2. 2. 2. 2. Perumusan Strategi Pengembangan Usaha Minuman Instan Berbahan Baku Biofarmaka (Studi Kasus Di Kelompok Tani Cempaka, Jakarta Pusat)

4. Pengembangan Alternatif Strategi

Pada tahap ini digunakan matriks SWOT Strengths–Weakness– Opportunities - Threats untuk menghasilkan berbagai alternatif strategi yang dapat digunakan oleh Kelompok Tani Cempaka. Analisis SWOT merupakan salah satu tahap dalam penyusunan strategi pengembangan usaha. Matriks ini dapat menghasilkan empat sel kemungkinan alternatif strategi, yaitu S-O Strengths-Opportunities, Strategi W-OWeakness-Opportunities, Strategi W-T Weakness-Threats dan strategi S-T Strengths-Threats. Matriks SWOT dapat dilihat pada Gambar 5 berikut : STRENGTHS-S Faktor faktor kekuatan WEAKNESS- W Faktor faktor kelemahan OPPORTUNITIES- O Faktor faktor peluang STRATEGI S-O Gunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang STRATEGI W-O Atasi kelemahan dengan memanfaatkan peluang THREATSS-T Faktor-faktor ancaman STRATEGI S-T Gunakan kekuatan untuk menghindari ancaman STRATEGI W-T meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman Gambar 5. Matriks SWOT Menurut Rangkuti 2000, langkah-langkah yang dilakukan dalam menyusun matriks SWOT adalah sebagai berikut: 1. Menentukan faktor faktor peluang eksternal perusahaan 2. Menentukan faktor faktor ancaman eksternal perusahaan 3. Menentukan faktor faktor kekuatan internal perusahaan 4. Menentukan faktor faktor kelemahan internal perusahaan 5. Menyesuaikan kekuatan internal dengan peluang eksternal untuk mendapatkan strategi SO 6. Menyesuikan kelemahan internal dengan peluang eksternal untuk mendapatkan strategi WO 7. Menyesuaikan kekuatan internal dengan ancaman eksternal untuk mendapatkan strategi ST 104 8. Menyesuikan kelemahan internal dengan ancaman eksternal untuk mendapatkan strategi WT

5. Pemilihan Strategi Priortas

Tahap terakhir dari penyusunan strategi yaitu menentukan prioritas strategi yang paling baik dijalankan oleh organisasi. Pemilihan alternatif strategis yang dapat menjadi prioritas strategi untuk dilaksanakan sesuai dengan tingkat kepentingan dan keadaan usaha adalah dengan menggunakan matriks pendapat dengan metode komparasi berpasangan. Langkah penyusunan matriks pendapat meliputi : 1. Perbandingan berpasangan AHP Penyusunan matriks pendapat dilakukan untuk menentukan tingkat kepentingan bobot dari elemen-elemen keputusan yang ada pada setiap hirarki keputusan dengan cara melakukan penilaian pendapat. Penilaian pendapat dilakukan dengan teknik komparasi berpasangan, yakni membandingkan setiap elemen dengan elemen lainnya pada setiap tingkat skala komparasi Saaty skal 1-9. Skala 1-9 adalah skala yang terbaik dalam mengkuantifikasi pendapat, yaitu berdasarkan akurasinya yang ditunjukkan dengan nilai RMS root men square dan MAD median absolute deviation. Skala komparasi Saaty dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6. Skala komparasi Saaty Tingkat kepentingan Definisi 1 Sama penting 3 Sedikit lebih penting 5 Jelas lebih penting 7 Sangat jelas lebih penting 9 Pastimutlak lebih penting 2,4,6,8 Jika ragu-ragu antara dua nilai yang berdekatan 1 1-9 Kebalikan nilai tingkat kepentingan dari skala 1-9 Sumber : Saaty 1991 2. Matriks Pendapat individu Jika C 1 , C 2 , ….,Cn adalah set elemen satu tingkat keputusan dalam hirarki, maka kuantifikasi pendapat dari hasil komparasi berpasangan tiap elemen terhadap elemen lainnya akan membentuk matriks A dengan 105