EM-4. EM-4 dibuat dari bahan yang mengandung beberapa mikroorganisme yang Orgadec. Menurut Goenadi Away 2000, Orgadec diformulasikan dengan bahan Biodek. Biodek merupakan perombak bahan organik biologis yang diracik khusus

18 Cytophaga sp. Kedua jenis mikroorganisme ini digunakan sebagai aktivator dalam proses pengomposan skala besar atau skala industri Suler Finstein 1977.

7. Keasaman pH. Nilai pH dalam tumpukan kompos mempengaruhi aktivitas

mikroorganisme. Kisaran pH yang baik, yaitu sekitar 6,5-7,5 netral. Oleh karena itu, dalam proses pengomposan sering diberi tambahan kapur untuk menaikkan pH.

2.2.5 Biodekomposer

Biodekomposer merupakan bahan bioaktif yang mampu mendegradasi bahan- bahan organik secara lebih cepat. Beberapa jenis bahan ini yang telah beredar di pasaran antara lain:

1. EM-4. EM-4 dibuat dari bahan yang mengandung beberapa mikroorganisme yang

sangat bermanfaat dalam proses pengomposan. Larutan EM-4 ini ditemukan pertama kali oleh Prof. Dr. Teruo Higa dari Universitas Ryukyus, Jepang. Mikroorganisme yang terdapat dalam larutan EM-4 terdiri atas bakteri fotosintetik, Lactobacillus bakteri asam laktat, Actinomycetes, Streptomyces sp., dan ragi yeast. EM-4 dapat meningkatkan fermentasi limbah dan sampah organik, meningkatkan ketersediaan unsur hara untuk tanaman, serta menekan aktivitas serangga, hama, dan mikro-organisme patogen Sukmadi Hardianto 2000.

2. Orgadec. Menurut Goenadi Away 2000, Orgadec diformulasikan dengan bahan

aktif mikroba asli Indonesia yang memiliki kemampuan menurunkan CN secara cepat dan bersifat antagonis terhadap beberapa jenis penyakit akar. Mikroba yang digunakan adalah Trichoderma pseudokoningii dan Cytophaga sp. Kedua jenis mikroba tersebut memiliki kemampuan yang tinggi dalam menghasilkan enzim penghancur lignin dan selulosa secara bersamaan. Beberapa keunggulan Orgadec, yaitu 1 sesuai untuk kondisi tropis; 2 menurunkan rasio CN secara cepat; 3 tidak membutuhkan tambahan nutrisi; 4 mudah dan tahan disimpan; 4 antagonis terhadap penyakit jamur akar; dan 5 penggunaannya dapat mengurangi pertumbuhan gulma.

3. Biodek. Biodek merupakan perombak bahan organik biologis yang diracik khusus

untuk meningkatkan efisiensi dekomposisi residu tanaman, mengurangi penyebab penyakit, dan mengatasi masalah lingkungan pada sistem penumpukan sampah. Biodek dibuat dari campuran kapang Aspergillus niger dan Trichoderma sp. dan jamur Trametes versicolour. Penggunaan Biodek pada residu bahan organik 19 pertanian mampu mengubah lingkungan mikro tanah dan komunitas mikroba menuju peningkatan kualitas tanah dan produktivitas tanaman. Biodek memiliki kualitas yang konstan dalam merombak bahan organik. Bahan pembawa dilengkapi dengan bahan aktif yang mampu menjamin lamanya penyimpanan produk Saraswati 2005.

2.3 Arang

Arang dapat dibuat dari bahan-bahan yang mengandung karbon C baik organik maupun anorganik, baik yang berasal dari tumbuhan, hewan maupun barang tambang. Menurut Kinoshita 2001, arang adalah suatu elemen bahan padat berpori- pori yang dihasilkan melalui proses pirolisis dari bahan-bahan yang mengandung karbon. Pirolisis merupakan proses pembakaran tidak sempurna suatu bahan yang mengandung senyawa karbon kompleks tidak teroksidasi menjadi karbon dioksida. Demirbas 2005 menyatakan bahwa pada saat pirolisis, energi panas mendorong terjadinya oksidasi sehingga senyawa karbon yang kompleks sebagian besar terurai menjadi karbon atau arang. Pirolisis mulai terjadi pada suhu 150-300 o C yang berlangsung secara lambat pirolisis primer lambat dan pada suhu 300-400 o C berlangsung lebih cepat pirolisis primer cepat. Hasil proses pirolisis lambat adalah arang, H 2 O, CO, dan CO 2 , sedangkan hasil pirolisis primer cepat adalah arang, gas-gas hidrokarbon, H 2 dan H 2 O. Pirolisis pada suhu di atas 600 o C disebut pirolisis sekunder, dan hasilnya adalah gas CO, H 2 , dan gas-gas hidrokarbon. Proses pirolisis sekunder umumnya digunakan untuk gasifikasi Paris et al. 2005. Sebagai bahan bakar, arang lebih menguntungkan dibanding kayu bakar. Arang memberi kalor pembakaran yang lebih tinggi, dan asap yang lebih sedikit. Manocha 2003 mengatakan umumnya struktur arang berupa karbon amorf dan sebahagian besar terdiri atas karbon bebas. Arang tersusun dari atom-atom karbon bebas yang berikatan secara kovalen membentuk struktur heksagonal datar. Sebahagian besar pori- pori arang masih tertutup oleh hidrokarbon, ter, dan komponen lain, seperti abu, air, nitrogen, dan sulfur Puziy et al. 2002; Concheso et al. 2005. Byrne Nagle 1997 mengatakan bahwa penguapan, penguraian atau dekomposisi komponen kimia kayu pada proses pirolisis terdiri atas empat tahap, yaitu: 1. Pada suhu 100-150 o C terjadi penguapan air;