M. PERUSAHAAN KOMANDITER CV
Menurut Wibowo, Murdinah dan Fawzya 2005, Commandditeire Vennootschap CV adalah perusahaan yang dibentuk oleh dua orang atau
lebih. Di dalam CV ada dua macam anggota, yaitu : 1. Anggota aktif, ialah anggota yang mengurus perusahaan dan melibatkan
seluruh harta pribadinya, dan 2. Anggota pasif, ialah anggota yang hanya menyerahkan modal saja tetapi
tidak melibatkan harta pribadinya sehingga tidak berhak mencampuri pen- gelolaan perusahaan.
Unsur kebaikan CV adalah sebagai berikut : 1. Tambahan modal agak mudah diperoleh karena semua kekayaan pribadi
anggota aktif dapat dijadikan tanggungan 2. Memungkinkan bagi seseorang untuk menjadi anggota CV tanpa meli-
batkan seluruh kekayaan pribadinya, yaitu menjadi anggota pasif. Unsur kelemahan bentuk usaha ini adalah sebagai berikut :
1. Bagi anggota pasif tidak diperbolehkan mencapuri kebijaksanaan perusa- haan dan pengelolaannya
2. Bagi anggota aktif harta pribadinya ikut menjadi tanggungan atas utang- utang perusahaan
3. Ada kemungkinan terjadi ketidakjujuran anggota aktif terhadap anggota pasif Wibowo, Murdinah dan Fawzya, 2005.
N. PENELITIAN TERDAHULU
Prasetyawan 2005, mengkaji tentang strategi pengembangan usaha minuman instan berbahan baku biofarmaka. Penelitian tersebut bertujuan
untuk mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang mempengaruhi perusahaan serta menentukan alternatif dan prioritas strategi
usaha minuman instan berbahan baku biofarmaka di sub divisi Pusat Studi Biofarmaka Institut Pertanian Bogor PSB IPB.
Hasil kajiannya menunjukkan faktor-faktor kekuatan internal yang mempengaruhi perusahaan adalah produk yang berbahan baku alami, dapat
dikonsumsi masyarakat luas, bermutu dan berkhasiat, kepraktisan dalam
80 80
pemakaian serta latar belakang institusi yang kuat. Faktor kelemahan internalnya adalah bentuk kemasan produk yang sederhana, kondisi dan
fasilitas kegiatan produksi yang terbatas, kurangnya kegiatan promosi, terbatasnya jaringan distribusi, kewajaran harga jual produk serta kurangnya
sumber daya manusia pemasaran dan produksi. Faktor-faktor analisis eksternalnya terdiri dari faktor peluang dan
ancaman. Peluang yang dimiliki usaha ini adalah adanya perusahaan investor sehingga menambah saluran pemasaran, kondisi ekonomi dan moneter yang
semakin baik, pola hidup masyarakat back to nature, meningkatnya kesadaran mayarakat akan pentingnya kesehatan, kejenuhan masyarakat pada obat-
obatan kimia dan beralih pada obat alam dan food supplement, Pendapat masyarakatkonsumen tentang khasiat tanaman lidah buaya, implementasi
teknologi dalam pengembangan produk biofarmaka. Faktor ancaman yang harus dihadapi adalah budaya masyarakat yang cenderung mengobati daripada
memelihara kesehatan, menurunnya kepercayaan masyarakat pada produk biofarmaka, pendatang baru yang memiliki akses ke pemasok, pendatang baru
yang memiliki akses ke saluran distribusi, promosi yang dilakukan pendatang baru serta kemudahan pembeli untuk beralih ke produk pesaing.
Berdasarkan hasil analisis lingkungan internal dan eksternal perusahaan didapatkan faktor-faktor kekuatan dan kelemahan. Hasil analisis tersebut
dilanjutkan pada tahap pemaduan dan keputusan. Pada tahap pemaduan matrik Internal-Eksternal IE menunjukkan posisi usaha sub divisi produk Pusat
Studi Biofarmaka PSB berada di kuadran II, sehingga strategi yang harus dijalankan adalah tumbuh dan bina, yaitu terdiri dari strategi intensif
penetrasi pasar, pengembangan pasar dan pengembangan produk atau strategi integratif integrasi ke belakang, integrasi ke depan, dan integrasi
horizontal. Berdasarkan hasil analisis SWOT, didapat tujuh alternatif strategi yang
dapat diterapkan. Tahap pengambilan keputusan dan penentuan prioritas srategi dilakukan dengan menggunakan analisis QSPM Quantitative
Strategic Planning Matriks. Hasil analisis QSPM menunjukkan strategi yang harus dilakukan terlebih dahulu adalah meningkatkan deferensiasi produk
81 81
minuman instan berbahan baku biofarmaka yang alami, bermutu, berkualitas dan dapat dikonsumsi masyarakat luas untuk menghadapi pesaing dan
pendatang baru. Hal ini sesuai dengan strategi yang harus dijalankan yaitu pengembangan produk. Strategi selanjutnya yang harus dilakukan adalah
pengembangan pasar melalui peningkatan modal kerja untuk membiayai biaya promosi dan memperluas jaringan distribusi pemasaran.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. PENDEKATAN SISTEM
Perumusan strategi merupakan suatu proses yang terdiri dari beberapa rangkaian langkah. Diperlukan suatu sistem yang terstruktur untuk
merumuskan strategi bagi suatu organisasi. Sistem perumusan strategi pengembangan usaha minuman instant berbahan baku biofarmaka untuk
Kelompok Tani Cempaka melalui beberapa tahap analisa, yaitu : analisa kebutuhan, identifikasi sistem, formulasi masalah, pengembangan alternatif
strategi dan pemilihan strategi prioritas.
82 82