Komposisi Asap Cair Asap Cair

32

2.5.1 Komposisi Asap Cair

Girard 1992 menyatakan komposisi asap telah diteliti oleh Pettet dan Lane pada tahun 1940, di mana pada asap kayu ditemukan hampir 1000 senyawa kimia. Beberapa senyawa yang telah berhasil diidentifikasi, yaitu fenolik 85 macam, karbonil 45 macam, asam 35 macam, furan 11 macam, alkohol dan ester 15 macam, lakton 13 macam, dan hidrokarbon alifatik 21 macam. Menurut Maga 1998 dalam Firmansyah 2004, komposisi rata-rata asap cair dari bahan kayu terdiri atas 11-92 air, 0,2-2,9 senyawaan fenolik, 2,8-4,5 asam, 2,6-4,6 karbonil, dan 1-17 ter, sedangkan menurut Bratzler et al. 1969 komponen utama kondensat asap kayu, yaitu karbonil 24,6, asam karboksilat 39,9, dan senyawaan fenolik 15,7. Tranggono et al. 1997 mendapatkan tujuh macam komponen kimia utama dalam asap cair tempurung kelapa, yaitu senyawaan fenolik, 2-metoksifenol, 2- metoksi-4-metilfenol, 4-etil-2-metoksifenol, 2,6-dimetoksifenol, 2,5-dimetoksifenol, dan 3-metil-1,2-siklopentadion, yang larut dalam eter. Sementara Yulistiani 1997 mendapatkan kandungan senyawaan fenolik dalam asap cair tempurung kelapa sebesar 1,28. Menurut Nurhayati 2000, hasil destilasi kering 4 jenis kayu menunjukkan bahwa kadar asap cair tertinggi terdapat pada kayu karet 98,60, sedangkan yang terendah pada kayu bakau 59,33. Komponen fenol tertinggi 3,24 terdapat pada asap cair kayu tusam, kadar asam asetat tertinggi 6,33 kayu bakau, dan kadar alkohol tertinggi 2,94 pada kayu jati. Asap cair dari akar kayu Erythrina latissima dilaporkan oleh Wanjala et al. 2002 dalam Chacha et al. 2005 mengandung beberapa senyawa alkaloid, stilbenoid, lignan, dan flavonoid. Asap cair dari kayu Erythrina latissima mengandung beberapa flavonoid yang bersifat antimikrobial Chacha et al. 2005. Menurut Demirbas 2005, kandungan kimia fraksi cair dari partikel pohon kayu 0,425 mm melalui proses pirolisis dengan larutan alkali 30 Na 2 CO 3 dan non-alkali, tertera pada Tabel 5. 33 Tabel 5 Hasil analisis senyawa kimia fraksi cair dari partikel pohon kayu 0,425 mm melalui pirolisis dalam larutan alkali 30 Na 2 CO 3 dan non-alkali Senyawa Larutan Non-alkali suhu 735 o K Larutan Alkali suhu 800 o K Asetaldehida Metanol Aseton Metil asetat Guaiakol 4-Metil-guaiakol 2-Butanon Asam asetat 1-Hidroksi-2-propanon 1-Hidroksi-2-butanon Furfural Furfuralik alkohol 2,6-Dimetoksifenol 3-Metil-2,6-dimetoksifenol Tidak teridentifikasi 0,95 0,44 0,71 0,46 0,42 0,44 0,27 14,26 12,63 5,72 1,73 1,69 0,74 0,62 52,92 1,42 8,65 1,18 0,55 0,34 0,32 0,68 18,37 13,88 5,98 1,95 2,06 1,08 0,86 42,28 Sumber: Demirbas 2005 Berdasarkan data Tabel 5, ditunjukkan bahwa pada proses pirolisis kayu baik dengan larutan alkali maupun non alkali diperoleh komponen kimia utama yang sama dalam fraksi cairnya, yaitu asam asetat dan 1-hidroksi-2-propanon.

2.5.2 Kegunaan Asap Cair