Kerangka Berpikir KAJIAN PUSTAKA

2.8 Kerangka Berpikir

Pengelolaan pembelajaran dialogis versi Paulo Freire pada program Paket B di Sekolah Alternatif Qaryah Thayyibah merupakan siklus yang berlangsung secara terus menerus selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Pengelolaan pembelajaran dialogis dalam penelitian ini, warga belajar merupakan aktor utama dalam proses perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran. Perencanaan merupakan tahap awal sebelum melaksanakan pembelajaran. Perencanaan pembelajaran meliputi pelibatan seluruh aspek komponen pembelajaran dalam merancang pembelajaran yang akan dilaksanakan meliputi raw-input warga belajar, instrumental-input pendidik, kurikulum, metode dan media dan enviropmental-input lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat. Pelaksanaan pembelajaran merupakan realisasi perencanaan yang telah dirancang sebelumnya. Pelaksanaan pembelajaran meliputi waktu belajar, pemilihan tempat, penggunaan metode dan media belajar, pengorganisasian kelas dan warga belajar serta penggunaan sumber belajar. Evaluasi pembelajaran adalah proses sistematis dan berkesinambungan untuk mengetahui efisiensi kegiatan belajar dan efektivitas dari pencapaian tujuan instruksi yang telah ditetapkan sebelumnya meliputi waktu pelaksanaan evaluasi, jenis dan teknik evaluasi, indikator, hasil lulusan, serta pemberian keterampilan fungsional. Gambar 2.3 Bagan Kerangka Berpikir Pengelolaan Pembelajaran Dialogis Evaluasi Pembelajaran Pelaksanaan Pembelajaran Perencanaan Pembelajaran 1. Waktu belajar 2. Tempat belajar 3. Metode belajar 4. Media belajar 5. Materi belajar 6. Pengorganisasian warga belajar 7. Sumber belajar 1. Raw-Input: Karakteristik warga belajar 2. Instrumental-Input: a. Pendidik b. Kurikulum c. Metode d. Media 3. Enviropmental-Input: a. Lingkungan sekolah b. Lingkungan keluarga c. Lingkungan masyarakat 1. Waktu evaluasi 2. Jenis evaluasi 3. Teknik evaluasi 4. Indikator 5. Hasil lulusan 6. Pendidikan keterampilan fungsional Faktor Pendorong dan Penghambat: 1. Faktor Internal 2. Faktor Eksternal 63

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Pendekatan Penelitian

Berdasarkan pada pokok permasalahan yang dikaji, yaitu mengenai pengelolaan pembelajaran dialogis Paulo Freire pada program paket B di sekolah alternatif Qaryah Thayibah desa Kalibening Salatiga, maka penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Metode deskriptif dapat diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan atau melukiskan keadaan subyek atau obyek penelitian orang, lembaga, dan masyarakat pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya Nawawi, 2005: 63. Sedangkan menurut Moleong 2002: 6 metode kualitatif adalah penelitian yang dimaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian secara holistik dan dengan cara deskriptif dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah. Alasan pemilihan menggunakan pendekatan tersebut adalah dari ciri-ciri tertentu pada permasalahan dalam penelitian ini adalah: 1 dilakukan pada latar ilmiah, 2 manusia sebagai instrumen, 3 metode kualitatif, 4 analisis data secara induktif, 5 arah penyusunan teori berasal dari dasar ground theory, 6 bersifat deskriptif, 7 mementingkan proses daripada hasil, 8 menghendaki ditetapkannya batas dasar fokus, 9 adanya kriteria khusus untuk keabsahan data, dan 10 desain bersifat sementara.