Pengertian Penelitian
1. Pengertian Penelitian
Penelitian adalah suatu pe- nyelidikan secara sistematis ter- hadap suatu objek secara sistematis, terencana, dan menggunakan me- tode ilmiah. Penelitian juga merupa- kan suatu kegiatan ilmiah yang menjadi syarat agar sosiologi (dan
Sumber: Haryana
bidang-bidang lainnya) dapat di- Gambar 5.2 muwan. Siapa saja boleh melakukannya, apabila me- Penelitian bukan monopoli para il- terima sebagai suatu ilmu. Setelah mahami prosedurnya. Anda mempelajari sosiologi, dari Kelas X hingga Kelas XII, diharapkan Anda dapat mengembangkan pengetahuan dengan cara yang sama, yaitu melalui penelitian ilmiah.
Mungkin Anda bertanya, untuk apa seorang peserta didik melakukan penelitian? Bukankah penelitian merupakan pekerjaan para ilmuwan. Pada umumnya, penelitian adalah pekerjaan rumit yang menjadi spesialisasi para ilmuwan.
Anggapan seperti itu tidak benar, sebab, penelitian dapat dilakukan siapa pun dalam
Infososio kapasitas pekerjaan apa pun. Misalnya se-
orang guru yang ingin meningkatkan hasil be- METODOLOGI ILMIAH lajar para peserta didik kemudian mencoba DAN PENELTIAN
cara baru yang lebih baik. Sebelum dia mene-
Keingintahuan adalah hasrat ala-
rapkan cara baru tersebut, dia melakukan miah yang dimilki oleh manusia.
Hasrat itulah yang menjadi pang-
pengumpulan data, referensi, dan evaluasi
kal lahir dan berkembangnya ilmu
metode terlebih dahulu. Kegiatan ini dapat
pengetahuan. Akan tetapi, tanpa
dikategorikan sebagai penelitian. Demikian
metodologi ilmiah, semua gejala
juga, seorang koki yang berusaha meningkat- termasuk realitas sosial yang di-
tangkap oleh indra manusia tidak
kan mutu dan kualitas masakannya dengan
akan menjadi ilmu pengetahuan.
mencoba resep-resep baru yang lahir melalui
Metodologi ilmiah adalah suatu
pencarian yang dilakukannya. Kegiatan ini
prosedur yang ketat dan sistema-
juga dikatakan sebagai penelitian.
tis untuk mengatur pengetahuan mengenai semua gejala dan
Dalam dunia ilmu pengetahuan, penelitian
realitas sosial, sedangkan usaha
bertujuan untuk mengungkap suatu pengeta-
sengaja dalam menangkap semua
huan baru atau untuk mengembangkan proses
gejala dan realitas sosial berdasar-
atau produk baru. Tanpa adanya penelitian, kan disiplin metodologi ilmiah
untuk menemukan berbagai
ilmu pengetahuan dan teknologi tidak akan
prinsip baru dibaliknya disebut
berkembang. Salah satu tujuan diadakannya
penelitian.
penelitian adalah untuk mengembangkan ilmu
(Fuad Hassan, 1994)
Desain Penelitian Sosial
Penelitian ilmiah tidak hanya bertujuan untuk mengungkap informasi baru, melainkan juga untuk mengumpulkan informasi yang sebenarnya sudah ada. Misalnya, seorang pengacara (penasihat hukum) selalu mencari kembali pasal- pasal tertentu dalam undang-undang yang berhubungan dengan kasus yang sedang dia tangani. Pasal-pasal itu sebenarnya sudah ada, tetapi perlu dicari dan diungkap kembali untuk mendukung pembelaan yang akan dibuatnya. Para penulis (pengarang) juga melakukan penelitian kepustakaan sehubungan dengan pekerjaan mereka. Demikian juga ketika Anda mengerjakan tugas yang diberikan guru untuk mendeskripsikan suatu topik, pasti Anda membutuhkan banyak informasi mengenai topik tersebut. Untuk itu Anda membaca berbagai literatur, mewawancarai beberapa orang, atau meyebarkan angket, sehingga dapat membantu pendeskripsian. Itu semua juga merupakan bentuk penelitian.
Penelitian sosial sebenarnya merupakan salah satu bagian dari kegiatan penelitian secara umum seperti yang dijelaskan di atas. Secara umum penelitian (research) didefinisikan sebagai suatu penyelidikan secara sistematis terhadap suatu objek. Penelitian ilmiah bersifat sistematis, terencana, dan menggunakan metode ilmiah, sehingga hasilnya teruji (dapat dipercaya secara ilmiah), dan dapat disampaikan dalam bentuk laporan tertulis.
Penyelidikan sistematis mengandung arti upaya untuk menemukan informasi dengan menggunakan cara-cara tertentu yang dapat dipertanggungjawabkan hasilnya. Penelitian ilmiah dilakukan secara terencana, maksudnya sengaja dilakukan karena adanya tujuan tertentu atau untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi. Perencanaan penelitian ilmiah menyangkut metode (tata cara), langkah-langkah, waktu dan tempat, objek, hingga pembiayaan. Hal yang terpenting dalam perencanaan sosial adalah penggunaan prinsip-prinsip ilmu pengetahuan (metode ilmiah). Ada lima prinsip dasar pelaksanaan metode ilmiah, yaitu perumusan masalah, penentuan hipotesis, pengumpulan data, pengolahan data, dan penyimpulan.
Kelima prinsip tersebut mendasari semua bentuk penelitian ilmiah. Apabila suatu penelitian tidak memenuhi kelimanya, maka bobot keilmiahan atau hasilnya tidak dapat dipertanggungjawabkan. Demikian juga dengan penelitian sosial, sebenarnya merupakan bentuk penelitian ilmiah yang dikhususkan pada objek- objek yang berhubungan dengan ilmu-ilmu sosial (sosiologi, ekonomi, sejarah, dan geografi).
Antara penelitian ilmu alam dengan penelitian ilmu sosial, terdapat per- bedaan dalam hal pengukuran objek-objeknya. Seperti yang dicontohkan di atas, seorang peneliti dalam bidang ilmu alam mengadakan pengukuran objek yang diteliti di dalam laboratorium (walaupun ada juga yang di luar laboratorium). Dalam keadaan seperti itu, pengaruh lingkungan benar-benar dapat dikendalikan. Misalnya ketika meneliti pengaruh zat tertentu pada hewan atau tumbuhan.
168 Sosiologi SMA/MA Kelas XII
Hewan dan tumbuhan tersebut di diperlakukan secara khusus dalam la- boratorium, maka semua faktor pengganggu (pengaruh) yang tidak dikehendaki dapat diatasi. Hal ini berbeda dengan penelitian di bidang sosiologi, misalnya ketika meneliti dampak industrialisasi bagi masyarakat. Tidak mungkin peneliti membawa masyarakat dengan segala proses industrialisasinya ke dalam laboratorium. Penelitian harus dilakukan secara langsung di dalam masyarakat dan mengikuti proses yang terjadi di masyarakat. Hal itu berarti berbagai faktor yang sebenarnya tidak termasuk hal-hal yang akan diteliti turut berpengaruh. Dengan kata lain, peneliti tidak dapat benar-benar mengendalikan peristiwa yang menjadi objek penelitian. Apalagi kejadian sosial tidak dapat diulangi sekehendak hati seperti kalau seorang ahli biologi ingin mengulangi proses pertumbuhan kecambah dalam media tanam di laboratorium.
Objek penelitian dalam ilmu sosial juga sangat beragam dan saling memengaruhi. Keadaan sosial di suatu masyarakat tidak ada yang sama persis. Keadaan seperti ini, mengakibatkan suatu kesimpulan hasil penelitian belum tentu dapat diterapkan begitu saja kepada masyarakat. Anda tentu masih ingat pembicaraan kita mengenai proses industrialisasi di negara-negara Barat dan di Indonesia serta di negara-negara berkembang lainnya. Mengapa proses industrialisasi di Barat begitu sukses memajukan masyarakat, sementara itu tidak semua negara berkembang mampu meniru keberhasilannya. Hal ini merupakan salah satu bentuk perbedaan bidang ilmu sosial dibandingkan dengan ilmu alam. Namun, bukan berarti penelitian ilmiah dalam ilmu sosial tidak mungkin dilaksanakan. Justru keragaman faktor yang berpengaruh semakin memberi tantangan bagi penelitian di bidang sosial.