Perhitungan MSI Mengubah Data Ordinal ke Data Interval dengan Metode Suksesif

sebagainya. Rumus yang digunakan dalam menghitung koefisien Alpha Cronbach adalah sebagai berikut :                   2 2 1 1 t b k k r   Dimana, r11 = reliabilitas intrumen koefisien Alpha Cronbach k = Jumlah butir pertanyaan dalam intrumen  2 b  = Jumlah varians butir butir pertanyaan 2 t  = Varians total

3.6. Mengubah Data Ordinal ke Data Interval dengan Metode Suksesif

Interval MSI 12

3.6.1. Perhitungan MSI

Metode suksesif interval merupakan proses mengubah data ordinal menjadi data interval. Data ordinal adalah data kualitatif atau bukan angka sebenarnya. Data ordinal menggunakan angka sebagai simbol data kualitatif, misalnya : 1. Angka 1 mewakili “sangat tidak setuju” 2. Angka 2 mewakili “ tidak setuju” 3. Angka 3 mewakili “netral” 4. Angka 4 mewakili “setuju” 5. Angka 5 mewakili “sangat setuju” 12 Al Rasyid, H, 1994, Teknik Penarikan Sampel dan Penyusunan Skala, Program Pascasarjana Universitas Padjajaran, Bandung. Universitas Sumatera Utara Dalam banyak prosedur statistik seperti regresi, korelasi Pearson, uji t dan lain sebagainya mengharuskan data berskala interval. Oleh karena itu, jika kita hanya mempunyai data berskala ordinal, maka data tersebut harus diubah kedalam bentuk interval untuk memenuhi persyaratan prosedur-prosedur tersebut. Kecuali jika kita menggunakan prosedur, seperti korelasi Spearman yang mengujinkan data berskala ordinal, maka kita tidak perlu mengubah data yang sudah ada tersebut. Berikut adalah langkah-langkah mengubah data ordinal ke data interval : 1. Menghitung frekuensi setiap skala ordinal yaitu angka 1 s.d. angka 5 yang menunjukkan banyaknya tanggapan responden dalam memilih skala tersebut. 2. Menghitung proporsi P yaitu dengan membagikan setiap frekuensi dengan jumlah seluruh data ordinal. 3. Menghitung proporsi komulatif PK yaitu dengan menjumlahkan proporsi secara berurutan untuk setiap nilai. 4. Mencari nilai Z yaitu nilai yang diperoleh dari tabel distribusi normal baku critical value of Z dengan asumsi bahwa proporsi komulatif berdistribusi normal. 5. Menghitung densitas F z yang dihitung dengan menggunakan rumus : 6. Menghitung scale value SV dengan rumus : Universitas Sumatera Utara 7. Menghitung nilai penskalaan yang dihitung dengan mengubah nilai Sv terkecil diubah menjadi sama dengan 1, kemudian data berikutnya ditambahkan dengan jumlah skala terkecil dan nilai mutlak Sv terkecil. Contoh : Sv terkecil adalah -1,8629 Nilai 1 diperoleh dari : -1,8629 + X = 1, maka X = 1 + 1,8629 X = 2,8629 Sehingga , data interval pertama = -1,8629 + 2,8629 = 1 data interval kedua = Sv ke-2 + 2,8629, dan seterusnya.

3.6.2. Akibat-Akibat Kalau Bukan Data Interval Digunakan Dalam Prosedur