1. 4 Ketenagakerjaaan dan Kesejahteraan Karyawan

perusahaan. Dalam melaksanakan tugasnya Managing Director dibantu oleh beberapa manajer, yaitu Production Manager, Engineering Manager , Accounting Manager, dan Sales Manager. Tingkatan-tingkatan tersebut bekerja sesuai dengan penjabaran tugas masing-masing yang telah ditentukan perusahaan. Struktur organisasi secara rinci dapat dilihat pada Lampiran 1.

4. 1. 4 Ketenagakerjaaan dan Kesejahteraan Karyawan

Pada bulan Juli 2005, jumlah karyawan PT. DCS adalah sebanyak 200 orang. Karyawan PT. DCS tergolong dalam dua macam, yaitu karyawan tetap dan karyawan tidak tetap. Karyawan tidak tetap terdiri dari karyawan kontrak dan karyawan harian. Dalam mencapai target usaha sehari-hari, maka tenaga kerja secara perorangan tidak dapat bekerja sendiri-sendiri, semua kegiatan-kegiatan untuk mencapai tujuan perusahaan sudah terorganisir. Waktu kerja standar yang telah ditetapkan oleh PT. DCS, yaitu : 1 Senin – Jum’at : 08.00 – 16.00 termasuk istirahat 2 Sabtu : 08.00 – 13.00 3 Shift : i. Bagian engineering: 07.00-15.00;15.00-23.00;23.00-07.00 ii. Security : 07.00- 5.00;15.00-23.00;23.00-07.00 iii. Produksi : 08.00 - 16.00; 16.00 - 24.00. Bila melebihi waktu kerja yang tercantum di atas, maka akan dihitung sebagai jam lembur dan karyawan akan mendapatkan uang lembur sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan. Gaji pokok yang diberikan perusahaan tergantung dari tingkatan jabatan yang ada di PT. DCS dan upah minimal karyawan minimal mengikuti standar Upah Minimum Regional UMR. Dengan adanya pengorganisasian yang baik maka akan memberikan keuntungan dalam setiap kegiatan kerja, antara lain : a. Setiap pekerja mengetahui akan pekerjaannya. b. Memperjelas hubungan kerja manajemen. c. Terdapat koordinasi yang tepat antara unit-unit kerja. d. Penggunaan tenaga kerja yang tepat guna dan kompeten. e. Pekerjaan dapat dilakukan secara efektif dan efisien. Untuk memperoleh organisasi kerja yang baik, PT. DCS menerapkan prinsip-prinsip berikut : a. Perumusan tujuan organisasi kerja Tujuan organisasi kerja sangat mempengaruhi setiap pekerja dalam melaksanakan tugasnya agar terjadi penghematan tenaga, material, biaya dan waktu. Tujuan kerja adalah implementasi dari seluruh kegiatan organisasi. Biasanya para pekerja hanya diberitahukan gambaran umum tujuan organisasi pada saat menandatangani kontrak kerja. b. Pembagian kerja Guna mencapai tujuan yang diuraikan di atas, perlu disusun perincian tugas-tugas dari tenaga kerja dalam organisasi dibagi-bagi atau disusun secara baik dan harus terkoordinir agar tidak bekerja sendiri-sendiri. Dalam organisasi harus ada pembagian kerja antar pejabat dan petugas atau pimpinan dan pekerja. c. Mekanisme kerja Dengan adanya pembagian kerja, maka dalam organisasi akan timbul hierarki, yaitu tingkatan wewenang dari atas sampai bawah yang akan menimbulkan unit-unit kerja yang merangsang terjadinya mekanisme kerja dua arah, vertikal dan horizontal. PT. DCS mempunyai struktur organisasi yang berbentuk fungsional. Struktur organisasi tesebut menggambarkan interaksi, peranan, kegiatan, hubungan, hirarki dan sifat-sifat lainnya. d. Pengawasan Batas-batas pengawasan dalam organisasi perusahaan terbagi dalam : i. Pengawasan Ekstern Untuk bentuk pengawasan ini biasanya yang berperan adalah pihak luar yang berhubungan dengan macam-macam perizinan yang menyangkut bidang usaha perusahaan maupun organisasi kerjanya. Dalam bentuk pengawasan ini yang dominan berperan adalah Pemerintah dengan jalur birokrasi yang memonitor kewajiban- kewajiban perusahaan sesuai dengan bidang-bidang usaha, tenaga kerja dan lain-lain yang diatur daalm Undang-undang. ii. Pengawasan Intern Perusahaan sebagai suatu organisasi kerja terdiri dari unit- unit kerja yang masing-masing unit dengan fungsi, tugas dan tanggung jawab yang berbeda-beda. Dengan tingkat perbedaan yang ada seperti : pendidikan, pengalaman, emosi, karakter, pengetahuan kerja atau kecakapan, dan temperamen. Harus ada sarana dan prasarana yang dapat mempersatukan perbedaan-perbedaan ini sehingga dapat dibentuk kepribadian kerja bagi setiap pekerja di perusahaan. Hal ini tidak mudah apabila tidak dipandu oleh manajemen yang berkualitas dan peraturan yang baku. PT. DCS memberikan beberapa tunjangan bagi karyawan agar kesejahteraan mereka dan keluarganya dapat lebih terjamin. Tunjangan-tunjangan tersebut antara lain : 1 Tunjangan Kesehatan, diberikan kepada seluruh karyawan berupa: a Penyediaan poliklinik dan dokter b Menggantikan biaya perawatan karyawan c Memberikan tunjangan melahirkan sampai dengan anak ke-3 d Memberikan fasilitas rawat inap sampai dengan kelas II. 2 Tunjangan Makan 3 Tunjangan Transportasi 4 Tunjangan Hari Raya THR Besarnya THR yang diperoleh karyawan adalah sebanyak 1 satu bulan gaji. 5 Jaminan Sosial Tenaga Kerja Jamsostek Jamsostek ini diberikan untuk seluruh karyawan PT. DCS untuk melindungi karyawan dari resiko sosial ekonomi yang ditimbulkan dari kecelakaan kerja di lingkungan perusahaan, kematian, dan hari tua. Selain tunjangan-tunjangan tersebut di atas, PT. DCS juga memberikan bonusinsentif kepada seluruh karyawan yang dapat mencapai target yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Besar insentif diperhitungkan dari kinerja karyawan, prestasi kerja, absensi dan lain-lain. Insentif ini diberikan sebagai pendorong motivasi kerja bagi karyawan. Karyawan PT. DCS juga dapat menggunakan sarana- sarana dan fasilitas yang telah disediakan perusahaan, seperti : tempat ibadah, koperasi karyawan, fasilitas poliklinik, seragam kerja, dan fasilitas untuk rekreasi 1 satu tahun sekali. Selain itu, PT. DCS juga memberikan penghargaan masa bakti kepada karyawan yang telah bekerja selama 20 tahun. Berdasarkan penjelasan di atas, terlihat bahwa perusahaan telah memberikan tunjangan-tunjangan yang cukup lengkap dan tidak hanya diberikan bagi karyawan langsung tetapi juga keluarganya. Selain itu, sarana-sarana yang ada sudah disesuaikan dengan kebutuhan karyawan. Dan diharapkan dengan adanya perhatian dari perusahaan yang berupa pemberian tunjangan serta fasilitas kerja, karyawan akan lebih setia dan dapat bekerja dengan lebih baik.

4. 1. 5 Landasan Peraturan dan Kebijaksanaan Perusahaan