1. 6 Pengujian Reliabilitas 1. 7 Korelasi Rank Spearman

N Σxy – ΣxΣy rxy = .......... 1 N Σx 2 - Σx 2 N Σy 2 – Σy 2 Dimana: X : jumlah skor tiap item Y : jumlah total tiap item N : jumlah responden.

2. 1. 6 Pengujian Reliabilitas

Menurut Umar 2003, reliabilitas adalah ketepatan, ketelitian atau keakuratan yang ditunjukkan oleh instrumen pengukuran. Sehingga apabila suatu alat ukur dipakai dua kali untuk mengukur gejala yang sama hasil yang diperoleh akan tetap konsisten. Pengukuran ini dilakukan dengan menggunakan rumus Cronbach’s Alpha dengan nilai alpaha α 0,05. Pernyataan dikatakan andal, jika nilai alpha yang dihasilkan sudah berada di atas 0,7. k Σσb 2 rxy = 1- .......... 2 k – 1 σt 2 Dimana: rxy : reliabilitas konsumen K : banyaknya butir pertanyaan atau soal Σσb² : jumlah varius butir σt² : variaus total.

2. 1. 7 Korelasi Rank Spearman

Siegel 1994, menerangkan bahwa analisa dengan menggunakan korelasi Rank Spearman digunakan untuk mengukur derajat erat tidaknya hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya. Selain itu dapat diketahui pula konsistensi dari peringkat yang diberikan untuk masing-masing variabel pada pengamatan. Rumus dari korelasi Rank Spearman adalah : 1 6 1 2 2 − − = ∑ n n i d r s .......... 3 Dimana : Σd i 2 = Σ [ RX i – R Y i ] 2 Keterangan : r s : koefisien korelasi Rank Spearman 1 dan 6 : bilangan konstan n : jumlah pasangan pengamatan antara variabel d : perbedaan peringkat dari tiap pasangan variabel pengamatan. Besarnya nilai terletak antara –1 r s 1 , artinya : r s = 1, hubungan X dan Y sempurna positif ; mendekati 1 : hubungan sangat kuat dan positif. r s = -1, hubungan X dan Y sempurna negatif. r s = 0, hubungan X dan Y lemah sekali dan tidak ada hubungan. Menurut Champion dalam Novita 2003, koefisien korelasi Rank Spearman r s menunjukkan kuat tidaknya hubungan antara peubah X dan Y. Batasan yang digunakan untuk mengkategorikan nilai r s adalah : 1. 0,00 - 0,25 atau 0,00 - -0,25 disebut no association, yaitu kondisi yang menunjukkan tidak adanya hubungan antar peubah X dan Y. 2. 0,26 - 0,50 atau -0,26 - -0.50 disebut moderately low association , yaitu kondisi yang menunjukkan hubungan yang lemah antar peubah X dan Y. 3. 0,51 - 0,75 atau -0,51 - -0,75 disebut moderately high association , yaitu kondisi yang menunjukkan adanya hubungan agak kuat antara peubah X dan Y. 4. 0,76 - 1,00 atau -0,76 - -1,00 disebut high association, yaitu kondisi yang menunjukkan hubungan kuat antar peubah X dan Y.

2. 2 Hasil Penelitian Terdahulu