1. Analisa kebutuhan
Analisa kebutuhan merupakan permulaan pengkajian dari suatu sistem. Analisa kebutuhan selalu menyangkut interaksi antara respon yang
timbul dari seorang pengambil keputusan terhadap jalannya sistem. Analisa ini dapat meliputi hasil suatu survey, pendapat seorang ahli,
diskusi, obeservasi lapang dan sebagainya. Pada tahap analisa kebutuhan, dapat ditentukan komponen-
komponen yang berpengaruh dan berperan dalam sistem. Komponen- komponen tersebut merupakan stakeholders dalam sistem yang
mempunyai kebutuhan berbeda-beda sesuai dengan tujuannya masing- masing dan saling berinteraksi satu sama lain serta berpengaruh terhadap
keseluruhan sistem yang ada.
2. Formulasi permasalahan
Formulasi permasalahan merupakan tahapan yang dilakukan setelah analisis kebutuhan. Pada tahap ini dilakukan formulasi permasalah untuk
perumusan strategi pengembangan usaha minuman instant berbahan baku biofarmaka untuk Kelompok Tani Cempaka.
3. Identifikasi sistem
Identifikasi sistem merupakan suatu rantai hubungan antara pernyataan dari kebutuhan-kebutuhan dengan pernyataan khusus dari
masalah yang harus dipecahkan untuk mencukupi kebutuhan-kebutuhan tersebut. Identifikasi sistem merupakan tahap awal dalam perumusan
strategi pengembangan usaha Kelompok Tani Cempaka. Tahapan identifikasi sistem merupakan tahap masukan input stage dalam
perumusan strategi. Identifikasi sistem terdiri dari : a. Identifikasi visi, dan misi Kelompok Tani Cempaka untuk menentukan
arah tujuan usaha yang akan dicapai. b. Identifikasi lingkungan internal dan eksternal yang mempengaruhi
pengembangan usaha Kelompok Tani Cempaka.
83 83
- Faktor-faktor lingkungan internal terdiri dari : sumber daya
manusia, produksi dan operasi, keuangan dan pemasaran. -
Lingkungan eksternal terdiri dari : 1. Lingkungan Umum
Faktor-faktor lingkungan umum meliputi : sosial, ekonomi, pemerintah dan teknologi.
2. Lingkungan Industri Faktor-faktor lingkungan industri meliputi : 1 Perseteruan
diantara perusahaan yang bersaing, 2 Masuknya pesaing baru, 3 Potensi pengembangan produk pengganti, 4 kekuatan tawar
menawar dari pemasok, dan 5 Kekuatan tawar menawar dari konsumen.
Analisis terhadap lingkungan internal dalam identifikasi sistem akan menghasilkan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki Kelompok Tani
Cempaka, sedangkan analisis terhadap lingkungan eksternal akan menghasilkan peluang dan ancaman yang dihadapi Kelompok Tani
Cempaka. Diagram tahap masukan dalam perumusan strategi dapat dilihat pada Gambar 4.
84 84
Gambar 4. Diagram Tahap Identifikasi Faktor-Faktor yang Berpengaruh Dalam Perumusan Strategi
Identifikasi faktor –faktor yang Mempengaruhi Pengembangan
Usaha :
1.
Visi dan Misi 2. Internal :
a. Sumber daya manusia b. Keuangan
c. Produksi d. Pemasaran
3. Eksternal : 1. Lingkungan Umum
a. Sosial b. Ekonomi
c. Pemerintah d. Teknologi
2. Lingkungan Industri a. Perseteruan diantara
perusahaan yang bersaing
b. Masuknya pesaing baru
c. Potensi pengembangan
produk pengganti d. Kekuatan tawar-
menawar pemasok
e.
Kekuatan tawar
-
menawar pembeli
Analisis faktor- faktor yang
mempengaruhi pengembangan usaha
Output analisis faktor- faktor yang mempengaruhi
strategi pengembangan usaha
1. Tujuan usaha 2. Internal :
a. Kekuatan b. Kelemahan
3. Eksternal : a. Peluang
b. Ancaman
Analisis output faktor- faktor yang
mempengaruhi strategi pengembangan usaha :
1. Matiks Evaluasi Faktor Internal EFI
2. Matiks Evaluasi Faktor Eksternal
EFE
Pada tahap ini faktor-faktor strategis dari lingkungan internal dan eksternal yang telah diidentifikasi dimasukkan kedalam matriks EFI Evaluasi
Faktor Internal dan EFE Evaluasi Faktor Eksternal. Matriks Evaluasi Faktor Internal EFI digunakan untuk menganalisis kekuatan dan kelemahan yang
dimiliki Kelompok Tani Cempaka dalam menjalankan usahanya. Matriks Evaluasi Faktor Eksternal EFE digunakan untuk menganalisa faktor
lingkungan eksternal yang memberikan peluang maupun ancaman bagi keberlangsungan usaha. Analisa ini diperlukan pada tahap kuantifikasi
subjektifitas pada tahap awal formulasi strategi. Menurut David 2004, langkah-langkah yang digunakan secara umum
dalam membentuk matriks EFI dan EFE adalah : 1.
Menyusun daftar faktor-faktor utama yang mempunyai dampak penting Critical success faktor pada aspek internal dan eksternal
perusahaan yang ditempatkan pada kolom pertama 2.
Penilaian bobot weight setiap faktor strategis internal serta variabel dalam struktur industri. penentuan bobot dengan cara mengajukan
identifikasi faktor strategi internal dan eksternal tersebut menggunakan metode “Paired Comparison”. Metode ini digunakan
untuk memberi pilihan terhadap bobot tiap faktor penentu internal dan eksternal. Dalam menentukan bobot setiap variabel digunakan
skala 1, 2 dan 3, dengan keterangan sebagai berikut : 1 = Jika indikator horizontal kurang penting daripada indikator vertikal
2 = Jika indikator horizontal sama penting daripada indikator vertikal 3 = Jika indikator horizontal lebih penting daripada indikator vertikal
Bentuk penilaian pembobotan dapat dilihat pada Tabel 2 dan 3 berikut ini :
Tabel 2. Penilaian Bobot Faktor Strategis Internal Perusahaan
Faktor strategis internal A
B C
…… Total
A
101
B C
….. Total
3. Menentukan bobot setiap variabel diperoleh dengan menggunakan
proporsi nilai setiap variabel terhadap jumlah nilai keseluruhan variabel dengan menggunakan rumus :
Keterangan : Ai
= bobot variabel ke-i i = 1,2,3,….,n
n = Jumlah variabel
Xi = Nilai variable ke-i Total bobot yang diberikan harus sama dengan 1,0. Pembobotan ini
kemudian ditempatkan pada kolom kedua matriks EFI-EFE.
Tabel 3. Penilaian Bobot Faktor Strategis Eksternal Perusahaan
Faktor strategis
eksternal A
B C
…… Total
A B
C
….. Total
4. Menentukan peringkat rating terhadap variabel-variabel hasil
analisis situsi Kelompok Tani Cempaka, dimana nilai skala pada kekuatan adalah 1 = tidak kuat, 2 = cukup kuat, 3 = kuat dan 4 =
sangat kuat. Nilai skala pada kelemahan adalah 1 = lebih lemah, 2 = sedang, 3 = tidak lemah dan 4 = sangat tidak lemah.
5. Pada matriks EFE skala nilai peluang adalah 1 = respon sangat
superior, 2 = respon diatas rata-rata, 3 = respon rata-rata dan 4 = respon dibawah rata-rata. Nilai skala pada ancaman adalah 1 =
102
∑
=
=
n i
Xi Xi
Ai
1
respon dibawah rata-rata, 2 = respon rata-rata, 3 = respon diatas rata- rata dan 4 = respon sangat superior.
6. Setiap peringkat rating dikalikan dengan masing-masing bobotnya
pada tiap variabel sehingga diperoleh skor. 7.
Jumlah skor ditambahkan untuk menentukan total skor organisasi. Bentuk matriks EFI dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4. Matriks EFI
Faktor strategis
internal Bobot A
Rating B Skor A x B
Kekuatan :
1. 2.
. n
Kelemahan :
1. 2.
. n
Total
8. Total skor dapat berkisar antara 1,0 sampai 4,0 dengan nilai rata-rata
2,5. Total skor dibawah 2,5 menunjukkan bahwa organisasi tersebut memiliki posisi internal yang lemah, dan total skor diatas 2,5
menunjukkan bahwa organisasi tersebut memiliki posisi internal dan eksternal yang kuat, serta skor 2,5 menunjukkan bahwa posisi
internal dan eksternal organisasi pada tingkat rata-rata. Matriks EFE dapat dilihat pada Tabel 5.
Tabel 5. Matriks EFE Faktor strategis eksternal
Bobot A Rating B
Skor A x B
Peluang :
1. 2.
. n
Ancaman :
1. 2.
. n
Total
103
4. Pengembangan Alternatif Strategi
Pada tahap ini digunakan matriks SWOT Strengths–Weakness– Opportunities - Threats untuk menghasilkan berbagai alternatif strategi yang
dapat digunakan oleh Kelompok Tani Cempaka. Analisis SWOT merupakan salah satu tahap dalam penyusunan strategi pengembangan usaha. Matriks ini
dapat menghasilkan empat sel kemungkinan alternatif strategi, yaitu S-O Strengths-Opportunities, Strategi W-OWeakness-Opportunities, Strategi
W-T Weakness-Threats dan strategi S-T Strengths-Threats. Matriks SWOT dapat dilihat pada Gambar 5 berikut :
STRENGTHS-S Faktor faktor
kekuatan WEAKNESS- W
Faktor faktor kelemahan
OPPORTUNITIES- O
Faktor faktor peluang
STRATEGI S-O Gunakan kekuatan
untuk memanfaatkan peluang
STRATEGI W-O Atasi kelemahan
dengan memanfaatkan
peluang THREATSS-T
Faktor-faktor ancaman
STRATEGI S-T Gunakan kekuatan
untuk menghindari ancaman
STRATEGI W-T meminimalkan
kelemahan dan menghindari
ancaman
Gambar 5. Matriks SWOT Menurut Rangkuti 2000, langkah-langkah yang dilakukan dalam
menyusun matriks SWOT adalah sebagai berikut: 1.
Menentukan faktor faktor peluang eksternal perusahaan 2.