57
3.3.5.5 Pemanenan tanaman
Pada penelitian ini pemanenan tanaman ini dilakukan pada umur tanaman 90 hari. Tanaman hasil panen diukur tebal daun, jumlah akar dan dianalisis kandungan
fitokimianya serta dihitung biomassanya dengan cara menimbang bobot basah semua bagian tanaman. Selanjutnya tanaman dipotong akarnya, lalu dikeringkan dalam oven
secara bertahap pada suhu 65
o
C selama 24 jam, didinginkan dan ditimbang. Pengeringan dilanjutkan lagi pada suhu 105
o
C selama 24 jam, didinginkan dan ditimbang kembali bobotnya masing-masing.
3.3.5.6 Analisis kandungan fitokimia tanaman daun dewa
Daun dan akar tanaman daun dewa hasil panen dipilih yang masih bagus dan dianalisis kandungan fitokimiannya yang meliputi alkaloid, flavonoid, fenil-
hidrokuinon, triterpenoid, steroid, tanin, dan saponin. Analisis ini dilakukan menggunakan prosedur baku yang dikembangkan Harborne 1988.
3.3.5.7 Analisis tanah dan campuran media bekas tanaman daun dewa
Tanah dan campuran media bekas tanaman daun dewa yang memberi respon terbaik bagi pertumbuhan dan bobot biomassa tanaman dianalisis kandungannya yang
meliputi kadar unsur C, N, P, K, Ca, Mg, Zn, Cu, Mn, Fe, Cr, Pb, dan Cd. Selanjutnya,
dianalisis juga kandungan total mikroorganisme dan funginya.
3.3.6 Bagan Alir Penelitian
Kegiatan penelitian
tersebut di atas dapat digambarkan secara sistematis pada bagan alir seperti tertera pada Gambar 11. Bahan baku sampah organik diambil pada
pukul 5 pagi agar tidak terlalu sukar pemisahannya. Sampah lunak langsung dicacah untuk memperkecil ukurannya sedangkan sampah padat dapat disimpan terlebih dahulu
sebelum diproses. Proses penanganan sampah dengan langkah-langkah di atas, lebih efektif dan efisien serta tidak menjijikkan karena sampah yang terkumpul masih segar.
58
Sampah Organik
Pemilahan secara manual Sampah lunak Sampah padat
dicacah dengan chopper dicacah dengan golok
Pengomposan Pengarangan
Biodekomposer Reaktor Pirolisis Orgadec, EM-4 dan Biodek Reaktor Listrik dan Drum
Kompos Arang Asap Cair Karakterisasi Karakterisasi Karakterisasi
Aktivator Fraksinasi
- panas - n-heksan - uap H
2
O - etilasetat - larutan KOH - metanol
- larutan H
3
PO
4
- air
Arang Aktif Bioassay
larva S. litura
Karakterisasi Fraksi Aktif
Komarasca
Aplikasi
Tanaman Daun Dewa
Gambar 11 Bagan alir penelitian
59
3.4 Rancangan Percobaan dan Analisis Data 3.4.1 Rancangan Percobaan dan Analisis Data Pembuatan Arang Aktif
Untuk mengetahui pengaruh perlakuan aktivator, waktu dan suhu aktivasi terhadap rendemen, kadar air, abu, zat terbang, karbon terikat dan daya jerap terhadap
iodin, benzena dan kloroform dari arang aktif yang dihasilkan, dilakukan perhitungan statistik dengan menggunakan rancangan acak lengkap faktorial dengan tiga kali
ulangan. Faktor-faktor perlakuan yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Aktivator, yaitu panas A1, uap H
2
O A2, KOH 0,5 M A3, KOH 1 M A4, H
3
PO
4
0,5 M A5, dan H
3
PO
4
1 M A6; 2. Waktu, yaitu 60 menit W1, dan 120 menit W2; dan
3. Suhu, yaitu 700
o
C S1, dan 800
o
C S2. Model rancangan yang digunakan adalah sebagai berikut:
Y
ijkl
= µ + A
i
+ W
j
+ AW
ij
+ S
k
+ AS
ik
+ WS
jk
+ AWS
ijk
+ ε
ijkl
Y
ijkl
= Pengamatan karena pengaruh bersama taraf ke-i faktor A, taraf ke-j faktor W, dan taraf ke-k faktor S, yang terdapat pada ulangan ke-k
µ = Nilai rata-rata umum
A
i
= Pengaruh perlakuan A pada taraf ke-i W
i
= Pengaruh perlakuan W pada taraf ke-i S
i
= Pengaruh perlakuan S pada taraf ke-i AW
ij
= Pengaruh sebenarnya dari interaksi antara taraf ke-i faktor A dan taraf ke-j faktor W
AS
ik
= Pengaruh sebenarnya dari interaksi antara taraf ke-i faktor A dan taraf ke-k faktor S
WS
jk
= Pengaruh sebenarnya dari interaksi antara taraf ke-j faktor W dan taraf ke-k faktor S
AWS
ijk
= Pengaruh sebenarnya dari interaksi antara taraf ke-i faktor A, taraf ke-j faktor W dan taraf ke-k faktor S
ε
ijkl
= Pengaruh galat dari taraf ke-i faktor, ke-j faktor W dan ke-k faktor S pada ulangan ke-l
Data yang diperoleh berdasarkan rancangan percobaan di atas dianalisis secara sidik ragam. Jika hasilnya menunjukkan signifikansi pada taraf
α = 0,05, maka dilakukan uji lanjut beda nyata terkecil BNT dengan cara Duncan untuk mengetahui
pengaruh masing-masing perlakuan dan interaksinya Mattjik Sumertajaya 2000; Sudjana 1985.
60
3.4.2 Rancangan Percobaan dan Analisis Data Aplikasi Komarasca