standar hasil kerja,target atau sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati bersama Hendrastuti, 2011.
Pengukuran kinerja dapat diartikan sebagai upaya untuk melakukan penilaian tehadap kualitas aktifitas kerja yang dilakukan. Menurut Neely et al
2011, pengukuran kinerja adalah suatu set matrik yang digunakan untuk menghitung efisiensi dan efektifitas dalam suatu rangkaian tindakan. Pengukuran
kinerja juga dapat diartikan sebagai penentuan secara periodik efektifitas operasional bagian organisasi dan personilnya berdasarkan standar dan kriteria
yang telah ditentukan sebelumnya.
3.1.2.1. Elemen Pengukuran Kinerja
4
Penilaian kinerja mencakup perbaikan kerja, pengembangan karyawan, kepuasan karyawan, keputusan kompensasi, keterampilan berkomunikasi.
Beberapa elemen pengukuran kinerja menurut Dale Furtwengler adalah sebagai berikut:
Pengukuran kinerja ini diukur berdasarkan : a. Kecepatan, kecepatan dalam sebuah proses akan dapat meningkatkan
efisiensi. b. Kualitas, kecepatan tanpa kualitas merupakan hal yang sia-sia, maka
kualitas merupakan suatu keharusan dalam pengukuran kinerja . c. Layanan, sebuah pelayanan yang buruk akan menghapuskan manfaat
apapun yang dicapai dalam kecepatan dan kualitas.
4
Dale Furtwengler. 2002. Penilaian Kinerja. Perpustakaan Nasional: Katalog dalam terbitan KDT
Universitas Sumatera Utara
d. Nilai, nilai adalah kombinasi dari kecepatan, kualitas dan harga yang memungkinkan pelanggan untuk merasakan bahwa mereka mendapatkan
sesuatu yang lebih daripada yang mereka bayarkan Powell, Daryl, 2010.
3.1.2.2. Kriteria Pengukuran Kinerja
5
Ada 3 macam kriteria yang paling sering digunakan dalam menilai kinerja karyawan, yaitu hasil kerja individu, perilaku dan traits Robbins, 2005.
1.
Hasil Kerja Individu
Jika hasil kerja adalah aspek kerja yang diutamakan pada jabatan tersebut, maka hasil kerja individu dapat dijadikan kriteria penilaian.
2.
Perilaku
Pada banyak jabatan, sulit menentukan keluaran tertentu yang dapat dijadikan kriteria penilaian. Pada jabatan semacam ini, pihak
manajemen dapat menggunakan perilaku sebagai kriteria penilaian. Sebab, perilaku merupakan faktor penentu efektifitas kerja karyawan.
Perilaku yang dinilai tidak selalu perilaku yang secara langsung berkaitan dengan produktivitas. Yang penting perilaku tersebut
membantu efektivitas kerja organisasi. 3.
Traits
Traits adalah karakteristik individu yang sering tampil dan
menggambarkan tingkah laku individu. Trait adalah kriteria penilaian yang paling lemah karena dari ketiga kriteria yang ada, trait adalah yang
5
Powell, Daryl. 2010. Towards Integrated Performance Measurement System for Cellular Manufacturing
: Norwegian University.
Universitas Sumatera Utara
paling jauh dari performa individu yang sebenarnya. Sifat yang “baik” atau “dapat diharapkan” adalah kriteria yang tidak terkait dengan
performa kerja. Di dalam interaksi sosial sifat-sifat semacam ini cenderung untuk diperhatikan orang lain, termasuk oleh atasan
langsung.
Untuk memilih kriteria dalam penilaian kinerja, dimensi-dimensi yang menjadi kriteria haruslah dimensi yang benar-benar penting pada jabatan tersebut.
Sehingga yang menjadi dasar untuk menentukan dimensi yang akan diukur adalah melalui analisa jabatan.
3.1.2.3. Evaluasi Kinerja