Analisis Fungsi Produksi Metode Analisis dan Pengolahan Data

34 Bila nilai RC rasio yang diperoleh melebihi nilai satu, maka usahatani yang dilaksanakan tersebut dapat dikatakan layak. Sebaliknya bila nilai RC rasio kurang dari nilai satu maka usahatani tersebut dapat dikatakan tidak efisien. Semakin besar nilai RC rasio maka usahatani semakin menguntungkan.

4.4.3. Analisis Fungsi Produksi

Fungsi produksi yang digunakan dalam analisis ini adalah fungsi produksi Cobb-Douglas. Parameter-parameter yang diperoleh dari model ini merupakan elastisitas produksi bagi setiap faktor produksi yang masuk ke dalam model. Dengan asumsi bahwa nilai elastisitas setiap faktor produksi dalam model ini dianggap tetap. Model ini hanya mampu menerangkan proses produksi pada fase diminishing returns , yaitu fase produksi pada saat tambahan produksi yang dihasilkan sebagai akibat adanya penambahan faktor produksi meningkat yang semakin berkurang. Model ini tidak dapat digunakan apabila terdapat faktor produksi yang nilainya nol Soekartawi, 1990. Model fungsi Cobb-Douglas adalah sebagai berikut : Y = b X 1 b1 X 2 b2 X 3 b3 X 4 b4 X 5 b5 X 6 b6 X 7 b7 X 8 b8 e µ Dengan mentransformasikan fungsi Cobb-Douglas ke dalam bentuk linear logaritma, maka model fungsi produksi wortel dapat ditulis sebagai berikut : ln Y = ln b o + b 1 lnX 1 + b 2 lnX 2 + b 3 lnX 3 + b 4 lnX 4 + b 5 lnX 5 + b 6 lnX 6 + b 7 lnX 7 + b 8 lnX 8 + b 9 lnX 9 + µ Dimana : Y = Produksi total wortel Kg X 1 = Luas lahan per musim tanam hektar X 2 = Jumlah benih per musim tanam Kg X 3 = Jumlah pupuk urea per musim tanam Kg X 4 = Jumlah pupuk TSP per musim tanam Kg X 5 = Jumlah pupuk KCl per musim tanam K g X 6 = Jumlah pupuk kandang per musim tanam Kg X 7 = Jumlah obat cair yang dipakai per musim tanam Kg 35 X 8 = Jumlah penggunaan TK pria per musim tanam jam X 9 = Jumlah penggunaan TK wanita per musim tanam jam B o = Konstantaintersep Bi = Koefisien regresi dari peubah bebas, dengan i = 1, 2, 3, …n µ = Unsur Sisaan galat Menurut Doll dan Orazem, 1984 penggunaan fungsi produksi Cobb – Douglas mempunyai beberapa keuntungan, yaitu : 1 perhitungan sederhana karena dapat dibuat ke dalam bentuk linear. 2 Pada model ini koefisien pangkatnya sekaligus menunjukkan besarnya elastisitas produksi dari masing- masing faktor produksi, sehingga dapat digunakan untuk mengetahui tingkat produksi yang optimum dari pemakaian faktor- faktor produksi. 3 Hasil penjumlahan koefisien elastisitas masing- masing faktor produksi pada fungsi ini juga dapat menunjukkan skala usaha atau return to scale atas perubahan faktor- faktor produksi yang digunakan dalam proses produksi yang sedang berlangsung. Faktor-faktor produksi yang diduga berpengaruh terhadap produksi wortel adalah luas lahan, jumlah bibit, jumlah penggunaan pupuk TSP, jumlah penggunaan pupuk urea, jumlah penggunaan pupuk KCl, jumlah penggunaan pupuk kandang, jumlah penggunaan obat cair, jumlah penggunaan obat padat, jumlah penggunaan tenaga kerja. Metode pendugaan yang digunakan untuk menerangkan hubungan sebab akibat dari faktor produksi dalam fungsi produksi di atas adalah Ordinary Least Square OLS. Dari analisis regresi linear sederhana logaritmik akan didapat besarnya nilai t-hitung, F- hitung, R 2 atau koefisien determinasi Gujarati dan Zain, 1991. Nilai t-hitung digunakan untuk menguji secara statistik apakah koefisien regresi dari masing- masing parameter bebas X yang dipakai secara terpisah 36 berpengaruh nyata atau tidak terhadap parameter tidak bebas Y. Apabila t- hitung lebih besar dari t-tabel berarti parameter yang diuji tidak berpengaruh nyata terhadap parameter bebas. Nilai F-hitung digunakan untuk melihat apakah parameter bebas yang digunakan X secara bersama-sama berpengaruh nyata terhadap parameter tidak bebas Y. Nilai koefisien determinasi R 2 digunakan untuk melihat sejauh mana besar keragaman yang dapat diterangkan oleh parameter bebas X terhadap parameter tidak bebas Y. Pengujian yang dilakukan pengujian model penduga dan pengujian terhadap parameter regresi.

4.4.4. Pengujian Fungsi Produksi