penyelesaian permasalahan yang sedang mereka hadapi sehingga tidak menjadi hambatan dalam proses pembelajaran.
2.1.3 Prinsip Belajar
Menurut Slameto 2010:27, dengan mempelajari uraian-uraian terdahulu, maka cara guru atau pembimbing seharusnya sudah dapat menyusun sendiri
prinsip-prinsip belajar, yaitu prinsip belajar yang dapat dilaksanakan dalam situasi dan kondisi yang berbeda, dan oleh setiap siswa secara individual. Namun
demikian marilah kita susun prinsip-prinsip belajar itu sebagai berikut : a. Berdasarkan prasyarat yang diperlukan untuk belajar :
1. Dalam belajar setiap siswa harus diusahakan partisipasi aktif, meningkatkan minat dan membimbing untuk mencapai tujuan
instruksional. 2. Belajar harus dapat menimbulkan reinforcement dan motivasi yang kuat
pada siswa untuk mencapai tujuan instruksional. b. Sesuai hakikat belajar
1. Belajar itu proses kontinu, maka harus tahap demi tahap menurut perkembangannya.
2. Belajar adalah proses organisasi, adaptasi, eksplorasi, dan discovery. 3. Belajar adalah proses kontinguitas hubungan antara pegertian yang satu
dengan pengertian yang lain sehingga mendapatkan pengertian yang diharapkan. Stimulus yang diberikan menimbulkan respon yang
diharapkan.
c. Sesuai materibahan yang harus dipelajari 1. Belajar bersifat keseluruhan dan materi itu harus memiliki struktur,
penyajian yang
sederhana, sehingga
siswa mudah
menangkap pengertiannya.
2. Belajar harus dapat mengembangkan kemampuan tertentu sesuai dengan tujuan instruksional yang harus dicapainya.
d. Syarat keberhasilan belajar 1. Belajar memerlukan sarana yang cukup, sehingga siswa dapat belajar
dengan tenang. 2. Repetisi
dalam belajar
perlu ulangan
berkali-kali agar
pengertianketerampilansikap itu mendalam pada siswa.
2.1.4 Hasil Belajar
Menurut Suprijono 2012:5, hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan.
Merujuk pemikiran Gagne, hasil belajar berupa : 1.
Informasi verbal yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis. Kemampuan merespon secara spesifik
terhadap rangsangan spesifik. Kemampuan tersebut tidak memerlukan manipulasi simbol, pemecahan masalah maupun penerapan aturan.
2. Gerak jasmani dalam urusan dan koordinasi, sehingga terwujud otomatisme
gerak jasmani. 3.
Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan keterampilan intelektual yaitu kemampuan mempresentasikan konsep dan
lambang. Keterampilan intelektual terdiri dari kemampuan mengategorisasi, kemampuan analitis-sintetis fakta-konsep dan mengembangkan prinsip-prinsip
keilmuan. Keterampilan intelektual merupakan kemampuan melakukan aktivitas kognitif bersifat khas.
4. Strategi kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan aktivitas
kognitifnya sendiri. Kemampuan ini meliputi penggunaan konsep dan kaidah dalam memecahkan masalah.
5. Keterampilan motorik yaitu kemampuan melakukan serangkaian penilaian
terhadap objek tersebut. Sikap berupa kemampuan menginternalisasi dan eksternalisasi nilai-nilai. Sikap merupakan kemampuan menjadikan nilai-nilai
sebagai standar perilaku. Mengutip pendapat Bloom dalam Suprijono 2012, Hasil belajar
mencakup kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik. Domain kognitif adalah pengetahuan, ingatan knowledge, pemahaman, menjelaskan, meringkas
comprehension, menerapkan application, menguraikan, menentukan hubungan analysis, mengorganisasikan, merencanakan, membentuk bangunan baru
synthesis, dan menilai evaluation. Domain afektif adalah sikap menerima receiving, memberikan respons responding, nilai valuing, organisasi
organization, karakterisasi characterization. Domain psikomotor meliputi initiatory, pre-routine, dan rountinized. Psikomotor juga mencakup keterampilan
produktif, teknik, fisik, sosial, manajerial, dan intelektual. Sementara menurut Lindgren hasil pembelajaran meliputi kecakapan, informasi, pengertian dan sikap.
Yang harus diingat, hasil belajar adalah perubahan perilaku secara keseluruhan,
bukan hanya salah satu aspek potensi kemanusiaan saja. Artinya, hasil pembelajaran yang dikategorisasi oleh para pakar pendidikan sebagaimana
tersebut diatas tidak dilihat secara fragmentaris atau terpisah, melainkan komprehensif.
SMA Negeri 1 Kendal menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sebagai pedoman dalam pelaksanaan pendidikan. Pedoman penilaian yang
digunakan dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan adalah Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 20 tahun 2007. Menurut
Permendiknas Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan yaitu 1. Standar penilaian pendidikan adalah standar nasional pendidikan yang
berkaitan dengan mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik.
2. Penilaian pendidikan adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik.
3. Ulangan adalah proses yang dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik secara berkelanjutan dalam proses pembelajaran, untuk
memantau kemajuan, melakukan perbaikan pembelajaran, dan menentukan keberhasilan belajar peserta didik.
4. Ulangan harian adalah kegiatan yang dilakukan secara periodik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah menyelesaikan satu
Kompetensi Dasar KD atau lebih. 5. Ulangan tengah semester adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk
mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah melaksanakan 8-9
minggu kegiatan pembelajaran. Cakupan ulangan meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan seluruh KD pada periode tersebut.
6. Ulangan akhir semester adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester. Cakupan
ulangan meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan semua KD pada semester tersebut.
7. Ulangan kenaikan kelas adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik di akhir semester genap untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di akhir
semester genap pada satuan pendidikan yang menggunakan sistem paket. Cakupan ulangan meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan KD pada
semester tersebut. 8. Ujian sekolahmadrasah adalah kegiatan pengukuran pencapaian kompetensi
peserta didik yang dilakukan oleh satuan pendidikan untuk memperoleh pengakuan atas prestasi belajar dan merupakan salah satu persyaratan
kelulusan dari satuan pendidikan. Mata pelajaran yang diujikan adalah mata pelajaran kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi yang tidak
diujikan dalam ujian nasional dan aspek kognitif danatau psikomotorik kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia serta kelompok mata
pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian yang akan diatur dalam POS Ujian SekolahMadrasah.
9. Ujian Nasional yang selanjutnya disebut UN adalah kegiatan pengukuran pencapaian kompetensi peserta didik pada beberapa mata pelajaran tertentu
dalam kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi dalam rangka menilai pencapaian Standar Nasional Pendidikan.
10. Kriteria ketuntasan minimal KKM adalah kriteria ketuntasan belajar KKB yang ditentukan oleh satuan pendidikan. KKM pada akhir jenjang satuan
pendidikan untuk kelompok mata pelajaran selain ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan nilai batas ambang kompetensi.
Jadi, hasil belajar siswa berfokus pada nilai atau angka yang dicapai siswa dalam proses pembelajaran di sekolah. Nilai tersebut terutama dilihat dari sisi
kognitif dalam bentuk ulangan harian, ulangan tengah semester mid semester, dan ulangan akhir semester, karena aspek ini yang sering dinilai oleh guru untuk
melihat penguasaan pengetahuan sebagai ukuran pencapaian hasil belajar siswa.
2.1.5 Hasil Belajar Ekonomi