3.5. Definisi Konseptual A. Model Pembelajaran
SAVI
Model pembelajaran SAVI adalah pembelajaran yang menggabungkan gerakan fisik dengan aktivitas intelektual dan penggunaan semua indra yang
dapat berpengaruh besar pada pembelajaran. SAVI singkatan dari Somatis, Auditori, Visual, Intektual. Teori yang mendukung pembelajaran SAVI
adalah Accelerated Learning, teori otak kanankiri Meier, 2002: 91 Meier 2002: 96 dalam bukunya The Accelerated Learning, menyarankan
kepada guru agar dalam mengelola kelas menggunakan pendekatan SAVI. Somatic dimaksudkan sebagai learning by moving and doing belajar dengan
bergerak dan berbuat. Auditory adalalah learning by talking and hearing belajar dengan berbicara dan mendengarkan. Visual diartikan learning by
observing and picturing belajar dengan mengamati dan menggambarkan. Intellectual maksudnya adalah learning by problem solving and reflecting
belajar dengan pemecahan masalah dan melakukan refleksi.
B. Model Pembelajaran TGT
Model pembelajaran TGT adalah salah satu tipe atau model pembelajaran kooperatif yang mudah diterapkan, melibatkan aktivitas seluruh siswa tanpa
harus ada perbedaan status, melibatkan peran siswa sebagai tutor sebaya dan mengandung unsur permainan dan reinforcement Shoimin, 2014: 203.
Dalam TGT siswa dibentuk dalam kelompok-kelompok kecil yang terdiri tiga sampai lima siswa yang heterogen, baik dalam prestasi akademik, jenis
kelamin, ras, maupun etnis. Dalam TGT digunakan tournament akademik, di
mana siswa berkompetisi sebagai wakil dari timnya melawan anggota team yang lain yang mencapai hasil atau prestasi serupa pada waktu yang lalu.
Adapun komponen-komponen dalam TGT adalah penyajian materi, tim, game, turnamen dan penghargaan kelompok.
C. Keterampilan Sosial
Keterampilan sosial adalah keterampilan untuk berinteraksi, berkomunikasi, dan berpartisipasi dalam kelompok. Keterampilan sosial perlu didasari oleh
kecerdasan personal berupa kemampuan mengentrol diri, percaya diri, disiplin dan tanggung jawab. Untuk selanjutnya kemampuan tersebut
dipadukan dengan kemampuan berkomunikasi secara jelas, lugas, meyakinkan, dan mampu membangkitkan inspirasi, sehingga mampu
mengatasi silang pendapat dan dapat menciptakan kerjasama Maryani, 2011: 18.
Untuk selanjutnya persamaan pandangan, empati, toleransi, saling menolong dan membantu secara positif, solidaritas, menghasilkan pergaulan interaksi,
secara harmonis untuk kemajuan besama. Belajar memberi dan menerima, berbagi hak dan tanggung jawab, menghorrmati hak orang lainmembentuk
kesadaran sosial, dan menjadi embrio bagi keterampilan sosial.
D. Minat Belajar
Djamarah 2008: 166 minat adalah kecenderungan yang menetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa aktivitas. Seseorang yang
berminat terhadap suatu aktivitas akan memeperhatikan aktivitas tersebut secara konsisten dengan rasa senang, dengan kata lain minat adalah suatu