Pemilihan Strategi Priortas Perumusan Strategi Pengembangan Usaha Minuman Instan Berbahan Baku Biofarmaka (Studi Kasus Di Kelompok Tani Cempaka, Jakarta Pusat)

ukuran n x n. Misalnya apabila Ci dibandingkan dengan Cj, maka aij merupakan nilai matriks pendapat hasil komparasi yang mencerminkan nilai kepentingan Ci terhadap Cj. Nilai matriks aij = 1aji, yaitu nilai kebalikan dari matriks aij. Untuk i = j, maka nilai matriks aij =aji = 1, karena perbandingan elemen terhadap elemen itu sendiri adalah sama dengan 1. Formulasi matriks A yang berukuran n x n dengan elemen C 1 , C 2 ,….Cn untuk I,j = 1,2,3,….n adalah : A = aij 3. Matriks Pendapat Gabungan Matriks pendapat gabungan G merupakan susunan matriks baru yang elemen-elemen matriksnya gik berasal dari rata-rata geometrik elemen- elemen matriks pendapat individu aij yang rasio konsistensinya CR memenuhi persyaratan. Formulasi perolehan rata-rata geometrik adalah : Dimana : gij = elemen matriks pendapat gabungan pada baris ke-1kolom ke j 106 C1 C2 … Cn C1 a11 a12 … a1n C2 1a11 1a12 … a2n ……… . . ….. . . . ….. . n 1a1n 1a1n ….. amn 1 k aij gji m m k ∏ = = aijk = elemen matriks pendapat individu pada baris ke-I kolom ke-j untuk matriks pendapat individu dengan CR yng memenuhi persyaratan ke-k k = 1, 2, 3,…,n m = jumlah matriks pendapat individu dengan CR yang memenuhi persyaratan 4. Tahapan Perhitungan Horizontal a. Perkalian baris z dengan rumus : i,j = 1, 2, 3, …, n b. Perhitungan vektor prioritas atau vektor Eigen VP dengan rumus: VP = VPi, untuk i =1, 2, …, n c. Perhitungan nilai Eigen maksimum dengan rumus : VA = aij x VP, dengan VA = vai ∑ = = n i vbi n 1 1 max λ VB = VAVP, dengan VB = vbi d. Perhitungan rasio konsistensi CR dengan rumus : RI CI CR = RI = Indeks acak yang dikeluarkan oleh Oak Ridge laboratory dari matriks berorde 1 sampai 15 yang menggunakan sample berukuran 100. Nilai indeks acak dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7. Nilai Indeks Acak RI berorde 1-15 dengan sample 100 Orde n Indeks Acak RI 107 n n k aij Zi ∏ = = 1 n n k n i n n k aij aij VPi ∏ ∑ ∏ = = = = 1 1 1 1 0,00 2 0,00 3 0,58 4 0,90 5 1.12 6 1,24 7 1,32 8 1,41 9 1,45 10 1,49 11 1,51 12 1,48 13 1,56 14 1,57 15 1,59 Sumber : Saaty 1991 Nilai CR yang lebih kecil atau sama dengan 0,1 merupakan nilai yang mempunyai tingkat konsistensi baik dan dapat dipertanggungjawabkan. Dengan demikian nilai CR merupakan tolak ukur bagi konsisten atau tidaknya suatu hasil komparasi berpasangan dalam suatu matriks pendapat.

B. TATA LAKSANA 1. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian dilaksanakan di Kelompok Tani Cempaka yang merupakan usaha binaan dari Pemerintah Kotamadya Jakarta Pusat. Kegiatan pengumpulan data dilakukan pada akhir bulan Mei hingga akhir bulan Juli 2006. Pemilihan lokasi penelitian ini berdasarkan hasil wawancara dengan pihak pemerintah Kotamadya Jakarta Pusat selaku Pembina Kelompok Tani untuk wilayah Jakarta Pusat dengan mempertimbangkan : - Kelompok Tani Cempaka merupakan kelompok tani yang sedang dibina intensif pada tahun anggaran 2006. - Kelompok Tani Cempaka memproduksi aneka varian minuman instant berbahan baku biofarmaka dengan skala produksi yang lebih besar dibandingkan dengan kelompok tani binaan Pemerintah Kotamadya Jakarta Pusat lainnya. 108 - Kelompok Tani Cempaka juga merupakan kelompok tani yang sedang menuju kemandirian usaha dan sedang dalam proses pengurusan usaha ke dalam bentuk CV Commandditeire Vennootschap.

2. Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh dari wawancara dan pengisian kuesioner. Wawancara dilakukan dengan ketua dan anggota Kelompok Tani Cempaka, serta berbagai pihak yang berkaitan dengan pembinaan terhadap Kelompok Tani Cempaka yaitu Pegawai Suku Dinas Pertanian dan Kehutanan Kotamadya Jakarta Pusat, Pegawai Suku Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kotamadya Jakarta Pusat, Pegawai Suku Dinas Koperasi dan UKM Kotamadya Jakarta Pusat. Pengisian kuesioner dilakukan dengan memberikan penilaian pada elemen-elemen yang dibandingkan. Data sekunder digunakan sebagai penunjang penelitian ini. Pengambilan data dilakukan di instansi pemerintah komadya Jakarta Pusat yang meliputi Suku Dinas Pertanian dan Kehutanan, Suku Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Suku Dinas Koperasi dan UKM, dan berbagai sumber pustaka dan publikasi lain yang dianggap relevan dengan ruang lingkup penelitian.

3. Penentuan Responden

Dalam melaksanakan analisis terhadap strategi perusahaan, data yang dibutuhkan meliputi informasi mengenai faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi usaha Kelompok Tani Cempaka. Pemilihan responden dilakukan secara purposive dengan mempertimbangkan faktor kepemahaman mengenai kondisi Kelompok Tani Cempaka yang dibahas pada penelitian ini. Penentuan responden perorangan atas nama instansi pemerintah ditetapkan berdasarkan kerjasama dengan pimpinan instansi yang bersangkutan. Responden tersebut merupakan pihak yang mengerti tentang keadaan lingkungan Kelompok Tani Cempaka yaitu : 1. Ketua Kelompok Tani Cempaka dan 109 2. Pembina dari Pemerintah Kotamadya Jakarta Pusat yang terdidri dari suku dinas Pertanian dan Kehutanan, Suku Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Suku Dinas Koperasi dan UKM 3. Praktisi bisnis PT. Mahkota Dewa Indonesia PT. MDI yang pada awal usahanya juga bersasal dari kelompok tani binaan.

BAB IV GAMBARAN UMUM KELOMPOK TANI CEMPAKA

A. Kelompok Tani

Kelompok tani berdasarkan SK Menteri Pertanian No. 93KptsOT. 210397, Tanggal 18 Maret 1997, adalah kumpulan petani yang tumbuh berdasarkan keakraban dan keserasian, serta kesamaan kepentingan dalam memanfaatkan sumber daya pertanian untuk bekerja sama meningkatkan produktivitas usaha tani dan kesejahteraan anggotanya. Dasar penumbuhan kelompok tani dalam rangka pembangunan sub sektor pertanian adalah : 1. Penumbuhan kelompok tani didasarkan pada keakraban, keserasian dan ke- pentingan bersama, baik berdasarkan hamparan usaha tani kebun, domisili atau jenis usaha tani tergantung kesepakatan dari petani yang bersangkutan. 2. Anggota pengurus kelompok tani pertanian, baik yang merupakan kegiatan proyek maupun kegiatan pembangunan swadaya. 3. Merupakan pengorganisasian petani yang mengatur kerjasama dan pembagian tugas anggota maupun pengurus dalam kegiatan usaha tani kelompok di ham- paran kebun. 4. Besaran kelompok tani disesuaikan dengan jenis usaha tani dan kondisi di la- pangan, dengan jumlah anggota berkisar 20-30 orang. 5. Keanggotaan kelompok tani bersifat non formal. Tugas dan tanggung jawab pengurus dan anggota kelompok tani adalah sebagai berikut : 1. Pengurus Kelompok Tani. 110