Analisis Fungsi Produksi ANALISIS FAKTOR – FAKTOR PRODUKSI DAN

BAB VII ANALISIS FAKTOR – FAKTOR PRODUKSI DAN

EFISIENSI EKONOMI USAHATANI WORTEL

7.1. Analisis Fungsi Produksi

Model Fungsi produksi yang digunakan untuk menduga fungsi produksi dalam penelitian ini adalah model fungsi produksi Cobb-Douglas. Penggunaan model Cobb-Douglas dilakukan karena pada model fungsi linear berganda ditemukan pelanggaran asumsi OLS, yaitu multikolinearitas. Faktor produksi variabel independen yang diduga berpengaruh dalam usahatani wortel adalah luas lahan X 1 , benih X 2 , pupuk urea X 3 , pupuk TSP X 4 , pupuk KCl X 5 , pupuk kandang X 6 , obat cair X 7 , penggunaan tenaga kerja pria X 8 dan penggunaan tenaga kerja wanita X 9 . Sedangkan variabel dependen adalah produksi wortel Y. Pengujian terhadap ketepatan model fungsi produksi dengan melihat koefisien determinasi R 2 , F-hitung, T-hitung maupun p-value dari masing- masing parameter Tabel 23. Tabel 23. Pendugaan dan Pengujian Parameter Model Fungsi Produksi Cobb-Douglas Variabel Koefisien Regresi Simpangan Baku Koefisien T hitung P-Value VIF Konstanta 5,380 1,083 1,16 0,256 Ln Luas Lahan X 1 0,041 0,270 0,15 0,879 5,7 Ln Benih X 2 0,542 0,219 2,48 0,019 5,1 Ln Pupuk Urea X 3 0,054 0,125 0,43 0,668 2,0 Ln Pupuk TSP X 4 0,043 0,053 0,81 0,424 1,3 Ln Pupuk KCl X 5 0,056 0,062 0,91 0,371 1,5 Ln Pupuk kandang X 6 0,049 0,034 1,45 0,158 1,2 Ln Obat Cair X 7 -0,014 0,028 -0,48 0,638 1,3 Ln TK Pria X 8 0,408 0,154 2,64 0,013 2,6 Ln TK wanita X 9 -0,152 0,133 -1,15 0,261 2,6 R-Sq = 73,7 R-Sq adj = 65,9 F-hitung = 9,36 MSE = 0,1997 Berdasarkan data tabel 23, maka model fungsi produksi wortel dapat diduga dengan persamaan sebagai berikut : ln Y = 5,380 + 0,041 ln X 1 + 0,542 ln X 2 + 0,054 ln X 3 + 0,043 ln X 4 + 0,056 ln X 5 + 0,049 ln X 6 – 0,014 ln X 7 + 0,408 ln X 8 – 0,152 ln X 9 Dari hasil pendugaan model menunjukkan bahwa nilai koefisien determinasi R 2 didapat sebesar 73,7 persen dengan nilai koefisien terkoreksi R 2 adj sebesar 65,9 persen. Nilai R2 tersebut berarti bahwa 73,7 persen variasi produksi wortel dapat dijelaskan secara bersama-sama oleh faktor luas lahan, benih, pupuk urea, pupuk TSP, pupuk KCl, pupuk kandang, obat cair, penggunaan tenaga kerja pria dan wanita. Sedangkan 26,3 persen lagi dipengaruhi oleh faktor- faktor di luar model. Dari hasil dugaan terlihat bahwa uji F signifikan pada selang kepercayaan 95 persen. Hal ini berarti bahwa faktor-faktor produksi secara bersama-sama mempengaruhi produksi wortel. Pengaruh faktor produksi secara parsial untuk model ini dilihat dari nilai P-value. Dimana terdapat dua variabel bebas yang berpengaruh nyata signifikan terhadap produksi wortel, yaitu benih dan penggunaan tenaga kerja pria pada selang kepercayaan 95 persen. Selain itu pupuk kandang signifikan pada selang kepercayaan 80 persen. Sedangkan faktor yang lain berpengaruh tidak nyata pada produksi wortel. Setelah melakukan pendugaan dan pengujian terhadap fungsi produksi, tahap selanjutnya adalah pemeriksaan asumsi OLS Ordinary Least Square dengan melihat masalah multikolinearitas. Multikolinearitas merupakan suatu pelanggaran asumsi OLS dimana terdapat hubungan yang linear antara variabel bebas yang satu dengan yang lain. Pelanggaran asumsi OLS ini membuat nilai T- hitung dari varibel bebas menjadi kecil sehingga variabel tersebut tidak berpengaruh nyata terhadap variabel dependen. Multikolinearitas terjadi ketika VIF lebih besar dari 10 VIF 10. Berdasarkan Tabel 23, terlihat bahwa tidak terjadi multikolinearitas pada model.

7.2. Analisis Faktor Produksi dan Skala Usaha