Manajemen Sarana dan Prasarana

Berdasarkan PERMENDIKNAS tahun 2007, peraturan bidang keuangan dan pembiayaan meliputi : a. Sekolah menyusun pedoman pengelolaan biaya investasi dan operasional yang mengacu pada standar pembiayaan b. Pedoman pengelolaan biaya investasi dan operasional mengatur sumber pemasukan, pengeluaran dan jumlah dana yang dikelola, penyusunan dan pencairan anggaran, kewenangan dan tanggungjawab kepala sekolah dalam menjalankan anggaran pendidikan, serta pembukuan semua penerimaan dan pengeluaran serta penggunaan anggaran untuk dilaporkan kepada komite sekolah serta institusi diatasnya c. Pedoman pengelolaan biaya investasi dan operasional diputuskan oleh komite sekolah dan ditetapkan oleh kepala sekolah, serta institusi diatasnya. d. Pedoman pengelolaan biaya investasi dan operasional disosialisasikan kepada seluruh warga sekolah untuk menjamin tercapainya pengelolaan dan secara transparan dan akuntabel.

2.4.6 Manajemen Sarana dan Prasarana

Sarana pendidikan adalah peralatan dan perlengkapan yang secara langsung dipergunakan dan menunjang proses pendidikan, khususnya proses belajar mengajar, seperti gedung, ruang kelas, meja kursi, serta alat-alat dan media pembelajaran. Prasarana pendidikan adalah fasilitas yang secara tidak langsung menunjang jalannya proses pendidikan atau pengajaran, seperti halaman, kebun, taman sekolah, jalan menuju sekolah, tetapi jika dimanfaatkan langsung untuk proses belajar mengajar, seperti taman sekolah untuk pengajaran biologi, halaman sekolah sekaligus sebagai lapangan olahraga, komponen tersebut merupakan sarana pendidikan Mulyasa, 2007:49. Manajemen sarana dan prasarana pendidikan adalah seluruh proses kegiatan yang direncanakan dan diusahakan secara sengaja dan bersungguh- sungguh serta pembinaan secara kontinu terhadap benda-benda pendidikan, agar senantiasa siap pakai dalam Proses Belajar Mengajar PBM. Manajemen ini dilaksanakan demi tujuan pendidikan yang telah ditetapkan dapat tercapai secara efektif dan efisien Mulyono, 2009:184. Manajemen ini terbagi dalam tiga aspek. Pertama, ditinjau dari fungsinya, ada barang berfungsi tidak langsung seperti pagar, tanaman dan lain-lain dan barang berfungsi langsung seperti media pembelajaran dan lain-lain. Kedua, ditinjau dari jenisnya ada fasilitas fisik misal kendaraan, komputer dan lain-lain dan fasilitas material seperti manusia, jasa dan lain-lain. Ketiga, ditinjau dari sifat barangnya, ada barang bergerak dan barang tidak bergerak seperti gedung, sumur dan lain-lain. Secara kronologis, kegiatan prosedur manajemen sarana dan prasarana ini meliputi : 1. Perencanaan pengadaan barang 2. Prakualisasi rekanan 3. Pengadaan barang 4. Penyimpanan, inventarisasi, penyaluran 5. Pemeliharaan, rehabilitasi 6. Penghapusan dan penyingkiran 7. Pengendalian Pada hakikatnya peran manajemen sarana dan prasarana pendidikan ini sangat terkait dengan kondisi dan ukuran sekolah yang bersangkutan yang nantinya dapat mempengaruhi mutu lulusan yang dihasilkan oleh sekolah tersebut. Bagi sekolah yang tergolong kecil, maka sarana dan prasarana dapat langsung ditangani oleh kepala sekolah atau ditangani oleh guru yang diberi tugas dalam hal tersebut. Sedangkan untuk sekolah yang tergolong maju dan besar, maka manajemen sarana dan prasarana harus ditangani oleh beberapa pegawai yang ahli dalam bidangnya agar dapat mengelola sarana dan prasarana yang menjadi tanggung jawabnya secara optimal sekaligus dapat menunjang kegiatan pendidikan secara efektif dan efisien Mulyono, 2009:185. Berdasarkan PERMENDIKNAS tahun 2007 mengatur bidang sarana prasarana sebagai berikut: a. Sekolah menetapkan kebijakan program secara tertulis mengenai pengelolaan sarana prasarana b. Program pengelolaan sarana prasarana mengacu pada standar sarana dan prasarana dalam hal merencanakan, memenuhi, mendayagunakan, mengevalausi, pemeliharaan, melengkapi, menyusun skala prioritas pengembangan fasilitas pendidikan serta pemeliharaan semua fasilitas fisik dan peralatan dengan memperhatikan kesehatan dan keamanan lingkungan c. Seluruh program pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan disosialisasikan kepada pendidik, tenaga kependidikan dan peserta didik d. Pengelolaan sarana prasarana sekolah direncanakan secara sistematis dan dituangkan dalam rencana pokok yang meliputi gedung dan laboratorium serta pengembangannya e. Pengelolaan perpustakaan perlu penyediaan petunjuk pelaksanaan operasional peminjaman buku dan bahan pustaka lain, merencanakan fasilitas peminjaman buku dan bahan pustaka lain, membuka pelayanan minimal enam jam sehari pada jam kerja, melengkapi fasilitas peminjaman antar perpustakaan, baik internal maupun eksternal f. Pengelolaan laboratorium dikembangkan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan g. Pengelolaan fasilitas fisik untuk kegiatan ekstrakurikuler disesuaikan dengan perkembangan kegiatan ekstrakurikuler peserta didik dan mengacu pada standar sarana dan prasarana.

2.4.7 Manajemen Hubungan Masyarakat