Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
                                                                                Menurut  Laura  Cadler,  dalam  Maryani  2011: 19  menjelaskan  pentingnya keterampilan sosial dikembangkan di kelas. Keterampilan sosial sangat diperlukan
dan harus jadi prioriatas dalam mengajar. Mengajar bukan hanya mengembangkan keterampilan akademik.
Hal  yang  sangat  penting  dalam  mengembangkan  keterampilan  sosial  adalah mendiskusikan sesama guru atau orang tua tentang keterampilan sosial tentang apa
yang harus menjadi prioritas, memilih salah satu keterampilan sosial, memaparkan pentingnya keterampilan sosial, mempraktikan, merefleksikan,
dan  akhirnya  mereview  dan  mempraktikkannya  kembali  setelah memperbaiki, merefleksi dan seterusnya sampai betul-betul terkuasai oleh peserta didik.
Di  Amerika  Keterampilan  sosial  dirumuskan  oleh  ASCD  Association  For Supervision Curriculum Development meliputi keterampilan hidup life skill yang
berupa. 1. Keterampilan berfikir dan bernalar
2. Keterampilan bekerja dengan orang lain 3. Keterampilan pengendalian diri
4. Keterampilan dalam memanfaatkan peluang kerja. Menurut Maryani 2011: 21, keterampilan sosial tersebut dapat dicapai melalui:
1. Proses  pembelajaran:  dalam  menyampaikan  materi  guru  mempergunakan berbagai  metode  misalnya  bertanya,  diskusi,  bermain  peran  investigasi,
kerja kelompok,
atau penugasan.
Sumberpembelajaran dapat
mempergunakan lingkungan sekitar. 2. Pelatihan:  guru  selalu  membiasakan  siswa  untuk  selalu  mematuhi  aturan
main  yang telah  ditentukan,  misalnya  memberi  salam,  berbicara  dengan sopan,  mengajakmengunjungi  orang  yang  kena  musibahsakit,  atau  kena
bencana, datang ke panti asuhan dan sebagainya.
3. Penilaian  berbasis  portopolio  atau  kinerja.  Penilaian  tidak  hanya  diperoleh dari hasil tes, tapi juga dari hasil prilaku dan budi pekerti siswa.
Selanjutnya  menurut  Maryani 2011:  21 dalam  mengembangkan  keterampilan sosial,  terutama dalam  diskusi  kelompok  hendaknya  persyaratan seperti  dibawah
ini: 1. Susana yang kondusif
2. Ciptakan rasa aman dan nyaman bagi setiap oarang 3. Kepemimpinan yang mendukung dan melakukan secara bergiliran.
4. Perumusan tujuan dengan jelas apa yang mau didiskusikan 5. Manfaatkan waktu dengan ketat namun fleksibel
6. Ada kesepakatan atau mufakat sebelumnya consensus 7. Ciptakan kesadaran kelompok awereness
8. Lakukan evaluasi yang terus menerus continual evaluation
                