Dalam hal ini penerapannya bisa dilakukan dengan mendukung dan mensuport anaknya agar mendapatkan prestasi belajar dengan hasil yang memuaskan.
3. Cara orang tua memberikan hukuman kepada anak Penerapan hukuman yang terpenting adalah hukuman yang diberikan tidak
melampaui batas kemampuan anak seperti contoh orang tua langsung memukul ketika anak melakukan kesalahan.
4. Cara orang tua menunjukkan otoritas kepada anak Bentuk otoritas orang tua kepada anak dapat dicontohkan orang tua menyuruh
untuk mengerjakan pekerjaan rumah tanpa alasan apapun, orang tua mengatur waktu belajar tanpa menghiraukan waktu yang tepat.
Berdasarkan uraian diatas dapat dipahami bahwa indikator variabel pola asuh orang tua dalam penelitian ini adalah cara orang tua memberikan peraturan
kepada anak, cara orang tua memberikan perhatian kepada anak, cara orang tua memberikan hukuman kepada anak dan cara orang tua menunjukkan otoritas
kepada anak.
2.5 Pendidikan Karakter
2.5.1 Pengertian Pendidikan Karakter
Fitri 2012:20 karakter adalah sifat kejiwaan, akhlak, atau budi pekerti yang menjadi ciri khas seseorang atau sekelompok orang. Karakter menurut
Philips dalam Mu’in, 2011:160 adalah kumpulan tata nilai yang menuju pada suatu sistem, yang melandasi pemikiran, sikap, dan perilaku yang ditampilkan.
Menurut Gaffar dalam Mahbubi, 2012:40 pendidikan karakter ialah proses
transformasi nilai-nilai kehidupan untuk ditumbuhkembangkan dalam kepribadian seseorang sehingga menjadi satu dalam perilaku kehidupan.
2.5.2 Tujuan Pendidikan Karakter
Menurut Kemendiknas, tujuan pendidikan karakter antara lain : 1. Mengembangkan potensi kalbunuraniefektif peserta didik sebagai manusia
dan warga negara yang memiliki nilai-nilai budaya dan karakter bangsa; 2. Mengembangkan kebiasaan dan perilaku peserta didik yang terpuji dan sejalan
dengan nilai-nilai universal dan tradisi budaya bangsa yang religius; 3. Menanamkan jiwa kepemimpinan dan tanggung jawab peserta didik sebagai
generasi penerus bangsa; 4. Mengembangkan kemampuan peserta didik untuk menjadi manusia yang
mandiri, kreatif, dan berwawasan kebangsaan; 5. Mengembangkan lingkungan kehidupan sekolah sebagai lingkungan belajar
yang aman, jujur, penuh kreatifitas dan persahabatan serta dengan rasa kebangsaan yang tinggi dan penuh kekuatan dignity.
Dari uraian di atas apat disimpulkan bahwa tujuan pendidikan karakter adalah untuk membentuk dan mengembangkan potensi diri yang nantinya bias
digunakan untuk memperbaiki atau koreksi diri serta bertujuan sebagai alat filter atau penyaring kebudayaan-kebudayaan lain yang masuk di Indonesia. Sedangkan
pendidikan karakter berfungsi untuk membangun kehidupan multikultural untuk peradaban yang cerdas, berbudaya luhur, cinta damai, kreatif, mandiri, mampu
hidup berdampingan, berhati dan berperilaku baik, serta keteladanan baik.
2.5.3 Bentuk-bentuk Pendidikan Karakter