Kritik terhadap Modernisasi

3. Kritik terhadap Modernisasi

Dari semua pengaruh di atas, ter- utama yang bersifat negatif, akhirnya modernisasi mendapat kritik atau kecaman. Kritik itu berasal dari para pakar yang mampu melihat sisi yang merugikan akibat modernisasi. Be- berapa kritik itu antara lain sebagai berikut.

a. Modernisasi Membuat Ma- nusia menjadi Terasing (Ter- alienasi)

Sumber: Gatra, 19 Juli 2006

Menurut Karl Marx, manusia Gambar 2.6 Modernisasi telah membawa kemajuan besar dalam masyarakat, tetapi juga membawa adalah makhluk yang bersifat bebas dampak yang negatif pada kehidupan manusia. dan suka bergaul. Modernisasi telah membuat masyarakat manusia menjadi berkelas-kelas, dan kelas terbesar adalah kaum buruh yang tertindas dan hanya dijadikan sebagai mesin ekonomi. Akibatnya, mereka mengalami alienisasi (keterasingan). Alienasi berarti hilangnya dorongan untuk bergaul (egois), tidak memiliki kreativitas karena terperangkap da-lam kerutinan kerja yang monoton, kehilangan kontrol terhadap tindakan (pasif), dan tidak memiliki otonomi. Semua ini membuat manusia tak ber- perikemanusiaan (sifat kemanusiaannya hilang).

b. Modernisasi Membuat Masyarakat menjadi Anomi Menurut Emile Durkheim, sifat dasar manusia adalah buas, egoistis, dan

individualistis. Manusia selalu siap bertempur untuk memperjuangkan kepentingannya tanpa menghiraukan orang lain. Sifat seperti itu hanya dapat dikendalikan oleh nilai dan norma sosial, sehingga kehidupan di masyarakat menjadi selaras. Apabila di dalam masyarakat terjadi suatu keadaan tanpa norma (anomi) maka berbagai penyimpangan perilaku akan menganggu keselarasan masyarakat. Menurut Emile Durkheim, kondisi kehidupan modern telah merusak berbagai nilai dan norma tradisional yang sebelumnya menjadi pengontrol perilaku manusia. Oleh karena itu, dalam masyarakat modern banyak terjadi berbagai masalah sosial.

Modernisasi dan Globalisasi Serta Pengaruh Perubahan Sosial Secara Umum Modernisasi dan Globalisasi Serta Pengaruh Perubahan Sosial Secara Umum

(Gesselschaft). Modernitas yang ditandai dengan industrialisasi, urbanisasi, dan demokratisasi telah membuat masyarakat mengalami disintegrasi sosial. Dalam kondisi disintegrasi sosial, manusia kehilangan rasa kebersamaan dan ikatan pribadi (keakraban). Masyarakat modern tidak memperlakukan setiap individu sebagai pribadi-pribadi berbeda, semua dianggap sama. Misalnya dalam istilah warga negara, konsumen, atau buruh. Hubungan antarpribadi menjadi bersifat resmi dan tidak akrab (impersonal). Mereka hanya berbicara seperlunya sebatas urusan bisnis dan terkesan dingin, tidak ada komunikasi yang hangat untuk mencurahkan isi hati.

d. Modernisasi Merusak Ekosistem Para pakar ilmu alam dan ilmu ekonomi sangat memperhatikan kelestarian

lingkungan hidup (ekosistem). Modernisasi yang ditandai dengan industrialisasi mengancam kelestarian sumber daya alam. Industrialisasi yang menguras sumber daya alam, menimbulkan kerusakan lingkungan hidup. Berbagai bentuk pen- cemaran, baik di darat, laut, maupun udara mengancam kelestarian lingkungan. Misalnya, ancaman akan habisnya minyak bumi dan desertifikasi (berubahnya hutan menjadi gurun) akibat penebangan hutan yang melampaui batas.

e. Modernisasi Menimbulkan Kolonialisasi atau Neokolonialisasi

Lenin beranggapan, bahwa para kapitalis selalu berusaha mencari keuntungan sebesar-besarnya. Keuntungan sebesar-besarnya diperoleh dengan cara mencari tenaga kerja dan bahan mentah industri semurah mungkin, serta daerah pemasaran yang luas bagi produk-produk industri. Hal tersebut menyebabkan terjadinya kolonialisasi (negara maju menduduki negara lain secara militer) dan neokolonialisme (penjajahan secara ekonomi atau politik). Indonesia pernah mengalami kolonialisasi oleh Belanda. Pada saat itu, kita dikuasai secara langsung dan hasil bumi kita diangkut ke negeri Belanda. Demikian juga negara- negara Eropa lainya yang pernah menjajah bangsa-bangsa Asia, Afrika, dan Amerika Latin. Jadi, kalau sekarang bangsa-bangsa Eropa (Barat) makmur tidak lain karena mereka telah mengambil kekayaan alam negeri-negeri jajahannya, kolonialisasi modern terwujud dengan berbagai bentuk kerja sama ekonomi antara negara maju dengan negara-negara berkembang, yang pada dasarnya merupakan suatu bentuk hubungan ketergantungan. Negara berkembang atau negara miskin dijadikan sumber bahan mentah industri sekaligus daerah pemasaran produk industri negara-negara maju. Hal ini berlangsung hingga saat ini dan sulit untuk diakhiri, karena posisi negara-negara terbelakang dan berkembang yang lemah, belum menguasai teknologi, dan tidak cukup memiliki modal untuk membangun industri.

58 Sosiologi SMA/MA Kelas XII 58 Sosiologi SMA/MA Kelas XII

modernisasi di seluruh dunia, telah terjadi perang yang menyebabkan 100 juta orang tewas. Alasan pertama, industrialisasi yang menekankan perolehan ke- untungan sebesar-besarnya telah menimbulkan konflik tajam dalam bidang ekonomi. Alasan kedua, menurunnya nilai kemanusiaan akibat sikap efisiensi dan rasionalitas. Menurunnya nilai kemanusiaan membuat kaum kapitalis tak segan-segan mendanai perang untuk menyingkirkan hambatan-hambatan untuk memenangkan kompetisi. Alasan ketiga, perkembangan teknologi membuat teknologi peralatan perang semakin canggih. Ketiga alasan tersebut me- nimbulkan dampak paling buruk bagi masyarakat manusia.

g. Modernisasi Melahirkan Ketimpangan Sosial Industrialisasi sebagai ciri modernisasi melahirkan kelompok sosial baru

yang didasarkan pada kepemilikan modal besar. Jumlah kelompok ini sangat sedikit, namun menguasai perputaran perekonomian. Akibatnya, kegiatan ekonomi terpusat pada beberapa orang saja sehingga perindustribusian hasil ekonomi juga tidak merata. Dengan demikian, kesejahteraan ekonomi hanya dirasakan oleh segelintir orang saja, sementara yang lain tetap dalam kondisi kekurangan. Modernisasi yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, justru berpotensi sebaliknya yaitu memiskinkan masyarakat. Hal ini disebabkan oleh sulitnya kelompok miskin dan pemodal kecil untuk berkompetensi dengan pemilik modal besar. Kondisi ini dapat diatasi apabila kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan pemerintah memihak orang miskin.