54 Lebar lapisan aromatik La pada 43 : La
θ
100
=
θ cos
β λ
K
Jumlah lapisan aromatik N : N =
d Lc
λ
= 0,15406 nm panjang gelombang dari radiasi sinar Cu
β
= intensitas ½ tinggi dan lebar intensitas difraksi radian K = Tetapan untuk lembaran graphene 0,89
θ = sudut difraksi X = derajat kristalinitas
3.3.4 Fraksinasi dan Bioassay Asap Cair 3.3.4.1 Fraksinasi asap cair
Fraksinasi bertujuan untuk mendapatkan fraksi-fraksi asap cair dari segi kepolarannya. Fraksinasi dilakukan dengan cara mengukur 1 liter contoh asap cair hasil
pirolisis sampah organik padat pada suhu 505
o
C. Selanjutnya contoh asap cair diekstraksi secara berturut-turut dengan pelarut n-heksan, etil asetat, metanol dan air
menggunakan botol pisah. Fraksi-fraksi yang didapat dipekatkan dengan evaporator dan residunya ditimbang.
3.3.4.2 Bioassay
Prosedur bioassay untuk menelusuri aktivitas biologi asap cair dan fraksi- fraksinya sebagai antifeedant bagi hama tanaman dimodifikasi dari metode Narasimhan
et al . 2005 dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Contoh asap cair dan fraksi-fraksinya dibuat konsentrasi 0,0; 0,125; 0,25; 0,5 dan 1,0 bv dalam pelarut aseton-air1:10;
5. Daun kubis digunakan sebagai pakan dan dipotong dengan ukuran 3x4 cm; 6. Potongan daun ini dicelupkan secara terpisah ke dalam masing-masing larutan sesuai
konsentrasinya selama 20 detik, lalu dikeringudarakan;
55 7. Dua potongan daun satu potongan diberi perlakuan dan satu lagi sebagai kontrol
dimasukkan ke dalam petri dish berlubang yang ditutup kain kasa; 8. Larva ulat S. litura Linn instar 3 sebanyak 8 ekor dimasukkan ke dalam masing-
masing petri dish, lalu ditutup; 9. Pengamatan dilakukan pada jam ke-24 dengan menghitung bagian daun yang tidak
dikonsumsi larva pada perlakuan dan kontrol. Tiap perlakuan diulangi 5 kali; 10. Persentase aktivitas antifeedantnya dihitung dengan rumus Narasimhan et al.
2005 sebagai berikut: bagian daun yang tidak dikonsumsi kontrol – perlakuan
x 100 bagian daun yang tidak dikonsumsi kontrol + perlakuan
11. Untuk mengetahui tingkat aktivitas antifeedant dari contoh dihitung nilai Effective Inhibitor
EI
50
secara analisis probit menggunakan software SPSS versi 12; dan 12. Asap cair danatau fraksi-fraksinya yang berpotensi sebagai antifeedant bagi larva
dianalisis komponen kimianya dengan teknik GCMS.
3.3.5 Aplikasi Komarasca pada Tanaman Daun Dewa