KELOMPOK TANI CEMPAKA 1. Sejarah Umum

posyandu cempaka dialihkan menjadi kelompok tani. Sejak tahun 1996 Kader Posyandu Cempaka beralih menjadi Kelompok Tani Cempaka oleh pemerintah Kotamadya Jakarta Pusat dengan jumlah anggota sebanyak 20 orang. Pemerintah Kotamadya Jakarta Pusat melalui Suku Dinas Pertanian serta Suku Dinas Perindustrian dan Perdagangan melakukan pembinaan melalui peningkatan pengetahuan dan kemampuan petani melalui penyuluhan dan pelatihan, pengembangan jaringan usaha melalui kerjasama, koordinasi dan komunikasi, serta peningkatan peran pendampingan melalui motivasi, fasilitasi, dan bimbingan teknis kepada kelompok-kelompok tani di wilayah Jakarta Pusat. Melalui pembinaan Suku Dinas Pertanian dan Kehutanan, Kelompok Tani Cempaka mendapat penyuluhan dan pelatihan on-farm tentang tanaman obat keluarga TOGA namun seiring dengan perkembangan wilayah kotamadya Jakarta pusat yang semakin padat dengan gedung bertingkat maka lahan untuk mengembangkan tanaman obat keluarga semakin terbatas. Pembinaan dilanjutkan dengan penyuluhan dan pelatihan Off-farm melalui teknologi pasca panen seperti pengolahan aneka keripik buah. Pembinaan didukung dengan pemberian bantuan berupa teknologi pengolahan keripik dan sealer dari Suku Dinas Perindustrian dan Perdagangan. Hal ini tidak dapat berlangsung lama dikarenakan kapasitas produksi yang masih rendah dengan menggunakan teknologi untuk kapasitas produksi tinggi menyebabkan biaya produksi menjadi sangat tinggi dan menjadikan produk keripik yang dihasilkan harga jualnya menjadi sangat tinggi. Usaha kripik ini tidak berjalan secara berkelanjutan karena hanya dijalankan apabila mendekati hari raya keagamaan dan hanya berdasarkan pesanan saja. Program pembinaan yang dilakukan oleh Suku Dinas Pertanian dan Suku Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kotamadya Jakarta Pusat selalu berusaha untuk mengikuti perkembangan zaman agar produk-produk yang dihasilkan dapat dipasarkan dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat saat ini. Trend masyarakat global yang kini kembali pada alam menuntut setiap produk yang dikonsumsi berbahan baku alami. Produk pasca panen berbahan baku alami yang dapat dikembangkan untuk pembinaan saat ini adalah melalui pembuatan aneka instan tanaman obat keluarga. 114 Kegiatan pembinaan diberikan oleh Suku Dinas Pertanian dan Suku Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kotamadya Jakarta Pusat kepada kelompok-kelompok tani secara bergiliran. Kelompok Tani Cempaka merupakan salah satu kelompok tani yang dengan cepat dapat memanfaatkan hasil dari pembinaan yang diberikan dalam bentuk inovasi produk-produk aneka instan. Produk Kelompok Tani Cempaka dijadikan sebagai produk unggulan Kotamadya Jakarta Pusat. Usaha pembuatan aneka instan ini dimulai pada tahun 2001 dengan produk instan jahe. Kapasitas produksi saat itu hanya 5-10 Kg bahan baku utama, namun berkat kegiatan pembinaan, saat ini Kelompok Tani Cempaka beroperasi dengan kapasitas produksi 50 Kg bahan baku per produksi dengan 14 varian aneka instan obat bahan alam. Langkah kemandirian usaha yang dilakukan oleh Kelompok Tani Cempaka terlihat dari upaya yang dilakukan oleh Ibu Lia memperoleh ijin usaha berbentuk badan hukum sehingga usaha ini diharapkan dapat terus berkembang. Ijin usaha yang telah didapatkan Kelompok Tani Cempaka berbentuk CV Commandditeire Vennootschap. Pemilihan bentuk usaha ini didasarkan pada kemudahan untuk mendapatkan tambahan modal usaha dengan tetap memperhatikan aspek keswadayaan yang telah terbentuk. 2 . Kelompok Tani Cempaka Saat Ini Kelompok Tani Cempaka saat ini beranggotakan enam orang yang terdiri dari seorang ketua dan lima orang anggota. Kelompok Tani Cempaka berlokasi di Jalan Salemba Tengah No. C 110 Kelurahan Paseban Kecamatan Senen Jakarta Pusat. Lokasi tersebut merupakan kediaman ketua Kelompok Tani Cempaka yang juga dijadikan sebagai tempat untuk memproduksi aneka instan obat alam.

a. Produk Kelompok Tani Cempaka

Kelompok Tani Cempaka memiliki 14 varian produk minuman instan berbahan baku biofarmaka yang tersedia dalam bentuk cair, serbuk dan rajangan. Produk unggulan Kelompok Tani Cempaka yang paling diminati oleh konsumen yaitu : 115 1. Bir pletok instan serbuk dan cair 2. Temu putih instan 3. Lidah buaya instan dan nata lidah buaya 4. Jahe kopi susu madu instan Produk minuman instan tradisional berbahan baku biofarmaka Kelompok Tani Cempaka tersedia dalam berbagai ukuran dan jenis sediaan serta dalam berbagai kemasan. Sediaan produk Kelompok Tani Cempaka yaitu : a. Serbuk Produk olahan biofarmaka kelompok Tani Cempaka pada umumnya berbentuk serbuk, hal ini dikarenakan produk yang berbentuk padat lebih tahan lama dibandingkan dengan produk cair. Produk olahan biofarmaka dalam sediaan serbuk dikemas dalam dua jenis kemasan yaitu kotak kardus dus dan toples plastik. 1. Kotak kardus dus Sediaan serbuk sebelum dikemas dalam kemasan dus terlebih dahulu dikemas dalam bentuk satuan kedalam kemasan plastik polyetilene PE dengan berat 25 gram. Satu dus berisi 10 bungkus kemasan satuan, sehingga berat bersih satu dus tersebut sebesar 250 gram. Produk yang dikemas dalam kemasan dus umumnya diperuntukkan bagi konsumen yang memilih kepraktisan dalam pemakaian. 2. Toples plastik Sediaan serbuk dalam kemasan toples plastik sebagai kemasan primer tersedia dalam dua ukuran yaitu 250 gram dan 300 gram. Sediaan serbuk dalam kemasan ini diperuntukkan bagi konsumen yang lebih memilih menghidangkan minuman tersebut berdasarkan selera pribadi dan ekonomis. b. Cair Produk minuman olahan biofarmaka kelompok Tani Cempaka yang tersedia dalam bentuk cair yaitu bir pletok dan nata lidah buaya. 1. Bir pletok 116 Bir pletok juga tersedia dalam bentuk serbuk, hal ini dimaksudkan untuk memenuhi selera konsumen. Untuk konsumen yang mementingkan kepraktisan dan ingin menikmati bir pletok kapanpun dan dimanapun serta dalam sajian dingin dapat memilih bir pletok berbentuk cair yang telah siap dikonsumsi. Sedangkan untuk konsumen yang ingin mengkonsumsi bir pletok sebagai minuman sehari-hari dapat memilih bir pletok berbentuk serbuk yang dapat dinikmati dalam sajian hangat maupun dingin. Bir pletok cair dikemas dalam kemasan botol kaca berwarna gelap dan bervolume 300 ml. Kemasan bir pletok cair disubsidi dan disediakan langsung oleh Suku Dinas Pertanian dan Kehutanan Jakarta Pusat. 2. Nata Lidah buaya Produk nata lidah buaya merupakan hasil kerjasama Kelompok Tani Cempaka melalui Suku Dinas Pertanian dan kehutanan Jakarta Pusat dengan pihak perguruan tinggi yaitu Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia FMIPA UI Jurusan Biologi. Produk tersebut saat ini masih diproduksi oleh pihak perguruan tinggi karena Kelompok Tani Cempaka belum memliki fasilitas produksi untuk pembuatan nata lidah buaya. Produk nata lidah buaya Kelompok Tani Cempaka dipasarkan dengan nama LIVERA. Produk tersebut tersedia dalam kemasan cup 260 ml dan botol 600 ml. c. Rajangan Teh mahkota dewa tersedia dalam bentuk sediaan rajangan. Dalam penggunaannya harus diseduh terlebih dahulu dengan air panas. Sediaan rajangan ini tersedia dalam kemasan toples plastik. Daftar produk–produk minuman instan kelompok tani cempaka dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 8. Daftar Produk-Produk Kelompok Tani Cempaka 117 Bahan dasar Produk olahan Sediaan berwujud Serbuk Cair Rajangan Temu-temuan 1. Temu mangga √ 2. Temulawak √ 3. Temu putih √ 4. Beras kencur √ 5. Kunyit asam √ Jahe 6. Sari jahe √ 7. Jahe merah √ 8. Jahe Macho madu coklat √ 9. Jahe kopi susu madu √ 10. Bir pletok √ √ Lidah Buaya 11. Lidah buaya √ 12. Nata lidah buaya √ Mahkota Dewa 13. Teh mahkota dewa √ Sirih dan Pinang 14. Sirih pinang √ Berikut ini adalah aneka produk olahan biofarmaka dalam bentuk minuman instan yang diproduksi oleh Kelompok Tani Cempaka. Gambar 6. Aneka Produk Minuman Instan berbahan Baku Biofarmaka Kelompok Tani Cempaka Produk Kelompok Tani Cempaka telah mendapat Sertifikat Penyuluhan SP dari Departemen Kesehatan DEPKES untuk seluruh produk yang dihasilkan. Selain itu seluruh produk minuman instan berbahan baku biofarmaka produksi Kelompok Tani Cempaka juga telah 118 memperoleh sertifikasi halal dari Majelis Ulama Indonesia MUI dengan nomor sertifikat 030350404. Sejak memproduksi minuman instan berbahan baku biofarmaka kapasitas produksi Kelompok Tani Cempaka terus meningkat. Pada awalnya kapasitas produksi hanya 5-10 Kg bahan baku utama per produksi, kini kapasitas produksinya mencapai 50 Kg bahan baku utama per produksi. Dalam kurun waktu satu minggu kelompok tani cempaka melakukan produksi 2 – 3 kali. Kelompok Tani Cempaka belum dapat melakukan kegiatan produksi setiap hari karena jenis produk yang akan diproduksi tergantung dari pesanan dan jumlah stok yang tersisa ataupun apabila akan mengikuti pameran.

b. Pemasaran

Kelompok Tani Cempaka melakukan penjualan secara langsung melalui pameran dan penjualan secara pesanan melalui distributor maupun dari Suku Dinas Pertanian dan Kehutanan Kotamadya Jakarta Pusat. Distributor lokal yang menjalin kerjasama dengan kelompok tani cempaka antara lain Organik Herbal Jakarta dan beberapa distributor di Jabotabek dan Papua yang merupakan kerabat pimpinan kelompok tani cempaka. Promosi pemasaran yang dilakukan kelompok tani cempaka yaitu dengan memanfaatkan pameran-pameran yang diadakan oleh pemerintah kotamadya Jakarta pusat maupun pameran umum lainnya. Promosi yang dilakukan pada saat pameran yaitu dengan menyebarkan brosur kepada pengunjung dan memberikan kesempatan pengunjung untuk mencicipi produk aneka instan Kelompok Tani Cempaka. Kegiatan promosi yang dilakukan oleh Kelompok Tani Cempaka antara lain dalam kegiatan : 1. Pameran Pekan Raya Jakarta PRJ yang diadakan setiap tahun 2. Agro Expo dan Pameran Flora dan Fauna Flona yang diadakan di Lapangan Banteng Jakarta Pusat setiap tahunnya 3. Pameran Bursa Hortikultura 4. Pameran-pameran lainnya yang diadakan oleh pemerintah kotamadya Jakarta Pusat maupun pameran umum lainnya. 119 Harga yang ditawarkan oleh Kelompok Tani Cempaka cukup terjangkau oleh seluruh kalangan konsumen. Hal ini dimaksudkan untuk merebut pasar melalui harga yang terjangkau dengan segmen pasar yang lebih luas. Tabel 9. Daftar harga produk kelompok Tani Cempaka Ukuran Produk Harga jual ke- Distributor Konsumen Sediaan serbuk 250 gram Rp. 12.000,- Rp. 15.000,- Sediaan serbuk 300 gram Rp. 15.000,- Rp. 20.000,- Bir pletok cair Rp. 3.500,- Rp. 5.000,- Nata lidah buaya kemasan cup Rp. 1.000,- Rp. 2.500,- Nata lidah buaya kemasan botol Rp. 3.500,- Rp. 5.000,-

c. Penelitian dan Pengembangan

Kelompok Tani Cempaka selalu berusaha melakukan perbaikan kualitas produk dan melakukan inovasi sesuai kebutuhan konsumen. Penelitian yang dilakukan tidak dilakukan dalam skala laboratorium, tetapi berdasarkan pembinaan berupa penyuluhan dan pelatihan oleh pemerintah Kotamadya Jakarta Pusat, ilmu yang diperoleh dari konsumen dan berdasarkan pengalaman yang dirasakan konsumen setelah mengkonsumsi produk-produk Kelompok Tani Cempaka. Penelitian terhadap umur simpan juga dilakukan tidak berskala laboratorium tetapi secara sederhana dengan menyimpan produk hingga tidak layak untuk dikonsumsi. Pengembangan yang dilakukan oleh kelompok Tani Cempaka yaitu dengan meningkatkan inovasi varian atau ragam instan yang dihasilkan dan mencoba memproduksi varian baru dalam bentuk dan kemasan yang modern melalui kemitraan dengan Perguruan Tinggi. BAB V 120 ANALISIS SISTEM PERUMUSAN STRATEGI Tahapan awal dari pengembangan suatu sistem adalah analisis sistem. Sistem yang dimaksud adalah perumusan strategi pengembangan usaha untu Kelompok Tani Cempaka. Tahapan ini digunakan untuk mengetahui kebutuhan para pelaku dalam sistem, mengetahui permasalahan yang mendasari penyusunan sistem, serta gambaran umum sistem yang akan disusun. Tahapan analisis sistem meliputi analisa kebutuhan, formulasi permasalahan dan identifikasi sistem

A. ANALISA KEBUTUHAN

Pelaku yang berpengaruh dan berperan dalam pengembangan usaha Kelompok Tani Cempaka adalah : 1. Pengurus dan anggota Kelompok Tani Cempaka 2. Pembina Kelompok Tani Cempaka Berdasarkan hasil wawancara dengan para pelaku tersebut, analisa kebutuhan dari masing-masing pelaku adalah sebagai berikut : 1. Kelompok Tani Cempaka :  Peningkatan skala usaha melalui peningkatan kapasitas dan kontinuitas produksi, peningkatan kualitas produk, kemudahan mendapatkan modal maupun peningkatan jumlah mitra usaha.  Keuntungan usaha yang optimal dan adanya kepercayaan konsumen 2. Pihak Pembina Kelompok Tani Cempaka yaitu Pemerintah Kotamadya Jakarta Pusat yang terdiri dari Suku Dinas Pertanian dan Kehutanan, Suku Dinas Perindustrian dan Perdagangan serta Suku Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah UKM :  Peningkatan kualitas sumber daya manusia anggota kelompok tani ser- ta peningkatan kualitas produk-produk yang dihasilkan kelompok tani  Kelompok tani menjadi usaha yang mandiri.

B. FORMULASI PERMASALAHAN

Kelompok Tani Cempaka sebagai usaha rumah tangga dan merupakan usaha binaan pemerintah daerah ingin mengembangkan usaha menjadi usaha mandiri. Untuk menjadi usaha mandiri, Kelompok Tani Cempaka harus mampu menghadapi lingkungan usaha yang semakin kompetitif. Lingkungan yang 121 demikian menyebabkan perusahaan memerlukan sistem yang dapat digunakan untuk mengamati trend perubahan yang terjadi di lingkungan bisnis dan untuk memperkirakan dampaknya terhadap strategi yang dipakai oleh perusahaan untuk mewujudkan visinya. Diperlukan analisis perumusan strategi dalam pengembangan usaha Kelompok Tani Cempaka untuk dapat bertahan dan bersaing dalam lingkungan yang kompetitif tersebut. Hasil dari analisis tersebut dapat digunakan oleh Kelompok Tani Cempaka dalam menentukan kebijaksanaan dan sasaran usaha jangka panjang.

C. IDENTIFIKASI SISTEM

Tahapan identifikasi sistem merupakan tahap masukan input stage dalam perumusan strategi. Identifikasi sistem terdiri dari : 1. Identifikasi visi, misi dan tujuan Visi dan misi dalam bentuk pernyataan tertulis belum dimiliki oleh Kelompok Tani Cempaka. Meskipun belum memiliki pernyataan tertulis mengenai visi dan misi namun secara tersirat hal tersebut dapat dijabarkan oleh ketua Kelompok Tani Cempaka. Berdasarkan hasil wawancara dengan ketua Kelompok Tani Cempaka yang diarahkan oleh penulis dapat digambarkan bahwa : • Visi Kelompok Tani Cempaka adalah menjadi perusahaan minuman berbahan baku biofarmaka yang terbaik dalam hal kualitas produk, kemi- traan dan mutu pelayanan sehingga produk biofarmaka dapat memasyarakat secara luas. • Misi Kelompok Tani Cempaka adalah: 1. Meningkatkan inovasi pengembangan produk olahan biofarmaka yang dapat menarik minat konsumen sehingga produknya dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat. 122