Analisis Pendapatan Usahatani Analisis RC Rasio

32

4.3. Metode Penarikan Contoh

Pada penelitian ini, pengambilan petani responden berasal dari petani yang menanam wortel di Desa Rembul. Jumlah petani yang dianggap sebagai kerangka sampel berjumlah 125 orang. Satu keluarga mewakili satu usahatani. Pemilihan petani contoh dilakukan dengan sistem acak sederhana Simple Random Sampling yaitu dengan cara populasi jumlah keseluruhan dari petani wortel di Desa Rembul diberi nomor dan kemudian sampel yang ditarik secara acak dengan cara mengundi. Responden yang terpilih sebanyak 40 orang petani.

4.4. Metode Analisis dan Pengolahan Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif dan anlisis kuantitatif. Analisis kualitatif meliputi analisis keadaan umum usahatani wortel sedangkan analisis kuantitatif berupa analisis pendapatan usahatani, analisis RC rasio, analisis penggunaan faktor produksi, serta analisis efisiensi ekonomi faktor produksi. Tahap analisis data yang digunakan adalah dengan transfer data, editing serta pengolahan data menggunakan microsoft excel, program minitab for windows versi 13.20 dan alat hitung kalkulator, kemudian dilanjutkan dengan tahap interpretasi data.

4.4.1. Analisis Pendapatan Usahatani

Total Pendapatan usahatani adalah total penerimaan dikurangi dengan total biaya dalam suatu proses produksi total. Penerimaan usahatani wortel adalah nilai dari total penjualan produksi wortel yang dihasilkan Soekartawi, 1990. Untuk menga nalisis pendapatan usahatani dilakukan pencatataan terhadap seluruh 33 penerimaan dan pengeluaran usahatani dalam satu musim tanam. Data pengeluaraan biaya dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu biaya tunai dan biaya tidak tunai. Kemudian dilakukan penghitungan pendapatan atas biaya tunai atau pendapatan kotor dan penghitungan pendapatan usahatani atas biaya total atau pendapatan bersih. Secara matematik, pendapatan usahatani wortel dapat dirumuskan sebagai berikut : ? = NP – BT –BD Dimana : ? = Total pendapatan dalam satu musim tanam Rp NP = Nilai produksi, hasil kali jumlah fisik dengan harga dalam satu musim tanam Rp BT = Biaya tunai usahatani dalam satu musim tanam Rp BD = Biaya tidak tunai dalam satu musim tanam Rp NP – BT = Pendapatan atas biaya tunai Rp NP – BT + BD = Pendapatan atas biaya total Rp

4.4.2. Analisis RC Rasio

Suatu usaha dikatakan efisien secara ekonomis dari usaha lain apabila rasio output terhadap input menguntungkan. Untuk menunjukkan berapa penerimaan yang diterima petani dari setiap rupiah yang dikeluarkan, maka dapat digunakan ukuran kedudukan ekonomi RC rasio. Analisis RC rasio digunakan sebagai alat untuk mengukur perbandingan antara penerimaan dan biaya usahatani. Dalam analisis ini data penerimaan dan pengeluaran usahatani dibandingkan ke dalam suatu rasio. Analisis RC rasio dilakukan berdasarkan jenis biaya yang dikeluarkan, yaitu dibedakan menjadi RC rasio atas biaya tunai dan RC rasio atas biaya total. Adapun rumus yang digunakan adalah sebagai berikut : Rp Biaya Jumlah Rp Penerimaan Jumlah Rasio = C R 34 Bila nilai RC rasio yang diperoleh melebihi nilai satu, maka usahatani yang dilaksanakan tersebut dapat dikatakan layak. Sebaliknya bila nilai RC rasio kurang dari nilai satu maka usahatani tersebut dapat dikatakan tidak efisien. Semakin besar nilai RC rasio maka usahatani semakin menguntungkan.

4.4.3. Analisis Fungsi Produksi