terpenuhinya asumsi data harus normal dan homogen, sehingga perlu uji persyaratan yang berupa uji normalitas dan homogenitas.
3.10.1. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah instrumen yang digunakan sebagai alat pengumpul data berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas
yang digunakan adalah uji Liliefors. Berdasarkan sampel yang akan diuji hipotesisnya, apakah sampel berdistribusi normal atau sebaliknya dengan
menggunakan rumus sebagai berikut. Lo = F Zi – S Zi
Keterangan : Lo = harga mutlak terbesar
F Zi = peluang angka baku F Zi = proporsi angka baku
Sudjana, 2006:446
Kriteria pengujian adalah Terima Ho apabila nilai signifikasi 0,05, berarti data distribusi sampel adalah normal dan Tolak Ho apabila nilai signifikasi
0,05, berarti data distribusi sampel tidak normal.
3.10.2. Uji Homogenitas
Arikunto 2010: 237 pengujian homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data sampel yang diambil dari populasi itu bervarians homogen atau
tidak. Pengujian homogenitas dilakukan dengan membandingkan nilai Significancy, dengan ketentuan jika nilai Sig alpha 0,05 maka data bersifat
homogeny. Uji homogenitas yang dilakukan dalam penelitian ini adalah
Leneve Statistic dengan model Anova. Hipotesis untuk uji homogenitas adalah sebagai berikut:
Ho = data penelitian adalah homogen H
1 =
data penelitian adalah tidak homogen Dengan kriteria pengujian sebagai berikut:
Jika nilai probabilitas atau nilai signifikansi 0.05 maka Ho diterima dan sebaliknya.
3.11. Teknik Analisis Data 3.11.1. Analisis Uji Hipotesis
Dalam penelitian ini untuk menguji hipotesis 1 dan 4 menggunakan rumus analisis varians dua jalan.
Rumusan hipotesis 1
Ho : Tidak terdapat perbedaan ketrampilan sosial siswa yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran SAVI dengan yang pembelajarannya
menggunakan model pembelajaran TGT. Ha : Terdapat perbedaan keterampilan sosial siswa yang pembelajarannya
menggunakan model pembelajaran SAVI dengan yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran TGT.
Rumusan Hipotesis 4
Ho : Tidak terdapat interaksi antara model pembelajaran dengan minat belajar siswa pada mata pelajaran IPS.
Ha : Terdapat interaksi antara model pembelajaran dengan minat baca siswa pada mata pelajaran IPS.
Analisis varians atau anava merupakan sebuah teknik inferensial yang digunakan untuk menguji rerata nilai. Anava memiliki beberpa kegunaan,
antara lain dapat mengetahui antar variabel manakah yang memang mempunyai perbedaan secara signifikan, dan variabel-variabel manakah yang
berinteraksi satu sama lain Arikunto 2010: 244. Penelitian ini menggunakan Anava dua jalan untuk mengetahui apakah ada
interaksi antara model pembelajaran kooperatif dengan kemampuan awal pada mata pelajaran IPS.
Tabel 6. Rumus Unsur Tabel Persiapan Anava Dua Jalan
Sumber Variasi Jumlah kuadrat JK
Db MK
p Antara A
Antara B Antara AB
Interaksi
Dalam d =
–
= -
= -
- -
JKd = -
- A-1
2
B-1 2
4 -
– -
Total T =
- N – 1
49 Keterangan:
JKT = jumlah kuadrat total
JKA = jumlah kuadrat variabel A
JKB = jumlah kuadrat variabel B
JKAB = jumlah kuadrat interaksi antara variabel A dengan
variabel B JKd
= jumlah kuadrat dalam MKA
= mean kuadrat variabel A MKB
= mean kuadrat variabel B
MKAB = mean kuadrat interaksi antara variabel A dengan
variabel B MKd
= mean kuadrat dalam FA
= harga Fo untuk variabel A FB
= harga Fo untuk variabel B FAB
= harga Fo untuk interaksi variabel A dengan Variabel Arikunto, 2010: 253
Sedangkan untuk pengujian hipotesis 2 dan 3 di uji dengan menggunakan rumus t-test dua sampel independen.
Rumusan Hipotesis 2
Ho : Keterampilan sosial siswa yang pembelajarannya menggunakan model SAVI lebih tinggi dibandingkan dengan pembelajaran yang menggunakan
model TGT pada siswa yang memiliki minat belajar yang rendah. Ha : Keterampilan sosial antara siswa yang pembelajarannya menggunakan
model SAVI lebih tinggi dibandingkan dengan pembelajaran yang menggunakan model TGT pada siswa yang memiliki minat belajar yang tinggi.
Rumusan Hipotesis 3
Ho : Keterampilan sosial antara siswa yang pembelajarannya menggunakan model TGT lebih tinggi dibandingkan dengan pembelajaran yang
menggunakan model SAVI pada siswa yang memiliki minat belajar yang tinggi.
Ha : Keterampilan sosial antara siswa yang pembelajarannya menggunakan model TGT lebih tinggi dibandingkan dengan pembelajaran yang
menggunakan model SAVI pada siswa yang memiliki minat belajar yang rendah.
Terdapat beberapa rumus t-test yang dapat digunakan untuk pengujian hipotesis komparatif dua sampel independen yakni rumus separated varian dan
polled varian. t =
separated varians
t = polled varians
Keterangan : X
1
= rata-rata keterampilan sosial siswa kelas eksperimen X
2
= rata-rata keterampilan sosial siswa kelas kontrol S
1 2
= varians total kelompok 1 S
2 2
= varians total kelompok 2 n
1
= banyaknya sampel kelompok 1 n
2
= banyaknya sampel kelompok 2 Terdapat beberapa pertimbangan dalam memilih rumus t-test yaitu:
a. Apakah dua rata-rata itu berasal dari dua sampel yang jumlahnya sama atau tidak.
b. Apakah varians data dari dua sampel itu homogen atau tidak. Untuk menjawab itu perlu pengujian homogenitas varians.
Berdasarkan dua hal tersebut maka berikut ini diberikan petunjuk untuk memilih rumus t-test.