anak, kelompok bermain, taman kanak-kanak dan lembaga pendidikan swadaya masyarakat dengan program pembinaan khusus untuk mereka yang bermasalah.
4. Pendidikan Rumah Home Schooling
Yang termasuk kategori ini adalah pendidikan yang diselenggarakan oleh keluarga sendiri terhadap anggota keluarganya yang masih usia sekolah home
scholing.
2.3 Program Paket B
Program Kesetaraan Paket B merupakan satuan pendidikan nonformal yang diselenggarakan dalam bentuk kelompok belajar atau kursus yang memberikan
pendidikan setara dengan SMP. Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menjelaskan pengertian program kesetaraan paket B
adalah program pendidikan jalur nonformal yang ditujukan bagi warga masyarakat yang karena keterbatasan sosial, ekonomi, waktu, kesempatan dan
geografi tidak dapat mengikuti pendidikan di SMP atau sederajat. Oleh karena itu peserta program lulusan paket B berhak mendapatkan ijazah dan diakui setara
dengan ijazah lulusan SMP atau sederajat. Kesetaraan dalam konteks pendidikan program paket B tersebut, mengandung pengertian sepadan atau sama dalam hal
pengakuan. Hal ini ditegaskan dalam Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 26 Ayat 6 yang menyatakan bahwa
hasil pendidikan nonformal dapat dihargai setara dengan hasil program pendidikan formal setelah melalui proses penilaian penyetaraan oleh lembaga
yang ditunjuk oleh pemerintah atau pemerintah daerah dengan mengacu pada Standar Nasional Pendidikan.
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan menjelaskan secara rinci mengenai program kesetaraan Paket B secara
khusus bertujuan untuk: a.
Memfasilitasi pendidikan bagi kelompok masyarakat yang karena keterbatasan sosial, ekonomi, waktu, kesempatan dan geografi tidak dapat
bersekolah pada jenjang SMP atau yang sederajat. b.
Meningkatkan kemampuan warga belajar dalam mengelola sumber daya yang ada di lingkungan untuk meningkatkan taraf hidupnya.
c. Memberikan kesetaraan akademik yang setara dengan SMP yang dapat
dipergunakan untuk melanjutkan belajar ataupun untuk melamar pekerjaan. d.
Dapat berkontribusi lebih dalam mendukung suksesnya program wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun melalui konsep pendidikan.
Sasaran dari program kesetaraan Paket B adalah setiap warga negara indonesia:
a. Lulusan SDMI.
b. Warga masyarkat tamatan program Kejar Paket A.
c. Tamatan Sekolah Dasar atau sederajat yang tidak melanjutkan.
d. Anak putus sekolah atau drop-out SMP
Sedangkan untuk kurikulum yang dipelajari pada program Paket B adalah sama dengan pelajaran yang dipelajari di SMP reguler. Hal tersebut dijelaskan
dalam Permendiknas Nomor 14 tahun 2007 tentang Standar isi kurikulum
program Paket B. Kurikulum Paket B terdiri atas kelompok mata pelajaran sebagai berikut:
1. Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia. Tujuan ini dicapai
melalui muatan danatau kegiatan agama, kewarganegaraan, kepribadian, ilmu pengetahuan dan teknologi, estetika, jasmani, olahraga dan kesehatan.
2. Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian. Tujuan ini
dicapai melalui muatan danatau kegiatan agama, akhlak mulia, kewarganegaraan, bahasa dan seni budaya dan pendidikan jasmani.
3. Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi. Tujuan ini dicapai
melalui muatan danatau kegiatan bahasa, matematika, ilmu pengetahuan alam, ilmu pengetahuan sosial, ketrampilankejuruan, danatau teknologi
informasi dan komunikasi, serta muatan lokal yang relevan. 4.
Kelompok mata pelajaran Estetika. Tujuan ini dicapai melalui muatan danatau kegiatan bahasa, seni dan budaya, keterampilan dan muatan lokal
yang relevan. 5.
Kelompok mata pelajaran Jasmani, olahraga dan kesehatan. Tujuan ini dicapai melalui muatan danatau kegiatan pendidikan jasmani, olahraga,
pendidikan kesehatan, ilmu pengetahuan alam dan muatan lokal yang relevan. Adapun Standar Kelompok Mata Pelajaran program kesetaraan Paket B
selengkapnya adalah: 1.
Pendidikan Agama terdiri dari: 1.
Agama Islam 2.
Katolik
3. Kristen
6. Pendidikan Kewarganegaraan
7. Bahasa Indonesia
8. Bahasa Inggris
9. Matematika
10. Ilmu Pengetahuan Alam
11. Ilmu Pengetahuan Sosial
12. Seni Budaya
13. Pendidikan Jasmani dan Kesehatan
14. Keterampilan Fungsional
15. Muatan Lokal
16. Pengembangan Kepribadian Fungsional
Mengacu pada peraturan Badan Standar Nasional Pendidikan BSNP Nomor 0020PBNSPI2013 tentang penyelenggaraan Ujuan Nasional Pendidikan
Kesetaraan UNPK dijelaskan bahwa Ujian Nasional Pendidikan Kesetaraan UNPK Program Paket AUla, Program Paket BWustha, Program Paket C, dan
Program Paket C Kejuruan, yang selanjutnya disebut UN adalah kegiatan pengukuran dan penilain kompetensi warga belajar Program Paket AUla,
program Paket BWustha, program Paket C, dan program Paket C Kejuruan yang dilakukan oleh pemerintah secara nasional. Adapun ketentuannya adalah sebagai
berikut:
1. Kelulusan warga belajar dari satuan pendidikan ditentukan oleh satuan
pendidikan berdasarkan rapat dewan guru dengan menggunakan kriteria sebagai berikut:
a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran
b. Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata
pelajaran kelompok mata pelajaran Agama dan Akhlak Mulia, Pendidika Kewarganegaraan, Estetika, Jasmani, Olahraga dan Kesehatan.
c. Lulus ujian sekolahmadrasah untuk kelompok mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi d.
Lulus Ujian Nasional 2.
Kelulusan peserta Ujian Nasional Pendidikan Kesetaraan UNPK dari satuan pendidikan program Paket AUla, program Paket BWustha, program Paket
C, dan program Paket C Kejuruan ditetapkan oleh rapat dewan tutor dan pamong pada SKB, PKBM, atau pondok pesantren pembina dengan
mempertimbangkan nilai akhir NA dan akhlak mulia 3.
Peserta Ujian nasional Pendidikan Kesetaraan UNPK dinyatakan lulus apabila memiliki rata-rata nilai akhir NA dari seluruh mapel yang diujikan
mencapai paling rendah 5,5 dan nilai akhir NA setiap mata pelajaran paling rendah 4,0
4. Nilai akhir NA diperoleh dari nilai gabungan antara Nilai Rata-rata Laporan
Hasil Belajar NRLHB pada satuan pendidikan program Paket AUla, program Paket BWustha, program Paket C, dan program Paket C Kejuruan
dari mata pelajaran yang diujikan secara nasional dan nilai Ujian Nasional
UN pendidikan kesetaraan, dengan pembobotan 40 untuk NRLHB dari mata pelajaran yang diujikan secara nasional, dan 60 untuk nilai Ujian
Nasional pendidikan kesetaraan. Sekolah Alternatif Qaryah Thayyibah merupakan salah satu jenis
pendidikan alternatif berbasis komunitas bertujuan memberikan layanan pendidikan paket B setara SMP bagi warga masyarakat yang karena suatu hal
tidak dapat terlayani oleh pendidikan formal, dengan konsep alternatif sekolah pembebasan.
2.4 Pembelajaran