Edward Lee Thorndike TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA FIKIR DAN HIPOTESIS
Hampir pada saat yang bersamaan, Maslow dalam Fajar 2007: 19 mengemukakan teorinya bahwa semua orang memiliki motivasi untuk memenuhi kebutuhannya
yang bersifat hierarkhis. Pada bagian paling bawah dari hirarkhi ini adalah kebutuhan-kebutuhan fisikal seperti rasa lapar, haus, dan mengantuk. Di atasnya
adalah kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan akan rasa memiliki dan cinta, dan kepercayaan diri yang berkaitan dengan kebutuhan akan status dan pencapaian.
Maslow yakin ketika berbagai kebutuhan ini terpenuhi orang akan meraih aktualisasi diri, suatu puncak pemenuhan kebutuhan dari seseorang. Sebagaimana
kata Maslow, “Seorang musisi haruslah mencipta lagu, seorang pelukis harus melukis, seorang penyair harus menulis puisi, jika ia ingin damai dengan dirinya.
Apa yang ia mampu lakukan, ia harus lakukan.” Peranan model pembelajaran SAVI dab TGT diharapkan dapat merubah pola
tingkah laku sebagai hasil dari belajar, dengan perubahan tingkah laku yang semakin baik maka perselisihan antara individu maupun antar kelompok dapat
menurun sehingga diharapkan akan menjadikan hubungan sesama manusia dapat terjalin lebih harmonis. Hal ini sesuai dengan teori belajar humanisme “Untuk
memanusiakan manusia”. Proses belajar dianggap berhasil jika siswa telah memahami lingkungannya dengan baik dan dirinya sendiri. Siswa harus berusaha
agar lambat laun mampu mencapai aktualisasi diri dengan sebaik-baiknya. Menurut Fajar 2007: 23 Gagasan lain dari humanisme dapat diringkas sebagai
berikut: 1. Setiap orang memiliki kapasitas untuk berkembang.
2. Setiap orang memiliki kebebasan untuk memilih tujuan hidupnya. 3. Humanisme menekankan pentingnya kualitas hidup manusia.
4. Setiap orang memiliki kemampuan untuk memperbaiki kehidupannya. 5.Persepsi pribadi seseorang terhadap dirinya sendiri lebih penting dari lingkungan.
6. Setiap orang memiliki potensi untuk memahami dirinya sendiri. 7. Setiaprang seharusnya memberikan dukungan pada orang lain sehingga semua
memiliki citra diri yang positif serta pemahaman diri yang baik. 8. Konsep-diri adalah bagaimana seseorang mengenal potensinya, perilakunya, dan
kepribadiannya. 9. Realita adalah bagaimana sesungguhnya diri seseorang sedangkan idealisme
adalah bagaimana seseorang menginginkan dirinya menjadi apa. 10. Anggapan positif tanpa syarat, ketulusan dan empati membantu memperbaiki
hubungan seseorang dengan orang lain. 11. Seseorang akan bermanfaat bagi orang lain apabila terbuka terhadap
pengalaman, tidak terlalu mementingkan diri, peduli pada sekitarnya, dan memiliki hubungan yang harmonis dengan orang lain.
12. Aktualisasi diri adalah dorongan untuk mengembangkan potensi secara penuh sebagai manusia dari diri seseorang. Salah satu kritikus terhadap humanisme
mengatakan adalah sulit untuk mengukur aktualisasi diri. Ada juga yang berpendapat humanisme terlalu optimis dalam memandang manusia. Yang lain lagi
mengatakan humanisme membangkitkan rasa kekaguman pada diri sendiri.