Manajemen Tenaga Kependidikan Personalia

e. Peraturan akademik 1 Sekolah menyusun dan menetapkan peraturan akademik 2 Peraturan akademik berisi, persyaratan minimal kehadiran siswa, ketentuan mengenai ulangan, remedial, ujian, kenaikan kelas, dan kelulusan, ketentuan mengenai hak siswa, ketentuan mengenai layanan konsultasi kepada guru mata pelajaran, wali kelas dan konselor 3 Peraturan akademik diputuskan oleh rapat dewan pendidik dan ditetapkan oleh kepala sekolah

2.4.3 Manajemen Tenaga Kependidikan Personalia

Keberhasilan MBS sangat ditentukan oleh keberhasilan pimpinannya dalam mengelola tenaga kependidikan yang tersedia disekolah. Dalam hal ini, peningkatan produktivitas dan prestasi kerja dapat dilakukan dengan meningkatkan perilaku manusia ditempat kerja melalui aplikasi konsep dan teknik manajemen personalia modern. Manajemen tenaga kependidikan atau manajemen personalia pendidikan bertujuan untuk mendayagunakan tenaga kependidikan secara efektif dan efisien untuk mencapai hasil yang optimal namun tetap dalam kondisi yang menyenangkan. Manajemen tenaga kependidikan guru dan personil dalam Mulyasa 2007: 42-45 mencakup : 1. Perencanaan pegawai Merupakan kegiatan untuk menentukan kebutuhan pegawai, baik secara kuantitatif maupun kualitatif untuk sekarang dan masa depan. 2. Pengadaan pegawai Merupakan kegiatan untuk memenuhi kebutuhan pegawai pada suatu lembaga, baik jumlah maupun kualitasnya 3. Pembinaan dan pengembangan pegawai Merupakan fungsi pengelolaan personil yang mutlak perlu, untuk memperbaiki, menjaga, dan meningkatkan kinerja pegawai. 4. Promosi dan mutasi Kegiatan mengusahakan calon pegawai menjadi anggota organisasi yang sah sehingga mempunyai hak dan kewajiban sebagai anggota organisasi atau lembaga. Di Indonesia untuk pegawai negeri sipil promosi atau pengangkatan pertama biasanya diangkat sebagai calon PNS dengan masa percobaan satu atau dua tahun, kemudian mengikuti latihan perjabatan, dan setelah lulus diangkat menjadi pegawai negeri sipil. 5. Pemberhentian pegawai Merupakan fungsi personalia yang menyebabkan terlepasnya pihak organisasi dan personil dari hak dan kewajiban sebagai lembaga tempat bekerja sebagai bekas pegawai dan bekas lembaga tempat kerja. 6. Kompensasi Kompensasi adalah balas jasa yang diberikan organisasi kepada pegawai, yang dapat dinilai dengan uang dan mempunyai kecenderungan diberikan secara tetap. 7. Penilaian pegawai Penilaian tenaga kependidikan difokuskan pada prestasi individu dan peran sertanya dalam kegiatan sekolah. Ada dua kelompok ketenagaan di sekolah yaitu : 1. Tenaga edukatif atau akademik, yaitu guru. Ada guru tetap, guru tidak tetap dan guru bantu. 2. Tenaga non edukatif atau pegawai tata usaha. Ada pegawai tetap dan pegawai honorertidak tetap. Sutomo, 2007: 55 Pengelolaan ketenagaan, mulai dari 1 analisis kebutuhan,2 perencanaan pegawai, yang merupakan kegiatan untuk menentukan kebutuhan pegawai baik secara kuantitatif maupun kualitatif untuk sekarang dan masa depan, 3 rekruitmen pegawaipengadaan pegawai merupakan kegiatan untuk memenuhi kebutuhan pegawai pada suatu lembaga, baik jumlah maupun kualitasnya. Untuk mendapatkan pegawai yang sesuai dengan kebutuhan, dilakukan dengan kegiatan rekruitmen pegawai yaitu usaha untuk mencari dan mendapatkan calon-calon pegawai yang memenuhi syarat sebanyak mungkin, untuk kemudian dipilih calon terbaik dan tercakap, 4 pengembangan, 5 hadiah dan sangsi reward and punishment, 6 hubungan kerja, 7 evaluasi kinerja tenaga kerja sekolah guru, tenaga administrasi, laboran, dsb dapat dilakukan oleh sekolah, kecuali yang menyangkut pengupahanimbal jasa rekruitmen guru pegawai negeri, yang sampai saat ini masih ditangani oleh birokrasi di atasnya. Peran tenaga kependidikan personalia sebenarnya tidak jauh berbeda dengan peran kepala sekolah, hanya lingkupnya yang berbeda. Dalam lingkup yang lebih kecil mikro yaitu mengelola proses pembelajaran sesuai kelompok belajar atau bidang studi yang dipegangnya, setia guru memahami visi dan misi sekolah, merencanakan proses belajar, mengorganisasikan bahan, siswa, mensinergikan dengan metoda dan sumber belajar yang tepat yang ia kuasai, menerapkan kepemimpinan yang demokratis dan memberdayakan siswa dengan mengambil keputusan sesuai kewenangan yang ia miliki dan menjalin hubungan komunikasi yang baik dengan guru lain, dengan siswa, dengan kepala sekolah dan dengan orang tua. Guru juga memonitor kemajuan siswa, serta melakukan evaluasi perkembangan setiap anak sebagai masukan bagi perbaikan pelaksanaan proses pembelajaran secara terus menerus. Guru juga memberi penghargaan bagi siswa yang menunjukan kemajuan dalam belajar prestasi serta memberikan semangat atau dorongan motivasi serta membantu siswa yang prestasinya kurangbelum memuaskan. Jadi dalam hal ini peranan tenaga kependidikan sangat mempengaruhi mutu lulusan yang nantinya dihasilkan oleh sekolah Saidah, 2006. Berdasarkan PERMENDIKNAS No. 19 tahun 2007, peraturan dibidang tenaga kependidikan adalah : a. Sekolah menyusun program pendayagunaan pendidik dan tenaga kependidikan b. Program pendayagunaan pendidik dan tenaga kependidikan disusun dengan memperhatikan Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan, serta dikembangkan sesuai dengan kondisi sekolah. c. Pengangkatan pendidik dan tenaga kependidikan tambahan dilaksanakan berdasarkan ketentuan yang ditetapkan oleh penyelenggara sekolah d. Sekolah perlu mendukung upaya: promosi pendidik dan tenaga kependidikan berdasarkan asas kemanfaatan, kepatutan dan profesionalisme, pengembangan tenaga kependidikan yang diidentifikasi secara sistematis sesuai dengan aspirasi indvidu, kebutuhan kurikulum dan sekolah, penempatan tenaga kependidikan disesuaikan dengan kebutuhan fisik jumlah maupun kualifikasinya dengan menetapkan prioritas, serta mutasi tenaga kependidikan dari satu posisi keposisi lainnya didasarkan pada analisis jabatan e. Sekolah mendayagunakan kepala sekolah sebagai pengelola sekolah, wakil kepala sekolah sebagai pembantu kepala sekolah, wakil kepala sekolah bidang kurikulum sebagai pembantu kepala sekolah dalam mengelola bidang kurikulum, wakil kepala sekolah bidang sarana prasarana sebagai pembantu dalam mengelola sarana dan prasarana, wakil kepala sekolah bidang kesiswaan sebagai pembantu dalam mengelola peserta didik, guru melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebagai agen pembelajaran, konselor memberikan layanan bimbingan dan konseling kepada peserta didik, instruktur memberikan pelatihan teknis kepada peserta didik pada kegiatan pelatihan, tenaga perpustakaan melaksanakan pengelolaan sumber belajar diperpustakaan, tenaga laboratorium membantu guru mengelola praktikum dilaboratorium, tenaga administrasi menyelenggarakan pelayanan administrasi dan tenaga kebersihan melaksanakan tugas dalam memberikan layanan kebersihan lingkungan.

2.4.4 Manajemen Kesiswaan Peserta Didik