6. Proses pendidikan karakter dilandasi oleh pandangan holistic terhadap murid dalam konteks kulturalnya. Pembelajaran dibangun sebagai proses kultural yang
prosesnya tidaklah linier dan bukan pula berupa mata pelajaran “Pendidikan Karakter” pengembangan karakter menyatu dalam proses pendidikan semuanya.
7. Sekolah adalah lingkungan pembudayaan, dan upaya pedidikan harus diposisikan sebagai proses pembangunan karakter. Diperlukan perubahan mind set
dari seluruh stakeholder. 8. Peran keluarga adalah pertama dan utama yang tak tergantikan dalam
pendidikan karakter, oleh sebab itu diperlukan community of learner yang memperkokoh proses pendidikan informal.
9. Pendidikan karakter bersifat multi level, multi chanel, dan multi setting. Diperlukan keteladanan dan oleh karena itu harus menjadi gerakan yang sejati dan
holistik.
2.6 Penelitian Terdahulu
Penelitian mengenai
kompetensi profesional
guru, pemanfaatan
perpustakaan sekolah, pola asuh orang tua dan penerapan pendidikan karakter terhadap hasil belajar telah banyak dilakukan baik penelitian di dalam negeri
maupun diluar negeri. Penelitian tersebut antara lain :
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
No Nama
Peneliti Judul
Hasil Penelitian
1. Latifatul
Awal rizqiani
2014 Pengaruh
Kompetensi Profesional
Guru dan
Partisipasi Siswa terhadap Hasil Belajar Studi kasus
pada Mata
Pelajaran Ekonomi Kelas XI IPS
SMA Negeri 1 Pertanahan Kebumen
Hasil penelitian ini menyatakan bahwa ada pengaruh signifikan
kompetensi profesional guru yang ditunjukkan t hitung 4,021
dengan signifikansi 0,000 0,05
dengan memberikan
kontribusi 15,05, yang berarti bahwa kompetensi profesional
guru mempengaruhi
hasil belajar sebesar 15,05.
2. Laurensia
Ajeng Martrianing
tyas 2014 Pengaruh
Pendidikan Karakter
dan Kondisi
ekonomi terhadap Hasil Belajar
pada mata
Pelajaran IPS Terpadu melalui Perhatian Orang
tua siswa Studi Kelas VIII SMP N 32 Semarang
Tahun Ajaran 20132014 Besarnya kontribusi pendidikan
karakter terhadap hasil belajar secara simultan diketahui dari
Standardized Coeffisien Beta sebesar 29,6.
Ini berarti bahwa
pendidikan karakter
memberikan kontribusi
terhadap hasil belajar sebesar 29,6 dan 70,4 sisanya
dijelaskan oleh faktor lain.
3. N.L.M.D
Ernawati, I.W
Sadia dan I.B Putu
Arnyana 2014
Pengaruh Pola
Asuh Orang
tua, Interaksi
Teman sebaya
dan Kecerdasan
Emosional terhadap Hasil Belajar
IPA pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri Se-
Kecamatan Mengwi Hasil
penelitian ini
menunjukkan bahwa pola asuh orang tua memiliki pengaruh
langsung sebesar 0.325 dengan taraf signifikansi 0,05 terhadap
hasil belajar siswa kelas VIII SMP
Negeri se-Kecamatan
Mengwi 4.
Dr.M.S. Vijay
Kumar 2013
The Influence
of Teacher’s
Professional Competence on Students’
Achievement It indicates that teacher
competence refers to the ability of teacher to help, guide, and
counsel hisher students so that hisher students can get good
achievement.
No Nama
Peneliti Judul
Hasil Penelitian
5. Ridaul
Inayah, Trisno
Martono, dan
Hery Sawiji
2013 Pengaruh
Kompetensi Guru, Motivasi Belajar
Siswadan Fasilitas
Belajar terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran
Ekonomi Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Lasem
Tahun
Pelajaran 20112012
Hasil penelitian
ini menunjukkan
bahwa ada
pengaruh langsung
positif kompetensi
guru terhadap
prestasi belajar mata pelajaran ekonomi, yaitu sebesar 0,409 =
40,9.
6. P.Eko
prasetyo dan Harry
Muliadi 2008
Pengaruh Disiplin Siswa dan Fasilitas Perpustakaan
Sekolah terhadap Prestasi Belajar
Siswa Mata
Pelajaran Ekonomi Hasil penelitian menyimpulkan
ada pengaruh positif antara fasilitas perpustakaan sekolah
terhadap hasil belajar yang ditunjukkan dari hasil anlisis
regresi yang menunjukkan bahwa untuk variabel fasilitas
perpustakaan sekolah diperoleh perhitungan t hitung =7,860
dengan harga signifikansi 0,000.
7. Megan
A. Yih
Chyn Kek, I Gusti
Ngurah Darmawan,
and Yu Sui Chen 2007
Family, learning
environments, learning
approaches, and student outcomes in a Malaysian
private university. The indirect effect of parental
involvement was 0,16, which was larger than its direct effect
of 0,11. This finding indicated parental involvement to be a
sizeable mediated factor in a student
adopting a
deep approach to learning.
2.7 Kerangka Berpikir