2.4.8 Manajemen Layanan Khusus
Iklim sekolah atau layanan khusus fisik dan non fisik yang kondusif- akademik merupakan prasyarat bagi terselenggaranya proses belajar mengajar
yang efektif. Lingkungan sekolah yang aman, tertib, optimisme dan harapanekspektasi yang tinggi dari warga sekolah, kesehatan sekolah dan
kegiatan-kegiatan yang terpusat pada siswa student centered activities adalah contoh-contoh iklim sekolah yang dapat menumbuhkan semangat belajar siswa
agar nantinya dapat meningkatakan kualitas atau mutu lulusan sesuai dengan tujuan yang telah direncanakan oleh sekolah. Iklim sekolah sudah menjadi
kewenangan sekolah, sehingga yang diperlukan adalah upaya-upaya yang lebih intensif dan ekstensif Suharno, 2005.
Manajemen layanan khusus meliputi manajemen perpustakaan, kesehatan dan keamanan sekolah. Perpustakaan yang lengkap dan dikelola dengan baik
memungkinkan peserta didik untuk lebih mengembangkan dan mendalami pengetahuan yang diperolehnya dikelas melalui belajar mandiri , baik pada waktu-
waktu kosong disekolah maupun dirumah. Disamping itu memungkinkan guru untuk mengembangkan pengetahuan secara mandiri, dan juga dapat mengajar
dengan metode, bervariasi misalnya belajar individual. Manajemen layanan khusus lain yaitu layanan kesehatan dan keamanan.
Sekolah sebagai satuan pendidikan yang bertugas dan bertanggung jawab melaksanakan proses pembelajaran, tidak hanya bertugas mengembangkan ilmu
pengetahuan, keterampilan dan sikap saja tetapi harus menjaga dan meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani peserta didik. Hal ini sesuai dengan tujuan
pendidikan nasional yaitu mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang memiliki kesehatan jasmani dan rohani UUSPN, bab 11 pasal 4.
Untuk kepentingan tersebut sekolah-sekolah dikembangkan program pendidikan jasmani dan kesehatan, menyediakan pelayanan kesehatan sekolah melalui usaha
kesehatan sekolah UKS dan berusaha meningkatkan program pelayanan melalui kerjasama dengan unit-unit dinas kesehatan setempat. Disamping itu sekolah juga
perlu memberikan pelayanan keamanan kepada peserta didik dan para pegawai yang ada disekolah agar mereka dapat belajar dan melaksanakan tugas dengan
tenang dan nyaman Mulyasa, 2007:52-53.
2.5 Kajian tentang penelitian terdahulu
Penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah penelitian lanjutan. Sebelumnya telah dilakukan penelitian tentang manajemen berbasis sekolah
MBS. Hasil penelitiannya dapat dilihat dalam tabel berikut ini :
Tabel 2.2 Hasil penelitian terdahulu
No Pengarang dan judul
Hasil penelitian 1
Daman 2001 Pelaksanaan
manajemen peningkatan
mutu berbasis
sekolah MBS di SLTP kota Semarang
Secara umum MBS dilaksanakan dengan
baik. Hasilnya
mencapai 77,36. Pada tahun 2001 persentase
ketercapaiannya mencapai 73 . Hasil ini belum maksimal karena terkendala
masalah belum terbiasanya pengelolaan sekolah menerapkan MBS
2 Zanto 2008
Implementasi MBS
Dan Pengaruhnya Terhadap Kualitas
Lulusan Siswa SMA N 1 Parakan Kab. Temanggung tahun ajaran
20062007 Penerapan MBS berpengaruh terhadap
kualitas kelulusan siswa baik secara parsial variabel manajemen maupun
secara simultan bersama-sama yaitu sebesar 40,6
3 Agustinus Bandur 2009
The Implementation of School- Penelitiannya
menyatakan bahwa
reformasi dibidang pendidikan publik dengan
keberhasilan pelaksanaan