Pengumpulan Data

2. Pengumpulan Data

Anda telah diperkenalkan dengan lima macam instrumen pengumpul data. Di samping instrumen standar yang siap pakai, Anda juga telah mempelajarai cara membuat instrumen. Kehandalan sebuah instrumen sangatlah penting, karena akan berpengaruh terhadap data yang terkumpul dan dari data itulah kesimpulan penelitian akan ditarik. Akan tetapi, sehandal apa pun suatu instrumen, apabila proses pengumpulan data tidak baik maka akan terjadi kesalahan dan bias data. Kesalahan terjadi apabila petugas pengumpul data dan subjek penelitian tidak memahami instrumen. Apabila subjek penelitian (responden atau informan) tidak memahami, mereka dapat memperoleh penjelasan dari petugas pengumpul data atau peneliti sendiri. Akan tetapi, apabila petugas pengumpul data juga tidak memahami instrumen, maka kesalahan tidak dapat dihindarkan. Petugas pengumpul data yang sudah memahami instrumen pun kadang-kadang masih berpeluang terjadinya bias data. Bias data adalah tercampurnya data yang berupa fakta dengan subjektivitas orang yang mengumpulkan data. Lebih-lebih apabila pengumpulan data diserahkan kepada orang lain yang belum tentu mampu menjaga jarak antara dirinya dengan sumber data.

Oleh karena itu, sebelum pengumpulan data dilakukan perlu dilakukan persiapan matang. Persiapan itu berupa pelatihan yang terdiri dari dua tahap. Tahap pertama petugas pengumpul data diberi penjelasan mengenai maksud penelitian dan pemahaman mengenai instrumen yang akan dipakai. Tahap kedua, petugas pengumpul data dilatih dalam bentuk praktik (simulasi) penggunaan instrumen, misalnya dalam berwawancara. Walaupun pedomannya telah sempurna, kalau pewawancara tidak pandai-pandai dalam memilih situasi dan cara bersikap terhadap orang yang diwawancarai, maka penelitian tidak akan berhasil. Untuk itulah perlu diadakan pelatihan-pelatihan agar pelaksana pengumpulan data berhasil sesuai harapan. Begitu pula apabila Anda sendiri yang harus terjun langsung untuk melakukan sebuah wawancara atau mengamati suatu objek penelitian.

Proses pengumpulan data merupakan kegiatan lapangan. Pada saat pengumpulan data itulah seseorang benar-benar tampak sebagai peneliti. Apabila dalam suatu penelitian Anda menggunakan metode tes atau angket, kegiatan pengumpulan data mungkin tidak membutuhkan banyak waktu. Setiap satu lokasi hanya membutuhkan waktu beberapa jam (2-3 jam). Namun, apabila Anda melakukan wawancara, observasi, atau eksperimen; maka waktunya bisa berhari-hari, berminggu-minggu, bahkan berbulan-bulan. Misalnya Anda harus melakukan wawancara atau pengamatan yang melibatkan responden dengan jumlah yang besar di sejumlah lokasi yang jauh dan terpisah-pisah. Pengamatan tersebut akan sangat menyita waktu, tenaga, pikiran, dan biaya. Pengumpulan data dengan pengamatan terlibat (pengamat terjun langsung ke dalam masyarakat yang diamati) akan lebih efektif apabila peneliti bersosialisasi dan

228 Sosiologi SMA/MA Kelas XII 228 Sosiologi SMA/MA Kelas XII

Pada saat terjun ke lapangan untuk mengumpulkan data, berbagai peralatan lain perlu dipersiapkan seperti alat tulis, alat perekam (tape recorder, kamera), dan instrumen pengumpul data. Salah satu yang tidak boleh dilewatkan adalah surat izin penelitian. Surat izin penelitian digunakan apabila Anda harus melakukan penelitian di lokasi tertentu yang mengharuskan Anda mempunyai izin terlebih dahulu. Setelah persiapan selesai, Anda harus memperhatikan persiapan teknis pelaksanaan pengumpulan data di lapangan. Hal ini terkait dengan sifat setiap instrumen, sebab pengumpulan data dengan menggunakan instrumen yang berbeda membutuhkan teknik yang berbeda-beda pula, sehingga perlu mendapat perhatian khusus. Berikut ini dijelaskan teknik mengadakan tes dan wawancara.

a. Pengumpulan Data Menggunakan Tes Seperti yang telah dijelaskan di atas, apabila tester bukan peneliti sendiri,

maka diperlukan latihan persiapan. Selain itu, pada saat pelaksanaan tes, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu sebagai berikut.

1) Naskah tes harus disertai petunjuk pelaksanaan secara jelas.

2) Tes dilaksanakan pada tempat yang tenang dan nyaman, tanpa gangguan suara, cahaya, bau, dan kepadatan peserta.

3) Tes dilaksanakan pada situasi yang kondusif.

4) Suasana kooperatif antara tester dengan peserta tes.

5) Waktu yang disediakan cukup.

b. Pengumpulan Data Menggunakan Wawancara

1) Pewawancara perlu memperhatikan waktu yang tepat untuk bertemu responden, intinya jangan sampai menggangu kegiatan sehari-hari mereka.

2) Pewawancara harus memperkenalkan diri kepada responden (nama, asal sekolah, atau tempat kerja), dan menguraikan maksud kedatangan secara terus terang.

3) Pewawancara bersikap sebagai orang yang ingin belajar kepada responden.

4) Pewawancara harus bersikap sebagai pendengar yang baik dan penuh perhatian, akan tetapi jangan menunjukkan sikap berpihak kepada siapa pun. Apabila pewawancara dianggap berpihak kepada salah satu kelompok di masyarakat, maka dapat dipastikan penelitiannya terhambat.

5) Pewawancara jangan sampai menyinggung hal-hal yang tidak disukai responden, karena akan mengganggu hubungan komunikasi.