pembelajaran memegang peranan penting dalam pembelajaran, karena dengan evaluasi akan diketahui tingkat keefektifan pembelajaran yang telah dirancang
dan dilaksanakan. Namun demikian, pelaksanaan evaluasi pembelajaran perlu melibatkan warga belajar agar mereka melakukan evaluasi diri self evaluation
dan mengetahui ketercapaian diri dalam melaksanakan pembelajaran. Pelibatan warga belajar ini dimaksudkan agar warga belajar tidak merasa dipaksa untuk
belajar, namun sebaliknya dengan kesadaran diri mereka sendiri melaksanakan pembelajaran.
2.4.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pembelajaran
Menurut Baharuddin 2011: 19 secara umum faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar dibedakan menjadi dua kategori, yaitu faktor internal
dan faktor eksternal. Kedua faktor tersebut saling mempengaruhi dalam proses belajar individu sehingga menentukan kualitas hasil belajar.
2.4.3.1 Faktor Internal
Faktor internal adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam diri individu yang dapat mempengaruhi hasil belajar individu. Faktor-faktor internal meliputi
1. Kecerdasan Intelegensia
Baharudin 2011: 20 menjelaskan kecerdasan adalah kemampuan psiko- fisik dalam mereaksi rangsangan atau menyesuaikan diri dengan lingkungan
melalui cara yang tepat. Sedangkan menurut Kartono, bila seseorang mempunyai tingkat kecerdasan normal atau di atas normal, secara potensi ia dapat mencapai
prestasi yang tinggi. Semakin tinggi kemampuan intelegensia seorang warga belajar, semakin besar peluangnya untuk meraih sukses. Sebaliknya semakin
rendah kemampuan intelegensia seseorang maka semakin kecil peluang untuk meraih sukses.
2. Motivasi
Thobroni 2011: 33 menjelaskan motif merupakan pendorong bagi suatu organisme untuk melakukan sesuatu. Para ahli psikologi mendefinisikan motivasi
sebagai proses di dalam diri individu yang aktif, mendorong, memberikan arah, dan menjaga perilaku setiap saat. Adapun Sudirman Hamdani, 2011: 142
menjelaskan bahwa motovasi adalah menggerakan warga belajar untuk melakukan sesuatu atau ingin melakukan sesuatu.
3. Minat
Minat interest berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu Baharuddin, 2011: 24. Minat adalah
kecenderungan yang menetap dalam subjek untuk merasa tertarik pada bidang atau hal tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam bidang itu. Selanjutnya
Slameto 2003: 156 mengemukakan bahwa minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan yang diminati
seseorang, diperhatikan terus yang disertai dengan rasa sayang. Oleh karena itu belajar akan optimal terhadap sesuatu yang ia minati karena minat kaitannya
adalah dengan perasaan, terutama perasaan senang. 4.
Sikap Sikap yaitu suatu kecenderuangan untuk mereaksi terhadap suatu hal, orang,
atau benda dengan suka, tidak suka, acuh, atau tak acuh. Sikap seseorang dapat dipengaruhi oleh faktor pengetahuan, kebiasaan, dan keyakinan. Menurut
Bahruddin 2011: 24 sikap adalah gejala internal yang bersifat afektif berupa kecenderungan yang untuk mereaksi atau merespon dengan cara yang relatif tetap
terhadap objek, orang, peristiwa, dan sebagainya, baik secara positif maupun negatif.
5. Bakat
Secara umum bakat didefinisikan sebagai kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang Hamdani,
2011: 141. Pengertian tersebut sejalan dengan dengan apa yang telah dikemukakan oleh Purwanto, bahwa bakat dalam hal ini lebih dekat pengertiannya
dengan attitude yang berarti kecakapan, yaitu mengenai kesanggupan- kesanggupan tertentu. Bakat adalah potensi atau kemampuan yang bila diberikan
kesempatan untuk dikembangkan melalui belajar akan menjadi kecakapan yang nyata.
2.4.3.2 Faktor Eksternal
1. Lingkungan Sekolah
Menurut Baharuddin 2011: 26 lingkungan sosial sekolah seperti pendidik, administrasi, dan teman-teman sekelas dapat memengaruhi proses belajar seorang
warga belajar. Hubungan harmonis antara ketiganya dapat menjadi motivasi bagi warga belajar untuk belajar lebih baik di sekolah. Perilaku yang simpatik seorang
pendidik dapat menjadi pendorong bagi warga belajar untuk belajar. Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang penting dalam menentukan keberhasilan
belajar warga belajar. Oleh karena itu lingkungan sekolah yag baik dapat mendorong warga belajar untuk belajar lebih giat. Keadaan sekolah ini meliputi
cara penyajian pelajaran, hubungan pendidik dengan warga belajar, alat-alat pelajaran, dan kurikulum. Hubungan antara pendidik dengan warga belajar yang
kurang baik akan mempengaruhi hasil-hasil belajar warga belajar. 2.
Lingkungan Keluarga Baharuddin 2011: 27 mengemukakan bahwa lingkungan sosial keluarga
sangat memengaruhi kegiatan belajar anak. Ketegangan keluarga, sifat-sifat orangtua, demografi keluarga letak rumah, pengelolaan keluarga, semuannya
dapat memberi dampak terhadap aktivitas belajar warga belajar. Hubungan anatara anggota keluarga, orangtua, anak, kakak atau adik yang harmonis akan
membantu warga belajar melakukan aktivitas belajar dengan baik. Keluarga merupakan lembaga pendidikan yang pertama dan paling utama. Adanya rasa
aman dalam keluarga sangat penting dalam mempengaruhi keberhasilan belajar seseorang. Rasa aman itu membuat seseorang terdorong untuk belajar secara aktif,
karena rasa aman merupakan salah satu kekuatan pendorong dari luar yang menambah motivasi seseorang untuk belajar.
3. Lingkungan Masyarakat
Menurut Hamdani 2011: 144 lingkungan masyarakat merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap hasil belajar warga belajar dalam proses
pelaksanaan pendidikan. Lingkungan masyarakat membentuk kepribadian anak karena dalam dalam pergaulan sehari-hari seorang anak akan selalu menyesuaikan
dirinya dengan kebiasaan-kebiasaan lingkungan. Kartono 1995: 5 berpendapat bahwa lingkungan masyarakat dapat menimbulkan kesukaran belajar anak,
terutama anak-anak yang sebayanya. Apabila anak-anak yang sebaya merupakan anak-anak yang rajin belajar, anak akan terangsang mengikuti jejak mereka.
2.5 Pembelajaran Dialogis