penelitian. Dakumen dapat berupa buku-buku, arsip, notulen, modul, majalah, dan catatan-catatan.
Dokumentasi dilakukan untuk memperoleh data sekunder guna melengkapi data primer yang belum diperoleh melalui teknik observasi dan
wawancara. Ada beberapa pertimbangan peneliti menggunakan metode dokumentasi adalah: a dokumentasi adalah sumber data yang stabil,
menunjukkan suatu fakta yang tengah berlangsung dan mudah diperoleh, b dokumentasi sebagai sumber data yang kaya untuk memperjelas keadaan atau
identitas subjek penelitian sehingga dapat mempercepat proses penelitian, c dokumentasi berguna sebagai bukti untuk suatu pengujian, d relatif murah dan
tidak sukar diperoleh, e hasil pengujian ini akan memperluas pengetahuan terhadap sesuatu yang diselidiki Moleong, 2002: 161
Peneliti menggunakan teknik dokomentasi berupa daftar nama warga belajar dan pendamping program Paket B Sekolah Alternatif Qaryah Thayyibah,
struktur organisasi sekolah, visi dan misi, sarana prasarana, waktu belajar warga belajar, hasil karya yang dibuat oleh warga belajar, laporan hasil wawancara, foto-
foto kegiatan penelitian yang berhubungan dengan proses pengelolaan pembelajaran dialogis Paulo Freire pada program paket B di Sekolah Alternatif
Qaryah Thayyibah Desa kalibening Salatiga.
3.7 Keabsahan Data
Teknik pemeriksaan keabsahan merupakan suatu strategi yang digunakan untuk memeriksa keabsahan data atau dokumen yang didapatkan atau diperoleh
dari penelitian,
supaya hasil
penelitiannya benar-benar
dapat dipertanggungjawabkan dari segala segi Moleong, 2002: 171.
Kriteria keabsahan data diterapkan dalam rangka dalam membuktikan temuan hasil dilapangan dengan kenyataan yang diteliti di lapangan. Teknik-
teknik yang digunakan untuk melacak atau membuktikan kebenaran atau taraf kepercayaan data tersebut bisa melalui: ketekunan pengamatan di lapangan
persistent observation, triangulasi tringualation, pengecekan dengan teman sejawat peer debriefing, analisis terhadap kasus-kasus negative negative case
analysis, referensi yang memadai reverencial adequacy, dan pengecekan anggota member chek.
Dari berbagai teknik tersebut, peneliti menggunakan teknik ketekunan pengamatan lapangan dan triangulasi pada penelitian proses pengelolaan
pembelajaran dialogis Paulo Freire pada program paket B di Sekolah Alternatif Qaryah Thayibah. Ketekunan pengamatan di lapangan bermaksud menemukan
ciri-ciri dan unsur-unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan dan isu-isu yang sedang dicari, kemudian memusatkan diri pada hal-hal tersebut
secara rinci. Triangulasi
adalah teknik
pemeriksaan keabsahan
data yang
memanfaatkan sesuatu diluar data tersebut untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data tersebut. Moleong 2002: 178 membedakan
empat macam triangulasi yakni triangulasi sumber, triangulasi metode, triangulasi penyelidik, dan triangulasi teori.
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan triangulasi sumber, dengan pertimbangan bahwa untuk memperoleh data yang benar-benar valid, informasi
dari subyek harus dilakukan cross-check dengan subyek lain. Informasi yang diperoleh diusahakan dari narasumber yang betul-betul mengetahui tentang
pengelolaan pembelajaran dialogis pada program Paket B di Sekolah Alternatif Qaryah Thayyibah yang dijadikan subyek penelitian. Informasi yang diberikan
oleh salah satu subyek dalam menjawab pertanyaan peneliti akan di cek ulang dengan jalan menanyakan ulang pertanyaan yang sama kepada subyek yang lain.
Apabila kedua jawaban yang diberikan sama maka jawaban itu dianggap sah. apa bila kedua jawaban saling berlawanan, maka langkah alternatif sebagai solusi
yang tepat adalah dengan mencari jawaban atas pertanyaan ini kepada pengelola lain. Hal ini dilakukan agar keabsahan data tetap terjaga dan dapat
dipertanggungjawabkan. Adapun triangulasi sumber data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah: 1 membandingkan data hasil pengamatan dengan hasil wawancara, 2 membandingkan keadaan dengan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat
atau pandangan seseorang seperti kepala sekolah, pendamping dan warga belajar, dan 3 membandingkan hasil wawancara dengan isi dokumen yang berkaitan.
Prosedurnya yaitu peneliti membandingkan antara data hasil observasi pengamatan, wawancara, dan dokumentasi. Jika hasilnya sesuai antara satu
dengan yang lainnya maka keabsahan data dapat dipertanggungjawabkan.
3.8 Teknik Analisis Data