Sumber : Pearch dan Robinson 1997
Gambar 1. Tingkatan strategi dalam organisasi bisnis
Perusahaan kecil hanya memfokuskan diri pada satu produk atau satu lini bisnis saja sehingga strategi hanya dilakukan pada tingkat korporat
perusahaan. Perusahaan yang dimiliki oleh keluarga, wiraswastanya berperan sebagai general manager dan kepala perencana strategi. Oleh sebab
itu, perusahaan kecil yang merupakan perusahaan keluarga termasuk kategori bisnis tunggal dan umumnya strategi yang dipergunakan adalah strategi
tingkat korporasi Jauch dan Glueck, 1991.
E. MANAJEMEN STRATEGI
Manajemen strategi dapat didefinisikan sebagai seni dan pengetahuan untuk merumuskan, mengimplementasikan dan mengevaluasi keputusan lintas
fungsional yang membuat organisasi mampu mencapai obyektifnya. Fokus dalam manajemen strategi terletak pada memadukan manajemen, pemasaran,
61 61
Bisnis 1 Bisnis 2
Tingkat korporasibisnis
keuangan, produksioperasi, penelitian dan pengembangan, serta sistem informasi komputer untuk mencapai keberhasilan organisasi David, 2004.
Pearch dan Robinson 1997 mengatakan bahwa manajemen strategi merupakan sekumpulan keputusan dan tindakan yang menghasilkan
perumusan atau formulasi dan pelaksanaan implementasi rencana-rencana yang dirancang untuk mencapai sasaran-sasaran perusahaan. Sasaran-sasaran
tersebut terdiri dari sembilan tugas penting , yaitu : 1. Merumuskan misi perusahaan, meliputi rumusan umum tentang maksud
keberadaan purpose, filosofi philosophy, dan tujuan Goal. 2. Mengembangkan profil perusahaan yang mencerminkan kondisi item dan
kapabilitasnya. 3. Menilai lingkungan ekstern perusahaan, meliputi pesaing maupun faktor-
faktor kontekstual umum. 4. Menganalisis opsi perusahaan dengan mencocokkan sumber dayanya den-
gan lingkungan ekstern. 5. Mengidentifikasi opsi yang paling dikehendaki dengan mengevaluasi seti-
ap opsi yang ada berdasarkan misi perusahaan. 6. Memilih seperangkat sasaran jangka panjang dan strategi umum Grand
Strategy yang akan mencapai pilihan yang dikehendaki. 7. Mengembangkan sasaran tahunan dan strategi jangka pendek yang sesuai
dengan sasaran jangka panjang dan strategi umum yang dipilih. 8. Mengeimplementasikan pilihan strategi dengan cara mengalokasikan sum-
ber daya anggaran yang menekankan pada kesesuaian antara tugas, SDM, struktur, teknologi dan sistem imbalan.
9. Mengevaluasi keberhasilan proses strategik sebagai masukan bagi pengambil keputusan yang akan datang.
Manajemen strategis meliputi pengamatan lingkungan, perumusan strategis perencanaan strategis atau perencanaan jangka panjang,
implementasi strategis, dan evaluasi serta pengendalian. Manajemen strategis menekankan pada pengamatan evaluasi peluang dan ancaman lingkungan
dengan melihat kekuatan dan kelemahan perusahaan Hunger, 2001.
62 62
Manajemen strategi menurut Dess dan Lumpkin dalam Kuncoro 2005, terdiri dari analisis, keputusan dan aksi yang diambil oleh organisasi
untuk menciptakan dan mempertahankan keunggulan kompetitif. Atribut kunci dalam manajemen strategi yaitu :
1. Mengarahkan organisasi dalam mencapai tujuan dan sasarannya 2. Melibatkan semua stakeholders dalam pengambilan keputusan
3. Membutuhkan penggabungan perspektif jangka pendek dan jangka pan- jang
4. Menyadari trade-off antara efisiensi dan efektifitas. Manfaat manajemen strategi menurut Pearch dan Robinson 1997
adalah sebagai berikut : 1. Formulasi strategi meningkatkan kemampuan perusahaan dalam mencegah
masalah. 2. Keputusan strategi berbasis kelompok akan dapat ditarik dari berbagai al-
ternatif yang terbaik. Proses manajemen strategi menghasilkan keputusan yang lebih bagus karena interaksi kelompok dalam perusahaan meng-
hasilkan variasi strategis yang lebih banyak. Selain itu, prediksi berdasarkan perspektif anggota kelompok dapat meningkatkan seleksi atas
berbagai pilihan strategi. 3. Dilibatkannya karyawan dalam formulasi strategi akan meningkatkan
pemahaman mengenai hubungan produktivitas dan bonus dalam setiap rencana strategi sehingga mampu meningkatkan motivasi.
4. Penolakan atas perubahan dapat dikurangi. Partisipasi dalam formulasi strategi akan membuat proses pengambilan keputusan menjadi demokratis
dan jauh dari kesan otoriter. Pentingnya manajemen strategis dapat terlihat dari manfaat yang
didapatkan apabila menggunakan konsep manajemen strategis. Penggunaan konsep manajemen strategis tidak hanya untuk perusahaan besar dan yang
telah mapan tetapi juga bagi perusahaan kecil maupun rumah tangga. Hal ini dikarenakan kegagalan yang dialami oleh beberapa perusahaan kecil dalam
mengembangkan usahanya maupun bertahan dalam lingkungan eksternalnya berkisar dari ketidaklayakan sistem akuntansi hingga kegagalan dalam
63 63
mengantisipasi pertumbuhan. Kurangnya manajemen strategis secara keseluruhan, mulai dari ketidakmampuan merencanakan strategi efektif untuk
mencapai pelanggan sampai kegagalan untuk mengembangkan sistem pengukuran dan kontrol kinerja merupakan masalah yang mendasar pada
perusahaan kecil maupun rumah tangga Hunger dan Wheelen, 2003. Menurut Hunger dan Wheelen 2003, terdapat empat alasan mengapa
perusahaan-perusahaan kecil belum menggunakan konsep manajemen strategi dalam perencanaan strategis yang efektif yaitu :
1. Tidak cukup waktu. Masalah operasional sehari-hari menyita waktu yang diperlukan
untuk perencanaan jangka panjang. Dari situasi inilah perusahaankecil lebih mudah mencari pembenaran untuk tidak menggunkan perencanaan
strategis 2. Tidak mengenal dengan baik perencanaan strategis.
Pimpinan perusahaan kecil mungkin tidak menyadari arti penting perencanaan strategis atau bahkan memandangnya sebagai hal yang tidak
relevan. Perencanaan mungkin dipandang sebagai sesuatu yang tidak fleksibel
3. Kurangnya keahlian Manajer perusahaan kecil sering tidak mempunyai keahlian yang
memadai untuk memulai perencanaan strategis dan tidak mempunyai atau tidak ingin mengeluarkan sejumlah uang guna meminta bantuan konsultan.
Ketidakpastian masa depan justru digunakan untuk mmbenarkan tidak adanya perencanaan.
4. Kurangnya rasa percaya dan keterbukaan Banyak pemilik dan manajer perusahaan kecil yang sensitif
terhadap informasi kunci bisnisnya dan tidak mau mengembangkan perencanaan strategisnya bersama dengan karyawan ataupun dengan pihak
luar. Dengan alasan ini dewan komisaris sering terdiri dari teman-teman dekat dan saudara pemilik manajer, dimana orang-orang tersebut tidak
mungkin dapat memberikan saran secara obyektif dan professional.
64 64
F. MODEL MANAJEMEN STRATEGI