Penilaian Kinerja Manajer Produksi

Dari nilai rata-rata kinerja secara keseluruhan, manajer pemasaran memiliki nilai terendah pada subvariabel adaptasi, hal ini merupakan evaluasi pada manajer pemasaran untuk lebih meningkatkan adapatasi baik itu dengan departemen sendiri maupun departemen lainnya.

6.2.2. Penilaian Kinerja Manajer Produksi

Hasil penilaian kinerja pada manajer produksi menunjukkan adanya gap positif dan bernilai negatif seperti yang ditunjukkan pada Tabel 6.2. beikut, Tabel 6.2. Gap Nilai Kinerja Manajer Produksi Variabel Nilai dari sumber lain Nilai dari diri sendiri Gap Atasan Diri Sendiri Karakteristik Pribadi 4,26 4,24 0,02 Kompetensi Kerja 4,86 3,49 1,37 Sifat umum 3,81 3,46 0,35 Rekan Kerja Diri Sendiri Karakteristik Pribadi 3,69 4,24 -0,55 Kompetensi Kerja 4,00 3,49 0,51 Sifat umum 3,93 3,46 0,46 Bawahan Diri Sendiri Karakteristik Pribadi 3,71 4,24 -0,53 Kompetensi Kerja 3,99 3,49 0,50 Sifat umum 3,81 3,46 0,34 Gap nilai kinerja dari atasan menunjukkan nilai yang baik. Dibandingkan dengan nilai dari diri sendiri mengasilkan gap positif artinya nilai yang diberikan oleh atasan sudah sesuai dengan nilai oleh diri sendiri. Adapun gap terbesar yang muncul adalah penilaian antara diri sendiri dengan penilaian yang diberikan oleh atasan pada variabel kompetensi kerja, Hal tersebut menunjukkan bahwa kompetensi kerja dari manajer produksi sangat baik menurut penilaian atasan. Universitas Sumatera Utara Gap nilai kinerja dari rekan kerja dengan nilai dari diri sendiri menghasilkan gap positif pada variabel kompetensi kerja dan variabel sifat umum, hal ini menunjukkan kesesuaian nilai dari rekan kerja dengan nilai yang diharapkan manajer produksi. Gap negatif nilai kinerja pada variabel karakteristik pribadi, hal ini menunjukkan ketidaksesuain nilai antara rekan kerja dengan nilai yang diharapkan manajer produksi maka perlu adanya kesepakatan pemahaman kinerja antara rekan kerja dengan manajer produksi. Gap nilai kinerja dari bawahan dengan nilai dari diri sendiri menghasilkan gap positif pada variabel kompetensi kerja dan variabel sifat umum, hal ini menunjukkan kesesuaian nilai dari bawahan dengan nilai yang diharapkan manajer produksi. Gap negatif nilai kinerja pada variabel karakteristik pribadi, hal ini menunjukkan ketidaksesuain nilai antara bawahan dengan nilai yang diharapkan manajer produksi maka perlu adanya kesepakatan pemahaman kinerja antara bawahan dengan manajer produksi. Untuk menyeimbangkan dan menghasilkan penilaian yang sesuai maka perlu diadakan diskusi terhadap atasan, rekan kerja, dan bawahan untuk mendiskusikan pemahaman dan pelaksanaan pekerjaan sehingga karyawan dapat mengembangkan dirinya. Dari nilai rata-rata kinerja secara keseluruhan, manajer produksi memiliki nilai terendah pada subvariabel tegas dan inovatif dalam bekerja, hal ini merupakan evaluasi pada manajer produksi untuk lebih meningkatkan sikap tegas dan lebih inovatif dalam melaksanakan pekerjaannya baik itu dalam departemen sendiri maupun dengan departemen lainnya. Universitas Sumatera Utara

6.2.3. Penilaian Kinerja Manajer Humas