Lembaga Pemerintahan dan Fungsinya
4. Lembaga Pemerintahan dan Fungsinya
Setiap kali Anda membicarakan tentang negara atau politik berikut segala sesuatu yang berkaitan dengan kedua istilah itu, berarti Anda telah membicarakan lembaga pemerintahan. Misalnya, ketika Anda mengeluh tentang nilai batas kelulusan yang setiap tahun ditingkatkan oleh pemerintah. Pada dasarnya Anda telah membicarakan suatu otoritas (kewenangan) yang dimiliki lembaga pemerintahan melalui sayapnya yang disebut Departemen Pendidikan Nasional. Berikut ini kita akan membicarakan hakikat lembaga pemerintahan dan fungsi- nya.
a. Hakikat Lembaga Pemerintahan Berbagai aspek dalam kehidupan kita sehari-
hari di masyarakat tidak bisa dilepaskan dari otoritas lembaga ini. Mulai dari dunia pendidikan, harga bahan pokok, kerukunan antarumat ber- agama, hingga urusan pertahanan dan keamanan. Jadi, lembaga pemerintahan tidak hanya berfungsi lima tahun sekali ketika akan ada pemilihan umum. Kegiatan politik seperti pembentukan partai politik, kampanye politik, hingga pemilihan presiden dan wakilnya serta para anggota legislatif merupakan sebagian dari berfungsinya lembaga pemerintahan di masyarakat. Lalu apakah sebenarnya lembaga
pemerintahan itu dan bagaimana prosesnya?
Sumber: Tempo, 1-7 November 2004
Gambar 4.13 Pemerintah yang sedang
Pada dasarnya, pemerintahan terdapat dalam
berkuasa adalah perwujudan lembaga pemerintahan.
setiap bentuk kelompok sosial. Dalam sebuah keluarga, kelompok belajar, atau bahkan dalam
organisasi perdagangan memiliki pemerintahan. Dalam konteks seperti itu, pemerintahan diartikan secara luas sebagai suatu tata cara (norma) yang mengatur kehidupan bersama. Akan tetapi, yang kita bicarakan kali ini adalah pemerintahan dalam arti khusus yang disebut pemerintahan publik. Pemerin- tahan publik mengacu kepada pengelolaan sebuah negara, provinsi, kabupaten, kecamatan, atau sebuah desa.
Menurut para pakar sosiologi dan antropologi, lembaga pemerintahan lahir seiring dengan semakin kompleksnya masyarakat. Suatu sistem pemerintahan dijalankan oleh sebuah organisasi atau asosiasi orang-orang yang bertugas mengatur masyarakat. Masyarakat yang sederhana atau primitif belum me- rasakan pentingnya lembaga pemerintahan, sebab segala sesuatu yang mereka butuhkan dapat diatur secara langsung oleh keluarga-keluarga yang menjadi anggota masyarakat tersebut.
138 Sosiologi SMA/MA Kelas XII
Bentuk-bentuk Lembaga Sosial dan Fungsinya 139
Ketika masyarakat berkembang lebih luas dan rumit, pengaturan kehidupan bersama pun makin rumit. Maka para kepala keluarga dalam suku atau desa-desa berkumpul dan membentuk perkumpulan tetua adat atau rembug desa yang bertugas mengatur ber- bagai hal dalam masyarakat. Perkumpulan kepala suku menjelmakan sebuah lembaga pemerintahan. Berbagai urusan kemasyaraka- tan diatur oleh lembaga itu. Saat itulah lem- baga pemerintahan telah lahir dalam bentuk- nya yang sederhana.
Selain karena perkembangan masyarakat yang semakin rumit, kegiatan perekonomian dan perang antarsuku juga menjadi penyebab lain munculnya lembaga pemerintahan. Ketika kelompok-kelompok dalam masyara- kat saling bersaing dalam bidang ekonomi dan perdagangan, maka diperlukan suatu norma yang mengatur hubungan di antara mereka. Kelompok petani akan selalu berhadapan dengan para tengkulak, para tengkulak akan selalu berhadapan dengan para konsumen. Interaksi di antara mereka perlu diatur oleh suatu norma yang dilembagakan. Untuk me- negakkan norma itu diperlukan suatu asosiasi atau organisasi yang berwenang, yaitu pe- merintah. Jadi, pemerintahan adalah penjel- maan dari lembaga pemerintahan atau lem- baga politik. Apalagi terjadi peperangan antarsuku atau antarmasyarakat, maka diperlukan satu otoritas yang mengaturnya. Otoritas itulah yang melahirkan lembaga pemerintahan.
Otoritas itu meliputi hak dan tanggung jawab untuk membuat keputusan, serta ke- kuasaan untuk memaksakan keputusan ter- sebut.
Sebagai contoh, di negara kita terdapat berbagai departemen yang berwenang untuk mengatur urusan-urusan tertentu. Depar- temen Pendidikan Nasional memiliki otoritas dalam membuat kebijakan di bidang pendidi-
Infososio
PEMERINTAHAN MENURUT ARISTOTELES
Seorang ahli filsafat berkebang- saan Latin bernama Aristoteles yang juga disebut sebagai Bapak Ilmu Politik, membagi sistem pemerintahan berdasarkan ba- nyaknya orang yang menja- lankan pemerintahan dan prin- sip-prinsip pelaksanaan pemerin- tahan. Menurutnya, sistem pe- merintahan terdiri dari (1) peme- rintahan yang dijalankan oleh satu orang, (2) pemerintahan yang dijalankan oleh sedikit orang, dan (3) pemerintahan yang dijalankan oleh banyak orang. Pemerintahan yang dija- lankan oleh satu orang berupa pewarisan tahta kepada keturun- an atau orang tertentu untuk memerintah seumur hidup. Kepala pemerintahan disebut raja, kaisar, atau sultan. Pemerin- tahan ini bersifat absolut dan hanya bertanggung jawab kepa-
da Tuhan. Bila pemerintahan seperti ini memperhatikan kese- jahteraan rakyatnya disebut monarkhi, sedangkan yang ber- sifat menindas rakyat disebut tirani. Pemerintahan yang dija- lankan oleh sedikit orang dapat berupa aristokrasi atau oligarki. Keduanya dijalankan oleh seke- lompok orang yang dianggap memiliki kelas sosial istimewa dalam masyarakat. Keistimewa- an itu dapat berupa darah ke- bangsawanan, kedudukan sosial, kekayaan, atau kemampuan. Perbedaannya, aristokrasi meng- utamakan kesejahteraan rakyat, sedangkan oligarki menindas rakyat. Pemerintahan yang di- jalankan oleh banyak orang di- sebut politi (polity) dalam dalam perkembangannnya disebut pula sebagai demokrasi.
Sumber: Worldbook Millenium 2000 Sumber: Worldbook Millenium 2000
Seiring perkembangan masyarakat, lembaga pemerintahan pun berkembang. Berikut ini bentuk-bentuk pemerintahan yang pernah melembaga di dunia, sebagian mulai ditinggalkan dan sebagian lagi masih berlangsung. Sebab, pada dasarnya keberadaan lembaga sosial adalah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Apabila masyarakat sudah tidak membutuhkannya lagi, maka lembaga itu akan ditinggalkan dan diganti dengan lembaga lain yang lebih dapat diandalkan. Demikian pula bentuk dan model lembaga pemerintahan.
1) Pemerintahan Feodal Sistem pemerintahan ini berkembang sejak tahun 400 Sebelum Masehi
dan mulai hilang pada tahun 1400 masehi. Tujuannya adalah untuk menciptakan hubungan kerjasama antara raja dengan rakyatnya. Raja dengan para prajuritnya memberikan jaminan keamanan kepada rakyat, sebaliknya rakyat mengabdikan diri dengan tulus kepada raja. Bentuk pengabdian diri itu berupa pembayaran upeti dan lain-lain.
2) Pemerintahan Komunis Komunis merupakan suatu sistem pemerintahan dan sekaligus sistem
ekonomi yang sangat berpengaruh pada tahun 1900-1990. Banyak orang menilai sistem ini menjanjikan harapan besar, namun banyak pula yang menganggapnya sebagai ancaman perdamaian dunia.
Sistem pemerintahan ini dikembangkan oleh Lenin yang mendasarkan pada ajaran Karl Marx. Intinya, pemerintah atau negara harus mengendalikan secara total seluruh kegiatan ekonomi seperti tingkat harga barang, besarnya gaji buruh, hingga jenis barang yang boleh diproduksi. Rakyat tidak memiliki hak untuk menentukan dan harus patuh.
Sistem ini diterapkan di negara-negara Rusia, negara-negara satelit Eropa Timur, Kamboja, Laos, Vietnam, Cina, dan Kuba. Karena terbukti tidak mampu mencapai cita-cita terbentuknya masyarakat tanpa kelas, maka satu per satu masyarakat komunis runtuh. Negara-negara yang hingga kini masih menerapkan sistem komunis telah banyak mereformasi dirinya dan mengkombinasikan dengan sistem lain. Praktek sistem komunis yang dijalankan secara murni hampir tidak dapat ditemukan lagi. Tuntutan dalam negeri dan dunia internasional telah banyak merubah sistem komunis untuk lebih fleksibel dalam menghadapi perubahan.
3) Pemerintahan Fasis Sistem ini hampir sama dengan sistem komunis. Negara dikuasai oleh sebuah
partai diktator yang dipimpin oleh seorang ketua yang karismatik. Rakyat tidak memiliki peran apa pun dalam pemerintahan. Kegiatan ekonomi dikendalikan
140 Sosiologi SMA/MA Kelas XII 140 Sosiologi SMA/MA Kelas XII
4) Pemerintahan Demokrasi Menurut Presiden Amerika Serikat, Abraham Lincoln (1863) dalam sebuah
pidatonya di Gettysburg, demokrasi adalah sistem pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Ada dua macam demokrasi, yaitu langsung dan tak langsung. Sistem demokrasi langsung berarti seluruh rakyat memegang kendali pemerintahan secara bersama-sama. Ini hanya terjadi pada masyarakat kecil yang semua warga masyarakatnya berkumpul bersama untuk memutuskan sesuatu, sedangkan demokrasi tak langsung adalah pemerintahan rakyat yang dilaksanakan dengan sistem perwakilan. Rakyat menunjuk wakil-wakil mereka untuk duduk di lembaga perwakilan (MPR, DPR, DPRD, atau Utusan Daerah). W akil-wakil itulah yang mengambil keputusan atas nama rakyat untuk mengatur kehidupan masyarakat.
Hingga sekarang sistem pemerintahan ini dianggap yang paling baik karena menampung aspirasi banyak orang. Namun, sebenarnya sistem ini paling lemah apabila dibanding dengan sistem-sistem yang lain, karena rawan perpecahan. Bahkan, Aristoteles mengategorikan demokrasi sebagai pemerintahan korup oleh mayoritas dan dikhawatirkan sebagai suatu bentuk pemerintahan hukum rimba yang artinya siapa yang kuat, dialah yang menang.
b. Fungsi Lembaga Pemerintahan Lembaga pemerintahan yang ada di sebuah masyarakat, pada dasarnya
bertujuan untuk memenuhi harapan masyarakat dalam hal pengaturan kehidupan bersama. Hal ini merupakan fungsi manifes setiap lembaga pemerintahan. Apabila dijabarkan, fungsi manifes semua lembaga pemerintahan adalah untuk memelihara ketertiban, mencapai konsensus, dan meningkatkan kesejahteraan rakyatnya. Untuk mewujudkan fungsi tersebut lembaga pemerintahan mengatur berbagai aktivitas yang boleh dilakukan lembaga-lembaga lain di masyarakat. Lembaga pemerintahan juga berfungsi mengatur penyelesaian masalah apabila terjadi sengketa antarkelompok masyarakat. Dalam dunia jurnalistik, pemerintah berhak untuk mengawasi walaupun negara menganut sistem kebebasan pers sekalipun. Dan fungsi yang sangat Anda rasakan adalah adanya berbagai peraturan yang berkaitan dengan dunia pendidikan kita, termasuk penentuan standar nilai minimal yang harus Anda capai untuk dinyatakan lulus dari sekolah.
Setiap sistem pemerintahan memiliki keunggulan dan kelemahan dalam mencapai tujuan di atas. Masyarakat komunis yang totaliter dan masyarakat fasis sangat sukses dalam menciptakan keamanan dan ketertiban, meskipun
Bentuk-bentuk Lembaga Sosial dan Fungsinya
Secara laten, semua lembaga pemerintahan berfungsi merusak lembaga- lembaga lain yang sudah mapan, misalnya hubungan kekeluargaan dan kepercayaan agama. Munculnya sistem pemerintahan baru pada dasarnya adalah suatu cara pengelelolaan baru dalam berbagai hubungan sosial. Akibatnya, cara- cara yang sudah mapan mengalami disorganisasi, alienasi, dan bahkan anomi.
Secara lebih rinci, fungsi lembaga politik atau pemerintahan dijabarkan oleh W. Wender dan Zanden sebagai berikut:
1) Penegak Norma (Norms
Enforcement)
Semua masyarakat memiliki norma sosial yang mengatur interaksi antar- warganya. Dalam masyarakat tradisio- nal, norma-norma tersebut berjalan secara spontan. Akan tetapi, dengan adanya lembaga pemerintahan, maka pengawasan terhadap pelaksanaan nor- ma-norma tersebut ditangani oleh aparat penegak hukum sebagai bagian dari lembaga pemerintahan.
Sumber: Tempo, 3 September 2006
Gambar 4.14 Polisi sebagai salah satu bagian dari
2) Perencana dan Penentu Arah Per-
lembaga pemerintahan yang berfungsi menegakkan
kembangan Masyarakat (Planning
hukum.
and Directing) Dalam masyarakat yang belum
memiliki lembaga pemerintahan, per- kembangan masyarakatnya tidak teren- cana dengan baik dan arahnya pun tidak terkendali. Berbeda dengan masyarakat yang sudah memiliki lembaga pemerin- tahan. Misalnya, di negara kita terdapat Badan Perencana Pembangunan Nasio- nal sebagai bagian dari lembaga pe- merintahan yang bertugas melaksana- kan fungsi ini. Pada dasarnya, seluruh
Sumber: Garuda, 1992
lembaga pemerintahan (DPR, MPR,
Gambar 4.15 Lembaga pemerintahan dilengkapi dengan badan yang merencanakan dan mengarahkan
Presiden) menjalankan fungsi ini.
proses pembangunan.
142 Sosiologi SMA/MA Kelas XII
3) Penengah dalam Konflik Kepentingan (Arbitration of Conflics) Pada dasarnya sebuah masyarakat terdiri dari berbagai kelompok sosial
yang kadang-kadang memiliki kepentingan berbeda. Apabila dua kepentingan berbeda saling berhadapan, maka timbullah konflik sosial. Untuk menengahi pertikaian antarkelompok diperlukan kehadiran lembaga pemerintahan sebagai penengah.
4) Pelindung Masyarakat dari Se- rangan Musuh
Hidup berdampingan dengan ber- bagai masyarakat (negara) tidak selalu berwujud kedamaian. Negara-negara lain sewaktu-waktu dapat berubah men- jadi musuh yang mengancam. Untuk itu, lembaga pemerintahan berfungsi untuk melindungi warga masyarakat dari kemungkinan mendapat serangan musuh dari luar.
Sumber: Tempo, 17 September 2006
Gambar 4.16 5. Lembaga Ekonomi dan Fungsinya Militer adalah aparat pertahanan
negara yang siap melindungi negara dari serangan musuh.
Lembaga ekonomi sangat erat hubungannya dengan lembaga pemerintahan atau politik. Ketika kita membicarakan sistem pemerintahan feodal, komunis, atau demokratis sebenarnya kita juga membicarakan lembaga ekonomi. Sebab, sistem-sistem itu dibentuk untuk mengatur perekonomian masyarakat. Dalam masyarakat komunis, misalnya, negara sangat dominan dalam mengatur kegiatan perekonomian. Semua badan usaha dikuasai oleh negara. Sebaliknya, di negara demokratis yang menerapkan sistem perekonomian bebas, negara hanya sedikit mengontrol aktivitas ekonomi. Di sinilah titik pertemuan antara lembaga ekonomi dengan lembaga pemerintahan. Walaupun kedua lembaga tersebut saling berkaitan, kita akan membicarakan secara terpisah.
a. Hakikat Lembaga Ekonomi Terbentuknya lembaga ekonomi bermula ketika dalam suatu masyarakat
terjadi pertukaran barang secara rutin. Sebelumnya, untuk memperoleh bahan makanan bagi semua anggota keluarga, mereka bekerja bersama dengan cara mengumpulkan biji-bijian atau bertani subsistem. Pertanian subsistem adalah kegiatan bercocok tanam hanya untuk mencukupi kebutuhan sendiri sehari- hari, bukan untuk dijual. Dengan semakin bertambahnya warga masyarakat dan semakin langkanya barang yang dibutuhkan, terjadilah persaingan dan pembagian kerja. Ada kelompok masyarakat yang bekerja sebagai penghasil pangan, sementara yang lainnya bekerja sebagai penghasil bahan pakaian.
Bentuk-bentuk Lembaga Sosial dan Fungsinya
Terjadilah proses tukar-menukar hasil produksi untuk memenuhi kebutuhan masing-masing. Pada saat seperti itu, norma-norma yang mengatur hubungan ekonomi antarkelompok sosial menjadi kebutuhan yang penting. Hal seperti ini, memicu munculnya lembaga perekono- mian.
Pada dasarnya, lembaga ekonomi adalah norma-norma yang mengatur
Sumber: Gatra, 2 Agustus 2006
proses produksi, distribusi, dan konsumsi
Gambar 4.17 Pasar modal adalah bentuk baru lem- baga perekonomian zaman modern.
barang dan jasa. Norma-norma itu kemudian distandardisasi (dibakukan)
sehingga menjamin dan memelihara ketertiban dalam kegiatan ekonomi. Norma- norma itu dapat berupa undang-undang atau berbagai bentuk peraturan hukum lainnya. Pembuatan aturan itu menjadi tugas lembaga pemerintahan.
Perkembangan lembaga ekonomi seiring dengan perkembangan masya- rakat. Setiap tipe masyarakat mengembangkan tipe lembaga ekonomi tersendiri. Berikut ini adalah tipe-tipe lembaga ekonomi yang berkembang dari waktu ke waktu seiring dengan perkembangan masyarakat.
1) Mencari Makanan dan Pemburu Pada zaman dulu, masyarakat hidup berkelompok dan memperoleh
makanan dengan cara mengumpulkan berbagai bahan makanan (food gathering) yang tersedia di sekitarnya. Adapula yang memperoleh makanan dengan berburu atau menangkap ikan (hunting and fishing). Pada masa seperti ini, lembaga ekonomi masih sederhana dan orang-orang yang memiliki keterampilan berburu sangat dihargai masyarakatnya.
2) Ekonomi Pertanian (Hortikulura) Ketika ketersediaan bahan makanan di alam berkurang, masyarakat mulai
berkembang ke arah bercocok tanam. Sistem bercocok tanam pertama kali di- praktikkan di Timur Tengah. Orang mulai menanam sayur dan buah (hortikultura) untuk memperoleh makanan. Mereka juga mulai menjinakkan berbagai hewan liar untuk membantu pekerjaan di ladang atau untuk dikonsumsi daging, susu, dan bulunya. Apabila hasil pertanian mereka lebih, sebagian dijual di pasar- pasar tradisional. Dengan munculnya pasar, berarti lembaga ekonomi telah terbentuk.
3) Ekonomi Prakapitalis Masyarakat prakapitalis merupakan kelanjutan dari masyarakat pertanian.
Namun, pertanian pada masyarakat ini lebih maju dan warga masyarakat murni bercocok tanam. Untuk pertama kalinya, tipe masyarakat ini berkembang di
144 Sosiologi SMA/MA Kelas XII
Mesir dan Mesopotamia pada masa 5000 6000 tahun Sebelum Masehi. Pada masa itu, masyarakat telah mengembangkan teknologi pertanian sederhana, misalnya bajak, sarana irigasi dan pupuk. Hampir semua warga masyarakat bekerja di sektor pertanian. Hanya sebagian kecil yang berprofesi sebagai tuan tanah, penyewa atau penggarap. Adanya tuan tanah memunculkan lembaga ekonomi yang disebut feodalisme. Feodalisme adalah seperangkat lembaga ekonomi dan politik yang didasarkan pada sejumlah hak dan kewajiban secara timbal balik. Lembaga ini berkembang di dalam masyarakat yang mengalami peralihan dari masyarakat suku ke masyarakat bangsa. Para tuan tanah atau raja memberikan perlindungan keamanan dan menyewakan lahan- lahannya kepada warga masyarakat. Sebaliknya, warga masyarakat memberikan sebagian hasil pertanian mereka sebagai upeti atau imbal sewa kepada raja dan tuan tanah.
Ketika perdagangan, pertumbuhan kota-kota, dan perkembangan negara semakin maju, keberadaan lembaga feodalisme dirasakan sebagai penghambat. Oleh karena itu, lahirlah lembaga perekonomian baru yang disebut kapitalisme dan industrialisme.
4) Ekonomi Kapitalis (Perindustrian) Lembaga ekonomi kapitalis lahir sebagai akibat Revolusi Industri di Inggris
dan Eropa pada tahun 1700. Masyarakat kapitalis mengembangkan lembaga ekonomi yang didasarkan kepada pemilikan pribadi. Berbagai sarana produksi dikuasai perseorangan (pribadi) dan digunakan untuk mengembangkan usaha demi memperoleh keuntungan sebesar-besarnya. Kemudian, keuntungan itu diinvestasikan kembali sehingga kekayaannya semakin besar. Para pengusaha memproduksi barang dan jasa bukan sekedar untuk mencukupi kebutuhan, akan tetapi untuk dipasarkan secara bebas demi memperoleh uang.
Para pemilik modal (kaum borjuis) mempekerjakan buruh di pabrik-pabrik dengan ikatan kontrak dan sifat hubungannya impersonal (tidak melibatkan perasaan pribadi). Upah dan kondisi kerja buruh sering tidak sebanding dengan pekerjaan mereka, maka terjadilah jurang perbedaan antara kehidupan kaum borjuis yang kayamraya dan mewah dengan kaum buruh yang miskin dan tereksploitasi. Kehidupan kaum buruh menjadi terasing (teralienasi) karena tidak merasakan nikmatnya hasil keperjaan mereka. Sebagai manusia, nasib buruh sungguh mengalami kemerosotan (dehumanisasi).
5) Ekonomi Sosialis Ketidakpuasan tehadap lembaga ekonomi kapitalis melahirkan gerakan
sosialisme pada abad ke-19 di Eropa. Revolusi Bolshevik pada tahun 1917 mengubah Rusia dari masyarakat kapitalis menjadi sosialis yang kemudian melahirkan lembaga ekonomi yang bersifat sosialis.
Bentuk-bentuk Lembaga Sosial dan Fungsinya
Dalam masyarakat sosialis, ekonomi sepenuhnya dikuasai oleh negara. Sarana produksi dan distribusi hanya dimiliki dan dikendalikan oleh Negara lewat badan perencanaan yang terpusat. Semua orang bekerja kepada negara. Satu-satunya hak milik yang boleh dikuasai oleh perseorangan hanyalah barang- barang yang dikonsumsi sehari-hari. Tujuannya adalah untuk menciptakan persamaan kemakmuran bagi semua warga masyarakat. Namun, hal itu tidak terwujud, karena pada tahun 1991 Uni Soviet sebagai pusat sosialisme runtuh.
b. Fungsi Lembaga Ekonomi Secara umum, fungsi manifes setiap
tipe lembaga ekonomi adalah untuk mengatur hubungan antarpelaku ekono- mi dan untuk meningkatkan produktivi- tas ekonomi semaksinal mungkin. Selain mengatur kegiatan produksi, lembaga ini juga mengatur distribusi barang dan jasa serta pemakaiannya (konsumsi) untuk kelangsungan hidup manusia.
Selain fungsi nyata (manifes) di atas, lembaga ekonomi juga memiliki fungsi laten yang cenderung bersifat negatif,
yaitu sebagai berikut.
Sumber: Tempo, 4 Juni 2006
Gambar 4.18 Lembaga ekonomi dapat memenuhi kebutuhan masyarakat akan barang dan jasa.
1) Merusak Nilai-nilai dan Norma- norma Tradisional
Penguasaan atas hak milik tanah secara pribadi adalah salah satu peru- bahan yang dibawa oleh lembaga eko- nomi. Akibatnya, hanya orang-orang kaya yang mampu memiliki hak milik atas tanah, sedangkan orang-orang mis- kin akan tersisih menjadi buruh peng- garap atau penyewa yang harus berbagi keuntungan dengan tuan tanah.
Industrialisasi di kota-kota besar juga
Sumber: Tempo, 3-9 Oktober 2005
mengubah nilai dan norma sosial yang
Gambar 4.19 Lembaga ekonomi juga membawa dampak negatif, yaitu kepadatan penduduk dan
telah mapan. Urbanisasi memberikan
pergeseran nilai dan norma.
tantangan dan harapan baik maupun buruk bagi masyarakat kota dan desa.
Kepadatan penduduk di kota meningkat dengan segala risikonya, sementara itu di desa kekurangan tenaga kerja potensial.
146 Sosiologi SMA/MA Kelas XII
2) Masyarakat Mengalami Alienasi dan Anomi Dunia industri yang berkembang pesat memporak-porandakan ikatan-ikatan
sosial tradisional yang telah mapan. Sifat masyarakat yang dulu guyub dan akrab (gemeinschaft) berubah menjadi formal dan impersonal (gesselschaft). Hubungan antarwarga masyarakat terasa kering, tidak ada rasa kekeluargaan. Sementara itu, pesatnya kegiatan ekonomi membuat norma-norma sosial lama yang telah mapan menjadi lemah, sedangkan norma baru masih dalam per- tanyaan. Hal ini mengakibatkan anomi di masyarakat, seolah-olah masyarakat tidak mempunyai pegangan dalam bertindak.
3) Kerusakan Lingkungan Eksploitasi sumber daya alam
oleh kegiatan industri membawa dampak negatif bagi masyarakat dan lingkungan sekitar. Nafsu untuk memperoleh keuntungan sebesar mungkin menyebabkan kepedulian terhadap kelestarian alam terabai- kan. Semua kegiatan industri selain mendatangkan keuntungan juga kerugian. Kerugian dapat berupa
Sumber: Tempo, 27 Agustus 2006
kerusakan lingkungan karena ba- Gambar 4.20 Kerusakan lingkungan merupakan salah nyaknya limbah, baik berupa sam- satu dampak negatif lembaga ekonomi.
pah, zat kimia, suara, debu, maupun asap. Lingkungan menjadi tercemar dan kesehatan masyarakat menurun.