangat jarang menjadi hanya satu- dipengaruhi penyakit ke area bebas penyakit. satunya tujuan. Faktor-faktor lain seperti

Demikian juga dapat berarti bahwa sampel- konservasi sifat-sifat tertentu (misal toleransi sampel yang tidak memenuhi persyaratan aturan

penyakit), dan nilai-nilai ekologi atau budaya dari tidak dapat disimpan dalam fasilitas sama breed - breed , juga perlu dipertimbangkan.

sebagaimana sampel yang sudah diberlakukan. Konservasi, dengan demikan bertujuan untuk Isu-isu tersebut dapat memberikan kendala memaksimasi pemanfaatan seperangkat breed , mendasar untuk pengembangan bank yang mana pemanfaatan tersebut merupakan

kryokonservasi di tingkat nasional, regional dan kombinasi terbobot dari ukuran diversitas dan internasional. Struktur tertentu dan sejumlah sifat-sifat/nilai-nilai lain. Definisi dari bobot

dipertimbangkan dibandingkan terhadap breed keberbahayaan dari breed - breed yang lain dalam batasan perbedaan fungsional dan dipertanyakan. Hal ini dapat dikuantifikasi dalam

genetik. Komponen genetik dikaji berdasarkan bentuk peluang kepunahan. Parameter terutama

sejarah breed dan nilai tambah dari aliran ditentukan oleh ukuran populasi efektip, dan signifikan gen dalam 200 tahun. Komponen perubahan demografi (misal apakah ukuran fungsional berhubungan dengan fungsi-fungsi populasi meningkat atau turun), tetapi ekonomi, sosial dan budaya dari breed . Pada sepatutnya dipertimbangkan faktor-faktor lain sapi, perbedaan fungsional dikaji secara seperti distribusi geografi, implementasi program

subjektif, tetapi ini lebih sulit untuk dilakukan pemuliaan, ekologi spesifik, fungsi budaya atau

pada domba. Dengan demikian, rataan agama, dan resiko dari ancaman eksternal kehalusan serat, hampir menjadi satu-satunya (Reist-Marti et al., 2003).

parameter yang diukur sebagai cara pembanding

Diusulkan berbagai metoda yang antar breed - breed yang dipelajari, digunakan mengkombinasikan kriteria-kriteria berbeda sebagai indikator dari perbedaan fungsional untuk memprioritasi breed - breed yang dalam breed domba. Breed - breed yang memiliki ditargetkan dalam program konservasi. Ruane

skore tinggi baik untuk perbedaan fungsional dan (2000) misalnya, mengusulkan suatu metoda genetik dipertimbangkan sebagai paling sesuai yang dilengkapi oleh grup ahli untuk identifikasi

untuk dilibatkan dalam daftar prioritas. prioritas breed - breed di tingkat nasional. Tujuh

The Rare Breeds Survival Trust di Inggris juga kriteria berikut disertakan dalam kerangka kerja:

mengembangkan seperangkat kriteria untuk • spesies (misal breed - breed dimana spesies

pengenalan “ breed - breed jarang” yang dilibatkan dalam prioritas yang menetapkan

memerlukan perhatian khusus dalam batasan pelatihan?);

ukuran-ukuran konservasi (Mansbridge, 2004). • tingkat keberbahayaan;

Disini perlu diperhitungkan lama waktu dimana • sifat yang saat ini memiliki nilai ekonomi;

suatu breed ada jumlah hewan betina, dan • nilai khusus landskap;

distribusi geografis breed .

• sifat-sifat atau nilai ilmiah khusus; • nilai budaya dan sejarah; dan

8.2 Strategi optimisasi perencaaan program

• keunikan genetik.

konservasi

Diingatkan bahwa breed - breed dengan tingkat Program konservasi yang efisien sepatutnya keberbahayaan tinggi patut diberikan prioritas.

menggunakan sumberdaya ekonomi dan non Jika perlu untuk memprioritasi breed - breed ekonomi yang tersedia dengan suatu cara

dengan keberbahayaan tinggi, disarankan breed - sehingga tujuan-tujuan konservasi dimaksimasi. breed yang memenuhi kriteria-kriteria sebagai Pertanyaan yang perlu dijawab adalah: terdaftar lainnya patut untuk diperhitungkan.

• Breed mana dalam spesies ada dibawah Mungkin perlu menetapkan pembobotan

pertimbangan untuk implementasi program terhadap berbagai kriteria yang ditetapkan dalam

konservasi?

upaya untuk mendiferensiasikan lebih jauh • Apakah pemanfaatan bersama dana total peringkat prioritas. Kepentingan relatif yang

konservasi dialokasikan untuk setiap breed diberikan pada setiap kriteria mungkin

terpilih?

diputuskan oleh grup ahli. • Program konservasi mana sepatutnya Hall (2004) meletakkan kerangka pemikiran

diimplementasikan untuk breed terpilih? berdasarkan pada baik keragaman genetik dan

Jika diasumsikan bahwa tujuan-tujuan dari keragaman fungsional, sebagai contoh dengan

tindakan konservasi yang dipertimbangkan

adalah kuantitas yang dimaksimasi. Metodologi untuk mengidentifikasi breed - breed prioritas dapat diaplikasikan terhadap sejumlah fungsi (Simianer, 2002).

objektif, melibatkan metrik atau penggunaan Keragaman total dari seperangkat breed yang

keragaman lebih komprehensif (dalam makna ada dapat dihitung, juga sumbangan setiap jumlah terboboti dari suatu komponen breed terhadap keragaman total. Peluang keragaman atau faktor lainnya). kepunahan dan keragaman dari subset breed -

Kotak 107 menguraikan suatu contoh dimana breed berbeda digunakan untuk menghitung apa

alokasi optimum dari dana konservasi dapat yang dinyatakan sebagai “keragaman harapan”

meningkatan efisiensi biaya hampir 60% (Kotak 106). Ini merupakan keragaman yang dibandingkan terhadap apa yang diperoleh diharapkan pada akhir horizon perencanaan menggunakan pendekatan sederhana. dengan asumsi bahwa tidak dilakukan aktivitas

Pendefinisian prioritas konservasi dengan konservasi. Ini dapat terjadi bahwa pada akhir

breed - breed sesuai dengan dari horizon perencanaan beberapa dari breed -

memperingkat

konservasi potensialnya memberi asumsi bahwa breed berbahaya akan punah. Bagaimanapun, secara kasar biaya konservasi identik antara jika upaya-upaya konservasi dilakukan, peluang

breed . Secara lebih tepat, asumsi yang diberikan kepunahan dari breed - breed akan turun dan adalah biaya kesempatan penurunan peluang keragaman harapan akan meningkat. Jumlah kepunahan satu unit adalah seragam antara perubahan dari keragaman harapan sebagai breed - breed . Ini tentunya tidak benar: penurunan suatu fungsi dari perubahan peluang kepunahan

peluang punah dari, katakanlah, 0,8 sampai 0,7 dari suatu breed tertentu dinyatakan sebagai (misal dengan 12,5%) dapat diperoleh dengan “keragaman marjinal” breed . Keragaman marjinal

cara relatif sederhana dan lebih murah dari pada ini mencerminkan posisi filogenetik breed . Ia penurunan peluang punah dari 0,2 sampai 0,1 juga menunjukkan apakah breed - breed yang (misal dengan 50%). sangat berdekatan aman dari kepunahan, tetapi

Untuk analisis lebih terinci dan realistis perlu bebas dari peluang kepunahan dari breed itu mendefinisikan biaya dari aktivitas konservasi sendiri.

tertentu (misal pengembangan kryokonservasi, Prioritas konservasi dari suatu breed atau pemberian subsidi pada peternak dalam

ditunjukkan menjadi proporsional terhadap mempertahankan populasi secara in situ dari konservasi keragaman potensialnya (Kotak 106)

breed yang beresiko), dan juga untuk mengkaji – suatu ukuran yang mencerminkan jumlah pengaruh aktivitas tersebut pada batasan tambahan dari keragaman yang akan penurunan peluang punah dari breed dikonservasi jika suatu breed dibuat aman bersesuaian. Jika alokasi sumberdaya dilakukan secara sempurna dari kepunahan. Konservasi

dalam konteks internasional, tingkat biaya potensial yang tinggi dapat merupakan hasil dari

berbeda, standar teknis, nilai pertukaran mata tingkat keberbahayaan tinggi, atau dari uang perlu diperhitungkan: ini bisa menjadi keragaman marjinal.

kasus yang baik bahwasannya kryokonservasi Parameter-parameter yang didiskusikan disini

dikembangkan sebagai aplikasi rutin di suatu (keragaman marjinal, konservasi potensial, dsb)

negara, ketika pada negara lain, keperluan adalah elemen-elemen dari teori keragaman infrastruktur mungkin yang pertama kali perlu umum yang diberikan Weitzman (1992; 1993),

dikembangkan. Pertimbangan lain adalah biaya yang menarik perhatian sebagai suatu kerangka

tenaga buruh untuk skema konservasi in vivo kerja dalam membuat keputusan dari konservasi

bisa secara sangat mendasar berbeda antara ternak. Pendekatan tidak memerlukan negara.

Keragaman : kuantifikasi numerik jumlah dari

untuk mengembangkan dan menjalankan skema

variabilitas genetik pada seperangkat breed , idealnya

tersebut (misal pengembangan satu pusat

mencakup baik keragaman dalam dan antara breed .

kryokonservasi), sedangkan biaya variabel Utilitas: kuantifikasi numerik nilai total seperangkat tergantung pada jumlah hewan yang disertakan

breed , misal jumlah terboboti dari keragaman dan

dan tipe material genetik (semen, oosit, atau

berbagai komponen nilai ekonomi.

embrio) yang dikonservasi didalam skema.

Sumbangan keragaman: jumlah keberadaan suatu

breed Skema konservasi berbeda bervariasi dalam yang menyumbang kepada keragaman dari

keseluruhan perangkat breed .

batasan tingkat biaya tetap dan biaya variabel

Peluang punah: peluang bahwa suatu breed menjadi

per unit genetik yang dikonservasi. Jika struktur

penuh dalam jangkauan perencanaan yang terdefinisi

biaya dapat dimodeling dengan tingkat akurasi

(sering 50 sampai 100 tahun). Peluang kepunahan

memadai, skema alokasi optimum tidak hanya

dapat dalam kisaran angka antara 0 ( breed sempurna

akan merancang pembagian bersama dari dana

aman) dan 1 (pasti punah).

konservasi pada suatu breed tertentu, tetapi juga

Keragaman harapan: proyeksi dari keragaman aktual

menunjukkan mana teknik konservasi yang ada

terhadap akhir perencanaan, gabungan keragaman

memberi biaya paling efisien untuk breed ini. aktual dengan peluang punah. Keragaman harapan

mencerminkan jumlah keragaman yang diharapkan jika

Sejak prosedur alokasi optimum didasarkan

tidak ada upaya konservasi yang ditempuh.

pada optimasi matematik, menjadikan relatif

Keragaman marjinal: mencerminkan perubahan

sederhana untuk menyertakan batasan-batasan

keragaman harapan dari total perangkat breed jika

tertentu atau kondisi-kondisi sisi. Ini bisa

peluang punah dari suatu breed dimodifikasi (misal

berhubungan dengan keseimbangan geografi,

melalui ukuran konservasi).

misal keperluan akan aktivitas konservasi

Konservasi keragaman potensial: jumlah

diimplementasikan pada semua bagian dari

proporsional dari produk keragaman marjinal dan

wilayah target. Ini juga dapat menjadi cara peluang kepunahan. Parameter ini mercerminkan

berapa banyak keragaman harapan dapat ditingkatkan

penyelesaian optimum untuk menghindarkan

jika suatu breed menjadi aman secara sempurna.

kehilangan sifat-sifat khusus tertentu dengan

Weitzman (1993) mengingatkan bahwa ukuran ini

memberi finalti tinggi dari penyelesaian, sebagai

adalah “indikator sinyal tunggal ( breed ) paling

misal, menjadikan semua breed sapi berharga”. trypanotoleran menjadi punah.

Jika kegunaan bukan keragaman yang dimaksimasi,

Strategi lain untuk mendapatkan pola optimum

(sumbangan kegunaan”, “kegunaan harapan” dan

dari alokasi sumberdaya dibatasi dengan “konservasi kegunaan potensial”, dan kata

“keragaman” pada definisi diatas ditukar dengan

masalah pengambilan keputusan yang lebih

”kegunaan”.

spesifik. Eding et al., (2002) mengingatkan

seleksi sebagai yang disebut perangkat inti dari

Sumber : diadaptasi dari Simianer (2005).

breed - breed berdasarkan marka yang diestimasi

melalui pertalian keluarga. Perangkat inti dapat

breed . Bagaimanapun, tidak terkryokonservasi, yang disusun dari berbagai diperhitungkan derajat resiko yang dihadapi oleh

dipikirkan sebagai populasi campuran hidup atau

dalam

proporsi dari breed - breed berbeda. Sumbangan breed - breed tertentu, yang membatasi breed terhadap perangkat inti diturunkan dalam

penggunaannya pada kasus-kasus khusus dari suatu cara, sehingga keragaman yang harapan

pembuatan keputusan, seperti penemuan dari perangkat inti total dimaksimasi. rancangan optimum untuk program

Keuntungan dari pendekatan ini adalah ia kryokonservasi dengan kapasitas penyimpanan merupakan kombinasi keragaman antara dan

terbatas.

Kotak 107

Alokasi optimum dana konservasi – sebagai ilustrasi breed sapi Afrika Simianer (2002) mengilustrasikan aplikasi dari skema

didasarkan pada konsep keragaman Weitzman, 10 dari alokasi optimum untuk estimasi jarak genetik pada

26 breed menerima dana, dengan 34% dari dana sejumlah breed sapi 26 taurindikus dan Sanga Afrika

digunakan untuk Muturu dan hanya 2% untuk Kuri (lihat (berdasarkan pada 15 mikrosatelit) dan dihitung peluang

gambar). Dengan starategi alokasi optimum, kehilangan punah. Pemakaian peluang punah, kehilangan

keragaman harapan diturunkan sebesar 15,7%. Ini keragaman harapan pada ketiadaan konservasi terhadap

adalah 57% lebih efisien daripada pengalokasian dana peluang perencanaan terasumsi dalam 50 tahun

secara merata antara breed. Dampak sama pada diestimasi menjadi 43,6% dari keragaman saat ini.

keragaman sebagai strategi alokasi serupa diperoleh Diasumsikan bahwasannya dana konservasi tersedia

dengan alokasi optimum hanya 52% dari dana yang yang, jika dialokasikan secara sama pada semua breed,

tersedia. Ilustrasi menjelaskan bahwa alokasi optimum akan mencegah 10% kehilangan keragaman harapan.

dapat secara mendasar meningkatkan efisiensi Jika total dana yang sama dialokasikan terhadap

penggunaan dana konservasi. konservasi dari hanya tiga breed-breed berbahaya

terbanyak, keragaman yang dikonservasi menurun

sedikit sampai 9% dari kehilangan harapan, sehingga

Dihadirkan oleh Henner Simianer .

10% kurang efisien daripada pengalokasian dana secara merata antar breed. Dengan skema alokasi optimum

persen alokasi dana

tak langsung dari keragaman genetik dalam potensial, melibatkan pula biayanya. Semakin wilayah fungsional atau wilayah fungsional lengkap dan konsisten informasi ini, semakin potensial dari DNA. Oleh karenanya, alternatif efisien biaya perancangan program konservasi terbaik untuk keragaman fungsional adalah optimum. Kerja lebih jauh diperlukan untuk memelihara keragaman dari breed - breed atau menjawab pertanyaan tentang faktor apa yang

populasi-populasi berbeda yang berkembang paling sesuai untuk dioptimasi pada upaya dalam lingkungan berbeda, dan memiliki sifat konservasi, karena penggunaan faktor-faktor produksi dan fungsional berbeda. Lebih jauh, berbeda bisa membawa pada keputusan argumentasi budaya dari konservasi dikaitkan konservasi berbeda. Lebih lanjut kerja mendasar

terhadap breed tidak terhadap gen. Meskipun juga diperlukan untuk mengembangkan alat-alat

demikian, terdapat keperluan dalam yang akan membantu memaksimasi kisaran mengembangkan kriteia objektif dalam keragaman dari ukuran keragaman dan memutuskan apakah suatu breed tertentu kegunaan.

memiliki nilai ilmiah unik, atau apakah, sebagai

Keputusan akhir pada investasi untuk misal, ia dapat disubstitusi dengan populasi konservasi akan digerakkan oleh faktor ekonomi,

sekitarnya. Ini memerlukan kombinasi semua sosial dan politik. Dengan demikian, informasi yang ada dari karakteristik breed , asal pertimbangan keputusan sebagai diuraikan usul dan distribusi gografis. Kapanpun jika diatas sepatutnya dipertimbangkan sebagai alat

memungkinkan, patut dipertimbangkan pula untuk memungkinkan pembuat keputusan informasi tambahan melibatkan hasil memahami lebih baik dari konsekuensi-

karakteristik secara molekular. konsekuensi strategi alternatif investasi bagi

Metoda konservasi in vivo dan in vitro jelaslah konservasi.

berbeda dalam batasan apa yang bisa diperoleh dari keduanya. Perlindungan hewan hidup memungkinkan evolusi lebih lanjut dari breed -

9 Kesimpulan

breed dalam interaksinya dengan lingkungan, ketika konservasi in vitro melindungi status

Nilai tradisi dan budaya adalah penting dalam genetik saat ini. Metoda in vitro menghadirkan menggerakkan kekuatan konservasi di suatu strategi pendukung penting ketika

masyarakat barat, dan juga menjadi semakin konservasi in vivo tidak dapat dikembangkan penting di beberapa negara berkembang. atau tidak dapat dipertahankan ukuran populasi Motivasi kuat lainnya yang dimiliki secara yang diperlukan. Metoda in vitro juga bisa bersama oleh banyak pengguna adalah menjadi pilihan pada kasus darurat seperti melindungi sebanyak mungkin keragaman untuk

wabah penyakit atau perang. Fokus masa lalu sesuatu yang tidak bisa diprediksi dimasa pada kryokonservasi sebagai alat pendukung

datang. dari program pemuliaan membawa pada solusi

Secara konseptual, unit paling dasar dari bernada teknis untuk spesies-spesies ternak keragaman adalah alel, dan oleh karenanya, dari

utama. Bagaimanapun, terdapat keperluan sudut pandang ilmiah, satu definisi dari segera untuk mengembangkan prosedur standar

juga diperoleh dalam konteks ex situ. Ini akan bereproduksi dari sampel-sampel ini secara jelas tergantung pada spesies dan mengingatkan ia patut dipertimbangkan sebagai

kondisi ex situ spesifik. Pada dunia berkembang, pilihan metoda terakhir.

kebanyakan sampel-sampel yang dicatat dari

Menarik untuk dicatat cukup lama diterima konservasi ex situ terkait dengan populasi in situ, bahwasanya bank gen internasional yang dan muncul keraguan apakah mereka berjalan dibiayai oleh masyarakat internasional (aplikatif) secara bebas.

sepatutnya melindungi keragaman genetik Ketika dikembangkan metodologi untuk tanaman. The Global Trust Fund Initiative

memelihara keragaman maksimum dari populasi berencana menciptakan kerangka kerja bagi kecil, jarang dilakukan strategi implementasi dukungan finansial berjangka panjang untuk untuk pemeliharaan breed terancam dalam bank-bank gen ini sehingga memberi kebebasan

sistem produksi tradisional. Berbagai contoh terhadap prioritas finansial jangka pendek dari

sukses dicatat dari negara-negara maju dan dari institusi tuan rumah. Lebih jauh, pemerintah beberapa negara berkembang. Pada negara Norwegia menawarkan untuk menawarkan maju, beberapa kemungkinan, seperti peran pilihan akhir pada SDG tanaman, yang akan pasar, konservasi penggembalaan atau subsidi, dilakukan tahun 2007 (Kotak 108).

dikerjakan untuk meningkatkan kelayakan Secara umum, untuk menciptakan suatu breed ekonomi dari breed - breed berbahaya.

ternak akan memerlukan waktu lebih lama Sebaliknya, di negara berkembang, satu-satunya dibandingkan menciptakan suatu varietas contoh sukses yang tercatat adalah dikaitkan tanaman – untuk beberapa breed ternak akan

dengan permintaan konsumen atau pasar untuk mengambil waktu berabad-abad. Bagaimanpun,

produk spesifik atau tradisional. Bagaimanapun, masyarakat dunia nampaknya menjadi makin dari apa yang sudah diperoleh dari contoh- kurang disiapkan untuk keperluan investasi contoh praktis ini belum membawa kepada waktu, energi, dan uang untuk menjamin konsep-konsep atau model-model (ilmiah) untuk wariasan ini. Meskipun demikian, menjadi strategi implementasi. Lebih jauh, tidak ada tanggung jawab dunia untuk menjamin bahwa estimasi konsisten dari biaya dan keuntungan sumberdaya bernilai terpelihara – suatu dari strategi konservasi yang ada. Usaha-usaha tanggung jawab yang melibatkan semua untuk mengoptimasi alokasi dana konservasi sumberdaya genetik untuk pangan dan didasarkan pada asumsi kasar dari sisi biaya, pertanian.

dan penggunaan dibandingkan fungsi tujuan

Analisis metoda konservasi in vivo dasar. Pengembangan fungsi-fungsi objektif menunjukkan bahwa perbedaan antara metoda

lebih kompleks dibatasi oleh kesulitan dari konservasi in situ dan ek situ in vivo tidak jelas

kuantifkasi sifat fungsional menguntungkan yang terpisah. Dengan demikian, akan menjadi cukup

dilibatkan.

tepat untuk mempertimbangkan metoda Konsep ilmiah yang ada pada aspek-aspek konservasi in vivo sebagai kisaran: berkisar dari

tertentu untuk konservasi utamanya konservasi hewan pada lingkungan produksi asal

dikembangkan dalam konteks program mereka, (konservasi in situ sebagai terdefinisi pemuliaan. Penelitian aktual di lapangan dari diatas), sampai situasi ekstrim ex situ untuk konservasi keragaman genetik ternak (mungkin konservasi breed ternak di kebun binatang. Pada

dengan pengecualiaan metoda molekular) masih saat terdapat kesukaan secara jelas terhadap dalam tahap mudah. pemeliharaan breed - breed ternak dibawah

458

Kotak 108

Ruang Benih Dunia Svalbard: tempat penyimpanan benih internasional di kutub utara Pemerintah Norwegia saat ini memulai rencana

pembangunan ruang benih dunia Svalbard sebagai suatu fasilitas pendukung dasar dari “gagal-aman” bank gen. Fasilitas dibangun dekat kota Longyearbyen, di Svalbard, 78 derajat Utara dan dibuka pada musim Semi tahun 2008.

Tempat penyimpanan cukup besar untuk mengawetkan satu kopi dari semua aksesi berbeda yang saat ini ditangani oleh banyak bank gen dipenjuru dunia, dengan tersedia tambahan tempat simpan untuk koleksi baru. Ini akan dilokasikan di “ruang benih”, hasil pahatan batu padat didalam sebuah gunung, dan dilingkari dengan material yang kuat. Terdapat pintu kunci-udara untuk kontrol kelembaban, dan alat pengaman yang kuat. Lokasi terisolasi, hak perlindungan Norwegia, dan beruang kutub yang sesekali muncul, menjadi kombinasi untuk membuat fasilitas ini paling aman dan bisa diandalkan di dunia. Dibawah kondisi normal, koleksi disimpan pada suhu sekitar -18°C. Bagimanapun, sebagaimana ruang akan dilokasikan dalam salju permanen, kegagalan elektrik dalam periode lama menjadi satu-satunya faktor penyebah kenaikkan temperatur secara perlahan sampai mencapai -3.5°C.

Kota Longyearbyen, bagian penting dari ekpedisi di kutub Utara, dilayani oleh penerbangan setiap hari, dan infrastruktur sangat baik dan tenaga yang disuplai menggunakaan bahan bakar lokal.

Tempat penyimpanan benih dalam kondisi normal tidak menjadi “bank gen”. Sebaliknya, tempat tersebut dimasudkan untuk menyimpan aksesi berbeda yang sudah diawetkan dan diduplikasi dalam dua bank gen tradisional yang akan melayani sumberdaya benih

untuk pemulia tanaman dan peneliti. Material di tempat penyimpanan, disimpan dalam kondisi “kotak-hitam”, yang akan tersedia hanya ketika semua kopi lainnya hilang dengan target memberikan fasilitas aman dan terjamin yang bisa memproteksi sumberdaya genetik tanaman untuk pangan dan pertanian dalam kasus bencana besar seperti perang nuklir, aksi besar terorisme.

Partisipan skema secara murni adalah tenaga sukarela. Manajemen akan “pasif” tempat penyimpanan tidak mengambil bagian dalam karakterisasi, evaluasi, regenerasi atau aktivitas sama lainnya. Bank gen Nordic akan bertanggung jawab untuk penempatan material di tempat penyimpanan dan jika diperlukan menyelamatkan kembali. Tempat tersebut menjadi lokasi koleksi pendukung dari fasilitas lain di Svalbard, dan koleksi duplikat dari SADC juga saat ini disimpan disini. Dikarenakan keperluan pemeliharaan operasi manajemen dan biaya minimum, dan tujuan dari pembangunan fasilitas yang akan berfungsi bagi keterlibatan manusia dari hari ke hari, tempat penyimpanan akan diposisikan menerima benih ortodoks yang dikemas baik. Sebagaimana fasilitas akan dirancang bagi masyarakat internasional, Norwegia tidak akan mengklaim sebagai pemilik dari benih-benih ortodoks yang disimpan ditempat ini.

Komisi sumberdaya genetik FAO dengan hangat memberi selamat pada inisiatif Norwegia, dan banyak negara, demikian juga CGIAR pusat, memberi tanda akan keinginan mereka untuk memanfaatkan tempat penyimpanan tersebut. _____________

Dihadirkan oleh Cary Fowler.

Daftar Pustaka

Blackburn, H.D. 2004. Development of national genetic Falge, R. 1996. Haltung und Erhaltung tiergenetischer resource programs. Reproduction, Fertility and

Ressourcen in Ex-situ-Haltung in Zoos und Development , 16(1): 27–32.

Tierparks. (Maintenance and conservation of domestic animal resources, ex situ, in zoos and

Brillard, J.P. & Blesbois, E. 2003. Biotechnologies of domestic animal parks.) In F. Begemann, C. Ehling reproduction in poultry: hopes and limits. In

& R. Falge, eds. Schriften zu genetischen Proceedings of the 26th Turkey conference , held

Ressourcen Manchester, UK, 23–25 April, 2003. , 5 (Vergleichende Aspekte der Nutzung und Erhaltung pflanzen – und tiergenetischer

Clark, C.W. 1995. Scale and feedback mechanism in Ressourcen), pp. 60–77. Bonn, Germany. ZADI. market economics. In T.M. Swanson, ed. The

FAO. 1992. In situ conservation of livestock and economics and ecology of biodiversity decline: the

poultry, by E.L. Henson. Animal Production and forces driving global change

Health Paper No. 99. Rome. Cambridge, UK. Cambridge University Press.

, pp. 143–148.

FAO. 1998a. The state of the world’s plant genetic Cognié, Y., Baril, G., Poulin, N. & Mermillod, P. 2003.

resources for food and agriculture . Rome. Current status of embryo technologies in sheep and

goat. Theriogenology, 59(1): 171–188. FAO. 1998b. Primary guidelines for development of CR Croatia, 2003. Country report on the state of animal

national farm animal genetic resources management plans. Rome.

genetic resources . (available in DAD-IS library at www.fao.org/dad-is/).

FAO. 1998c. Secondary guidelines for the Danchin-Burge, C., Bibe, B. & Planchenault, D. 2002. development of national farm animal genetic The French National Cryobank: creation of a resources management plans: management of small populations at risk. cryogenic collection for domestic animal species. Rome.

In D. Planchenault, ed. Workshop on FAO. 2003. Effectiveness of biodiversity conservation, Cryopreservation of Animal Genetic Resources in rd

by M. Jenkins & D. Williamson. In Biodiversity and Europe , Paris, 23 February 2003, pp. 1–4. Salon

the ecosystem approach in agriculture, forestry and International de l’Agriculture.

fisheries . Proceedings of the Satellite Event on the occasion of the Ninth Regular Session of the

Eding, H., Crooijmans, R.P.M.A., Groenen, M.A.M. & Commission on Genetic Resources for Food and Meuwissen, T.H.E. 2002. Assessing the contribution

Agriculture, Rome, 12–13 October 2002, pp. 100– of breeds to genetic diversity in conservation

116. Rome.

schemes. Genetics Selection Evolution, 34(5): 613– 633.

FAO. 2004. Overview of the FAO global system for the English Nature. 2004. Traditional breeds incentive for

conservation and sustainable utilization of plant

genetic resources for food and agriculture and its sites of special scientific interest English Nature. (also available at www.english-

. Taunton, UK,

potential contribution to the implementation of the

nature.org.uk/pubs/publication/PDF/TradbreedsIn04. international treaty on plant genetic resources for

food and agriculture . Item 3.1 of the draft provisional pdf).

agenda, Commission on Genetic Resources for ERFP. 2003. Guidelines for the constitution of national

Food and Agriculture, Tenth Regular Session, cryopreservation programmes for farm animals , by

Rome, 8–12 November, 2004. Rome. S.J. Hiemstra, ed. Publication No. 1 of the European

FAO. 2007a. The Neuquén criollo goat and its Regional Focal Point on Animal Genetic Resources.

production system in Patagonia, Argentina, by M.R. Ericksson, B.M., Petersson, H. & Rodriguez-Martinez,

Lanari, M.J. Pérez Centeno & E. Domingo. In K-A. H. 2002. Field fertility with exported boar semen

Tempelman & R.A. Cardellino, eds. People and frozen in the new Flatpack container.

animals. Traditional livestock keepers: guardians of Theriogenology 58(6): 1065–1079.

domestic animal diversity , pp. 7–15. FAO Interdepartmental Working Group on Biological Diversity for Food and Agriculture. Rome.

Nepal, by K. Gurung & P. Tulachan. In K-A. values in search of a universal ethic. Biodiversity Tempelman & R.A. Cardellino eds. People and

and Conservation , 9(8): 1029–1044. animals. Traditional livestock keepers: guardians of domestic animal diversity , pp. 27–29. FAO

NZRBCS. 2002. Enderby Island cattle: a New Zealand Interdepartmental Working Group on Biological

Rare Breed Society rescue project. (available at Diversity for Food and Agriculture. Rome.

www.rarebreeds.co.nz/endcattlepro.html). FAO/UNEP. 2000. World watch list for domestic

Oldenbroek, J.K. 1999. Genebanks and the animal diversity , 3rd Edition, edited by B. Scherf. Rome.

conservation of farm animal genetic resources. Lelystad, the Netherlands. DLO Institute for Animal

Gandini, G.C. & Villa, E. 2003. Analysis of the cultural

Science and Health.

value of local livestock breeds: a methodology. Raoul, J., Danchin-Burge, C., de Rochambeau, H. & Journal of Animal Breeding and Genetics , 120(1): 1–

Verrier, E. 2004. SAUVAGE, a software to manage 11.

a population with few pedigrees. In Y. van der Hall, S.J.G. 2004. Conserving animal genetic

Honing, ed. Book of Abstracts of the 55th Annual resources: making priority lists of British and Irish

Meeting of the European Association for Animal livestock breeds. In G. Simm, B. Villanueva, K.D.

Production , Bled, Slovenia, 5–9 September 2004. Sinclair & S. Townsend, eds. Farm animal genetic

Wageningen, the Netherlands. Wageningen resources , pp. 311–320. Nottingham, UK.

Academic Publishers.

Nottingham University Press. Reist-Marti, S.B., Simianer, H., Gibson, J., Hanotte, O. Historical Timeline of the Auckland Islands (available at

& Rege, J.E.O. 2003. Analysis of the actual and www.murihiku.com/TimeLine.htm).

expected future diversity of African cattle breeds using the Weitzman approach. Conservation

Joost, S. 2005. Econogene Consortium. In F. Toppen Biology , 17(5): 1299-1311. & M. Painho, eds. Proceedings of the 8th 328 AGILE Conference on GIScience , held May 26–28, 2005,

Ruane, J. 2000. A framework for prioritizing domestic Estoril Portugal, pp. 231–239. Association of

animal breeds for conservation purposes at the Geographic Information Laboratories for Europe

national level: a Norwegian case study. (AGILE).

Conservation Biology , 14(5): 1385–1393. Köhler-Rollefson, I. 2004. Farm animal genetic

Simianer, H. 2002. Noah’s dilemma: which breeds to resources. Safeguarding national assets for food

take aboard the ark? Proc. 7th World Congress on security and trade. Summary Publication about four

Genetics Applied to Livestock Production workshops on animal genetic resources held in the

(WCGALP) . CD-Rom Communication No. 26–02. SADC Region. FAO/GTZ/CTA.

Simianer, H. 2005. Decision making in livestock Mansbridge, R.J. 2004. Conservation of farm animal

conservation. Ecological Economics, 53(4): 559– genetic resources – a UK view. In G. Simm, B.

Villanueva, K.D. Sinclair & S. Townsend, eds. Farm Small, R. 2004. The role of rare and traditional breeds animal genetic resources , pp. 37–43. Nottingham,

in conservation: the Grazing Animals Project. In G. UK. Nottingham University Press.

Simm, B. Villanueva, K.D. Sinclair & S. Townsend, Marczin, O. 2005. Environmental integration in

eds. Farm animal genetic resources, pp. 263–280. agriculture in south eastern Europe. Background

Nottingham, UK. British Society of Animal Science. document to the SEE Senior Officials meeting on

Springbett, A.J., MacKenzie, K., Woolliams J.A. & agriculture and environment policy integration,

Bishop, S.C. 2003 The contribution of genetic Durres, Albania, April 15-16, 2005. Szentendre,

diversity to the spread of infectious diseases in Hungary. The Regional Environmental Center for

livestock populations. Genetics,165(3): 1465–1474. Central and Eastern Europe.

Steane, D.E., Wagner, H. & Khumnirdpetch V. 2002. Massip, A. 2001. Cryopreservation of embryos of farm

Sustainable management of beef cattle and buffalo animals. Reproduction in Domestic Animals, 36(2):

genetic resources in Asia, In J. Allen & A. Na- 49–55.

Chiangmai, eds. Developing strategies for genetic Mendelsohn, R. 2003. The challenge of conserving

evaluation for beef production in developing indigenous domesticated animals.

countries. Proceedings of an International Workshop EcologicalEconomics , 45(3): 501–510.

held in Khon Kaen Province, Thailand, July 23–28, 2001, pp. 139–147. Canberra. Australian Centre for International Agricultural Research.

Thibier, M. 2005. The zootechnical applications of biotechnology in animal reproduction: current methods and perspectives. Reproduction, Nutrition and Development , 45(3): 235–242.

Tisdell, C. 2003. Socioeconomic causes of loss of animal genetic diversity: analysis and assessment. Ecological Economics, 45(3): 365–376.

Vergotte de Lantsheere, W., Lejeune, A. & Van Snick, G. 1974. L’élevage du porc en Belgique: amelioration et sélection. Revue de l’Agriculture, 5: 980–1007.

Weitzman, M.L. 1992. On diversity. Quarterly Journal of Economics , 107: 363–405.

Weitzman, M.L. 1993. What to preserve? An application of diversity theory to crane conservation. Quarterly Journal of Economics , 108: 157–183.

Wells, D.N. 2004 The integration of cloning by nuclear transfer in the conservation of animal genetic resources. In G. Simm, B. Villanueva, K.D. Sinclair & S. Townsend, eds. Farm animal genetic resources, pp. 223–241. Nottingham, UK. Nottingham University Press.

Williams, J.L. 2004. The value of genome mapping for genetic conservation of cattle. Conservation of farm animal genetic resources – a UK view. In G. Simm,

B. Villanueva, K.D. Sinclair & S. Townsend, eds. Farm Animal Genetic Resources , pp. 133–149. Nottingham, UK. Nottingham University Press.

Bab G

Prioritas-prioritas Penelitian

Pada seksi ini, prioritas penelitian dan breed tertentu sesuai dan sebagai wakil dari pengembangan diidentifikasi berdasarkan

sifat-sifat adaptasi.

analisis cepat dari status seni dalam manajemen • Metode yang dikembangkan untuk estimasi SDGT . Prioritas diidentifikasi dalam

peluang dari kelangkaan sangat miskin hubungannya untuk mengisi gap pada

dikembangkan dan memerlukan lebih jauh pengetahuan dan melibatkan cara-cara yang

penelitian mendasar. Metode monitoring diperlukan untuk pengembangan dan

yang dikembangkan harus dikaitkan dengan implementasi program manajemen secara lebih

pemasukan teratur dari data terhadap efektif, efisien dan berkelanjutan. Rasional dari

ukuran dan struktur populasi kedalam prioritas penelitian dan pengembangan

sistem informasi untuk menjamin bahwa ditetapkan pada seksi lebih awal, dan hanya

mereka terpelihara setiap waktu dan uraian terjelas disampaikan disini.

relevan.

1 Informasi penggunaan efektif dan

2 Sistem informasi konservasi

Sitem informasi memiliki fungsi relatif kecil pada Rintangan besar dalam pembuatan keputusan penelusuran sederhana atas dasar negara dan untuk penggunaan dan konservasi SDGT adalah

breed . Fungsionalitas perlu diperluas melibatkan penyimpanan informasi pada sifat-sifat dan pengguna dengan informasi yang mereka

performans kunci dari SDGT lokal dan asli, dan perlukan dalam suatu cara yang lebih menyatu kekurangan data riil pada ukuran dan struktur dan penggunaan lebih ramah. populasi. Tugas-tugas penelitian berikut harus

• Pembaharuan teratur dan koreksi dari data diselesaikan sehingga peneliti, pembuat

yang ada, dan pelengkapan dari data hilang: kebijakan, pembuat keputusan dan advisori pada

perlu difasilitasi dengan sistem rutin, komunitas peternak memiliki informasi yang

• Fungsionalitas sistem informasi perlu mereka perlukan untuk memberikan

dikembangkan dan diperluas sehingga rekomendasi dan keputusan sesuai untuk

memungkinkan ekstraksi dan analisis konservasi dan penggunaan SDGT .

seragam dari data fenotipe dan genetik • Metoda-metoda yang dikembangkan dan

molekular dalam dan antara sumber data. penggunaan lebih besar dari karakteristik

Untuk mensuplai fungsionalitas seperti ini fenotipik: diperlukan dalam menentukan

akan memerlukan pegembangan dan populasi ternak bagi breed - breed yang

metode berkembang pada analisis dan sesuai, dan mengatasi informasi yang

interpretasi bentuk-bentuk bervariasi dari kurang mempertimbangkan sifat-sifat

data.

adaptasi kunci dari SDGT asli. • Georeferensi sistem informasi SDGT : yang • Penggambaran lingkungan produksi; perlu

memungkinkan akses pada informasi diperhalus dan diimplementasikan pada

geofisik berlapis dikaitkan dengan sistem informasi SDGT yang ada untuk

sumbangan dari SDGT (adaptasi spesifik), menunjukkan lingkungan dimana breed -

dan untuk melibatkan informasi tepat

ekonomi.

• Interaktivitas dan interoperabilitas antara informasi sumberdaya/data dasar: pilihan dan modalitas perlu dikembangkan lebih

4 Karakterisasi

jauh. Meningkatnya kepentingan yang diberikan kepada kesejahteraan hewan , kualitas produk berbeda, pertimbangan kesehatan manusia,